CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)

Kini Sanda dan Sena mulai berada jauh dari sekolah. Kini mereka berdua tengah berjalan dengan tenang, entah ke mana.

"Sanda, apa yang kau lakukan," ucap Sena

"Aku hanya membela yang tidak bersalah," ucap Sanda

"Tapi yang kau lakukan itu berlebihan," ucap Sena

Sanda menghentikan langkah nya dan berkata.

"Lebih berlebihan mana ketika aku memukul nya sampai terluka atau dia yang tidak menghargai wanita?" tanya Sanda

Sena pun terhenti juga dari jalan nya, dia berada tepat di depan Sanda sekarang.

Sena terdiam, tak bisa membalas ucapan Sanda.

"Aku tidak akan bertindak seperti itu, bila dia tidak melakukan hal-hal yang merendahkan wanita," ucap Sanda

"Ya, aku mengerti," ucap Sena

"Sekarang kita mau ke mana? Bukan kah kau akan di jemput tepat di depan gerbang sekolah?" tanya Sanda kepada Sena

"Tidak, aku tak ingin kembali ke sana, aku takut mereka masih ada di sana," ucap Sena kepada Sanda

"Tenang, aku akan menemani mu," ucap Sanda

"Justru itu yang aku takut kan, aku takut mereka balas dendam kepada mu karena sudah membela ku," ucap Sena

"Sudah, mari kembali, berhenti lah memikirkan hal yang belum terjadi, tak ada guna nya menduga-duga, boleh jadi kenyataan tidak seburuk yang kau pikirkan," ucap Sanda kepada Sena

Sanda pun memutar balikkan badan nya, lalu berjalan menuju kembali ke sekolah.

Sena yang tengah terdiam di belakang Sanda, mau tidak mau dia mengikuti Sanda.

"Kenapa kau ke sekolah berjalan kaki?" tanya Sena

"Karena aku tidak membawa motor," jawab Sanda

"Ya, mengerti, maksud ku kenapa kau tidak membawa motor?" tanya Sena

"Rumah ku dekat dengan sekolah, tidak jauh, jadi aku tidak perlu menghabiskan bensin motor ku untuk itu," jawab Sanda

"Memang nya di mana rumah mu?" tanya Sena

"Tak bisa ku jelaskan, kau juga pasti tidak tau," jawab Sanda

Tak lama kemudian dari mereka berjalan, sampai lah mereka ke dekat sekolah. Dari kejauhan, Sena dan Sanda melihat Mama Sena sedang bertanya-tanya kepada satpam di sana, yang tadi ketika kejadian satpam itu tidak ada.

"Pak, ke mana anak saya, Bapak melihat?" tanya Mama Sena kepada Pak Satpam

"Siapa anak Ibu?" tanya Pak Satpam kepada Mama Sena

"Sena," ucap Mama Sena

"Oh Sena, tidak Bu, saya tidak melihat dia, mungkin dia sudah pulang dengan teman nya," ucap Pak Satpam

"Ah, mana mungkin, dia tidak pernah seberani itu untuk pulang dengan teman nya," ucap Mama Sena

Tak lama, Sena dan Sanda pun datang.

"Mama," ucap Sena sedikit berteriak karena jarak yang cukup jauh

"Sena," ucap Mama Sena kepada Sena yang tengah berjalan menuju dirinya

"Dari mana kamu, Nak?" tanya Mama Sena kepada Sena

"Panjang cerita nya Ma, nanti saja Sena jelaskan," ucap Sena kepada Mama nya

Mama Sena pun melihat ke arah Sanda yang kini tengah berdiri di depan mereka.

"Siapa pria itu, Sena?" tanya Mama Sena kepada Sena

"Oh, dia Sanda," ucap Sena kepada Mama nya

"Oh, nak Sanda," ucap Mama Sena

"Iya, Tante, nama saya Sanda," ucap Sanda kepada Mama Sena

"Dari mana kalian berdua?" tanya Mama Sena kepada mereka

"Nanti aja Sena jelasin, mari kita ke mobil, Ma," ucap Sena kepada Mama nya

"Sanda, kami duluan ya, terima kasih sudah menolong ku," ucap Sena

"Ya, sama-sama," ucap Sanda

Sena dan Mama nya pun berjalan ke dalam mobil.

"Duluan nak Sanda," ucap Mama Sena kepada Sanda

"Iya, Tante, hati-hati," ucap Sanda kepada Mama Sena

"Mari Pak," ucap Mama Sena kepada Pak Satpam

"Iya Bu," jawab Pak Satpam

Tak lama kemudian Mama Sena dan Sena pun pergi dari sana.

