Bab 11~ Insiden Di Jalan

Di rumah sakit Salma menemui Tommy yang terbaring lemah, setelah Suster mengantarnya ke ruang VIP dimana Tommy dirawat. Salma mengetuk pintu dan masuk saat pintu di buka dari dalam oleh papah Tommy, Regan.

"Assalamu'alaikum, Tommy!"

"Wa'alaikumsalam" jawab Regan.

"Ibu guru, Salma!" seru Tommy senang akan kedatangan gurunya. Salma mendekati

Tommy dan duduk di kursi di samping bankar.

"Tommy sakit apa, kemarin Tommy masih sehat di sekolah? tanya Salma pada Tommy. Regan berjalan mendekati bankar mengusap lembut kepala putranya.

"Setelah pulang sekolah kemarin tiba-tiba Tommy demam, Setelah minum obat penurun panas, demamnya tidak turun juga. Jadi Tommy saya bawa ke rumah sakit," papar Regan.

"Pah, Sebenelnya Tommy kangeeennnn banget sama Mama. Tapi Mama ndak pulang-pulang, kata papa, mama ada di langit belum ada pesawat yang jemput mama," ucap Tommy polos dengan suara khas cadelnya. Salma menatap sekilas Regan dengan tatapan tidak teganya pada Tommy ternyata Tommy sudah tidak memilki seorang ibu.

Salma mengusap lembut pipi Tommy yang masih terasa hangat, karena suhu badannya yang belum normal. Salma tersenyum ramah menatap netra tommy dalam-dalam.

"Tommy, cepat sembuh ya, sayang! Biar bisa sekolah lagi ketemu teman-teman tommy dan bisa bermain lagi. Nanti kalo papa Tommy sudah ada pesawat bisa jemput mama Tommy di langit.

"Iya, sayang kalo papah sudah ada pesawat Kita jemput mama," ujar Regan sedih.

Salma melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya hari semakin sore Salma pun harus pamit pulang. Ia beranjak dari duduknya dan pamit pada Regan juga Tommy.

"Maaf Pak Regan, Saya pamit pulang. Tommy Bu Salma pulang dulu ya, besok kalo Tommy masih di sini Bu Salma jenguk Tommy lagi." ucap Salma. Tommy diam tanpa menjawab perkataan Salma.

"Tommy ko, nggak di jawab? Bu guru pamit pulang, tidak sopan cuekin tamu yang sudah baik pada kita," tutur Regan menasihati putranya yang tidak ingin Salma pulang. Tommy bangkit dari tempat tidurnya memeluk Salma tiba-tiba, Salma terkejut akan sikap Tommy padanya.

"Bu gulu janji ya, besok jenguk Tommy lagi!" ucap Tommy masih memeluk erat Salma. Salma mengusap punggung Tommy sayang, serta pamit pada Tommy sekali lagi.

"Bu guru pulang dulu ya, sayang!" angguk Tommy pelan seraya melepaskan pelukannya. Melihat pintu ruangan terbuka membuat Tommy tersenyum lebar.

"Oma, Opa!" panggil Tommy dengan senyum lebarnya. Salma segera pamit pada semua yang ada di ruangan. Regan mengantar Salma keluar cukup sampai di depan pintu ruangan.

...----------------...

Di jalan tepat di lampu merah Ruli melihat Salma berhenti persis di samping mobilnya. Ruli membuka kaca mobil setengahnya, memastikan jika perempuan itu orang yang sama kemarin dia tabrak. Tanpa sengaja Salma menoleh pada Ruli hingga saling bertemu pandang, tanpa sadar Ruli menarik ujung bibirnya. Salma menatap Ruli calon suaminya tanpa ekspresi di wajahnya.

Saat lampu berubah hijau, Salma secepatnya memutar gas motornya begerak cepat menghindari tatapan Ruli yang membuat jantungnya berdebar tak karuan.

"Cantik, tapi sombong," gumam Ruli

"Kenapa, akhir-akhir ini Aku selalu saja bertemu Mas Ruli di jalan." gumam Salma heran. Ia pun berpikir mengingat ucapan Sifa teman kuliahnya dulu saat masih menempuh pendidikan di Universitas Negri Jakarta.

Tahu nggak Salma, kata orangtua dulu kalo kita sering ketemu orang yang kita suka itu artinya jodoh.

Sekilas Salma tersenyum ringan yang masih fokus pada jalanan di depannya, karena ingat ucapan konyol temannya itu yang sudah hampir dua tahun tidak bertemu. Tiba-tiba motor yang Salma kendarai berhenti mendadak di tengah jalan raya.

Tiinnnn........ Tinnnnn!!"

Klakson mobil saling memekik dari arah depan dan belakang dengan lampu sen yang tengah menyoroti motor milik Salma. Salma pun berteriak terkejut memejamkan kedua matanya.

"Aaaa.......! Astagfirullahhal'Azim!"

"Brengsek! siapa sih tuh motor di depan nggak becus banget bawa motor." umpat Ruli kesal yang hampir membuat kecelakaan di jalan raya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***