Kepala Aira menduga ke atas melihat hutan belantara, bahkan langit yang cerah juga hampir tidak terlihat.
"Ada apa Ai? kenapa kamu sedari tadi diam?"
"Ternyata masih ada tempat yang asri seperti ini di belahan dunia?"
Senyuman Lea terlihat mengangumi alam yang sangat indah. dia juga tidak menyangka ada tempat yang sangat indah tidak pernah dijamak oleh manusia.
"Tempat ini sangat alami untuk shooting film laga apalagi sejarah dan horor." Delon mendekati Aira yang menatapnya sinis.
"Apa ada orang yang ingin shooting romantis di sini apalagi komedi." Ai berlalu pergi tidak ingin melanjutkan bicara dengan Delon yang menyebut dirinya jelek meskipun tidak serius.
Senyuman Delon terlihat meminta maaf kepada Aira sambil mengejarnya, orang-orang mengetahui betapa cantiknya Aira.
"Ai, tunggu aku.Jangan marah, sumpah demi apapun kamu cantik sekali." Delon berjalan mundur di depan Aira.
"Ya sudah, aku sudah memaafkan. Wanita selalu cantik di depan seseorang yang mencintainya." Aira sangat memaklumi jika dirinya tidak cantik di mata Delon.
Beberapa staf membicarakan soal pengganti dari Lian, dia pemain yang pernah satu proyek bersama Black. Keduanya sempat terkena gosip jika memiliki hubungan.
Banyak fans yang menjodohkan keduanya sebagai pasangan paling serasi, keduanya sama-sama bekerja di bidang yang sama, sempat kuliah di tempat yang sama juga, dan Black pernah memujinya di depan publik hingga membuat heboh, dan trending cukup lama.
"Siapa wanita itu?" Ai tidak mengetahuinya, Black hanya terkenal sebagai aktor yang sulit ditaklukan, dan tidak pernah terlibat skandal dengan siapapun.
"Kamu tidak mengenal Silvia, dia wanita yang pernah shooting beberapa film bersama Black sekitar dua tiga tahun yang lalu. Sepanjang tahun keduanya menghabiskan waktu dengan shooting bersama, bahkan Black pernah mengeluarkan lagu romantis yang berjudul with you." Delon mengakui lagu yang Black ciptakan ditunjukan untuk seseorang, namun Black tidak mengkonfirmasi soal kebenarannya.
Suara seorang wanita datang menyapa juga terdengar, Aira tersentak kaget karena wanita yang dibicarakan ternyata pernah satu pekerjaan dengannya yang menjadi model merek terkenal.
"Ternyata dia Silvi,' ucap Aira pelan.
Semua orag tersenyum menyambut kedatangan Silvi yang pastinya akan membuat shooting lebih berwarna karena dia wanita yang sangat ceria.
Silvi memperkenalkan diri, juga nyapa para aktor dan artis senior untuk bekerja sama agar usaha mereka berjalan lancar.
"Halo Delon, senang bisa kembali bekerja bersama." Tangan silyvi terulur, dan menyapa Aira juga meskipun tidak terlalu mengetahui soal Ai, tapi Silvi tahu Ai selebriti terkenal yang memiliki banyak penggemar.
Aira juga tersenyum, menyambut baik Silvi yang terlihat tenang. Dia tidak mungkin menjadi penghalang Aira, dari tutur kataya saja berbeda jauh dengan Lian.
Kepala Silvi celingak-celinguk mencari seseorang yang tidak terlihat batang hidungnya. Bahkan Silvi bertanya langsung kepada staf.
"Siapa yang dia cari?" Ai menatap Delon yang melihat ke arah Silvia.
"Siapa lagi jika bukan Black, dia tidak mungkin menerima film di tempat seperti ini jika tidak ada seseorang yang membuatnya ingin pergi." Senyuman Delon terlihat, meminta Aira kembali ke tempat peristirahatan.
"Kamu pergi duluan saja,"
Aira melangkah ke tempat lain, melihat ke tempat yang lebih nyaman. Aira naik ke atas pohon, duduk di ketinggian sambil melihat pemandangan di bawah.
Tanpa sengaja, Aira melihat Black yang duduk sendirian sambil memainkan gitarnya. Suara indah Black terdengar sayup-sayup, tapi cukup nyaman bagi Ai.
"Apa benar dia dan Silvi memiliki hubungan? kenapa dia menyendiri di sana?" Ai langsung turun, berlari melompati beberapa pohon yang sudah tumbang.
Suara krasak krusuk terdengar, Black menoleh ke belakang, namun tidak melihat siapapun yang datang.
