Di depan gedung sudah penuh dengan pengemar, Ai dijaga oleh banyak bodyguard. Beberapa pengemar yang menarik baju, tangan sampai tekena cakaran.
Ai masih tersenyum manis, memaklumi antusias para penggemarnya yang memberikan banyak dukungan.
Tangan Ai melambai, teriakan histeris menggema di mana-mana. Senyuman manis yang membuat teriakan semakin histeris.
"Kak Ai, apa sekarang sudah siap untuk beradu akting?" beberapa wartawan mengajukan pertanyaan.
Banyak sekali pertanyaan, salah satunya soal Blackat yang digosipkan bermain bersama Aira.
"Saya belum bertemu langsung dengan dia, tapi yang pasti suatu kehormatan bagi saya jika bisa bermain bersama." Senyuman Ai terlihat, menundukkan kepalanya langsung masuk ruangan khusus.
Saat keadaan sudah sepi, tas langsung dilempar. Ai meneriaki bodyguardnya yang membuat tangannya terluka cakaran.
"Apa gunanya kalian digaji? kalian tidak tahu rasanya dicakar. Bodyguard tidak berguna ...."
"Jaga ucapan Ai, mereka sudah berusaha. Terima kasih semuanya, Ai hanya sedang lelah karena itu mudah emosi." Senyuman Lea terlihat, menggelengkan kepalanya melihat Ai yang marah-marah.
Beberapa orang yang mengenal siapa Aira sudah tahu sikapnya, di depan kamera dan penggemarnya dia bagaikan malaikat, tapi di belakang seperti boneka Annabelle.
Sikap kasarnya yang tidak menghargai, ucapnya yang tidak pantas. Ai tidak pandang usia dengan siapa dia berbicara.
"Ai, ubah sikap kamu jika ingin sukses di dunia selebriti yang sebenarnya. Apalagi orang yang ingin kamu saingi seorang Blackat." Tangan Lea mengusap punggung mencoba menenangkan.
Di tempat acara audisi, Ai melihat ratusan orang yang ingin menjadi pemeran pendukung, banyak juga aktris terkenal yang ikut berpartisipasi.
Beberapa aktris menatap Ai sinis, tatapan Aira jauh lebih sinis. Dia hanya ingin terkenal dan membuktikan kepada orangtuanya jika dirinya juga bisa membanggakan.
Jika soal uang, seluruh dunia tahu Aira tidak kekurangan. Dia sudah sejak lahir hidup dengan kemewahan.
"Bukannya kamu tidak tertarik dengan film?"
"Kapan aku mengatakannya?" Ai tersenyum langsung melihat ke arah aktris.
"Aira, kamu hanya memiliki banyak penggemar, tapi tidak ada bakat apapun." Seorang aktris terkenal juga muncul, menyindir Ai yang hanya mengandalkan pengemar.
"Apa Nona Lian juga sudah bagus aktingnya? jaga ucapan jika tidak ingin ada rumor, aktris bertopeng yang harus take bekali-kali." Suara Lea terdengar, menghela napasnya melihat Lian yang sombong.
Keberhasilannya hanya karena campur tangan orang tuanya yang memaksa sutradara, produser untuk menerimanya.
Berbeda dengan Aira, dia belum bermain film saja sudah terkenal di beberapa negara, memiliki banyak penggemar juga memiliki nilai positif bagi para pengikut akunnya.
"Apa bakatnya Aira?"
"Ai memiliki suara yang bagus, dia mampu berakting dengan ekspresi sempurna, model terkenal dan satu hal lagi Aira tidak menggunakan kekayaan keluarga untuk mempunyai nama yang diakui jutaan orang." Senyuman sinis Lea terlihat, tidak terima jika ada yang menjelekkan aktrisnya.
Pukulan meja terdengar, beberapa orang keluar meninggalkan ruangan aktris. Aira hanya tersenyum melihat Lea yang emosi.
"Kenapa kamu diam saja?"
"Dia melakukan siaran langsung, aku tidak ingin terlihat jelek di mata para pengemar." Tawa kecil Aira terdengar, meminta timnya segera memperbaiki make up-nya.
Berita Blackat juga akan bergabung dalam pemilihan lawan mainnya tersebar, Lea merasa ada yang tidak beres jika aktor sibuk masih punya waktu untuk sekedar melihat audisi.
"Kenapa kamu khawatir sekali? aku ingin melihat langsung wajah Blackat yang terkenal dengan ketampanannya seperti Om sugar hot." Tawa Ai terhenti saat seseorang masuk dengan wajah dingin.
