Bab XIX - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Keempat

04. DUNIA LAIN – RUANG BAWAH TANAH

Rasanya baru sebentar mereka istirahat, mendadak saja dari arah belakang kembali terdengar suara aneh seperti tadi. Abigail dan Gembul menoleh ke belakang, tampak oleh mereka sesosok wanita berbaju putih tengah berjalan setengah merangkak, menuju ke arah mereka. Gerakannya terpatah-patah, dan setiap kali bergerak terdengar bunyi seperti ruas-ruas tulang patah. Abigail dan Gembul melompat kaget, buru-buru mereka segera berlari sejauh mungkin, meski rasa letih sudah mencapai puncaknya, sementara, sosok aneh itu masih terus mengikuti dari belakang dengan gerakan aneh lagi menakutkan. Hanya satu yang mereka inginkan berlari sejauh mungkin meski sesekali jatuh karena terpeleset ataupun tersandung batu. Hingga akhirnya, tibalah mereka di sebuah gerbang besi berkarat dan berwarna hitam, dalam hati mereka bersorak kegirangan. Baik Abigail maupun Gembul memiliki pendapat yang sama, “perjalanan panjang itu, akhirnya berakhir juga”.

Akan tetapi, harapan mereka seakan pupus begitu saja manakala saat tangan-tangan mereka mendorong pintu masuk ke gerbang itu, tidak bergeming sedikitpun.

“Jalan buntu ! Apa yang harus kita lakukan sekarang ?!” tanya Abigail cemas bercampur putus asa.

“Celaka ! Haruskah kita mati di tempat ini ?!” kata Gembul yang tak kalah putus asanya, begitu berbagai usahanya untuk membuka pintu, gagal.

“Habislah riwayat kita,” ujar Abigail sambil menyandarkan punggungnya di jeruji pintu gerbang, ia benar-benar putus asa.

Gembul mengalihkan perhatiannya ke tempat dimana wanita aneh itu mengejar. Lenyap, sosok wanita itu tidak lagi mengejarnya. Gembul menarik nafas lega, ia berjalan menghampiri Abigail yang terduduk lesu. Desah nafas Abigail terdengar memenuhi tempat dimana mereka duduk, “Tak kusangka, akan terjadi hal seperti ini. Maafkan aku, mbul...” desahnya saat Gembul sudah duduk di sampingnya.

Gembul tersenyum, “Kau bicara apa ? Bagiku ini adalah sebuah kehormatan bisa bekerja dan membantumu, Abi...” belum selesai Gembul melanjutkan perkataannya, bau busuk yang menyengat kembali tercium dan berasal tak jauh dari tempat Gembul duduk. Abigail dan Gembul saling pandang, bau itu kini tercium tepat di hidung mereka, dan saat memalingkan wajah mereka ke depan, sosok wanita itu sudah ada di depan mereka tidak kurang dari 1,5 meter.

Beberapa detik kemudian, wajah wanita itu sudah berada tepat di depan hidung Gembul, Gembul berteriak keras manakala melihat sepasang mata yang tak berbiji mata menatapnya, meski tak terdapat biji mata, Gembul dapat merasakan hawa panas bagaikan bara api yang keluar dari sana. Rasa kagetnya bertambah saat ia merasakan kaki kanannya seperti dicengkeram kuat oleh hawa dingin bak es. Ternyata, jari-jari tangan wanita yang tak berkuku itu sudah mencengkeram kuat kakinya, seakan menembus daging dan tulang kakinya. Sesaat kemudian wanita itu menarik tubuh Gembul kuat-kuat, tangannya menggapai-gapai mencari pegangan, ia tidak ingin wanita aneh itu menarik tubuhnya seperti menarik benang layangan. Gembul berseru-seru keras memanggil Abigail yang saat itu seperti terkena sihir, duduk mematung.

Teriakan itu menyadarkan Abigail, buru-buru ia menjulurkan tangannya untuk meraih tangan Gembul dan mencoba untuk menariknya. Tapi, tampaknya ia sudah kelelahan sehingga pegangannya terlepas.

Abigail memandangi tubuh Gembul yang semakin lama semakin jauh dan lenyap di telan gelapnya lorong, teriakan Gembulpun perlahan-lahan hilang dan suasana kembali sunyi. Abigail terduduk lemas, ia membiarkan matanya basah oleh titik-titik air mata yang mengalir semakin lama semakin deras dan membasahi pipinya. Ia termenung sedih, tak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri, “Bagaimana bisa begini ? Tujuan kami adalah untuk mencari Farid, malah kehilangan Gembul ... aku telah membuat mereka celaka. Aku menyesali diriku yang tak berguna ini ? Apa sebenarnya yang sudah terjadi ?”

