Lalu bagaimana dengan statusnya sebagai istri Devan? Devan yang memberikannya status istri namun dia seperti istri tak dianggap.
Nayla kamu harus kuat demi anakmu,, kamu pasti bisa melewati cobaan ini batin Nayla mencoba memberikan kekuatan pada dirinya sendiri.
Nayla berjalan pelan menuju kamarnya lalu menutup pintu kamarnya dengan sangat pelan,, kemudian menangis di dalam kamarnya.
Air matanya yang ditahan sejak tadi akhirnya keluar juga karena tak mampu lagi ditahannya,, semua bayang-bayang indahnya dulu menikah dengan orang yang mencintainya kini hancur sudah karena saat ini dia menjadi istri siri yang disembunyikan bahkan tak dianggap oleh suami sendiri.
Sebenarnya Nayla tidak ingin menangis namun setiap kali habis menangis Nayla pasti merasa perasaannya sedikit membaik,, makanya Nayla selalu mengeluarkan semuanya lewat menangis agar perasaannya menjadi jauh lebih baik.
Ponsel Nayla tiba-tiba berdering,, dengan segera Nayla mengambil ponselnya yang terletak di atas tempat tidur lalu segera menjawab panggilan telepon dari orang yang meneleponnya.
Terbatuk sedikit agar suaranya kembali seperti biasa,, Nayla tidak mau di ketahui jika dirinya habis menangis.
"Halo," ucap Nayla begitu mengangkat panggilan telepon dari orang tersebut.
Begitu mendengar suara kekasih hatinya bibir Nayla lagi-lagi bergetar menahan tangisan yang ingin saja keluar.
"Sayang,, kamu kemana saja beberapa hari ini? aku menghubungi mu tapi kamu tidak pernah angkat,, aku sangat khawatir padamu," ucap Denis yang memang benar-benar sangat mengkhawatirkan Nayla yang tak ada kabar.
Lagi-lagi Nayla benar-benar sedih begitu mendengar ucapan Denis yang sangat mengkhawatirkan dirinya. Nayla benar-benar tidak tega pada Denis atas apa yang terjadi pada dirinya yang kini sedang mengandung.
"Maaf mas,, Nayla benar-benar sangat sibuk akhir-akhir ini,," bohong Nayla.
Nayla bingung harus bagaimana cara memberitahukan pada Denis mengenai yang terjadi pada dirinya,, sebelumnya Denis sudah terima dengan lapang dada jika Nayla sudah tak suci lagi tapi sekarang bahkan dirinya hamil,, sungguh Nayla sangat tidak tega pada kekasih hatinya itu,, Denis adalah pria yang sangat mencintai Nayla,, mereka bahkan sudah berpacaran semenjak kuliah.
"Yang benar? kamu tidak kenapa-kenapa kan sayang?" tanya Denis penuh kelembutan dan kasih sayang.
"Iya mas,, aku tidak kenapa-kenapa kok," jawab Nayla.
"Baguslah sayang,, oh ya besok kita ketemuan yah,, mas kangen banget sama kamu,," ucap Denis lagi.
"Iya mas," ucap Nayla sambil mengangguk meskipun Denis tak melihat dirinya yang mengangguk.
Nayla merasa tidak ada salahnya jika dirinya bertemu dengan Denis karena pernikahan nya dengan Devan tidak seperti pernikahan orang lain pada umumnya dan juga tinggal menunggu waktu saja mereka akan cerai. Nayla juga akan mencari waktu yang tepat untuk memberitahukan pada Denis mengenai kehamilannya saat ini,, karena tidak ingin membohongi Denis sama sekali,, jujur lebih baik.
Nayla yang sering muntah-muntah dipagi hari memutuskan untuk memakai masker ketika sedang menyuapi kedua ponakan Devan, itu semua dilakukan agar dirinya tidak muntah-muntah ketika mencium bau makanan.
"Mbak Nayla memakai masker sekarang?" tanya Rani sambil melihat Nayla.
"Nayla,, kamu sedang sakit?" tanya Andini sambil melihat Nayla.
Nayla menganggukkan kepalanya.
"Saya hanya sedang flu Nyonya,," jawab Nayla dan berharap tak ada lagi pertanyaan karena takut jika tidak bisa menjawab.
