Sepanjang perjalanan menuju rumah Devan,, Nayla terus berdebat dengan pikirannya sendiri,, mengingat perubahan Devan yang benar-benar tiba-tiba membuat Nayla kesulitan untuk lepas dari jerat pernikahan tidak diinginkan ini.
"Bu, sudah sampai,," ucap sopir taksi kepada Nayla yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri.
Nayla mengangguk sambil tersenyum kepada sopir taksi lalu segera turun dari mobil tanpa membayar,, karena tau Devan telah membayarnya.
Begitu turun,, Nayla dibuat terkejut begitu melihat sebuah mobil sedang melaju dengan kencang kepada seorang wanita yang sedang berdiri diseberang jalan hendak menyebrang jalan.
Tanpa pikir panjang Nayla langsung berlari ke arah wanita itu untuk menyelamatkan wanita itu,, Nayla bahkan sudah sangat pasrah jika terjadi sesuatu pada janinnya.
"Awas,," ucap Nayla sambil tangannya mendorong dengan sekuat tenaga wanita itu agar tidak tertabrak mobil.
Kedua wanita itu langsung teriak begitu mobil lewat begitu saja. Lengan Nayla salah satunya terkena mobil itu membuat Nayla benar-benar kesakitan.
Jessica akhirnya tersadar siapa wanita yang telah menyelamatkan nyawanya saat ini.
"NAYLA!!!" ucap Jessica yang begitu khawatir pada Nayla.
Nayla pun ikut tersadar bahwa wanita yang ditolongnya adalah Jessica.
"Nayla,, kamu nggak apa-apa?" tanya Jessica dengan penuh kekhawatiran sambil membantu Nayla berdiri.
Nayla menggelengkan kepalanya sambil meringis kesakitan dan berdiri dengan bantuan Jessica.
Bersamaan dengan itu mobil Devan juga sudah memasuki gerbang rumahnya,, Devan langsung melihat pemandangan yang tidak biasa,, terlihat Jessica sedang memapah Nayla masuk ke dalam rumah,, rasa penasaran Devan langsung meronta-ronta,, Devan segera menyusul Jessica dan Nayla begitu sudah memarkirkan mobilnya pada tempatnya.
"Jessica,," panggil Devan sambil berjalan ke dekat Jessica dan Nayla.
"Kamu duduk dulu di sofa yah,," ucap Jessica sambil membantu Nayla duduk di sofa.
Nayla pun hanya mengikuti ucapan Jessica,, membiarkan Jessica membantunya sambil menahan rasa sakit pada lengannya.
Setelah membantu Nayla duduk,, Jessica segera melihat Devan.
"Devan,, tadi Nayla tertabrak mobil sedikit,, seharusnya aku yang ditabrak dan mungkin akan lebih parah dari ini jika aku yang tertabrak tadi,, tapi Nayla membantu ku sehingga dia bisa seperti ini,," ucap Jessica menjelaskan pada Devan mengenai apa yang terjadi dengan ekspresi wajah yang benar-benar panik dan khawatir pada Nayla.
Jika sebelumnya Jessica selalu kesal dan cuek bila melihat Nayla sekarang tidak lagi,, hatinya benar-benar tersentuh begitu Nayla menolongnya tadi dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
"Devan,, tolong periksa Nayla,, aku nggak mau dia kenapa-kenapa,, aku akan sangat merasa bersalah jika terjadi sesuatu padanya,," ucap Jessica sambil melihat Devan.
Tidak seperti biasanya untuk kali ini Jessica sendiri yang menyuruh suaminya memeriksa Nayla,, padahal sebelum-sebelumnya Jessica sangat tidak suka jika Devan memeriksa Nayla.
Devan mengangguk dan berusaha terlihat tenang,, walaupun sebenarnya saat ini Devan sangat khawatir pada kandungan Nayla. Tapi bersikap tenang sangat dibutuhkan Devan agar tidak terjadi kecurigaan.
Perasaan Devan sedikit lega begitu mengetahui kandungan Nayla baik-baik saja setelah memeriksanya,, meskipun lengan Nayla saat ini mengalami memar.
"Nayla,, terima kasih yah kamu sudah menolongku,, bahkan kamu seperti ini karena diriku,," ucap Jessica benar-benar tulus pada Nayla.
"Iya nggak apa-apa,, aku baik-baik aja kok sekarang,," ucap Nayla sambil tersenyum pada Jessica.
Kamar Devan....
"Devan,, aku bisa minta tolong nggak sama kamu?" tanya Jessica yang sedang berada dalam dekapan Devan saat ini.
Devan melepaskan dekapannya lalu sedikit menjauh melihat Jessica.
"Minta tolong apa sayang?" tanya Devan.
"Tolong,, pergi lihat Nayla yah,, aku benar-benar kepikiran dengan kondisinya sekarang,," ucap Jessica yang masih belum tenang takut Nayla kenapa-kenapa.