Rasa kecewa, sedih dan putus asa membuat Abigail seperti orang linglung, sepasang matanya menatap sayu kegelapan yang menyelimuti ruangan itu, sekujur tubuhnya menjadi lemas, dan tak bertenaga. Kepalanya terkulai ke arah gerbang hitam yang aneh itu, mendadak terdengar seperti pintu bunyi besi karat terbuka. Abigail terkejut terlebih saat telinganya sayup-sayup mendengar namanya dipanggil-panggil, “Abi ..., Abigail ...” Tak dapat dilukiskan bagaimana perasaan Abigail saat itu, diraihnya lampu senter yang tergeletak tak jauh dari kakinya juga kamera yang dibawa-bawa Gembul tadi. Setelah mengusap airmatanya, ia memberanikan diri melangkah memasuki halaman gerbang. Ia berhenti sejenak di pintu kedua yang merupakan pintu masuk ke sebuah ruangan yang gelap-gulita. Telinganya masih mendengar namanya dipanggil-panggil yang diselingi bunyi tawa seorang wanita.

Suara tawa itu seakan keluar dari celah-celah dinding, seakan keluar dari langit-langit dan setiap sudut ruangan. Meski dibantu oleh cahaya lampu senter juga kamera infra merah, Abigail tak mampu melihat ke sekeliling ruangan.

Suara-suara itu terkadang muncul dari depan, dari belakang, dari kiri ataupun dari kanan, namun, saat Abigail menyorotkan senternya, ia tidak menemukan siapa-siapa disana... KOSONG. Keadaan seperti itu membuat Abigail stress berat, karena berbagai macam perasaan bercampur aduk jadi satu di sekujur tubuhnya. Dan, jantung Abigail seakan berhenti berdetak manakala melihat sesosok bayangan wanita berbaju lusuh tengah berdiri tak jauh dari tempatnya. Saat tubuh wanita itu bergerak ke arahnya seperti melayang, Abigail bergerak mundur.

“Kau masih memakainya Abi ?” tanya wanita itu tiba-tiba.

Abigail terkejut, ia sama sekali tak mengerti apa yang dimaksud wanita itu, “A ... Apa maksudmu ?” tanyanya heran.

“Aku juga memakainya,” kata wanita itu, sementara tangannya bergerak ke arah leher dan mengeluarkan kalung dari balik bajunya yang lusuh dan bercorak gambar bunga matahari, lalu menyodorkannya ke arah Abigail.

Abigail tertegun, dipandanginya kalung itu, kalung serupa dengan kalung miliknya namun, pada bandul kalung itu terukir nama “AMMY”. Abigail mengeluarkan kalung miliknya, kalung yang sama persis dengan kalung wanita itu, akan tetapi pada bandulnya terukir nama “ABBY”.

Abigail termenung, ia teringat akan kejadian masa lalu yang sudah lama terpendam, ingatan itu selalu muncul dalam mimpi-mimpinya, bagaikan sebuah potongan slide film yang diputar dalam adegan yang sama. Inilah yang selalu datang dalam mimpi-mimpinya :

“2 orang gadis cilik berlari ketakutan, mereka berlari memasuki ruangan demi ruangan yang gelap. 2 gadis cilik itu mengenakan baju tidur dan pada lehernya tergantung sebuah kalung , satu terdapat ukiran nama ABBY dan yang lain mengenakan baju tidur dengan corak bunga matahari, sementara kalung yang dikenakan terdapat ukiran nama “AMMY”. Tinggi badan dan potongan rambut mereka sama persis begitu pula wajahnya. Gadis cilik itu tidak lain adalah Abigail dan Amigail, saudara kembar, anak dari pasangan suami-isteri REZA dan ARUM. “Ami... apapun yang terjadi aku akan selalu menjaga dan melindungimu dari orang jahat sekalipun orang itu adalah orang tua kita. Kita adalah satu.”

Namun, mimpi tersebut selalu berakhir, di sebuah ruangan gelap gulita dan dingin, saat cahaya memasuki ruangan itu, ia menemukan Amigail meninggal.

Abigail masih berdiri sambil mengucapkan kata-kata “AMMY” dan “ABBY”, pandangannya kosong, hingga akhirnya tangan kanan Abigail bergerak dan jari-jemarinya menyentuh kepala bagian belakang yang terdapat jahitan. Abigail mendapatkan kembali ingatannya yang sudah sekian lama terpendam dan itu membuatnya terduduk lemas.

..._____...

