CH - 10 : Penghujung Sore

Sena pun menoleh ke arah pria itu.

"Iya," jawab Sena dengan sedikit jutek

"Mau aku antar?" tanya si pria itu kepada Sena

"Tidak, tidak perlu, sebentar lagi Mama juga tiba," jawab Sena

"Mungkin Mama mu sedang ada urusan, boleh jadi dia tidak akan menjemput mu hari ini," ucap pria itu kepada Sena

"Tidak, kalau memang Mama ada urusan pasti sedari pagi ia mengabari ku," jawab Sena

*Dari sisi Sanda

Ia yang tengah berjalan menuju keluar dari pintu gerbang sekolah, tiba-tiba melihat ke arah yang di mana Sena sedang berdiri dengan seorang pria yang postur tubuh pria itu cukup tinggi, sekiranya Sena hanya sebahu pria itu.

Sanda berjalan dan melihat ke arah mereka berdua dengan sedikit berbicara dari dalam hati nya.

"Oh, itu kekasih nya Sena?" ucap batin Sanda sembari terus berjalan melewati Sena

*Dari sisi Sena

Sena yang tengah berbicara dengan pria itu pun sedikit teralihkan perhatian nya ketika melihat Sanda berjalan melewati nya.

"Tidak apa-apa, biar aku mengantar mu pulang, ayolah," ucap si pria itu kepada Sena

Sena mengabaikan ucapan pria itu dan memanggil Sanda.

"Sanda!" teriak Sena kepada Sanda yang baru saja lewat di depan nya

Sanda pun berhenti dari langkah nya dan melihat ke arah Sena.

"Maaf Tomi, sepertinya aku ada urusan sebentar, aku duluan," ucap Sena kepada seorang pria yang bernama Tomi itu

"Tapi Se..." belum selesai Tomi berbicara, Sena langsung pergi dari samping nya

Sena berlari menghampiri Sanda dan menarik tangan Sanda.

"Ayo cepat," ucap Sena sembari berjalan dan menarik tangan Sanda dengan terburu-buru

"Kenapa?" tanya Sanda kepada Sena

"Tidak apa-apa, kita cepat pergi saja, menjauh dari laki-laki itu," ucap Sena kepada Sanda

"Ya tapi kenapa? Apa dia mengganggu mu?" tanya Sanda kepada Sena

"Tidak, bukan itu, biar nanti ku jelaskan, mari kita menjauh dulu dari dia," ucap Sena kepada Sanda

Kemudian mereka berdua pun berjalan cukup jauh dari sekolahan itu, dan Sena berhasil pergi menjauh dari pria yang bernama Tomi tersebut.

Di tengah perjalanan.

"Kita mau ke mana?" tanya Sanda kepada Sena

Sena yang sudah sedikit lelah karena berjalan cukup jauh dari sekolahan, ia memutuskan berhenti.

"Aku tidak tau juga," ucap Sena kepada Sanda

Tanpa Sena sadari, sedari tadi dia sedang menggandeng tangan Sanda di sepanjang perjalanan.

"Bisa tolong lepas kan?" ucap Sanda memberitahu Sena

Sena yang baru tersadar pun langsung melepaskan genggaman nya dari tangan Sanda.

"Maaf," ucap Sena kepada Sanda

Sanda hanya diam saja.

Sena memutarkan badan nya dan melihat ke arah Sanda.

"Kenapa?" tanya Sanda kepada Sena

"Tidak apa-apa," jawab Sena kepada Sanda

"Aku sedikit lelah," ucap Sena sembari sedikit gelagapan menarik nafas nya

"Kau tidak biasa jalan jauh?" tanya Sanda kepada Sena

"Ya, tidak terbiasa," ucap Sena kepada Sanda

"Ikuti aku, tarik nafas dalam-dalam," ucap Sanda sembari memperagakan nya di depan Sena

"Buang pelan-pelan," ucap Sanda kepada Sena sembari membuang nafas nya

Sena pun mengikuti perintah dari Sanda tersebut.

Kebetulan, di dekat tempat mereka berdua berdiri, ada warung kecil yang menjual minuman dan jajanan.

"Mari kita duduk di warung itu dulu untuk istirahat," ucap Sanda kepada Sena kemudian ia berjalan

"Ya," jawab Sena sembari mengikuti langkah Sanda

Sesampai nya di depan warung itu, Sanda berbicara kepada Ibu-Ibu penjaga warung tersebut.

"Permisi, Bu. Air mineral nya 1," ucap Sanda

"Oh, iya, sebentar," jawab Ibu-Ibu penjaga warung

Kemudian Ibu itu mengantarkan minuman nya kepada Sanda, lalu Sanda membayar minuman itu.

"Terima kasih, ambil saja kembalian nya, Bu," ucap Sanda

"Terima kasih, Nak," jawab Ibu penjaga warung itu kepada Sanda

Sanda berjalan menuju Sena yang tengah duduk di kursi dengan mengatur pernafasan nya.

"Ini minum," ucap Sanda sembari memberikan botol air mineral itu kepada Sena

"Aku tidak bisa membuka tutup botol nya," ucap Sena kepada Sanda

"Oh, baik lah," jawab Sanda sembari membuka tutup botol itu

"Nih," ucap Sanda sembari memberi air mineral itu kepada Sena

"Terima kasih," ucap Sena kepada Sanda

Sena pun meminum air mineral yang diberikan oleh Sanda kepada nya.

"Tenang saja, kau tidak apa-apa," ucap Sanda kepada Sena

Sena pun mulai menenangkan dirinya.