Devan mengernyitkan dahinya.
"Kenapa bukan kamu saja sayang yang pergi?" tanya Devan lagi.
Sebenarnya Devan sangat tidak masalah jika pergi melihat istri siri nya,, hanya dia sedikit bingung pada Jessica yang tiba-tiba berubah dan menyuruhnya melihat Nayla,, padahal sebelum-sebelumnya Jessica selalu tidak terima dan marah.
"Aku nggak tega,, kamu aja yah sayang yang ke sana,, lihat kondisi dia,," ucap Jessica sambil melihat Devan dengan tatapan penuh harapnya supaya Devan mau mengabulkan permintaannya.
"Yakin kamu nggak akan marah? takutnya nanti kamu marah,, aku lagi yang salah,," ucap Devan sambil melihat Jessica dengan tatapan mata penuh intimidasi.
Devan teringat Jessica selalu saja cemburu jika dirinya dekat-dekat dengan Nayla.
Jessica menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Aku nggak akan marah,, malah aku merasa bersalah selama ini karena mengira Nayla akan merebut kamu dari aku,, tapi sekarang aku udah nggak berpikir seperti itu lagi,, dia itu baik,, tidak seburuk yang aku pikirkan selama ini,," ucap Jessica.
Hati Devan langsung terluka begitu mendengar ucapan Jessica,, rasa bersalah seketika memenuhi dirinya,, melihat Jessica yang memiliki hati yang baik,, lemah lembut,, dan tidak suka menyimpan dendam pada orang lain.
Lalu bagaimana nanti jika Jessica tau bahwa Nayla adalah istri siri nya,, Devan sungguh tidak mampu menyakiti hati Jessica,, wanita yang sangat dia cintai.
Jessica dan Nayla tidak bersalah sama sekali,, tapi kejadian malam itulah yang membuat semuanya terpaksa menjadi seperti ini.
"Devan,," panggil Jessica sambil menggoyangkan bahu Devan,, dan itu langsung menyadarkan Devan dari lamunannya,, entah sampai kapan Devan bisa menutupi semua ini.
"Sayang,," ucap Devan sambil membawa Jessica ke dalam pelukannya meluapkan cinta dan sayangnya pada Jessica yang semakin hari semakin bertambah seiring luka yang dia tancapkan sedikit demi sedikit kepada dua wanita sekaligus.
"Kamu kenapa sih sayang? aneh banget sih, tidak biasanya kamu seperti ini," ucap Jessica merasa heran pada suaminya itu.
"Aku sangat mencintai kamu sayang,," ucap Devan sambil terus memeluk erat Jessica.
Jessica benar-benar bingung dengan sikap Devan yang terkadang aneh,, tapi Jessica sama sekali tidak menyimpan curiga pada Devan. Jessica sangat mempercayai Devan.
Kepercayaan Jessica pada Devan sangat besar dan apapun yang terjadi Devan adalah segalanya untuk Jessica,, Jessica sangat mencintai Devan.
"Aku juga sangat mencintai kamu sayang,," ucap Jessica sambil tersenyum bahagia.
Devan seketika itu langsung mengecup kening Jessica penuh cinta.
"Kalau misalnya nanti aku tidak sengaja melakukan suatu kesalahan,, apa kamu akan memaafkan aku?" tanya Devan yang tiba-tiba kepikiran akan pertanyaan itu ingin melihat respon Jessica.
Tiba-tiba Jessica langsung tertawa begitu mendengar pertanyaan Devan.
"Memangnya suamiku ini melakukan kesalahan apa sih?" tanya Jessica sambil tertawa kecil merasa lucu dengan pertanyaan Devan karena Jessica tau Devan selalu berusaha tidak membuat kesalahan dan selalu membahagiakan dirinya.
Devan menggelengkan kepalanya sambil berusaha tersenyum.
Aku takut tidak akan melihat senyum ini lagi jika suatu saat nanti kamu tau aku sudah menikah lagi di belakang mu batin Devan.
"Kamu kenapa sih aneh banget,, lebih baik segera temui Nayla dan periksa keadaannya lagi, aku takut ada luka dalam,," ucap Jessica lagi penuh perhatian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
ini novel seharusnya judulnya " aku bingung" atau "gamang" ha ha ha ....
2022-08-17
2
Nani Mardiani
makanya kejujuran itu perlu, kamu kan seorang imam harus tegas dan jangan egois donk. mau sampai kapan menyakiti hati perempuan?? Dengan berkata jujur dengan pernikahannya yg kedua itu resiko mau diterima nggaknya, syukur klo bisa terima semua karena takdir klo nggak ya biarkan mereka bahagian dengan keputusannya masing2.
2022-08-11
2
Nci
Lagi apa Jessica ada dipinggir jalan dan apa mobil yang melaju kencang dengan srngaja mau nabrak Jessica yah
2022-08-11
1