SELEBRITI BUKAN ARTIS
Menjadi seorang selebriti terkenal dengan fans dan pengikut jutaan membuat Andriana Aira Rahendra, yang terkenal dengan nama panggung Aira memiliki dua kehidupan.
Dia sangat dicintai baik dalam maupun luar negeri, menjadi seorang selebriti, model terkenal di usia muda, dan sudah dikenal oleh mancanegara.
Pakaian yang selalu Aira kenakan juga memiliki harga fantastis, dia dikenal oleh fans seorang gadis muda yang sangat baik, memiliki tutur kata yang sopan, periang juga sangat menyenangkan.
Tidak ada yang tahu, kehidupan nyata seorang Aira berbanding kebalik dengan apa yang dilihat dibalik layar. Aira terkenal sombong, ucapan kasar, bahkan tidak segan menyakiti perasaan orang.
Pukulan kuat di atas meja terdengar, mata Ai terpejam mendengar pukulan di atas meja. Aira menatap Maminya yang terlihat marah besar.
"Tiga tahun kalian berbohong, menutupi soal Ria yang terjun ke dunia entertainment." Al menghela napasnya ingin sekali mengamuk saat mengetahui Putri bungsunya menjadi selebriti terkenal tanpa sepengetahuannya.
"Kamu tidak kuliah Ria, Mami dan Papi mempercayai kamu, tapi ini balasnya. Demi karir kamu melupakan pendidikan." Papi Altha juga tidak habis pikir jika Putrinya melakukan tindakan yang diluar dugaan.
Aliya juga menatap kearah Juan, sebagai Kakak yang seharusnya menjaga adiknya menasihati dan menghentikan jika tindakan Adiknya salah. Bukan mendukung dan menyembunyikan kebenaran.
"Hanya model Mi," ucap Ai santai.
"Diam kamu!"
Pemberitaan terus tersebar, selebriti cantik dan terkenal kembali ke negeranya setelah menyelesaikan kuliahnya. Aliya bahkan tidak tahu selama hampir lima tahun putrinya terus mengejar dunia keartisan.
"Kenapa Mami menghalangi mimpi Aira? Ai sudah besar Mi, Ai berhak menentukan pilihan. Sudah Ai putuskan untuk tidak mengikuti keinginan Mami." Ijasah kelulusan kuliah diberikan kepada Aliya, Aira menolak keinginan Maminya untuk melanjutkan bisnis keluarga.
"Kunci mobil, dompet, ATM, uang, juga semua barang branded kembalikan. Silahkan kamu angkat kaki dari rumah ini tanpa membawa apapun. Lanjutkan dunia kamu, jika sedikit saja nama keluarga ini muncul di dunia maya, Mami bukan hanya akan menghancurkan mimpi kamu, tapi melenyapkan seluruh agensi yang melibatkan kamu." Aliya terlihat sangat marah, menatap sinis putri bungsunya yang selalu ingin menang.
"Oke, Ai tidak takut. Ai akan membuktikan kepada Mami jika bisa menghasilkan uang dengan bekerja sebagai selebriti." Senyuman Ria terlihat menyerahkan semua fasilitas yang diberikan orang tuanya.
Papi menggelengkan kepalanya, meminta Putrinya tidak melawan. Seharusnya meminta maaf kepada Maminya bukan menantang.
Dengan penuh keyakinan, Aira mencium tangan Maminya meminta restu, mencium tangan Papinya untuk segera pergi.
"Aira pamit, nanti akan sering pulang." Senyuman terlihat, berlari kencang sebelum tubuhnya dibanting Maminya.
Tatapan Aliya sinis, menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Putrinya yang tidak tahu kejamnya dunia keartisan.
"Juan, Dean, kalian tahu bedanya selebriti dan artist?"
"Artis menunjukkan karya, sedangkan selebriti popularitas." Juan menjawab penuh keyakinan.
"Bukannya Mami tidak tahu apa yang kalian bertiga lakukan di luar sana, Mami tahu semuanya termasuk kepopuleran Ria." Al meminta keduanya mengawasi Ria lebih ketat lagi, seperti tiga tahun yang lalu.
Tangan Dean mengusap kepalanya, dia tidak yakin bisa mengikuti Ria yang nakalnya tidak ada lawan.
Dean bahkan rela melanjutkan S2 di tempat yang biasa saja demi Ria. Dean ingin mengejar mimpinya, bukan mengurusi Ria.
"Aku tidak ingin mengikuti dia lagi, Dean ingin segera mengikuti tes pengacara agar aku bisa menjadi jaksa. Perjalanan Dean juga panjang, aku lelah mengurusi Ria, Aira ataupun Ai." Dean meminta maaf karena dirinya angkat tangan.
"Kamu kembali karena ingin menggantikan Mommy kamu?"
