Matahari sudah bersinar, Aira masih tidur nyenyak setelah menghabiskan malam berburu hewan laut.
Di luar kamar sudah heboh karena pemberitaan soal hubungan Aira dan Blackat yang muncul di publik.
Berita pertemuan keduanya di hotel untuk mengadakan rapat saja masih ada di trending, dibuat heboh lagi dengan foto kebersamaan mereka di dalam mobil yang membuat media semakin mencari-cari kebenaran soal keduanya.
Kebenaran tidak penting, media hanya membutuhkan cuplikan kebersamaan keduanya. Aktor terkenal menjalin hubungan dengan selebriti terkenal.
Film yang mereka berdua mainan juga menjadi trending di pencarian, sampai perusahaan yang menaungi Blackat kewalahan menghentikannya.
"Ini pasti perbuatan Aira, dasar selebriti tidak berotak." Gilang mengumpat setelah dirinya mendapatkan teguran.
"Bukan dia." Black tahu Aira semalam tidak main handphone.
"Black, ini merugikan kita. Kamu bisa tekena ganti rugi karena ini." Tatapan mata Gilang serius, meminta Blackat melakukan konfirmasi jika pemberitaan tidak benar.
Kepala Black menggeleng, dikarenakan kontrak sudah hampir habis. Black memutuskan untuk tidak melanjutkan, dan pindah agensi baru.
Mendengar ucapan Black cukup mengecewakan Gilang, dia berarti berhenti menjadi managernya.
"Black, kenapa kamu melakukan ini?"
"Aku masuk perusahaan yang sama dengan Aira, dan kamu juga bisa ikut aku." Black bicara serius, perasaan penasaran dengan tujuan Lea.
Kepala Gilang menggeleng, dia tidak bisa meninggalkan perusahaan. Jika aktris yang dia pegang memilih hengkang maka managernya harus pindah ke artis lain.
"Boleh aku tahu alasan kamu? apa ada sangkut pautnya dengan Lea?"
"Ya, aku tidak tahu sebenarnya apa yang dipikirkannya? tapi aku tidak ingin apa yang terjadi di masa lalu terulang kembali." Tatapan Blackat melihat ke arah pintu, mendengar ketukan yang sedikit pelan.
"Aku tidak bisa menghentikan kamu Black, tapi jangan lupa jika kita teman. Hubungi aku jika membutuhkan sesuatu, dan sebagai teman aku berusaha selalu ada." Senyuman Gilang terlihat, menepuk pundak Blackat yang memperhatikan pintu.
Mereka sudah tahu siapa yang datang, dari ketukan saja terdengar lemah lembut. Gilang membukakan pintu melihat Silvia berdiri di depannya.
"Ada Black?"
"Jika ada keluhan, bicarakan kepadaku. Jangan temui Black lagi secara pribadi." Kepala Gilang tertunduk meminta maaf, semoga Silvi memaklumi.
"Sebentar saja,"
"Tidak bisa, jangan sampai kehebohan publik semakin menjadi. Selama hubungan Blackat dan Aira belum terkonfirmasi, maka dilarang ada skandal baru." Tatapan mata Lea tajam, meminta Silvi memahami resikonya.
Senyuman Silvi terlihat, menatap sinis Lea yang tidak mengerti apa artinya skandal. Terpublikasi hubungan artis tidak bisa disebut sebagai skandal.
"Skandal adalah insiden yang dipublikasikan dengan melibatkan dugaan pelanggaran, aib, atau pencabulan moral. Skandal bisa didasarkan pada realitas, produk dugaan salah, atau campuran keduanya. Apa kamu pernah membaca soal ini? dan satu hal lagi apa kamu tahu artinya dating?" Suara Silvi yang biasanya lemah lembut berubah menjadi kasar.
Bagi Lea tidak penting arti sebuah istilah, dia hanya memperingati jika pihak Aira maupun Blackat akan mengalami kerugian atau sebaliknya.
Sejauh ini Lea memperhatikan jika respon pengemar sangat baik, dan antusias menyambut hubungan keduanya.
"Oh, ternyata kamu yang merencanakan?"
"Aku dan Aira memang memiliki hubungan, silahkan di konfirmasi, dan aku pribadi siap melakukan ganti rugi." Black membuka pintu meminta semuanya berhenti debat di depan kamarnya karena sangat menggangu.
Senyuman Lea terlihat, meminta waktu Black untuk bicara. Tatapan mata Lea terlihat, menantang Silvi yang terlihat marah.
Di dalam ruangan Black, Lea langsung duduk sebelum dipersilahkan. Pandangan Black melihat ke arah jendela menolak menatap Lea yang terlihat angkuh.
