"Apa?" ucap Akira dengan cukup terkejut atas ucapan Farisa barusan
"Ya, apakah aku salah?" tanya Farisa kepada Akira
"Apa yang kau ucapkan barusan? Kau bertanya lagi kepada ku apakah kau salah atau tidak, Farisa?" tanya Akira dengan kesal kepada Farisa
"Ya, memang begitu pertanyaan ku," jawab Farisa dengan polos
Akira pun memegang kepala nya seraya berkata.
"Ya ampun, Farisa, aku tidak habis pikir dengan pertanyaan mu," ucap Akira
"Kenapa?" tanya Farisa
"Tentu saja salah, teman ku," ucap Akira
"Tapi aku tidak tau mengapa aku bisa mencintainya," ucap Farisa kepada Akira
"Tapi itu adalah hal yang salah, dan mulai detik ini, hentikan perasaan kau itu, jangan lagi melakukan hal yang membuat perasaan mu semakin mencintai dirinya," ucap Akira kepada Farisa
"Bagaimana cara nya?" tanya Farisa kepada Akira
"Jangan temui dia lagi," ucap Akira kepada Farisa
Farisa pun terdiam mendengar ucapan Akira.
"Sebentar, siapa laki-laki yang kau maksud ini, Farisa?" tanya Akira kepada Farisa
"Dia anak IPS 1," ucap Farisa kepada Akira
Mendengar ucapan Farisa membuat Akira semakin terkejut lagi.
"Bisa-bisa nya orang seperti kau, jatuh cinta dengan anak IPS yang berantakan, tidak suka belajar dan suka melanggar aturan tersebut, Farisa," ucap Akira kepada Farisa
"Tidak, Akira. Dia berbeda, dia tidak sama dengan anak-anak yang lainnya," ucap Farisa menjawab perkataan Akira itu
"Bukannya semua anak IPS seperti itu? Dari seluruh anak IPS yang kita kenal dari dulu, sifat nya rata-rata hampir sama semua," ucap Akira kepada Farisa
"Kalau pria yang satu ini..." ucap Farisa sembari mulai memikirkan Sanda
"Dia berbeda, Akira. Dia tidak sama seperti anak IPS pada umum nya, dia orang nya tidak berantakan, dia rapih, dia suka membaca dan tidak pernah aku melihat dia melanggar aturan," ucap Farisa kepada Akira
Akira pun bingung dengan ucapan Farisa, karena selama ini dia tidak pernah menemui anak IPS yang berpenampilan dan bersifat sama seperti yang barusan Farisa ucapkan.
"Siapa nama pria itu?" tanya Akira kepada Farisa dengan rasa cukup penasaran
"Sanda," ucap Farisa kepada Akira
*Dari sisi Sanda
Ia kini tengah di dalam perjalanan pulang untuk mengantarkan Sena ke rumah, ia mengantarkan Sena pulang ke rumah dengan sepeda motor yang ia bawa, dari atas motor itu di dalam perjalanan, Sena berbicara kepada Sanda.
"Apakah kau memakan cokelat pemberian dari perempuan yang di perpustakaan tadi?" tanya Sena kepada Sanda
"Tidak, kenapa?" tanya Sanda kembali
"Kenapa tidak?" tanya Sena lagi
"Karena kau tidak boleh," ucap Sanda kepada Sena
"Kapan aku berbicara seperti itu?" tanya Sena kepada Sanda
"Kau tidak berbicara, tetapi kelihatan dari sikap mu," ucap Sanda kepada Sena
"Kelihatan bagaimana?" tanya Sena kepada Sanda
"Ya dari cara kau tadi di perpustakaan, aku takut kau marah, lalu kau akan mendiami ku selama-lamanya," ucap Sanda kepada Sena
"Tidak lah, aku tidak sejahat itu, aku juga tidak marah, hanya sedikit jengkel saja. Kenapa dia bisa-bisa nya melakukan itu, padahal sudah jelas kau sudah menjadi milik ku," ucap Sena kepada Sanda
"Aku menjadi milik mu sudah?" tanya Sanda kepada Sena
"Oh kau tidak mau?" ucap Sena kepada Sanda
"Tentu saja mau, siapa yang tidak ingin menjadi milik seorang bidadari...," ucap Sanda dengan tersenyum
Sena pun ikut tersenyum mendengar ucapan Sanda barusan.
"Yang cemburuan," lanjut perkataan Sanda
Sena pun memeluk Sanda dari belakang.