"Kakak hitam." Aira berteriak mengejutkan Black yang langsung kaget sampai terjatuh dari pohon tempat dia duduk.
"Aira, bercanda kamu tidak tahu tempat. Kita berada di hutan, jaga sikap." Black merasakan jantungnya hampir melayang ulah Aira yang mengejutkan.
"Kamu juga main gitar di hutan, belum tahu saja ada yang menari." Aira menahan tawa melihat Black yang ternyata takut hantu.
Wajah dan ucapannya saja yang sanggar, tapi mentalnya ciut jik sola hantu. Ai terus tertawa mengejek Black yang menatapnya sinis.
"Aira! awas ada ... pohon." Black tertawa lepas melihat Aira yang teriak histeris karena panik. Ai bahkan memeluk kaki Blackat.
Tawa Black tidak bisa berhenti, puas membalas Aira yang super jahil. Dia suka mengejek orang, tapi jika dibalas langsung ngamuk.
Aira memukuli Black, bahkan hampir menangis. Ai pikir hanya dirinya yang suka berbohong, ternyata Black sama saja.
"Makanya jadi orang jangan jahil, dijahili balik tidak suka." Black duduk kembali, membersihkan gitarnya.
"Ai hanya memanggil nama, tidak ada menakuti seperti itu. Kamu yang mulai duluan,"
"Ya sudah sana pergi jangan menganggu." Tatapan Black sinis, tidak menerima keberadaan Aira.
Tanpa peduli sudah diusir, Aira memilih duduk di samping Black yang memetik senar gitarnya. Keduanya mendadak hening, menikmati alam.
Hanya suara petikan gitar yang terdengar, burung juga berterbangan menatap keduanya yang duduk sambil diam.
"Silvia bergabung dengan kita. Apa kamu yang memintanya?"
Black tidak menjawab hanya menoleh sekilas, tidak ada respon sama sekali hanya suara musik gitar yang terdengar.
"Dia datang untuk menemui kamu?"
"Ai, untuk apa kamu mengetahuinya? profesional saja dalam pekerjaan kamu tanpa mempedulikan ucapan orang lain." Black langsung berdiri melangkah ingin kembali.
"Aira hanya bertanya baik-baik, nanti melakukan kesalahan marah juga akhirnya bertengkar lagi. Sebenarnya kamu suka Lea atau Silvia?" Aira memalingkan wajan, dia bicara benar saja masih tetap disalahkan.
Sebuah suara membuat Aira berdiri, langsung berlari ke arah Black pergi. Ai melihat Black jatuh tersandung kayu.
Tangan Aira terulur, Blackat langsung ingin menyentuh tangan Ai, tapi ditepis secara tiba-tiba membuat Black kelas.
"Serahkan gitarnya, nanti rusak. Kamu berdiri sendiri." Aira langsung mengambil gitar, membawanya pergi.
"Perempuan sialan, ada saja jawabannya yang membuat patah semangat. Setiap kejadian pasti menyelematkan manusia terlebih dahulu, bukan benda." Black berusaha untuk berdiri berjalan mengikuti Aira yang jalan lebih dulu.
Perjalanan keduanya semakin jauh, Blackat melihat ke atas yang semakin gelap. Perasaannya mulai tidak enak.
"Kamu tahu jalan tidak?" Black menghentikan Aira.
"Tentunya tidak,"
Blackat langsung mengucap istighfar, Aira dengan penuh percaya diri melangkah lebih dulu, tapi ternyata dia tidak tahu jalan kembali.
"Mana Ai tahu, dari tadi Kakak hitam mengikuti terus, Ai pikir benar jalannya." Aira tidak ingin disalahkan karena Blackat juga sama bodohnya.
Teriakan Blackat terdengar, suaranya terpantul membuat Aira tertawa dan suara juga terpantul.
"Wow, keren sekali." Aira memanggil nama managernya.
"Bisa-bisanya kamu tersenyum. Apa ini menyenangkan?" Black menatap kesal, dirinya tekena sial bertemu Aira.
***
follow Ig Vhiaazaira
Jangan lupa like coment Dan tambah favorit
vote hadiahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
yelmi
selalu ada aja tingkah jailnya Aira... 😂😂😂kasihan banget kamu kakak hitamnya Aira kirain mau di bantu berdiri ternyata menyelamatkan gitarnya aja😂😂😂🤦♀️
2023-06-25
0
Ainy Bundanya Gilang
ya ampuuuun🤣🤣skit perut di buat ai sma black
2022-09-15
0
Sri Lestari
Astaga Ai bikin gemes pengen buang ke laut 😜
2022-08-09
0