Di dalam mobil, Mama Sena kembali bertanya kepada Sena.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu berterima kasih kepada Sanda?" tanya Mama Sena kepada Sena

"Jadi tadi aku nunggu Mama di depan pos satpam itu, tapi tak lama aku menunggu, datang anak kelas lain mengganggu ku, aku hampir dilecehkan sama mereka," ucap Sena

"Ha? Siapa yang berani melakukan itu ke kamu? Anak kelas mana dia?" tanya Mama Sena dengan nada marah

"Aku juga tidak tau Ma, tapi untung nya, ada Sanda yang datang membela aku di situ, posisi nya aku takut sekali dan pikiran ku benar-benar kacau," ucap Sena

"Lalu, di apakan Sanda orang yang mengganggu mu?" tanya Mama Sena

"Mereka berkelahi, Pria yang mengganggu ku ada 3 orang," ucap Sena kepada Mama nya

"Lalu? Bagaimana Sanda nya? Dia tidak apa-apa?" tanya Mama Sena

"Dia tidak apa-apa, lawan nya yang kenapa-napa," ucap Sena

"Kenapa lawan nya?" tanya Mama Sena

"Ya, salah satu dari 3 Pria itu ada yang pelipis nya berdarah karena pukulan dari Sanda," ucap Sena

"Aku takut kalau masih berada di sana tadi, aku takut mereka balas dendam kepada Sanda, makanya aku ajak Sanda pergi jauh dari sekolah," ucap Sena kepada Mama nya

Mama Sena pun melihat Anak nya tersebut.

"Tumben kamu peduli dengan seorang Pria, jangan-jangan, kamu menyukainya?" tanya Mama Sena menggoda Sena

Sena pun melihat Mama nya.

"Ih Mama, apaan sih, mana ada aku suka dia, aku cuma takut aja, nanti karena aku dia dalam bahaya," ucap Sena kepada Mama nya

"Ya kamu takut dia dalam bahaya, karena kamu menyukainya kan? Makanya kamu takut dia kenapa-napa?" tanya Mama Sena

"Mama ih, apaan sih," ucap Sena

Mama Sena pun tertawa melihat Anak nya sendiri salah tingkah.

Dari sisi Sanda.

Ia pun kini sudah sampai di depan rumah nya.

"Assalamualaikum, Ibu, Lisa, Langit, aku pulang," ucap Sanda sembari mengetuk pintu rumah nya

"Waalaikumsalam," ucap Salisa, Adik perempuan Sanda yang membukakan pintu

"Tumben cukup lama pulang nya, Bang," ucap Salisa kepada Sanda

"Iya, tadi ada urusan sebentar," ucap Sanda kepada Salisa, sembari Salisa menyalami nya

"Ibu di mana?" tanya Sanda

"Ibu lagi di luar, lagi belanja ditemani Langit," ucap Salisa kepada Sanda

"Oh, tumben tidak kamu yang menemani Ibu belanja?" tanya Sanda kepada Salisa

"Aku di suruh Ibu di rumah aja, masak untuk makan siang," ucap Salisa kepada Sanda

"Oh, baik lah, kau sedang memasak?" tanya Sanda

"Iya, Bang," ucap Salisa

"Ya sudah, nanti kalau sudah, kabari ke Abang ya, abang juga lapar," ucap Sanda

"Iya Bang," ucap Salisa sembari kembali berjalan ke dapur, sedangkan Sanda kini tengah berjalan naik ke lantai 2, menuju kamar nya.

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

like

2023-03-02

1

Be___Mei

Be___Mei

🌹🌹 dua mawar singgah di mari 🤗

2023-02-27

1

ZoeKus Charlotte

ZoeKus Charlotte

ucapan sanda anak senja bgt

2023-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 CH - 1 : Sanda Sambiru
2 CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3 CH - 3 : Toko Buku
4 CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5 CH - 5 : Kesiangan
6 CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7 CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8 CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9 CH - 9 : Cemburu
10 CH - 10 : Penghujung Sore
11 CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12 CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13 CH - 13 : Keliru
14 CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15 CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16 CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17 CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18 CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19 CH - 19 : Grogi
20 CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21 CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22 CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23 CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24 CH - 24 : Perselisihan
25 CH - 25 : Salah Orang
26 CH - 26 : Pusat Kota
27 CH - 27 : Festival Musik
28 CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29 CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30 CH - 30 : Tidak Terduga
31 CH - 31 : Rasa Bersalah
32 CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33 CH - 33 : Pulang Dan Malam
34 CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35 CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36 CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37 CH - 37 : Setelah Badai
38 CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39 CH - 39 : Baik-Baik Saja
40 CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41 CH - 41 : Setelah Jumpa
42 CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43 CH - 43 : Bimbang
44 CH - 44 : Topeng Itu Hancur
Episodes

Updated 44 Episodes

1
CH - 1 : Sanda Sambiru
2
CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3
CH - 3 : Toko Buku
4
CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5
CH - 5 : Kesiangan
6
CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7
CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8
CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9
CH - 9 : Cemburu
10
CH - 10 : Penghujung Sore
11
CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12
CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13
CH - 13 : Keliru
14
CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15
CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16
CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17
CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18
CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19
CH - 19 : Grogi
20
CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21
CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22
CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23
CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24
CH - 24 : Perselisihan
25
CH - 25 : Salah Orang
26
CH - 26 : Pusat Kota
27
CH - 27 : Festival Musik
28
CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29
CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30
CH - 30 : Tidak Terduga
31
CH - 31 : Rasa Bersalah
32
CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33
CH - 33 : Pulang Dan Malam
34
CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35
CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36
CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37
CH - 37 : Setelah Badai
38
CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39
CH - 39 : Baik-Baik Saja
40
CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41
CH - 41 : Setelah Jumpa
42
CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43
CH - 43 : Bimbang
44
CH - 44 : Topeng Itu Hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!