CH - 19 : Grogi

Sampai di keesokan pagi nya, Sanda kini tengah berada di depan rumah Sena, ia sedang menjemput Sena untuk pergi bareng ke sekolah dengan dia.

Sena pun keluar dari rumah nya, kemudian menghampiri Sanda.

"Sudah lama?" tanya Sena kepada Sanda

"Tidak, baru beberapa menit," ucap Sanda kepada Sena

"Maaf, aku tadi lupa mengerjakan PR, makanya sedikit lama di dalam rumah, aku harus mengerjakan PR itu dulu," ucap Sena kepada Sanda

"Tidak apa-apa," ucap Sanda kepada Sena

"Ini, ambil," ucap Sanda sembari memberikan helm yang ia bawa kepada Sena

"Iya," jawab Sena sembari mengambil helm tersebut

Kemudian Sena pun memasang helm itu, Sanda bertanya kepada Sena.

"Memang nya Mama ke mana hari ini?" tanya Sanda kepada Sena

"Mama sedang ada urusan di luar, bersama teman-teman nya, tidak tau urusan apa, makanya aku di suruh berangkat duluan, soalnya sedari subuh Mama sudah berangkat," ucap Sena kepada Sanda

"Oh, baik lah kalau seperti itu," jawab Sanda

Sena pun mulai naik ke atas motor Sanda.

"Mari berangkat," ucap Sena kepada Sanda

"Baik lah," jawab Sanda sembari menghidupkan mesin motor nya

Mereka berdua pun kini tengah berada di dalam perjalanan, menuju ke sekolah.

"Apa kata Ibu kau membawa motor ke sekolah belakangan ini?" tanya Sena kepada Sanda

"Tidak ada, Ibu kan sudah tau kalau aku bersama mu, jadi Ibu diam saja," jawab Sanda kepada Sena

"Oh," ucap Sena

"Tapi.." ucap Sanda menggantung

"Tapi apa?" tanya Sena

"Ibu mau bertemu dengan mu," jawab Sanda kepada Sena

Sena pun seketika terdiam dan sedikit terkejut, mendengar ucapan Sanda yang tiba-tiba mengatakan kalau Ibu Sanda ingin bertemu dengannya.

"Ha? Bagaimana maksudnya?" tanya Sena dengan heran

"Ya, seperti itu, Ibu bilang dia mau bertemu dengan mu, apa kau siap untuk bertemu Ibu hari ini?" tanya Sanda kepada Sena

"Yang benar saja, Sanda. Aku takut kalau memang ucapan mu ini benar," ucap Sena

"Serius, aku tidak bercanda," ucap Sanda kepada Sena

"Ah, baik lah, beri aku waktu sampai pulang sekolah nanti, agar aku bisa menjawab ucapan mu tadi," ucap Sena

"Iya," ucap Sanda kepada Sena

Tiba lah mereka di sekolahan, seperti biasa, Sanda dan Sena datang ke sekolah itu cukup pagi-pagi sekali, jadi masih ada waktu 20 menit dari jam masuk sekolah. Kini mereka berdua tengah berada di kantin.

"Sarapan sudah?" tanya Sanda kepada Sena

"Belum," jawab Sena kepada Sanda

"Bu, nasi goreng nya 2, tidak pedas ya," ucap Sanda kepada Ibu kantin

"Iya, tunggu sebentar ya," ucap Ibu kantin kepada Sanda

Sanda pun mulai duduk di sebelah Sena.

"Kalau kau masih belum siap, tidak apa-apa, nanti-nanti saja bertemu Ibu, biar ku beri pengertian ke Ibu," ucap Sanda kepada Sena

"Aku masih belum berani, aku takut tidak bisa berbicara apa-apa kepada Ibu kalau bertemu, pasti aku akan terdiam seperti orang bingung nanti," ucap Sena kepada Sanda

"Memang nya kalau bertemu Ibu harus bertanya kamu nya? Kan tidak. Yang ada malah Ibu yang bertanya dengan mu, kau hanya perlu menjawab saja pertanyaan-pertanyaan dari Ibu," ucap Sanda kepada Sena

"Iya sih," ucap Sena sembari berpikir

"Semua terserah kamu kapan siap saja, aku tidak memaksa," ucap Sanda

"Iya," ucap Sena

Tak lama kemudian nasi goreng mereka berdua pun tiba, lalu mereka berdua memakan nasi goreng itu.

"Kenapa kau tidak sarapan dulu di rumah?" tanya Sena kepada Sanda sembari memakan nasi goreng itu

"Takut terlambat menjemput mu," jawab Sanda kepada Sena sembari memakan nasi goreng itu juga

"Kau ini, lain kali sebelum menjemput ku sarapan saja dulu, tidak apa-apa kok," ucap Sena kepada Sanda

"Iya," ucap Sanda kepada Sena

"Kau, kenapa tidak sarapan tadi?" tanya Sanda kepada Sena

"Kan tadi aku bilang, aku lupa mengerjakan PR, jadi aku tidak ada waktu untuk sarapan di rumah, aku harus menyelesaikan PR itu dulu," ucap Sena kepada Sanda

"Oh, jadi sekarang PR mu sudah selesai?" tanya Sanda kepada Sena

"Sudah, tentu saja," jawab Sena kepada Sanda

Mereka pun kemudian segera menghabiskan sarapan mereka di kantin itu, lalu Sanda pun membayar nasi goreng itu.

