Malam Setelah Dirimu
Laki-laki itu berlari kencang ke ujung gedung, berteriak dengan kuat sekali, di tengah kegelapan malam dan di antara orang-orang yang berlalu-lalang.
"Kenapa harus akuuu....... kenapa harus luka yang datang, mengapa tidak dengan dirimu...... mengapa engkau baik-baik saja dan aku harus begini...." teriak nya dari ujung gedung
Ia begitu histeris dan hilang arah, pikirannya sudah tak karuan dan melihat ke arah bawah.
Ia melihat jalanan penuh sesak, manusia berlalu-lalang tanpa peduli atas manusia lainnya, ia begitu merasa sepi meski sedang memandang keramaian, di atas gedung lantai 10 itu, ia mulai berpikir kosong dan hendak untuk jatuh.
"Apakah aku harus selesai saat ini?" pertanyaan dalam hati nya
Baru saja ia akan menjatuhkan tubuh nya ke jalanan yang penuh dengan pesakitan, keluar suara teriakan perempuan dari belakang nya.
"Sanda, apa yang kau lakukan, apakah kau melupakan ku? Bagaimana kau bisa berpikir untuk mengakhiri hidup mu Sanda, ada aku di sini, yang selalu menunggu dirimu dari kejauhan. Tak bisa kah kau sadar Sanda," teriak Perempuan itu kepada Pria yang hampir bunuh diri itu, Pria itu bernama Sanda
Sanda menoleh ke belakang, dan melihat wajah perempuan itu dengan penuh kesedihan.
"Maafkan aku, Farisa, maaf," ucap Sanda sembari menjatuhkan dirinya ke jalanan
*Kisah kembali pada 2 tahun yang lalu*
Seorang Pria yang tampak tidak memiliki kelebihan apapun di dalam hidup nya, yang kini duduk di hadapan jendela kamar nya di lantai 2, dengan memegang satu buah buku catatan kecil.
Ia sedang termenung melihat burung berkicau dan berlalu-lalang di hadapan nya. Ia seperti lumayan banyak berpikir, sampai-sampai Ibu nya memanggil pun ia tak sadar.
"Sandaa..... Sandaaa, makan Sandaa...." ucap Ibu Sanda
Ibu Sanda yang terus memanggil Sanda lebih dari 3 kali pun, mulai berusaha naik ke kamar Sanda yang berada di lantai 2 untuk memanggil nya.
"Aih, sedang apa Anak ini, dipanggil Ibu nya sendiri tidak ada respon sama sekali," gerutu Ibu Sanda dari dalam hati
Berjalan Ibu Sanda sampai ke depan kamar Sanda, ia pun mulai mengetuk pintu kamar Sanda itu.
*TokTokTok* suara ketukan
"Sanda, kau ngapain saja, Ibu memanggil mu tapi kau tidak merespon," ucap Ibu Sanda
Sanda yang mendengar suara Ibu nya pun, langsung tersadar dari lamunan-lamunan yang baru saja ia lamunkan.
"Eh, Ibu," ucap hati Sanda
"Iya, Bu, kenapa?" tanya Sanda kepada Ibu nya
"Ibu baru selesai masak makanan untuk mu, jangan lupa makan, sudah Ibu siapkan di meja makan," ucap Ibu Sanda
"Baik, Bu. Sebentar lagi Sanda turun," ucap Sanda kepada Ibu nya
Ibu Sanda pun turun ke lantai bawah sembari meninggalkan Sanda yang masih berada di dalam kamar nya.
Ia melihat kembali burung-burung yang berlalu-lalang dengan kicauan nya masing-masing.
"Bagaimana burung-burung ini bisa selalu bahagia, bergembira ke sana kemari, padahal ia tidak tau mau sejauh apapun ia pergi berkelana, setinggi apapun ia terbang dengan sayap nya, apakah ia akan mendapatkan makanan atau tidak." ucap batin Sanda
"Tapi, setidaknya jika burung saja yang hidup nya tidak pasti, bisa bahagia dengan kegiatan yang ia lakukan, bahkan lebih dari sekedar menjalani tugas nya tetapi juga mencintai dan merayakan apa yang terjadi, masa seorang manusia seperti ku selalu mengeluh dengan keadaan," ucap batin Sanda lagi
"Ah sudah lah, mari aku turun dan makan, nanti Ibu bisa jadi marah kembali," ucap batin Sanda kembali
Kali ini, ia langsung pergi turun ke bawah, dengan meletakkan buku catatan kecil yang barusan ia pegang di atas meja belajar nya.