"Apa yang kamu inginkan? membuat berita seperti itu, apa untungnya?"
"Tidak ada untung, aku hanya meminta kamu pindah agensi, tapi menolak. Kenapa menghindari Aira? katanya ingin tahu bagaimana dia?" Lea terpaksa melakukan dengan cara yang licik agar Blackat menerima penawarnya.
"Anggrek sangat menyayangi Aira, dia pasti kecewa jika kamu melakukan rencana jahat." Black mengenggam tangan Lea, memintanya meninggalkan Aira dan mereka pergi jauh.
Kepala Lea menggeleng, dia tidak bisa pergi. Sama seperti Anggrek yang ingin selalu bersama Ai, Lea juga akan melakukan hal yang sama.
Tidak akan pernah Lea meninggalkan Aira dengan alasan apapun. Dia tidak peduli apapun hasil akhirnya.
"Lea, aku juga kecewa, terluka atas apa yang terjadi, tapi keluarga Aira bukan orang sembarangan. Sekaya apapun kita sekarang tidak mampu melawan." Wajah Black memohon agar Lea mengerti perbedaan mereka.
"Kenapa tidak ada yang percaya kepada Lea, kecuali Aira. Hanya dia yang tidak meragukan aku sama sekali, bahkan keluarga Lea sendiri memilih pergi." Tawa Lea terdengar, langsung berdiri meminta Black membenarkan berita yang tersebar.
Lea akan membawa Black di bawah naungannya, dan menjadikan Blackat bintang yang lebih terang lagi, bersama dengan Aira.
"Bukan pergi, tapi kamu yang meninggalkan. Lea, sejauh apapun kamu pergi, ingatlah tempat kamu untuk kembali." Black mempersilahkan Lea keluar kamarnya.
Pintu kamar tertutup kembali, Lea menatap Gilang yang masih berdiri menunggu mereka bicara. Kepala Gilang tertunduk, terdengar tawa kecil.
"Aku tidak akan pernah menyakiti Blackat, jika kamu ingin tetaplah bersamanya, dan aku membayar sesuai dengan yang perusahaan kamu berikan." Lea melangkah pergi, namun langkanya tertahan.
"Aku pikir kamu hanya dendam kepada Aira, tapi kenapa Blackat kamu libatkan?"
"Kenapa aku dendam kepada mereka berdua? kalian aneh sekali. Jangan jadikan aku seorang penjahat Gilang, aku hanya ingin melindungi Ay dan Black." Tatapan Lea sinis, dia yang seharusnya bertanya karena sejak Aira memutuskan kembali, secara tiba-tiba Blackat muncul tanpa diminta datang.
Bekali-kali Lea meminta bertemu, tapi alasannya sibuk. Saat Aira kembali, Blackat juga kembali.
"Sebenarnya aku atau kalian yang ingin balas dendam? kamu tahu jawabannya, jangan memojokkan aku Gilang,"
"Berjanjilah, jika tujuan kamu baik." Tangan Gilang terulur meminta Lea menepati ucapannya.
Senyuman Lea terlihat, menjabat tangan Gilang, berharap mereka akan bekerja sama untuk menjaga Blackat. Lea bahkan bersumpah apa yang dulu terjadi tidak akan dibiarkan terulang kembali.
Luka ditubuh Black sudah sembuh total, tapi sakit hatinya belum sembuh sedikitpun. Dan Lea ingin mengobatinya dengan mendekatkan penyebab lukanya.
"Aku ingin menjaga Aira seperti Anggrek yang ingin selalu melindunginya, dan aku juga harus menjaga Blackat agar tidak menyakitinya. Aku ingin mereka akur, itulah alasan utama aku." Lea langsung melangkah pergi untuk membangunkan Aira yang pastinya masih tidur mengorok.
Dari kejauhan Silvia mendengar semuanya, dia sangat penasaran hubungan Blackat dan Lea sebenarnya apa? Black tidak mengizinkan wanita masuk kamarnya, tapi tidak berlaku bagi Lea.
"Aku akan membocorkan hubungan kalian ke publik, apa hebatnya kamu Lea sehingga bisa sombong begitu?"
***
follow Ig Vhiaazaira
jangan lupa like coment Dan tambah favorit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Sri Lestari
Silvia hati² keluarga Ai bukan keluarga sembarangan
2022-08-09
0
Suky Anjalina
seperti Lea luar biasa Thor
lanjut 🥰🥰
2022-08-08
0
Nyuwita
lanjuuut kak
2022-08-07
1