Semua aktris yang ada di ruangan berteriak, langsung berdiri menyapa Blackat yang tersenyum kecil. Asisten pribadi Blackat meminta waktu ruangan dikosongkan dia ingin bicara dengan Aira.
Wajah Ai sedikit kaget, aktor paling sibuk memiliki waktu untuk menemuinya secara langsung, bahkan tanpa membuat janji.
Pintu tertutup, hanya ada tiga orang di dalam ruangan. Lea menatap sinis saat kursi ditarik untuk duduk mendekat.
"Ada apa gerangan seorang Blackat ingin bertemu?"
"Aku juga merasa ini membuang waktu, tapi kalian berdua harus diperingatkan." Nada dingin rasanya menembus telinga Ai dan manajernya.
Berita soal Aira yang melakukan siaran langsung harus dihentikan. Beritanya semakin besar sehingga menganggu pekerjaan Black. Dia tidak ingin terlibat pekerjaan apapun dengan Aira yang tidak memiliki bakat.
Selebriti yang hanya mengandalkan ketenarannya, menjadi seorang model jauh lebih cocok bagi Ai daripada beradu peran.
"Lakukan konferensi pers jika kamu tidak sengaja datang ke cafe yang memiliki banyak potret aku,"
"Kenapa tidak bekerja sama saja? bukannya kamu memiliki banyak tawaran bersama Ai. Ini sesuatu yang menguntungkan semua pihak." Lea melakukan penawaran dengan Black yang hanya tertawa menanggapi ucapan manager Ai.
"Kenapa aku harus mengorbankan nama aku yang terkenal, demi menarik dia ke atas? jangan harap aku akan menerima pekerjaan itu." Tatapan mata tajam terlihat, meminta Aira tahu diri jika mereka terlalu jauh.
Kepala Aira mengangguk, menatap punggung Blackat yang melangkah pergi meninggalkan ruangannya.
"Blackat sialan!" teriakan Lea terdengar.
Tawa Ai terdengar, dia menyukai pria menantang seperti Blackat. Dia menolak tanpa alasan, sesuatu yang membuat Aira penasaran.
Sikap dingin Blackat, juga matanya yang menolak menatap mata Ai. Mereka berdua baru pertama kali bertemu, tapi Black seperti menghindarinya.
"Kita lihat saja, apa yang akan aku lakukan kepada kamu, enak saja berani mengatur aku menjadi apa? bahkan keluargaku saja tidak mampu menghentikan, apalagi kamu aktor hitam." Batin Ai sambil mengagumi wajahnya sendiri di cermin.
Lea melangkah pergi, Aira membuka ponselnya. Melihat pemberitaan yang memang cukup menghebohkan.
Banyak aktris terkenal, tapi belum tentu memiliki banyak penggemar. Sedangkan Aira yang hanya menjadi model di beberapa bisnis yang baru bertahap naik, memiliki pengikut yang besar.
"Blackat, nama kamu saja terdengar seperti dunia kegelapan yang dihuni oleh aura kebencian, kebusukkan, dan menjijikan." Tawa kecil Aira terdengar mengejek Black.
"Apa yang Black katakan?" Lian berdiri di depan pintu menatap Aira serius.
Senyuman Aira terlihat, kedatangan Blackat secara pribadi hanya sekedar menyapa dan menyambut baik jika mereka bisa beradu akting.
Aira sangat malu, film pertamanya langsung bertemu dengan Black yang terkenal sebagai King perfilman.
"Kalian jangan cemas, aku akan tetap mengikuti audisi. Meskipun secara langsung Blackat meminta untuk langsung menjadi lawan mainnya. Aku tidak ingin dijadikan anak emas." Dengan ekspresi sombong dan angkuh, Ai memanasi gunung yang hampir meledak.
Aira langsung pamit, berjalan seperti model karena penampilannya memang sangat sempurna untuk seorang wanita.
Ai memiliki kecantikan, kepopuleran, juga kekayaan. Dia seperti seorang ratu yang membuat banyak orang Iri.
"Manusia berhati busuk, apa yang kalian sukai dari Blackat? dia hanya modal tampan, akhlaknya nol besar." Aira tertawa karena dirinya juga sama seperti Blackat.
***
jangan lupa like coment Dan tambah favorit
vote hadiahnya 💛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
𝙰•..
ngaca ai ngaca ...sifatmu nurun siapa sih...Aliya g gitu amat lhooo
2022-08-06
0
𝙰•..
itu yang kasih nma shin ai..klo kamu PGN tau
2022-08-06
0
Haloha
Terlalu kasar gak sihh ngomongnya🤔
2022-08-02
0