"Iya Pi, aku sudah memutuskan untuk menetap,"
"Bagaimana dengan kamu Juan?"
"Aku juga menyerah Papi, Ria bukan anak kecil lagi. Sudah waktunya dia mengejar mimpinya sendiri, dan bertanggung jawab. Mami benar selama ini Ria hanya terkenal, namun tidak memiliki bakat." Juan menatap kedua orangtuanya, Juan akan mengambil alih bisnis keluarga sesuai keinginan Maminya.
Dari balik pintu Aira mendengar pembicaraan keluarganya, Ai merasa kesal karena saudara kembarnya tidak ingin membantunya lagi, dan sepupunya Dean juga memilih karirnya.
Aira merasa kesal dengan keluarganya, memiliki cita-cita yang harus ditentukan, dan hanya dirinya yang dilarang.
"Aku akan buktikan jika seorang selebriti juga bisa menjadi artis dan karyanya akan dikenal banyak orang." Lidah Ai terjulur langsung melangkah ingin pergi.
Tangan Ai menarik pintu mobilnya yang baru teringat jika kuncinya di sita. Helaan napas terdengar berlari kencang menjauh dari rumah.
Dari rumah lantai dua, dua anak kecil memperhatikan Ai melambaikan tangan kepada mereka. Senyuman Ai terlihat meminta si kecil yang menatapnya meminjamkan ponsel, seluruh aset Aira sudah disita Maminya sehingga membutuhkan bantuan.
"Pinjem ponsel Mora dan Mira, boleh ya?"
"Buat apa Aunty? apa sekarang Aunty jatuh miskin? bukannya Aunty selalu mengatakan selebriti memiliki banyak uang,"
"Iya, tapi belum sekarang. Aunty harus menjadi artis dulu baru bisa memiliki banyak uang." Senyuman Ai terlihat merayu si kembar beda Ibu untuk membantunya.
"Ucapan Aunty tidak bisa dipercaya, sudah telat lulus sekolah, telat kuliah, beban keluarga, hanya modal halo semuanya bertemu lagi dengan Ai, sekarang kita ada di bla bla bla." Suara Mira mengejek Aira.
Hidup Aira terpukul bekali-kali, dia memang tidak seperti kembarannya Juan yang usia lima belas tahun sudah melangkah ke universitas terkenal, usia tujuh belas lanjut S2 begitupun dengan sepupunya Dean yang mengambil S2 hukum padahal usia mereka masih muda.
"Sialan, kenapa aku beda sendiri? meksipun Juan dan Dean sukses di pendidikan, aku harus sukses terkenal dengan bakat menjadi artis terkenal." Suara Ai tertawa terdengar, dia akan membuktikan kepada Maminya jika artis juga sebuah profesi.
"Aunty Ria mulai gila,"
Sebuah ponsel dilempar, Aira langsung menangkap ponsel yang dipinjamkan oleh Mora. Senyuman Ai terlihat, langsung berlari kencang membawa ponsel Mora.
"Aunty mencuri!" suara tangisan terdengar, Mira hanya tertawa melihat saudaranya menangis kehilangan handphone.
"Maafkan Aunty Mora, saat aku memiliki uang akan Aunty kembalikan." Aira tertawa sambil berlari, menghubungi seseorang yang bisa menjemputnya.
Sebuah kendaraan roda dua melintas melewati Ai yang berdiri di pinggir jalan. Suara teriakan terdengar menatap tubuhnya yang kotor karena terkena siraman air.
Motor berhenti, menatap seorang wanita yang sedang mengumpat dan mencaci maki dengan sangat kasar.
"Manusia sialan, jalaxxx keparat!" tatapan sinis terlihat menatap motor putar balik ke arah Aira.
Helm dibuka, tersenyum melihat ke arah Ai yang mengusap wajahnya yang penuh air karena sebuah botol berisi air ada di tegah jalan.
"Hei bodoh tolol," Aira kaget melihat teman sekolahnya tertawa melihat kondisi Ai.
"Maaf Ria, aku tidak sengaja. Kamu masih kasar seperti dulu. Apa kabar Ria? maksudnya aku Aira." Senyuman manis terlihat.
"Leana keparat! tidak sekalian kamu lempar wajah aku mengunakan kotoran." Ai menepis tangan yang ingin menyentuhnya.
***
Hai semuanya, karya terbaru dimulai.
Semoga suka juga dengan perjalanan Aira yang mengejar mimpi, tapi terlibat hubungan rahasia dengan aktor terkenal.
***
jangan lupa like coment Dan vote.
hadiahnya juga untuk mensupport karya SELEBRITI BUKAN ARTIS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-02-15
0
ai yua
ahhh...udah seruuu
2022-10-05
0
ai yua
di timbun dulu sampe 100 biar makin penasaran...s3mangay kk
2022-09-21
0