Bobby sangat menyayangi Nayla meskipun Bobby telah bercerai dari Ratih,, Bobby ingin sekali Nayla tinggal bersamanya namun Santi tidak menyukai Nayla. Bobby tidak ingin terjadi sesuatu pada Nayla apabila tinggal bersama Santi.
Setelah melepas kerinduan pada Nayla,, Bobby pun mempersilahkan Nayla dan Devan masuk ke dalam rumah. Devan melihat-lihat dalam rumah Ayah Nayla yang tentu sangat berbeda dengan rumahnya yang sangat megah,, namun Devan tak pernah menganggap rendah orang-orang yang hidup sederhana.
Rumah yang sangat sederhana,, namun sangat bersih karena rajin dibersihkan.
Belum lama duduk,, Devan segera mengutarakan maksud kedatangannya kepada Bobby. Nayla tampak menahan tangisnya begitu Devan ingin mengutarakan maksud kedatangannya pada Bobby. Sementara Santi tampak tak suka bahkan segelas air putih pun Santi tidak sediakan untuk Nayla dan Devan.
"Maksud kedatangan saya kesini karena ingin menikahi Nayla pak,, saya ingin bapak menikahkan kami,," ucap Devan dengan sungguh-sungguh.
"Benarkah? Nayla,, Bapak tidak menyangka kamu akan menikah secepat ini nak," ucap Bobby yang merasa kemarin Nayla masih kecil namun saat ini Nayla sudah akan menikah,, sungguh cepat waktu berlalu pikir Bobby.
"Nak Devan sungguh-sungguh ingin menikah dengan Nayla?" tanya Bobby sambil melihat Devan.
Devan langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat pertanda dia bersunguh-sunguh ingin menikahi Nayla.
"Iya Pak,, aku sangat bersungguh-sungguh," ucap Devan yakin.
"Apabila itu keinginan nak Devan,, saya serahkan pada Nayla,, kalau Nayla bersedia maka saya juga bersedia,," ucap Bobby sambil melihat Nayla yang tampak tidak baik-baik saja,, mata Nayla jelas-jelas sembab dan juga saat ini terlihat Nayla sedang menahan air mata.
"Nak,, bagaimana dengan mu? apa kamu mau menikah dengan nak Devan?" tanya Bobby sambil melihat Nayla dengan tatapan penuh kekhawatiran.
Nayla pun dengan terpaksa menganggukkan kepalanya pertanda mau menikah dengan Devan.
"Nak,, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Bobby sambil melihat Nayla.
"Iya tidak apa-apa Ayah,, Nayla mau menikah dengan dia," ucap Nayla sambil menahan isak tangisnya.
"Baguslah nak,, baiklah bapak mau menikahkan kalian,, kapan kalian akan menikah?" tanya Bobby.
"Saya mau dinikahkan malam ini juga Pak," ucap Devan dengan sungguh-sungguh.
Bobby tampak kaget begitu mendengar ucapan Devan.
Sedangkan Santi langsung tersenyum miring sambil melihat Nayla dan Devan secara bergantian.
"Kenapa buru-buru? jangan-jangan Nayla sudah berbadan dua saat ini?" ucap Santi sambil melihat Nayla dengan tatapan mengejek.
"Ibu,, kenapa Ibu berbicara seperti itu," ucap Bobby tak suka sambil melihat Santi yang tampak tidak merasa bersalah sedikitpun.
"Kalau tidak berbadan dua,, kenapa mesti terburu-buru seperti ini?" ucap Santi sambil melihat perut Nayla yang masih rata tersebut tapi pikiran Santi sudah ke hal Nayla berbadan dua,, makanya Devan ingin cepat-cepat menikahi Nayla malam ini juga,, begitulah isi pikiran Santi.
"Nayla ini wanita nakal,, atau jangan-jangan kamu sudah memiliki istri yah?" ucap Santi lagi yang membuat Devan menghembuskan nafasnya kasar.
Devan sekarang mengerti mengapa Nayla begitu tertekan karena keluarganya seperti ini,, hanya Bobby saja yang Devan anggap baik,, menyayangi Nayla,, hanya sayangnya terlihat Bobby takut pada istrinya,, Devan semakin yakin untuk menikahi Nayla.
"Iya memang benar aku sudah memiliki istri,, tapi aku dan Nayla juga harus menikah,," ucap Devan jujur dan ingin bertanggung jawab pada Nayla.
"Wow,, benarkan dugaan ku,, kamu memang wanita gatal Nayla,, pria beristri pun kamu goda sehingga dia sangat ingin menikahi mu,,," ucap Santi dengan tatapan merendahkan Nayla.
