"Hey, kalo Kau terus pakai helmmu Kau seperti manusia Alien." Ruli mendekati Salma berusaha membuka helmnya dengan kesal.
"Ehh,,jangan!" teriak Salma takut. Dengan senyum seringainya Ruli berhasil menarik helm Salma dan sudah berada di tangannya.
"Aaaaa....Tidak, tidakkkk!!" Salma langsung menutup wajahnya dengan dengan kedua tangannya. Namun senyum jahil Ruli memaksanya untuk menarik kedua tangan Salma.
"Eh, Kamu mau apa? Kenapa pegang-pegang tanganku, Kita bukan muhrim!" bentak Salma kesal dengan sikap Ruli yang seenaknya.
"Nggak perduli! Cepat katakan, dimana alamat rumahmu?" dengan tangan yang masih menarik kedua tangan Salma.
Ya, Allah Aku harus bagaimana?
ucap Salma dalam hatinya. Mau tidak mau akhirnya Salma melepaskan kedua tangannya yang ia pakai untuk menutupi wajahnya. Kedua mata Ruli membola sempurna begitu melihat gadis di hadapannya, gadis yang sempat ia tabrak kemarin, juga gadis yang sama yang hampir membuat dirinya celaka bahkan dia juga hampir celaka karena kecerobohannya itu.
"Kau?! ucap Ruli yang tak habis pikir.
Ruli menatap Salma sekilas juga pada jalanan di depannya. Ternyata gadis yang sempat Ruli kagumi saat itu ada di depan matanya, Ia pun berdecak karena Salma belum mengatakan dimana rumahnya.
"Antarkan Saya ke jalan Mahkota nomor tiga!" ucap Salma pada akhirnya. Lagi-lagi Ruli di buat tercengang oleh ucapan Salma barusan.
"Apa? Jalan Mahkota nomor tiga!" ucap Ruli mengulang perkataan Salma yang sempat ia dengar.
Bukannya itu alamat rumah Om Arsyad? Apa dia perempuan yang di jodohkan denganku waktu itu, jadi dia perempuan yang keluar pakai cadar saat itu.
Ruli bermonolog dalam hati. Menatap gadis di sampingnya yang menundukkan kepalanya tanpa berani membalas tatapan Ruli. Ia pun segera menyalakan mesin mobilnya mengantarkan Salma, calon istrinya pulang. Tak ada obrolan di dalam mobil hanya suasana canggung diantara mereka, Salma membuang pandangannya pada jalanan di sampingnya pada pintu jendela mobil.
"Nggak nyangka, Om Arsyad punya putri seceroboh ini," ucap Ruli sambil melirik Salma yang masih anteng menatap jalanan di sampingnya.
"Ya, Aku juga nggak nyangka, ternyata orang yang di jodohkan denganku selain pemarah tapi juga bertindak kasar dan semaunya." jawab Salma yang tak kalah sengit. Ruli menarik ujung bibirnya membentuk senyum tipis.
...----------------...
"Yah, Sudah hampir mahgrib kenapa Salma belum sampai rumah?" Atikah melirik jam yang menggantung di dinding. Melihat istrinya cemas Arsyad meraih ponselnya untuk menghubungi Salma. Sudah tiga kali Arsyad menghubungi ponsel Salma namun ponselnya tidak aktif.
"Tidak aktif hapenya, Bu. Mungkin habis daya jadi tidak bisa di hubungi." ujar Arsyad pada istrinya.
Tidak lama terdengar deru suara mesin mobil berhenti di depan rumah. Atikah dan Arsyad keluar bersamaan untuk melihat mobil siapa yang berhenti di depan rumah. Ruli turun dari mobil membukakan pintu untuk Salma, Atikah tersenyum lega juga bingung melihat Salma pulang bersama calon suaminya.
"Nak, Ruli?" panggil Atikah.
"Assalamualaikum, Bu, Yah!" Ruli mencium punggung tangan calon mertuanya.
"Wa'alaikumsalam, Nak!" jawab Atikah dan Arsyad.
"Masuk dulu, Ruli sudah mahgrib! Kita solat berjama'ah dulu." tutur Arsyad pada Ruli.
"Baik, Yah. Terima kasih!"
Mereka masuk ke dalam, Salma mempersilahkan duduk Ruli. Sambil menunggu Azan mahgrib berhenti Salma ke dapur membuat minum untuknya. Arsyad dan Atikah menemani Ruli ngobrol, menanyakan bagaimana Salma bisa pulang bersamanya sedangkan Salma pergi mengendarai motornya.
"Nak, Ruli bertemu Salma dimana kok bisa pulang bareng, bukannya Salma tadi bawa motor?" tanya Atikah penasaran.
"Iya, Ruli tadi Salma perginya bawa motor!" sanggah Arsyad yang juga ingin tahu.
"Eh, Iya. Tadi Ruli bertemu Salma di jalan Yah, Bu, motor Salma tiba-tiba macet tidak bisa menyala. Ruli sudah menghubungi montir agar bisa langsung di service." terang Ruli pada orangtua Salma.
Salma yang datang dari arah dapur meletakkan secangkir teh hangat di depan Ruli duduk. "Silahkan Mas, di minum dulu tehnya." ucap Salma sopan
"Di minum dulu Nak, Ruli lalu Kita solat berjama'ah!" Arsyad lebih dulu beranjak dari duduknya. Dan memanggil Darren juga Zahira sekalian nanti mengenalkan Ruli pada mereka usai solat mahgrib bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments