*Episode 2

Lila menarik napas panjang. Lalu melepaskan napas itu secara perlahan.

'Ya Tuhan ... jika mau memberikan aku anugerah memasuki novel, kenapa malah novel ini yang aku masuki? Bukankah aku membaca begitu banyak novel yang endingnya sangat indah?

'Agh ... sudahlah. Sudah masuk pun, harus diapakan lagi selain menjalankan hidup dengan baik. Akan aku ubah hidup pemerannya dan jalan ceritanya agar dapat akhir yang lebih memuaskan.'

"Maria. Kenapa kamu bengong? Kamu tidak sedang lupa ingatan bukan? Kamu masih ingat aku lagi kan, Maria? Aku Ratna, sahabat baikmu."

"Sahabat baik? Tentu saja aku ingat. Mana mungkin aku lupa dengan kamu."

"Ah ... syukurlah kalau kamu masih ingat aku. Apa yang sakit sekarang? Cepat katakan padaku sakitnya di mana!"

Lila yang menyandang nama Maria itu tidak langsung menjawab. Dia terdiam sambil melihat Ratna yang seakan benar-benar sedang peduli akan hidup sahabatnya. Tapi sebenarnya, semua itu hanyalah kepalsuan.

Kepedulian itu hanya sebatas di bibir saja. Tujuannya hanya untuk memancing Maria agar terlihat manja di mata Arkan, si calon suami yang di jodohkan dengan Maria. Karena Arkan sangat tidak suka dengan Maria yang bersikap terlalu manja juga lemah dan ceroboh.

Lila tersenyum pelan sambil melihat Ratna.

'Kau ingin memancing aku agar bersikap manja. Sayang sekali, aku tidak akan terpancing, Ratna. Karena aku Lila yang keras, bukan Maria yang lemah.'

"Aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu mencemaskan aku."

"Oh ya, bisakah kamu tinggalkan aku berduaan dengan kak Ken? Ada yang ingin aku bicarakan dengan dia sekarang."

"Kamu mau bicara dengan Arkan? Kenapa tidak bicarakan langsung saja, Maria? Biasanya juga kamu bicara dengan Ken ada aku di dekat kalian. Selama ini, kamu tidak pernah menutupi apapun dengan aku, bukan?"

"Ratna, itu dulu sebelum aku bertunangan dengan kak Ken. Sekarang, aku sudah menjadi tunangan dia. Jadi, aku ingin bicara hal penting hanya berduaan saja dengan dia."

Arkan yang sedari tadi hanya diam, kini menatap Maria dengan serius. Dia merasa penasaran dengan kata-kata yang baru saja Maria ucapkan barusan.

"Kamu bisa pergi dulu, Ratna. Biarkan kami bicara berduaan di sini."

Ratna menatap Maria dengan tatapan kesal sekaligus tak rela. Tapi sayangnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti apa yang Maria dan Arkan katakan.

"Baiklah, aku keluar dulu. Perlu apa-apa, langsung panggil saja aku. Kamu itu terbiasa manja, jadi jangan sungkan untuk bersikap seperti biasa walau sudah menjadi tunangan orang."

Setelah berucap, Ratna langsung beranjak meski dengan langkah berat. Sementara Maria, dia menatap Ratna dengan perasaan kesal.

'Dasar ular. Bisa-bisanya dia menghancurkan harga diriku sebelum beranjak pergi. Sempat-sempatnya dia menanamkan benih kebencian buat Arkan. Salut sekali aku dengan niat gigihnya buat menghancurkan kehidupan ini.'

Arkan menarik napas saat melihat Maria yang masih juga belum bicara setelah kepergian Ratna. Dengan wajah kesal, dia tatap Maria yang ada di hadapannya saat ini.

"Dia sudah pergi bukan? Lalu kenapa kamu masih tidak bicara padaku? Apa kamu sengaja ingin membuat dia pergi dari sini agar kamu bisa menjadikan aku sebagai pelayanmu?"

"Apa yang kak Ken katakan? Aku tidak berniat menjadikan kamu sebagai pelayan ku. Aku minta dia pergi dari sini karena aku ingin merasakan ketenangan juga ingin mengucapkan maaf padamu. Maafkan aku yang sudah mengacaukan acara besar keluarga. Aku tidak bermaksud merusak segalanya. Semua itu kecelakaan yang bisa menimpa siapa saja yang bernasib buruk seperti aku ini."

