Setelah hidangan tersaji di meja. Mereka sarapan dengan hening tak ada yang bersuara kecuali dentingan sendok garpu yang saling berbenturan dengan piring. Setelah piringnya kosong Arsyad berpamitan untuk berangkat ke kantor.
"Mba Zahira, Ibu, Salma pamit juga ya mau ke sekolah udah jam 7," ucap Salma sambil melirik jam di tangannya. Mencium punggung tangan Atikah juga Zahira bergantian dan segera menyalakan mesin motor maticnya, menuju sekolah TK Terpadu Annisa.
Tempat Salma mengajar saat ini, sudah hampir satu tahun Salma mengajar di TK Terpadu Annisa. Yang tempatnya lumayan jauh dari rumahnya. Semangatnya mengajar tidak menghalangi cita-citanya menjadi seorang guru yang menjadi impiannya setelah menyandang gelar Spdi.
Di keluarga ArranSyah Pemuda tampan nampak terburu-buru menuju mobilnya, memutar kunci tergesa-gesa.
"Ruli, sayang jangan tergesa-gesa bisa bahaya di jalan!" ucap mamanya mengingatkan.
"Mah, hari ini Ruli ada jadwal meeting. Kenapa mama nggak bangunin lebih pagi?"
"Mama capek bangunin kamu, susah baget di banguninnya. Nanti kalo kamu udah nikah istri kamu bisa darah tinggi, Ruli!"
"Mamah!" Ruli mendecis pada mama Rita. Rita hanya tersenyum melihat tingkah putranya.
Ruli melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kantor. Jadwal meetingnya di mulai pukul 07.30. Sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 07.15.wib. Sedangkan jalanan sedikit macet akibat lampu merah serta banyaknya kendaraan yang saling bepacu dengan waktu.
Saat akan belok kiri mobil Ruli mendadak berbelok tanpa mengurangi kecepatan, alhasil mobil Ruli menabrak motor matic yang Salma tumpangi ketika akan melintasi jalan yang berlawanan arah.
BRAKKKK....
Aa.....Aaaa...! teriak Salma seketika motornya yang terjatuh bersamaan dengan dirinya.
"Ahhh, dasar sial...!" umpat Ruli dengan memukul kemudinya. Ia pun bergegas melepas sitbelnya dan berlari menuju motor yang ia tabrak. Ruli membantu Salma bangkit dan mengucapkan kata maaf. " Maaf mba, maafin Saya. Saya tadi buru-buru," ucap Ruli membantu menarik motor Salma yang ambruk di bahu jalan.
"Mas, bisa nyetir nggak sih? lampu sen juga nggak nyala kalo Saya celaka gimana?" ucap Salma marah sambil mengibaskan tangannya pada roknya yang kotor.
"Maaf mba, Saya kan sudah bilang Saya buru-buru dan Saya nggak sengaja," ucap Ruli apa adanya. Salma mendongakkan wajahnya dan ia pun kaget dengan pria di hadapannya.
Mas, Ruli? Dia kan orang yang di jodohkan denganku. ucap Salma dalam hatinya.
Ruli menatap bingung pada gadis cantik di depannya. Yang mendadak bengong di hadapannya.
Gila ni cewek cantik banget, matanya bikin jantung deg-gegkan aja. gumam Ruli di hatinya. Deringan telpon membuyarkan lamunan Ruli ia pun mengangkat panggilan telpon dari sekertarisnya.
~Hallo, Pak. Maaf Pak klien sudah menunggu kedatangan Bapak di ruang meeting.
~Astaga! Katakan pada Pak Candra untuk menunggu, 5 menit lagi Saya sampai. Ruli pun menutup panggilan telpon dari kantor, dan segera menuju mobilnya.
Namun sosok gadis cantik di hadapannya telah menghilang begitu saja.
Salma memarkir motornya di area parkir yang nampak sudah penuh karena kakinya sedikit sakit akibat terjatuh tadi. Seorang laki-laki melihat Salma sedikit kesulitan, memarkir motornya dengan jalannya yang yang sedikit tertatih. Ia pun berjalan menghampiri Salma untuk membantu menepikan motornya di tempat yang masih sedikit tersisa.
"Maaf Bu Salma, biar Saya bantu menepikan motornya," ucap pria itu meraih motor Salma. Melirik motor Salma terdapat beberapa baretan Ia pun berpikir jika Salma baru saja jatuh dari motor dan jalannya yang tertatih.
"Terima kasih!" ucap Salma pada pria itu.
"Papa!" panggil salah satu murid yang keluar dari kelasnya.
"Tommy, Sayang kenapa keluar kelas ayo masuk! Pulang nanti papa jemput lagi."
"Jadi, Anda orangtua dari Tommy? Terima kasih tadi sudah menolong Saya." ucap Salma dengan senyum manisnya.
"Sama-sama, sepertinya Bu, Salma terjatuh dari motor," ucap Regan menebak atas diri Salma.
"Iya, Pak tadi di tikungan tiba-tiba ada mobil yang belok tanpa lampu sen, dan tanpa mengurangi kecepatan." Regan mengangguk paham. Dan Salma pamit ke kelas karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.25 menit.
"Maaf, Pak Saya permisi ke kelas dulu." pamit Salma pada Regan.
"Silahkan!" ujarnya memberi jalan pada Salma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ni.Mar
tidak Thor hanya berhijab biasa
2022-09-29
2
Embun Kesiangan
disini Salma ga pakai niqob kah, thor?
2022-09-29
1
Embun Kesiangan
waah ketemu jodoh😍
2022-09-29
1