Buku catatan kecil itu berisikan puisi-puisi dan sajak dari seorang Sanda.
Sanda merupakan seorang pelajar, yang di mana kini ia tengah berada di kelas 3. Dan ia sedang sibuk-sibuk nya untuk mempersiapkan diri untuk ujian semester akhir.
Nama lengkap nya Sanda Sambiru, ia berasal dari keluarga yang cukup kesulitan pada waktu ia masih kecil, namun kini keluarga nya sudah lumayan berkecukupan. Ia anak pertama dari 3 bersaudara, ia memiliki Adik Perempuan dan Adik Laki-laki. Adik pertama nya yang Perempuan bernama Salisa Alaska, dan Adik bungsu nya yang Laki-laki bernama Langit Semesta.
Sanda adalah orang yang tidak bisa di definisikan, karena terkadang dia bisa saja menyukai keramaian atau bahkan kadang dia bisa saja menjauh dari keramaian itu. Atau mungkin bisa saja dia mencintai kesendirian, tetapi ia juga bisa saja membenci kesendirian itu. Atau mungkin ia bisa menyukai dan membenci keadaan dari dalam waktu yang bersamaan.
Ia terlalu sulit untuk bisa di definisikan secara rinci.
*Sanda kini sudah berada di meja makan*
Sanda yang kini tengah duduk sendiri dengan sepi, sembari menyantap hidangan yang telah di masak oleh Ibu nya. Pun, ia kini tiba-tiba langsung terpikirkan akan seorang Perempuan yang baru saja ia temui di perpustakaan sekolah nya beberapa hari yang lalu.
Perempuan yang manis dan cantik bagi nya, pada waktu itu Perempuan itu sedang mencari buku tentang sajak, dan kebetulan ada Sanda di sana, sedang mencari buku matematika.
Sanda yang memang sedari kecil suka membaca buku apapun, mulai teralihkan pandangan nya kepada si Perempuan itu, sementara untuk dirinya mencari buku matematika yang seharusnya ia cari karena ada tugas yang harus ia selesaikan pun, ia kesampingkan sebentar.
"Permisi," ucap Sanda sembari mendekati Perempuan manis dan cantik itu
Perempuan itu menoleh kepada Sanda dan tersenyum.
"Iya," ucap Perempuan itu
"Saya melihat dirimu sedang mencari buku, tetapi dari tadi saya perhatikan, tak ada buku yang kau ambil, kalau boleh tau, buku apa yang kau cari?" tanya Sanda kepada nya
"Buku tentang sajak, aku ingin membaca nya," ucap Perempuan itu kepada Sanda
"Oh, apakah ini?" ucap Sanda mengambil buku nya sendiri dari dalam tas nya
Perempuan itu pun tersenyum melihat buku yang Sanda keluarkan, karena bagi nya jelas saja, ia mencari buku cetak tentang sajak, bukan sedang mencari buku tulis.
"Bukan," ucap Perempuan itu kepada Sanda
"Bukan kah kau tadi mencari buku sajak?" tanya Sanda
"Ya," ucap Perempuan itu dengan masih saja mencari
"Ini buku sajak, walau bukan seorang penulis atau penyair mahsyur yang menulis nya, tetapi ini sudah menjadi kumpulan sajak dari ku," ucap Sanda kepada Perempuan itu
"Bila kau mau, bisa ku pinjam kan buku ini untuk mu," ucap Sanda kepada Perempuan itu
"Tidak perlu," ucap Perempuan itu kepada Sanda
Sanda pun kembali mengunci tas nya, dan buku nya, ia letakkan tepat di rak sebelah Perempuan itu.
"Bila kau ingin membaca sajak, bisa kau ambil di sini, bila tidak ingin, tinggalkan saja, tidak apa-apa," ucap Sanda kemudian pergi dari samping Perempuan itu
Sanda kembali mencari buku matematika yang harus ia temukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Mei Shin Manalu
Halloo Kak, aku mampir
2023-04-23
0
Dear_Y
makasih Thor sudah support novel pertamaku
menikah dengan mantan napi
sekarang saya gantian mampir dsini..
tetap semangat 🙏
2023-04-10
1
վմղíα | HV💕
mampir thor dukung juga cerita pemula ya👃👃
2023-03-17
2