Ucapan itu membuat Arkan terdiam beberapa saat dengan mata yang terus melihat Maria. Dia menatap gadis yang ada dihadapannya dengan tatapan tak percaya.

"Aku hanya ingin bilang hal itu pada, kak Ken. Kamu bisa pergi jika kamu ingin. Karena aku sudah selesai bicara."

Arkan kembali membulatkan mata untuk melihat Maria. Dia semakin merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Karena sifat Maria kali ini sangat berbeda dengan yang biasanya dia dengar dari orang-orang.

"Aku akan pergi. Jangan menyesal dengan apa yang terjadi. Karena semua ini, kau yang memilih. Maka kau yang bertanggung jawab."

Arkan lalu beranjak meninggalkan Maria. Sedangkan Maria merasa sedikit kebingungan dengan apa yang Arkan katakan barusan. Namun, kebingungan itu segera dia singkirkan setelah ingat kalau sifat Arkan yang memang selalu dingin terhadap Maria.

Di sisi lain, Ratna sedang menggerutu kesal dengan apa yang baru saja dia alami. Bagaimana tidak? Dia tiba-tiba mendapatkan perubahan besar dari Maria yang biasanya sangat manja, kini mendadak dingin.

Biasanya, Maria akan menghambur ke dalam pelukan Ratna jika terjadi sesuatu. Tidak akan mau jauh-jauh dari Ratna dan akan selalu bicara dengan nada manja pada Ratna. Karena Maria selalu mengganggap kalau Ratna itu adalah orang paling dekat yang mengerti dia lebih dari saudara.

Tentu saja seperti itu. Karena Maria hanya punya satu teman dari dia kecil sampai dewasa seperti saat ini. Hanya punya Ratna yang tumbuh besar bersamanya.

Maria sudah tidak punya orang tua. Karena keduanya meninggal karena kecelakaan saat dia masih kecil. Sementara Ratna, dia adalah anak asisten orang tua Maria.

Ratna didik untuk dekat dengan Maria hanya karena warisan yang Maria miliki. Karena warisan itu akan di bagikan pada orang terdekat jika Maria tidak jadi menikah dengan Arkan. Anak dari sahabat baik papa Maria.

Sementara jika Maria mati sebelum menikah, maka warisan itu akan diserahkan pada yayasan amal. Hal itu yang membuat Maria masih hidup sampai saat ini. Karena Ratna tidak akan membiarkan warisan itu diserahkan ke yayasan amal oleh pihak berwenang.

Sementara itu, Maria masih punya paman yang juga mempunyai anak perempuan. Anak perempuan pamannya itu juga tertarik dengan Arkan.

Ah, jalan cerita yang sangat rumit memang. Tapi, itulah yang membuat Lila di tarik ke dalam novel ini untuk memperbaiki jalan cerita yang memang sedikit kacau dan sangat rumit ini.

___

Maria sudah diperbolehkan pulang setelah dirawat satu hari satu malam di rumah sakit ini. Dengan Ratna yang selalu menjaga dia tentunya. Maklum, dia adalah orang terdekat yang begitu gigih mencari perhatian agar dapat kebagian harta warisan.

"Ria, kita akan pulang sekarang. Mana tunangan mu? Kenapa dia tidak datang juga? Cepat hubungi dia, minta dia jemput kamu di sini."

Maria tidak langsung menjawab. Dia hanya melihat Ratna yang terus membereskan perlengkapan mereka untuk dibawa pulang.

"Maria. Ayo cepat hubungi, Arkan! Katakan padanya kalau kamu minta diantar pulang."

"Tidak perlu, Ratna. Aku tidak perlu minta dia antar kan aku pulang. Karena aku bisa pulang sendiri."

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

wow

2022-09-27

2

KJH

KJH

time traveler...selalu suka sm pemeran utama yg bantuin kaum tertindas 💪💪

2022-08-26

4

Kania Rahman

Kania Rahman

gak tau dia kalau bukan Maria tapi Lila, semangat 💪💪

2022-08-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!