Episodes
1 P R A K A T A :
2 Bab I - Kosmetik ( Si Pembawa Pesan )
3 Bab II - Kosmetik 2 ( Si Penulis ) - Babak Pertama
4 Bab III - Kosmetik 2 ( Si Penulis ) - Babak Kedua
5 Bab IV - Kosmetik 3 ( Si Pemain Musik ) - Babak Pertama
6 Bab V - Kosmetik 3 ( Si Pemain Musik ) - Babak Kedua
7 Bab VI - Kosmetik 4 ( Si Pelukis )
8 Bab VII - Suster Michelle - Babak Pertama
9 Bab VIII - Suster Michelle - Babak Kedua
10 Bab IX - Aku [ masih ] Hidup - Babak Pertama
11 Bab X - Aku [ masih ] Hidup - Babak Kedua
12 Bab XI - Patung - Babak Pertama
13 Bab XII - P a t u n g - Babak Kedua
14 Bab XIII - A N G E L I C A - Babak Pertama
15 Bab XIV - A N G E L I C A - Babak Kedua
16 Bab XV - Dia Adalah Kekasihku
17 Bab XVI - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Pertama
18 Bab XVII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kedua
19 Bab XVIII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Ketiga
20 Bab XIX - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Keempat
21 Bab XX - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kelima
22 Bab XXI - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Keenam
23 Bab XXII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Ketujuh
24 Bab XXIII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kedelapan
25 Bab XXIV - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kesembilan
26 Bab XXV - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kesepuluh
27 Bab XXVI - K u r i r ( babak pertama )
28 Bab XXVII - K u r i r ( babak kedua )
29 Bab XXVIII - K u r i r ( babak ketiga )
30 Bab XXIX : K u r i r ( babak keempat )
31 Bab XXX : K u r i r ( babak kelima )
32 Bab XXXI : K u r i r ( babak keenam )
33 Bab XXXII : K u r i r ( babak ketujuh )
34 Bab XXVI : Tiga Kisah Hantu Sekolah ( Malam Pertama )
35 Bab XXVII : Empat Kisah Hantu Sekolah ( Malam Kedua )
36 Bab XXVIII : Malam Terakhir
37 Bab XXIX - R i t u a l ( Babak Pendahuluan )
38 Bab XXX - R i t u a l #1 ( Babak pertama )
39 Bab XXXI - R i t u a l #2 ( babak kedua )
40 Bab XXXII - R i t u a l #3 ( babak ketiga )
41 Bab XXXIII - R i t u a l #4 ( babak keempat )
42 Bab XXXIV - R i t u a l #5 ( babak kelima ) [ Tamat ]
43 Bab XXXVI - R I T U A L #6 ( Alternatif Ending )
44 [ Horor ] [ Misteri ] K u r i r ( Babak Kedelapan )
45 [ Horor ] [ Misteri ] K u r i r ( Babak Kesembilan - End )
Episodes

Updated 45 Episodes

1
P R A K A T A :
2
Bab I - Kosmetik ( Si Pembawa Pesan )
3
Bab II - Kosmetik 2 ( Si Penulis ) - Babak Pertama
4
Bab III - Kosmetik 2 ( Si Penulis ) - Babak Kedua
5
Bab IV - Kosmetik 3 ( Si Pemain Musik ) - Babak Pertama
6
Bab V - Kosmetik 3 ( Si Pemain Musik ) - Babak Kedua
7
Bab VI - Kosmetik 4 ( Si Pelukis )
8
Bab VII - Suster Michelle - Babak Pertama
9
Bab VIII - Suster Michelle - Babak Kedua
10
Bab IX - Aku [ masih ] Hidup - Babak Pertama
11
Bab X - Aku [ masih ] Hidup - Babak Kedua
12
Bab XI - Patung - Babak Pertama
13
Bab XII - P a t u n g - Babak Kedua
14
Bab XIII - A N G E L I C A - Babak Pertama
15
Bab XIV - A N G E L I C A - Babak Kedua
16
Bab XV - Dia Adalah Kekasihku
17
Bab XVI - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Pertama
18
Bab XVII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kedua
19
Bab XVIII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Ketiga
20
Bab XIX - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Keempat
21
Bab XX - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kelima
22
Bab XXI - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Keenam
23
Bab XXII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Ketujuh
24
Bab XXIII - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kedelapan
25
Bab XXIV - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kesembilan
26
Bab XXV - ( Kutukan ) Arwah Penghuni Rumah Angker - Babak Kesepuluh
27
Bab XXVI - K u r i r ( babak pertama )
28
Bab XXVII - K u r i r ( babak kedua )
29
Bab XXVIII - K u r i r ( babak ketiga )
30
Bab XXIX : K u r i r ( babak keempat )
31
Bab XXX : K u r i r ( babak kelima )
32
Bab XXXI : K u r i r ( babak keenam )
33
Bab XXXII : K u r i r ( babak ketujuh )
34
Bab XXVI : Tiga Kisah Hantu Sekolah ( Malam Pertama )
35
Bab XXVII : Empat Kisah Hantu Sekolah ( Malam Kedua )
36
Bab XXVIII : Malam Terakhir
37
Bab XXIX - R i t u a l ( Babak Pendahuluan )
38
Bab XXX - R i t u a l #1 ( Babak pertama )
39
Bab XXXI - R i t u a l #2 ( babak kedua )
40
Bab XXXII - R i t u a l #3 ( babak ketiga )
41
Bab XXXIII - R i t u a l #4 ( babak keempat )
42
Bab XXXIV - R i t u a l #5 ( babak kelima ) [ Tamat ]
43
Bab XXXVI - R I T U A L #6 ( Alternatif Ending )
44
[ Horor ] [ Misteri ] K u r i r ( Babak Kedelapan )
45
[ Horor ] [ Misteri ] K u r i r ( Babak Kesembilan - End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!