"Siapa pria itu? Kekasih mu? Atau mantan kekasih?" tanya Sanda kepada Sena

"Bukan," jawab Sena kepada Sanda

"Lantas siapa?" tanya Sanda

"Jadi dulu, dia sempat ingin mendekati ku waktu kelas 2 SMA kemarin, tapi aku tidak mau, aku tidak ingin punya pacar dulu, aku hanya ingin fokus sekolah," ucap Sena kepada Sanda

"Oh, terus kenapa kau tadi mengajak ku cepat pergi dari dia?" tanya Sanda

"Karena dia memaksa ku untuk pulang bersama nya, aku tidak mau," jawab Sena

"Memaksa bagaimana?" tanya Sanda

"Dia bilang kalau Mama ku tidak bisa menjemput ku, padahal kalau memang Mama tidak bisa menjemput pasti dia akan mengabari ku sedari pagi tadi," ucap Sena

"Memang dia kenal dengan Mama mu?" tanya Sanda

"Iya, dia kenal," ucap Sena

"Oh," jawab Sanda

"Dulu dia pernah mengantar ku pulang ke rumah, karena itu pun aku terpaksa," ucap Sena

"Terpaksa karena?" tanya Sanda

"Karena waktu itu hari hujan, dan kebetulan Mama ku mendadak ada urusan yang tidak bisa ia tinggalkan, jadi memang Mama tidak bisa menjemput ku, aku ingin pulang naik ojek juga tidak bisa, karena hari hujan. Akhirnya dia datang, dan ya, mau tidak mau aku harus ikut dengan nya," jawab Sena

"Oh," ucap Sanda

Waktu cukup lama berlalu, mereka berdua menjadi cukup banyak cerita di warung itu, dengan sebotol air mineral dan siang yang berubah menjadi sore.

"Tadi, itu kekasih mu?" tanya Sena kepada Sanda

"Siapa?" tanya Sanda kepada Sena

"Yang di dalam perpustakaan itu," ucap Sena

"Bukan," ucap Sanda

Tak lama kemudian.

"Sebentar, kau tau dari mana?" tanya Sanda kepada Sena

Sena pun merasa kesal dengan dirinya, kenapa dia harus menanyakan itu kepada Sanda, jelas-jelas tadi dia diam-diam memperhatikan Sanda dari depan pintu perpustakaan.

"Aduh Sena, apa yang kau lakukan," ucap batin Sena

"Ha? Tidak, aku tau dari teman ku," ucap Sena kepada Sanda

Sanda pun menjadi heran, belum Sanda sempat bertanya kembali, Sena langsung memotong kata-kata nya.

"Mari kita pulang," ucap Sena kepada Sanda

"Oh ya, aku lupa, mungkin Mama mu sudah menunggu sedari tadi di depan gerbang," ucap Sanda kepada Sena

"Ya, maka dari itu, aku juga lupa kalau waktu sudah berlalu cukup lama," ucap Sena kepada Sanda

Kemudian mereka pun berjalan berdua, menuju kembali ke sekolah itu. Sanda mengantarkan Sena lagi ke sekolahan itu.

"Seperti nya aku tidak melihat mobil Mama mu," ucap Sanda

"Ah, sepertinya dia sudah pulang, dia pasti mengira aku pergi bersama teman ku," ucap Sena

"Tidak apa-apa lah, aku naik ojek saja," ucap Sena lagi

"Mau ku antar pulang?" tanya Sanda kepada Sena

Terpopuler

Comments

🤗🤗

🤗🤗

nyicil lagi

2023-04-06

1

Rahma AR

Rahma AR

lanjut

2023-03-05

1

Be___Mei

Be___Mei

melipir di sini 🥰🥰👍

2023-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 CH - 1 : Sanda Sambiru
2 CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3 CH - 3 : Toko Buku
4 CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5 CH - 5 : Kesiangan
6 CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7 CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8 CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9 CH - 9 : Cemburu
10 CH - 10 : Penghujung Sore
11 CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12 CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13 CH - 13 : Keliru
14 CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15 CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16 CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17 CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18 CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19 CH - 19 : Grogi
20 CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21 CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22 CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23 CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24 CH - 24 : Perselisihan
25 CH - 25 : Salah Orang
26 CH - 26 : Pusat Kota
27 CH - 27 : Festival Musik
28 CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29 CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30 CH - 30 : Tidak Terduga
31 CH - 31 : Rasa Bersalah
32 CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33 CH - 33 : Pulang Dan Malam
34 CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35 CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36 CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37 CH - 37 : Setelah Badai
38 CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39 CH - 39 : Baik-Baik Saja
40 CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41 CH - 41 : Setelah Jumpa
42 CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43 CH - 43 : Bimbang
44 CH - 44 : Topeng Itu Hancur
Episodes

Updated 44 Episodes

1
CH - 1 : Sanda Sambiru
2
CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3
CH - 3 : Toko Buku
4
CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5
CH - 5 : Kesiangan
6
CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7
CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8
CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9
CH - 9 : Cemburu
10
CH - 10 : Penghujung Sore
11
CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12
CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13
CH - 13 : Keliru
14
CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15
CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16
CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17
CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18
CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19
CH - 19 : Grogi
20
CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21
CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22
CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23
CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24
CH - 24 : Perselisihan
25
CH - 25 : Salah Orang
26
CH - 26 : Pusat Kota
27
CH - 27 : Festival Musik
28
CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29
CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30
CH - 30 : Tidak Terduga
31
CH - 31 : Rasa Bersalah
32
CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33
CH - 33 : Pulang Dan Malam
34
CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35
CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36
CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37
CH - 37 : Setelah Badai
38
CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39
CH - 39 : Baik-Baik Saja
40
CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41
CH - 41 : Setelah Jumpa
42
CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43
CH - 43 : Bimbang
44
CH - 44 : Topeng Itu Hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!