Nayla hanya diam membiarkan Santi menghina dirinya sesuka hati. Lagian percuma meladeni Ibu tirinya tersebut.
Bobby tidak memiliki alasan untuk tidak menikahkan mereka karena Nayla juga mau menikah dengan Devan,, apalagi Bobby melihat Devan yang tulus ingin menikahi Nayla,, Bobby hanya berharap Nayla bahagia,, dan Bobby berharap dengan menikah dengan Devan,, Nayla bisa bahagia. Walaupun sangat berat karena anaknya menjadi istri kedua.
Dan pada akhirnya pernikahan dilakukan malam itu juga.
Tidak ada cincin,, tidak ada gaun yang indah,, tidak ada pesta yang meriah seperti apa yang diimpikan Nayla selama ini membuat Nayla terisak,, Nayla tidak mampu lagi menahan air matanya. Bayang-bayang pernikahan impiannya selama ini perlahan-lahan menghilang begitu mendengar Devan mengucapkan kalimat.
"Saya terima nikahnya Nayla Putri binti Bobby dengan mahar tersebut dibayar tunai,"
Nayla kini sudah menjadi istri siri dari Devan Bima Putra.
Keduanya hanya saling diam setelah menikah seakan terasa asing karena memang mereka tidak dekat sama sekali sebelum-sebelumnya. Meskipun mereka satu rumah namun Devan dan Nayla memang tak pernah berbicara sebelum malam kejadian itu,, karena Devan yang sangat dingin,, pendiam,, tegas dan susah didekati,, Devan hanya akan mengeluarkan sifat aslinya pada orang yang sangat dekat padanya. Devan juga belum terlalu lama pindah ke rumah orang tuanya tempat Nayla bekerja menjadi pengasuh.
Saksi pernikahan mereka hanya beberapa tetangga saja tak ada satupun dari keluarga Devan. Nayla lagi-lagi merasa sedih,, bukan seperti ini pernikahan yang dia impikan selama ini,, Nayla sangat ingin menikah dengan pria yang mencintainya dan juga dicintai oleh Nayla dengan keluarga suami yang ikut menyaksikan pernikahan mereka,, tapi apalah daya takdir Nayla sudah seperti ini,, Nayla hanya mampu menerima dengan ikhlas menjadi istri siri seorang Devan Bima Putra. Nayla selalu terbayang akan Ana apabila Ana mengetahui ini semua. Tentu Ana akan sangat kecewa pada dirinya.
Disaat malam semakin larut,, ponsel Devan terus saja berdering,, tentu penelepon itu adalah istri pertama Devan yang saat ini sedang merindukan suaminya yang belum pulang-pulang juga.
Devan memilih tidak menjawab panggilan telepon dari Jessica karena saat ini sedang duduk berhadapan dengan Ayah Nayla.
"Aku harus kembali ke kota malam ini,, Nayla tidak ikut dengan ku dulu malam ini,, tapi nanti akan aku jemput,," ucap Devan.
"Hmmm Nayla,, Nayla,, begitulah jika jadi istri siri,, istri yang disembunyikan dari istri pertama,," ejek Santi sambil melihat Nayla.
Devan lalu mengambil uang dari dompetnya untuk mendiamkan Santi karena terus menghina Nayla.
Santi dengan segera mengambil uang dari Devan.
"Kalau uangnya seperti ini,, berbulan-bulan pun Nayla disini tidak apa," ucap Santi bahagia sambil melihat uang ditangannya.
Bobby hanya geleng-geleng kepala dan segera meminta maaf pada Devan karena Santi yang seperti itu. Devan mengangguk pertanda mengerti.
Nayla tidak bertanya sedikit pun meskipun saat ini Devan telah menjadi suaminya,, Nayla sangat takut untuk banyak tanya pada Devan.
"Aku akan menjemputmu dalam beberapa hari lagi,, untuk sementara kamu disini dulu,," ucap Devan lalu segera pamit.
Nayla tidak menjawab apa-apa,, Nayla hanya diam mencoba tetap kuat agar janinnya baik-baik saja. Bagaimana pun Nayla benci pada takdirnya tapi Nayla tak akan benci kandungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
pernikahan karna kesalahan semoga Nayla bahagia di akhir cerita
2022-08-17
1
Nci
Pernikahan dadakan.. Maharnya uang yg ada di dompet aja yah Nay.. sebagian unt nyumpel mulutnya Bu Santi yg pedas sepedas rawit jablay biar kamu aman unt sementara tinggal sebelum nanti dijemput Devan lagi..
2022-08-05
0