"Kau di hukum juga?" tanya Sena kepada Sanda
"Tidak, aku sengaja tidak masuk," jawab Sanda kepada Sena
Sena pun terkejut atas ucapan Sanda.
"Kenapa kau tidak masuk kelas? Pergi masuk sana," ucap Sena sembari mendorong Sanda
"Hei, kenapa, biarlah aku di sini, sesekali tidak masuk kelas tidak akan mempengaruhi nilai juga, apa lagi aku sedang bersama dengan mu," ucap Sanda
"Kau ini," ucap Sena
Sarah melihat Sena dan Sanda dari jendela kelas nya.
"Sudah ku bilang, orang yang jatuh cinta pasti akan berprilaku seperti kehilangan akal," ucap batin Sarah sembari tersenyum melihat mereka berdua
"Setelah sekian lama ya Sarah, akhirnya kita bisa melihat Sena seperti itu," ucap salah seorang teman perempuan Sarah
"Ya, begitu lah," ucap Sarah
"Semoga saja Sena bertemu dengan pria yang tepat untuk nya," ucap teman perempuan Sarah sekaligus Sena itu
"Semoga," ucap Sarah
*Waktu pun berlalu*
Sudah lebih dari 1 bulan dari kejadian semuanya, kini Sena dan Sanda semakin akrab dan bahagia, tak jarang mereka mulai sering duduk berdua di kantin, makan bersama, bercerita bersama. Terkadang juga mereka berdua membaca buku bersama di perpustakaan itu.
Sena yang sedari awal tidak suka membaca buku, mulai suka membaca semenjak bersama Sanda, Sanda selalu memberikan buku-buku yang pernah ia baca kepada Sena, sembari menjelaskan apa isi buku tersebut, yang membuat Sena menjadi penasaran dan akhirnya membaca buku itu.
Terkadang juga mereka berdua menghabiskan waktu berjalan ke pantai, menikmati sore sampai matahari tenggelam, melihat keindahan dunia yang bernama senja itu. Tapi bagi Sanda, tak ada yang lebih indah dari semuanya, kecuali perwujudan Sena yang berada di bumi ini.
*Kini Sanda dan Sena sedang berada di pantai*
"Sena," ucap Sanda
"Ya?" ucap Sena
"Sudah 1 bulan lebih kita bersama, kan," ucap Sanda
"Iya, Sanda, ada apa?" tanya Sena kepada Sanda
"Apakah kau bahagia dengan ku?" tanya Sanda sembari melihat ke arah Sena
"Tentu saja," jawab Sena sembari melihat pula ke arah Sanda
Sanda tersenyum mendengar jawaban Sena.
"Kenapa kau menanyakan itu?" tanya Sena
"Takut saja," jawab Sanda
"Takut apa?" tanya Sena lagi
"Takut kau tidak bahagia," ucap Sanda
"Kau ini, ada-ada saja, kenapa harus berpikir seperti itu, kalau aku tidak bahagia dengan mu, tidak mungkin sekarang aku masih bersama mu," ucap Sena
Sanda hanya diam saja.
"Sebentar lagi, kita akan lulus sekolah kan," ucap Sanda
"Ya, kenapa memang nya?" tanya Sena
"Kau akan lanjut berkuliah di mana?" tanya Sanda
"Tidak tau, mungkin aku akan berangkat keluar kota, atau mungkin keluar negeri," jawab Sena
"Oh," ucap Sanda sembari terdiam setelah itu
Sena melihat ke arah Sanda, dan memegang pipi Sanda
"Mengapa kau bertanya seperti itu, kekasih?" tanya Sena dengan lembut kepada Sanda
Sanda pun menoleh lagi ke arah Sena.
"Apakah kita akan berpisah nanti?" tanya Sanda kepada Sena
"Berpisah raga mungkin, tapi tidak dengan rasa," ucap Sena kepada Sanda
Sanda pun diam saja mendengar ucapan Sena, sembari memandangi wajah Sena.
"Memang nya nanti kau akan lanjut kuliah di mana?" tanya Sena sembari mengelus pipi Sanda
"Aku tidak tau, entah aku lanjut kuliah atau langsung bekerja, entah lah, aku masih enggan memikirkan itu semua," ucap Sanda kepada Sena
"Pilih saja pilihan mu, apapun itu, kau tidak akan sendirian. Selalu ada aku yang mensupport dirimu walau dari kejauhan," ucap Sena kepada Sanda
Mereka berdua pun saling melihat dan tersenyum, Sanda mengelus tangan Sena yang tengah mengelus pipi nya itu.