"Aku cemburu, karena aku sangat mencintaimu," ucap Sena kepada Sanda
*Dari sisi Farisa dan Akira
"Aku tidak peduli siapapun nama pria itu, atau pun tentang pribadi nya seperti yang kau katakan tadi. Intinya sekarang, dari seluruh ucapan mu tadi, perasaan itu harus segera kau hapuskan dari hati mu, Farisa. Karena itu adalah sebuah perasaan yang salah," ucap Akira kepada Farisa
"Sejak kapan perasaan itu bisa salah, Akira?" tanya Farisa kepada Akira
"Sejak kau mengatakannya tadi kepada ku, sejak kau mulai mencintai kepunyaan orang lain, Farisa," ucap Akira kepada Farisa
"Aku tau perasaan kau jatuh kepada orang yang bahkan kau sendiri tidak bisa menentukannya, tapi di dalam kehidupan saja punya aturan, Farisa. Apa lagi di dalam perasaan, jangan melukai perasaan orang lain karena kau mencintainya, Farisa. Jangan, kau juga perempuan, aku tidak ingin teman ku harus menjadi orang yang seperti itu," ucap Akira kepada Farisa lagi
Farisa pun mulai mengerti atas ucapan Akira tersebut, dia mulai sadar juga atas kesalahan yang ia miliki beberapa waktu yang lalu. Ia berusaha untuk melupakan perasaan nya tentang itu.
"Ku harap kau mengerti perkataan ku, Farisa. Aku harus memberitahu mu hal ini, agar kau tidak salah dalam mencintai seseorang. Memang cinta itu tidak pernah salah, tapi boleh jadi yang salah itu adalah penempatan cinta nya, bukan cinta itu sendiri, Farisa," ucap Akira kepada Farisa
"Terima kasih atas saran yang kau beritahu kepada diriku, Akira. Aku sekarang mengerti, dan aku mulai paham yang kau maksudkan sedari tadi," ucap Farisa kepada Akira
"Bagus lah kalau seperti itu, Farisa," ucap Akira kepada Farisa
"Ya sudah, mari sekarang kita ke jalan raya untuk mencari angkutan umum, nanti kita kesorean, takut nya angkutan umum nya sudah tidak ada," ucap Akira mengajak Farisa untuk pulang
"Baik lah," ucap Farisa kepada Akira, kemudian mereka berdua pun mulai melanjutkan langkah nya menuju jalan raya
*Dari sisi Sanda dan Sena
"Sudah sampai, kekasih ku," ucap Sanda kepada Sena
"Terima kasih, kekasih," ucap Sena kepada Sanda sembari turun dari motor Sanda itu
Sena pun mulai berdiri di hadapan Sanda, kemudian Sanda mulai membuka kancing helm nya yang sedang di pakai oleh Sena itu. Setelah membuka kancing helm tersebut, Sanda pun berpamitan kepada Sena.
"Aku pulang dulu, ya," ucap Sanda sembari meletakkan helm yang ia ambil dari Sena tadi, di gantungkan nya di depan, tepat di depan jok motor milik nya tersebut
"Iya, hati-hati di jalan," ucap Sena kepada Sanda
"Hari ini kau di rumah saja, kan?" tanya Sanda kepada Sena
"Selalu seperti itu sepertinya, kecuali kalau kau mengajak ku jalan, Sanda," ucap Sena kepada Sanda
"Oh, baik lah," ucap Sanda kepada Sena
"Ada apa memangnya?" tanya Sena kepada Sanda
"Tidak ada, barangkali nanti aku bisa menelepon mu, jika kau tidak sedang sibuk dan aku sedang merindukan mu," ucap Sanda kepada Sena
"Ya, silahkan saja, aku memang tidak pernah sesibuk yang kau pikirkan," ucap Sena kepada Sanda
"Baik lah," ucap Sanda kepada Sena
"Tapi, sekarang ini, ketika kau akan pulang, kau sudah mulai merindukan ku?" tanya Sena kepada Sanda
"mungkin, di dalam perjalanan menuju rumah ku, sepertinya," jawab Sanda kepada Sena
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 😍
2023-03-02
1
Mommy Lingling
sanda sudah ada yang punya lho Farisa.. Yaa jangan sama anak IPS, semua anaknya enggak ada yang beres cowoknya😆
2023-02-27
1
pilo
Berani berbeda itu keren
2023-02-25
1