CH - 20 : Mencoba Meyakinkan

Jam pulang sekolah pun tiba, kini Sena tengah berada di parkiran motor bersama Sanda.

"Sanda," ucap Sena

"Kenapa?" tanya Sanda

"Aku siap bertemu Ibu mu, kapan memang nya?" tanya Sena kepada Sanda

"Hari ini juga bisa, kalau kau mau," jawab Sanda kepada Sena

"Baik lah, hari ini kita bertemu Ibu mu, ya," ucap Sena

"Tumben kau berani, bukannya tadi kau ragu?" tanya Sanda

"Aku sudah memberanikan diri, Sanda. Ini kesempatan, kapan lagi aku bisa bertemu Ibu mertua ku," ucap Sena kepada Sanda

Sanda pun tersenyum mendengar ucapan Sena barusan.

"Baik lah, ayo kita pergi, tapi sebelum itu.." ucap Sanda terhenti sejenak

"Apa?" tanya Sena

"Pakai dulu helm ini," ucap Sanda sembari memasangkan helm itu ke kepala Sena

Sarah yang melihat mereka berdua dari kejauhan pun, berkata dalam hati.

"Memang, kalau dua insan tengah jatuh cinta, seisi dunia serasa milik berdua, yang lain cuma numpang, haha," ucap batin Sarah sembari tertawa kecil

Sanda dan Sena pun mulai berangkat pergi dari sekolahan itu, di dalam perjalanan.

"Sepertinya aku harus membawakan makanan untuk bertemu Ibu mu, Sanda," ucap Sena

"Jadi mau mampir dulu?" tanya Sanda kepada Sena

"Iya, sepertinya kita harus mampir dulu," ucap Sena kepada Sanda

"Mau mampir ke mana?" tanya Sanda kepada Sena

"Toko kue yang di dekat pantai saja," ucap Sena kepada Sanda

"Oh, baik lah," jawab Sanda kemudian langsung membawa Sena ke tujuan tersebut

Sesampainya mereka berdua di toko kue.

"Kira-kira, Ibu mu suka kue rasa apa?" tanya Sena

"Rasa cokelat," ucap Sanda

"Kalau adik-adik mu?" tanya Sena

"Cokelat juga, kayak nya," ucap Sanda

"Kok kayak nya, yang pasti dong, gimana sih kamu," ucap Sena dengan sedikit kesal

Sanda pun tertawa kecil.

"Aku juga tidak tau pasti, tapi biasa nya kalau aku pulang membawa cemilan, mereka selalu minta dibelikan cokelat," ucap Sanda kepada Sena

"Oh, baik lah, kalau begitu, aku belikan cokelat saja semua nya," ucap Sena kepada Sanda

Sena pun mulai masuk ke dalam toko dan membeli kue tersebut.

Sanda menunggu di depan toko, di atas motor nya, ia bertanya-tanya di dalam hati nya.

"Kau ini, kau anak orang kaya, Sena. Sementara aku hanya orang biasa, tetapi mengapa kau bisa mencintaiku seperti ini. Maafkan aku, sekarang belum bisa membawa mu pergi dengan teduh, aku cuma punya motor tua, mungkin suatu hari nanti, kalau kita masih bersama, aku bisa membelikan apapun yang kau ingin, termasuk berpergian dengan nyaman. Tapi entah lah Sena, aku tidak tau kita akan sampai kapan bersama, semoga saja selamanya," ucap batin Sanda

Tak lama kemudian Sena keluar dari toko itu, lalu datang kepada Sanda dengan membawa 3 kotak kue.

"Ayo sekarang kita pergi ke rumah mu," ucap Sena kepada Sanda

Sanda tersenyum melihat raut wajah Sena yang terlihat bersemangat itu.

"Baik lah," ucap Sanda

Kemudian mereka pun pergi dari sana, menuju ke rumah Sanda.

Di dalam perjalanan.

