"Salma, kenapa tadi pake cadar segala, Nak? Kan calon suami dan mertuamu jadi nggak bisa melihat wajah kamu, Salma? ucap Atikah kecewa.
"Maaf'kan Salma, Bu! Bukan maksud Salma membuat Ayah dan ibu kecewa. Tapi Salma takut mengecewakan harapan mereka, Bu." jawab Salma sedih.
"Mengecewakan, bagaimana Salma?" Tanya Atikah bingung.
"Ibu tahu kan, tadi mas Ruli? Dia Pria yang nyaris sempurna, Bu. Salma tidak yakin begitu mas Ruli melihat Salma, Bu."
" Jadi itu alasanmu kau memakai cadar, saat menemui mereka? Salma mengangkuk pelan. dan Atikah sangat mengerti akan jalan pikiran putrinya.
"Salma pamit istirahat, Bu." pamit Salma sopan.
"Sudah solat isya, Nak? tegurnya lagi.
" Sudah, Bu," jawab Salma sambil berlalu ke kamarnya.
Atikah pun kembali ke belakang membereskan sisa-sisa barang pemberian calon besannya. Dan sebagian makanan di bagikan pada tetangga dekat dan saudara. Sebagian Salma simpan karena memang barang pribadinya.
"Sudah jam sembilan, tapi kenapa ayah belum kembali juga dari rapat Rt?" gumam Atikah. Ia pun berniat istirahat ke kamar lebih dulu, karena seharian lelah beres-beres rumah bersama Salma.
Setelah semua terlelap dalam mimpi masing-masing, Arsyad pulang bersama Zahira di pukul 11 malam. Menjemput Putri ke duanya di terminal sesuai tempat yang Zahira serlok pada ayahnya. Zahira keluar dari mobil dengan perasaan yang campur aduk.
"Yah, entah kenapa hatiku tidak tenang. Apa yang akan ibu pikirkan nanti setelah melihatku?" tanya Zahira pada ayahnya.
"Sudahlah Zahira, Kau masuk saja dulu istirahat kita pikirkan itu besok saja!" pinta Arsyad menasehati. Arsyad membuka pintu pelan, Zahira melangkah masuk dengan perasaan kacaunya. Menuju kamarnya yang telah lama ia tinggali.
Zahira duduk di tepi ranjang memandangi seluruh isi kamarnya yang tak berubah sejak terakhir ia pergi bersama suaminya Darren. Ia pun terlelap karena lelah hati dan pikirannya.
...----------------...
Menjelang subuh Zahira terbangun karena hajatnya ingin buang air kecil, begitu juga Salma yang haus tiba-tiba tenggorokannya kering. Salma terkejut mendapati kakak keduanya berada di dapur yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kak, Zahira?" panggil Salma sedikit terkejut.
"Salma adikku!" jawab Zahira senang. Mereka pun saling berpelukan melepas rindu.
"Kakak kapan sampai, kenapa Salma tidak tahu kakak datang? tanya Salma lagi.
"Semalam kakak baru sampai, di jemput ayah" ucap Salma jujur. Mendengar percakapan antara adik kakak membuat Atikah turut terbangun dan mencari sumber suara berasal.
"Zahira, Kau pulang, Nak?" tanya Atikah antusias. Zahira mencium punggung tangan ibunya. "Kau bersama suamimu, lalu dimana Darren?" tanya ibunya lagi yang penasaran.
"Tidak Ibu mas Darren tidak ikut, karena ada seminar di Samarinda." jawab Zahira bohong. Setelah Salma minum dan meletakkan gelas kosongnya di meja Salma melirik sekilas wajah gugup Zahira.
Sepertinya kakak sedang berbohong, dan kenapa kakak meminta ayah yang menjemputnya? Sedangkan pernikahanku masih satu bulan jika itu alasan kakak pulang.
gumam Salma dalam hati. Dan menghampiri Zahira yang masih berdiri di sebelah ibunya.
"Kakak mau solat dulu, Salma," ucap Zahira berlalu.
"Ya, sudah ibu juga mau ke kamar mandi." Atikah berujar. Salma pun kembali ke kamarnya karena ia berhalangan, Salma pun kembali tidur dan bangun setelah mendengar Azan subuh mandi serta membantu ibunya di dapur menyiapkan sarapan. Zahira pun terbangun untuk melakukan solat subuh dan turut di dapur membantu Salma juga ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Embun Kesiangan
waa, ada sesuatu rupanya nih. lanjut makin seru😍😗💪
2022-09-29
2
Zєє wallupattma
wah kenapa tuh si kakak
2022-09-27
3
Ni.Mar
ada sesuatu Thor heeee mksh likenya
2022-09-24
1