CH - 5 : Kesiangan

Sena yang baru saja terbangun pagi ini, langsung melihat jam di ponsel nya, jam menunjukkan pukul 6:10 pagi. Ia langsung bergegas untuk bersiap-siap ke sekolah.

Setelah dia selesai bersiap-siap untuk bersekolah, ia melihat buku yang tadi malam ia baca, dan ia memandangi buku itu cukup lama.

"Apa aku tulis saja nama ku di sana?" ucap hati Sena

"Ah, sepertinya tidak penting, dia juga mungkin tidak peduli dengan nama ku," ucap hati Sena lagi

Lalu Sena berjalan ke arah pintu depan, untuk memakai sepatu nya, tapi ia terpikirkan kembali.

"Tapi kan, aku sudah meminjam buku dia, mana mungkin aku harus terus menerus menyembunyikan nama ku, mau tidak mau, aku harus memperkenalkan diri agar jauh lebih sopan," ucap hati Sena

"Ah, baik lah, mari ku tulis nama ku," ucap hati Sena sembari ia mengeluarkan pena dari dalam tas nya

Tertulis di kertas paling belakang dari dalam buku itu nama lengkap Sena, Rasena Angelika.

"Baik lah, sudah selesai, mari ke sekolah dan menyelesaikan segala hal yang harus di selesaikan," ucap hati Sena

Waktu pun terus berlalu, kini tiba di mana Sena di sekolah.

"Hai Sena," panggil teman Perempuan nya

"Hai," ucap Sena membalas

"Kau sudah mengerjakan tugas bahasa indonesia tentang sajak itu?" tanya teman Sena

"Sudah," ucap Sena

"Wah, aku boleh lihat tidak? Aku belum nih, tapi tenang saja, aku tidak mencontek sajak mu kok, hanya untuk aku jadikan referensi aja," ucap teman Sena

"Iya, boleh," jawab Sena sembari mengeluarkan buku nya

Kemudian teman Sena pun mulai membaca buku yang baru saja Sena keluarkan dari tas nya, ia membaca sajak Sena.

"Wah, bagaimana bisa kau menulis sajak ini Sena, sajak ini sungguh indah," ucap teman Sena

"Tidak tau, tiba-tiba saja aku kepikiran untuk menulis itu," jawab Sena kepada teman nya

*Dari sisi Sanda.

Ia baru saja tiba di kelas nya, dia cukup kesiangan, tapi Guru-guru di sana tidak akan memarahi nya, karena semua guru sudah tau, Sanda juga memiliki beberapa kesibukan di rumah nya, dan ia juga murid yang cukup berprestasi di sekolah nya.

"Permisi, Pak. Maaf saya terlambat," ucap Sanda kepada Guru nya, sembari mengetuk pintu kelas

Pak Guru yang sedang menjelaskan materi yang dia ajarkan kepada murid lain pun, langsung beralih ke arah Sanda yang ada di depan kelas.

"Ya, silahkan masuk," ucap Pak Guru kepada Sanda

Sanda pun mulai berjalan masuk ke dalam kelas.

"Memang nya dari mana kamu, Sanda?" tanya Pak Guru kepada Sanda

"Tadi pagi mengantar Ibu belanja sebentar, Pak," ucap Sanda kepada Guru nya

"Oh, baik lah, lain kali jangan telat lagi, Sanda," ucap Pak Guru

"Iya, Pak," jawab Sanda

*Dari sisi Sena.

Dia sedang duduk di dalam kelas nya, kebetulan meja Sena berada di tepi jendela kelas, dan ia pun sedang melihat ke arah luar jendela, di sana terdapat Sanda yang tengah duduk memperhatikan pelajaran juga.

"Ku kira si Pria itu duduk di kursi paling depan, ternyata dia duduk di kursi sudut paling belakang," ucap hati Sena

"Tapi, jangan-jangan aku bisa menulis sajak yang tadi dibaca oleh teman ku itu, terinspirasi dari tulisan-tulisan dia," ucap hati Sena sembari memandang ke arah Sanda

"Ah, mana mungkin, aku saja baru membaca tulisan dia sejak kemarin," ucap Sena lagi

*Dari sisi Sanda.

Ia yang tengah memperhatikan Guru nya yang sedang menerangkan materi, kini teralihkan pandangan nya ke arah jendela, ia merasa ada seseorang yang melihat nya.

"Dia? Bukan nya gadis yang kemarin," ucap Sanda setelah melihat Sena memandangi nya, tapi tak lama kemudian, Sena pun mengalihkan pandangan nya dari Sanda

"Oh, dia anak IPA 1," ucap hati Sanda

*Dari sisi Sena.

Sena yang tadi merasa dirinya ketahuan karena telah melihat Sanda pun, merasa malu.

"Aduh, gimana ini, dia pasti ngira kalau aku ngelihatin dia terus dari tadi," ucap hati Sena dengan wajah yang memerah

Teman Sena yang melihat ke arah Sena pun bertanya.

"Sena, kau baik-baik saja?" tanya teman Sena karena melihat Sena yang menunduk

"Ha? Iya, aku baik-baik saja," ucap Sena tersentak memandang ke arah teman nya

"Tapi, kenapa wajah mu memerah?" tanya teman Sena kepada Sena

"Tidak apa-apa, sudah, lanjutkan mendengarkan Guru itu menerangkan," ucap Sena kepada teman nya

Kemudian teman nya pun mengangguk dan melihat ke arah Guru yang menerangkan kembali.