Tak lama kemudian, matahari itu akan segera benar-benar tenggelam.
"Coba lihat langit itu, kekasih," ucap Sanda kepada Sena
Sena pun menoleh ke arah langit itu.
"Cantik sekali," ucap Sena sembari merebahkan kepala nya di pundak Sanda
"Lebih cantik dirimu," ucap Sanda kepada Sena, sembari ia mengusap kepala Sena
Sena pun tersenyum saja, mereka berdua hanyut bersamaan dengan Senja.
Beberapa puluh menit berlalu.
"Ayo kita pulang, sudah hampir malam," ucap Sanda kepada Sena
Sena pun mengangkat kepala nya dari pundak Sanda.
"Iya, ayo," ucap Sena kepada Sanda
Di dalam perjalanan pulang, kini mereka berdua tengah berada di atas motor Sanda.
"Besok kau mau jalan-jalan lagi?" tanya Sanda
"Tidak dulu, kita istirahat dulu di rumah masing-masing, hampir dalam 1 bulan belakangan kita selalu berpergian, Mama sibuk menanyakan tentang mu di rumah," ucap Sena
"Salam buat Mama, ya," ucap Sanda
"Iya," jawab Sena
"Nanti kapan-kapan aku ke rumah mu, bertemu dengan Mama dan Papa," ucap Sanda kepada Sena
"Boleh saja, kau bisa kapan pun menemui Mama di rumah, tapi kalau Papa sepertinya sedikit sulit," ucap Sena kepada Sanda
"Kenapa?" tanya Sanda kepada Sena
"Ya, Papa orang nya sangat sibuk, dia saja bisa pulang ke rumah 2 minggu sekali, kadang bahkan sampai 1 bulan sekali," ucap Sena kepada Sanda
"Oh, Papa selalu berangkat ke luar kota?" tanya Sanda kepada Sena
"Ya, begitu lah, dia sangat sibuk orang nya," ucap Sena kepada Sanda
Sedikit saling diam di atas motor Sanda itu, lalu tak lama kemudian, Sena mulai bertanya kepada Sanda.
"Ibu tau kau pacaran dengan ku?" tanya Sena
"Tau," jawab Sanda
"Apa kata nya?" tanya Sena lagi
"Kata Ibu kapan-kapan dia ingin bertemu dengan kau, aku bilang nanti," ucap Sanda
"Nanti kapan?" tanya Sena
"Kapan saja, sampai dirimu ingin," ucap Sanda
Sena pun tersenyum.
"Baik lah, nanti ku beritahu dirimu kalau aku mau ke sana, salam juga kepada Ibu mu," ucap Sena
"Tentu," ucap Sanda
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Sena.
"Sudah sampai," ucap Sanda
"Terima kasih," ucap Sena sembari turun dari motor Sanda
Sena pun berjalan ke arah depan rumah nya.
"Seperti nya kau lupa sesuatu," ucap Sanda
"Apa?" tanya Sena
"Helm itu?" ucap Sanda
Sena pun melihat ke arah atas kepala nya.
"Oh iya, hehe," ucap Sena sembari tertawa
Dia berusaha melepaskan ikatan helm itu, tapi ia tidak bisa.
"Mari ku bantu," ucap Sanda sembari membantu melepaskan helm Sena
Yang di mana Sanda sedang sibuk membuka kancing helm tersebut, Sena tertegun melihat ke arah wajah Sanda.
"Kau ini, seorang penyair yang ku temui pertama kali di dalam hidupku, aku tidak menyangka bisa bersama mu, aku beruntung bersama mu, Sanda. Aku sangat bahagia, dan aku sangat mencintaimu, tapi ini rahasia saja, aku malu memberitahukan segala isi hati ku kepada mu," ucap batin Sena
"Sudah selesai," ucap Sanda sembari melepaskan helm yang berada di kepala Sena
"Terima kasih," ucap Sena
"Sama-sama," ucap Sanda
"Aku pulang dulu, sampai ketemu besok di sekolah," ucap Sanda
"Ya, sampai bertemu kembali, hati-hati di jalan," ucap Sena
Sanda pun pulang, pergi dari hadapan Sena tersebut, dan Sena mulai memasuki rumah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
mantap jiwa 😍
2023-03-01
1
pilo
kebanyakan orang yang seperti itu akan lost contact loh
2023-02-25
1
mom mimu
5 like mendarat kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
2023-02-20
1