"Berapa, Bu?" tanya Sanda kepada Ibu kantin

"20rb saja," ucap Ibu kantin kepada Sanda

Sanda pun mengeluarkan uang dari dompet nya.

"Ini, Bu. Pas ya," ucap Sanda kepada Ibu kantin, sembari memberikan uang nya

"Iya, terima kasih ya," ucap Ibu kantin kepada Sanda

"Sama-sama," jawab Sanda kemudian pergi dari hadapan Ibu kantin tersebut

Kemudian Sanda berjalan ke tempat duduk Sena.

"Ayo ke kelas," ucap Sanda kepada Sena

"Iya," ucap Sena kepada Sanda, sembari berdiri dari tempat duduk nya

Mereka berdua pun berjalan masuk ke kelas mereka masing-masing.

*Beberapa waktu berlalu*

Kini Sena sedang berada di dalam kelas dan tengah belajar.

"Sarah, kalau kita bertemu dengan Ibu mertua, apa yang harus kita lakukan?" tanya Sena dengan tiba-tiba kepada Sarah

"Ha? Apa? Gimana maksud mu Sena?" tanya Sarah yang belum mengerti maksud pertanyaan Sena itu

"Maksud ku, apa yang harus kita lakukan, kalau bertemu dengan orang tua nya kekasih kita," ucap Sena menjelaskan kepada Sarah

"Ya, tidak perlu melakukan apa-apa, hanya tersenyum ketika berjumpa, terus diam sambil nunggu pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan oleh nya, itu saja," ucap Sarah kepada Sena

"Sebentar-sebentar, kenapa kau bertanya seperti ini?" tanya Sarah kepada Sena

"Ibu nya Sanda, ingin bertemu dengan ku, katanya. Makanya aku bingung, harus bagaimana, harus melakukan apa, aku tidak tau," ucap Sena kepada Sarah

"Ha? Serius?" tanya Sarah kepada Sena, sembari mengarahkan badannya ke arah Sena

"Iya, dia mau bertemu dengan ku, kata Sanda tadi," jawab Sena kepada Sarah

"Wah, itu kesempatan yang bagus berarti, Sena," ucap Sarah kepada Sena

"Bagus apanya Sarah?" tanya Sena kepada Sarah

"Ya, bagus, berarti kau punya kesempatan untuk mengenal dan dikenal oleh orang tua Sanda, kan," ucap Sarah kepada Sena

"Iya sih, tapi aku benar-benar takut, Sarah. Aku tidak biasa ada di posisi seperti ini," ucap Sena kepada Sarah

"Sudah, tidak apa-apa, temui saja Sena, kesempatan tidak akan datang dua kali, Sena," ucap Sarah kepada Sena

Sena pun diam sejenak dan memikirkan ucapan Sarah barusan.

"Sepertinya benar ucapan Sarah, kesempatan tidak akan datang dua kali, kapan lagi aku bisa bertemu Ibu Sanda. Baik lah, aku akan mencoba nya," ucap batin Sena

Terpopuler

Comments

Be___Mei

Be___Mei

ini betul sih, tapi kamu harus hati hati sena, semoga mampu mengambil hati ibunya sanda

2023-03-10

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mampir lagi 👍

2023-03-03

1

Mommy Lingling

Mommy Lingling

calon ibu mertua mau mengintrogasi kamu Sena😂

2023-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 CH - 1 : Sanda Sambiru
2 CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3 CH - 3 : Toko Buku
4 CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5 CH - 5 : Kesiangan
6 CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7 CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8 CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9 CH - 9 : Cemburu
10 CH - 10 : Penghujung Sore
11 CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12 CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13 CH - 13 : Keliru
14 CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15 CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16 CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17 CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18 CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19 CH - 19 : Grogi
20 CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21 CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22 CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23 CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24 CH - 24 : Perselisihan
25 CH - 25 : Salah Orang
26 CH - 26 : Pusat Kota
27 CH - 27 : Festival Musik
28 CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29 CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30 CH - 30 : Tidak Terduga
31 CH - 31 : Rasa Bersalah
32 CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33 CH - 33 : Pulang Dan Malam
34 CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35 CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36 CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37 CH - 37 : Setelah Badai
38 CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39 CH - 39 : Baik-Baik Saja
40 CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41 CH - 41 : Setelah Jumpa
42 CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43 CH - 43 : Bimbang
44 CH - 44 : Topeng Itu Hancur
Episodes

Updated 44 Episodes

1
CH - 1 : Sanda Sambiru
2
CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3
CH - 3 : Toko Buku
4
CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5
CH - 5 : Kesiangan
6
CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7
CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8
CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9
CH - 9 : Cemburu
10
CH - 10 : Penghujung Sore
11
CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12
CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13
CH - 13 : Keliru
14
CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15
CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16
CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17
CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18
CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19
CH - 19 : Grogi
20
CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21
CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22
CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23
CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24
CH - 24 : Perselisihan
25
CH - 25 : Salah Orang
26
CH - 26 : Pusat Kota
27
CH - 27 : Festival Musik
28
CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29
CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30
CH - 30 : Tidak Terduga
31
CH - 31 : Rasa Bersalah
32
CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33
CH - 33 : Pulang Dan Malam
34
CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35
CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36
CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37
CH - 37 : Setelah Badai
38
CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39
CH - 39 : Baik-Baik Saja
40
CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41
CH - 41 : Setelah Jumpa
42
CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43
CH - 43 : Bimbang
44
CH - 44 : Topeng Itu Hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!