Waktu pun berlalu, kini tiba jam istirahat. Sena dan teman-teman nya pun pergi ke kantin sekolah.

Di kantin itu, ia bertemu Sanda yang tengah sendirian duduk. Ia ingin menghampiri Sanda, tapi sebelum ia tiba, Sanda sudah lebih dulu pergi dari tempat duduk nya.

"Mau ke mana, Sena?" tanya teman nya karena melihat Sena yang tiba-tiba pergi

"Eh, hmm, tidak, tidak ke mana-mana, aku hanya ingin mengembalikan buku seseorang, tapi ia sudah lebih dulu pergi," ucap Sena sembari kembali lagi ke rombongan teman-teman nya

"Buku apa?" tanya teman Sena

Sena pun mengeluarkan buku sajak milik Sanda, dan ia perlihatkan ke teman-teman nya. Dan salah satu teman nya ada yang mengetahui siapa Sanda.

"Sanda Sambiru? Oh, aku tau Laki-laki ini, dia anak IPS 1. Dia ini anak yang cukup berprestasi dalam bidang kepenulisan, dulu saja kalau tidak salah, waktu kita masih kelas 1, dia sudah pernah memenangkan lomba cerpen tingkat kota," ucap teman Sena

"Sejak kapan ada murid di sini yang pernah mengikuti dan menang dalam lomba cerpen? Aku tidak pernah mendengar nya," ucap Sena kepada teman nya

"Sejak kita kelas 1 kemarin, Laki-laki bernama Sanda itu sudah sangat sering mengikuti lomba, tapi ia selalu tidak ingin nama nya di panggil ke depan, ketika sedang upacara, untuk pemberitahuan kepada orang-orang bahwasanya dia mendapatkan juara," ucap teman Sena kepada Sena

Sena pun semakin penasaran kepada Sanda, kenapa tingkah dan sikap nya begitu membingungkan.

"Memang kau tau dari mana kalau dia itu murid yang berprestasi?" tanya Sena kepada teman nya

"Kan aku dulu pernah di suruh sama Ibu Atika untuk ikut lomba puisi, lalu aku di suruh cari dan belajar menulis dari si Sanda itu, disitu lah aku bertanya kepada Bu Atika, kenapa aku harus mencari Sanda, dan Bu Atika menjelaskan siapa dia. Di sana lah aku tau, kalau memang si Sanda itu salah satu murid yang berprestasi di sekolah ini," ucap teman Sena kepada Sena

Sena semakin penasaran tentang Sanda.

"Lalu, dia mengajari mu menulis?" tanya Sena kepada teman nya

Terpopuler

Comments

aichan

aichan

kan memang km liatin dia senaaaa

2023-03-09

1

Ririen Curiens

Ririen Curiens

semangat thor

2023-03-03

1

VizcaVida

VizcaVida

Semangat Author ...👏

Done ya, ☺️

2023-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 CH - 1 : Sanda Sambiru
2 CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3 CH - 3 : Toko Buku
4 CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5 CH - 5 : Kesiangan
6 CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7 CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8 CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9 CH - 9 : Cemburu
10 CH - 10 : Penghujung Sore
11 CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12 CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13 CH - 13 : Keliru
14 CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15 CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16 CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17 CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18 CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19 CH - 19 : Grogi
20 CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21 CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22 CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23 CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24 CH - 24 : Perselisihan
25 CH - 25 : Salah Orang
26 CH - 26 : Pusat Kota
27 CH - 27 : Festival Musik
28 CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29 CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30 CH - 30 : Tidak Terduga
31 CH - 31 : Rasa Bersalah
32 CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33 CH - 33 : Pulang Dan Malam
34 CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35 CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36 CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37 CH - 37 : Setelah Badai
38 CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39 CH - 39 : Baik-Baik Saja
40 CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41 CH - 41 : Setelah Jumpa
42 CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43 CH - 43 : Bimbang
44 CH - 44 : Topeng Itu Hancur
Episodes

Updated 44 Episodes

1
CH - 1 : Sanda Sambiru
2
CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3
CH - 3 : Toko Buku
4
CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5
CH - 5 : Kesiangan
6
CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7
CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8
CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9
CH - 9 : Cemburu
10
CH - 10 : Penghujung Sore
11
CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12
CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13
CH - 13 : Keliru
14
CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15
CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16
CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17
CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18
CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19
CH - 19 : Grogi
20
CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21
CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22
CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23
CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24
CH - 24 : Perselisihan
25
CH - 25 : Salah Orang
26
CH - 26 : Pusat Kota
27
CH - 27 : Festival Musik
28
CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29
CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30
CH - 30 : Tidak Terduga
31
CH - 31 : Rasa Bersalah
32
CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33
CH - 33 : Pulang Dan Malam
34
CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35
CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36
CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37
CH - 37 : Setelah Badai
38
CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39
CH - 39 : Baik-Baik Saja
40
CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41
CH - 41 : Setelah Jumpa
42
CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43
CH - 43 : Bimbang
44
CH - 44 : Topeng Itu Hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!