Setelah perbincangan itu semua kembali diam dan fokus sarapan. Nayla melihat Devan dan Jessica sangat mesra,, sebelum menikah dengan Devan,, Nayla biasa saja melihat kemesraan Jessica dan Devan,, tapi setelah menikah entah mengapa ada perasaan yang susah dijelaskan,, ingin menangis,, marah tapi itu semua tidak mungkin,, Nayla tidak berhak apa-apa bahkan mendapatkan sedikit kasih sayang Devan pun tak bisa padahal yang butuh kasih sayang sebenarnya adalah Nayla,, karena saat ini sedang mengandung dimana mood nya selalu berubah-ubah dan membutuhkan suami yang selalu siaga. Tapi Nayla sadar itu semua tidak mungkin didapatkan oleh Nayla karena Devan sangat mencintai Jessica istri sah nya yang diakui semua orang. Impian ingin dimanja,, disayang,, diperhatikan ketika mengandung,, Nayla buang jauh-jauh karena itu tidak mungkin.
"Mbak Nayla,, aku udah kenyang," ucap Raka.
"Iya aku juga Mbak,, aku udah kenyang,," ucap Rani juga.
Nayla tersenyum sambil memberikan air putih kepada Raka dan Rani.
"Ayo ke sekolah,," ucap Rani dan Raka bersamaan setelah minum air putih yang diberikan oleh Nayla.
Rani dan Raka segera pamit kepada semua anggota keluarga setelah itu mereka pergi ke sekolah bersama Nayla dan juga sopir.
Setelah mengantarkan Rani dan Raka,, Nayla meminta sopir untuk memberhentikan mobilnya di dekat taman setelah itu Nayla turun mencari keberadaan Denis karena semalam mereka sudah janjian.
"Nayla,," ucap Denis sambil memeluk Nayla.
Denis benar-benar sangat merindukan Nayla karena sangat lama terakhir kali mereka bertemu baru sekarang mereka bertemu lagi,, Denis juga benar-benar mengkhawatirkan Nayla selama tidak ada kabar.
"Mas sangat merindukan kamu sayang,," ucap Denis sambil terus memeluk Nayla meluapkan kerinduannya pada Nayla.
Nayla tersenyum begitu mendengar ucapan Denis,, Nayla juga sangat mencintai Denis.
Seketika senyum dibibir Nayla menghilang begitu mengingat dirinya saat ini sedang hamil,, apa mungkin dirinya masih bisa bersama dengan Denis? apa mungkin cinta Denis masih ada untuknya jika mengetahui bahwa dirinya saat ini sedang mengandung? Nayla terus kepikiran akan hal itu.
Denis segera membawa Nayla duduk di kursi taman,, Denis tak pernah melepaskan genggaman tangannya pada tangan Nayla.
"Sayang,, kamu kemana saja semenjak tidak ada kabar?" tanya Denis sambil melihat Nayla menunggu jawaban Nayla.
Denis belum puas dengan jawaban Nayla semalam,, sehingga Denis menanyakan hal itu lagi,, karena yakin kekasih hatinya itu pasti sedang tidak baik-baik saja,, apalagi melihat Nayla sekarang yang tampak berbeda,, terlihat jelas Nayla sekarang sedang sedih,, dan tentu Denis tidak mau melihat Nayla sedih. Cinta Denis pada Nayla sangat besar sehingga bahkan mengetahui Nayla tidak perawan lagi,, Denis masih menerima Nayla. Cintanya tak berkurang sedikit pun.
"Mas nanti Nayla akan cerita,, kalau sekarang Nayla belum bisa cerita,, Nayla belum siap untuk cerita,, Nayla janji kalau Nayla sudah siap untuk cerita pasti Nayla akan menceritakan nya pada mas," ucap Nayla dengan isak tangisnya,, tak mampu lagi menahan air matanya apalagi melihat ketulusan di wajah kekasihnya membuat Nayla semakin sedih.
"Hei sayang,, kamu kenapa? apa masalahmu sayang?" ucap Denis sambil mengusap air mata Nayla.
Nayla hanya mampu tertunduk sambil menggenggam tangan Denis.
Denis seketika itu memeluk Nayla lagi karena tidak bisa melihat Nayla sedih. Denis bingung harus bagaimana karena Denis tidak tau masalah apa yang dihadapi Nayla saat ini.
Sementara saat ini di sisi jalan ada seorang pria yang tengah melihat Nayla dan Denis sedang pelukan,, pria itu adalah Devan,, bahkan Devan sampai menurunkan kaca mobilnya melihat istri siri nya sedang berpelukan dengan pria lain.
"Apa yang dilakukan wanita itu?!!" ucap Devan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Arin
sy berhrp si Jes"itu mandul....🙏🙏🙏
2022-12-12
0
bungaAaAaA
la pacarmu kemana
2022-09-10
0
Hanipah Fitri
ada saingan mu Devan.... makanya walaupun kau belum mencintai Nayla harus diperhatikan istri siri mu itu
2022-08-17
1