"Sanda, kalau Ibu mu tidak suka dengan ku, bagaimana?" tanya Sena tiba-tiba

"Kenapa bertanya seperti itu?" tanya Sanda kembali

"Ya, tidak apa-apa, takut saja kalau aku ini di luar ekspektasi Ibu mu," ucap Sena

"Ibu ku tidak mungkin tidak suka dengan mu, dia pasti senang bisa mengenal mu, Sena," ucap Sanda

"Apa itu benar?" tanya Sena

"Iya," jawab Sanda meyakinkan Sena

"Tapi, kalau Adik mu yang tidak suka dengan ku? Bagaimana?" tanya Sena kepada Sanda

"Kalau Ibu ku saja suka, apa lagi Adik-Adik ku," ucap Sanda

Sena pun tersenyum tipis, dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Tak lama kemudian, sampai lah mereka berdua di depan rumah Sanda. Sanda pun mulai memasukkan motor nya ke garasi kecil yang berada di samping rumah nya. Setelah itu, Sanda mulai berjalan perlahan menuju ke rumah nya, bersama Sena.

Sena tampak sedikit gugup, ia sedikit canggung ketika berada di depan pintu rumah Sanda.

Sanda pun mengetuk pintu rumah nya.

"Bu, Salisa, Langit, Abang pulang," ucap Sanda sembari mengetuk pintu

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki yang menuju ke arah pintu untuk membuka nya.

"Abang sudah pul.." ucap Adik perempuan Sanda terhenti setelah membuka pintu, karena melihat ada Sena di samping Sanda

"Eh, Kakak," ucap Salisa kepada Sena

Sena pun tersenyum melihat ke arah Salisa.

"Hai," ucap Sena kepada Salisa

Kemudian Salisa pun menyalami Sena, baru ia menyalami Sanda.

"Kamu pulang sekolah jam berapa tadi?" tanya Sanda kepada Salisa

"Udah dari jam 12 tadi pulang nya Bang," jawab Salisa kepada Sanda

"Ayo masuk," ucap Salisa kepada mereka berdua

Mereka bertiga mulai melangkah menuju ke dalam rumah.

"Ibu di mana?" tanya Sanda kepada Salisa

"Pergi ke luar sebentar, bersama Langit. Katanya mau beli bahan makanan untuk di masak nanti," ucap Salisa kepada Sanda

"Oh," ucap Sanda

"Kak Sena silahkan duduk di sini" ucap Salisa mempersilahkan Sena duduk di kursi yang berada di ruang tamu tersebut

"Iya, terima kasih," ucap Sena kepada Salisa, dan kemudian ia pun duduk di kursi yang berada di ruang tamu itu

"Kakak mau minum apa?" tanya Salisa kepada Sena

"Eh, tidak usah repot-repot Salisa," ucap Sena kepada Salisa

"Tidak apa-apa, Kak. Emang sudah menjadi tugas Tuan rumah untuk melayani tamu nya," ucap Salisa kepada Sena

Sena pun melihat ke arah Sanda.

"Udah, kamu mau minum apa, bilang saja, tidak apa-apa," ucap Sanda kepada Sena

"Air putih saja," ucap Sena ketika melihat ke arah Salisa lagi

"Tidak mau teh atau kopi Kak?" tanya Salisa kepada Sena

"Tidak usah, Salisa," ucap Sena kepada Salisa

"Baik lah, tunggu sebentar ya Kak," ucap Salisa kepada Sena

"Kalau Abang, mau minum apa?" tanya Salisa kepada Sanda

"Tidak usah, Abang nanti ambil sendiri saja," ucap Sanda kepada Salisa sembari tersenyum

"Baik lah," ucap Salisa

Kemudian Salisa pun berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman untuk Sena.

Sementara itu, Sena mulai meletakkan 3 kotak kue yang ia bawa sedari tadi ke atas meja yang berada di depan nya.

"Adik mu cantik, ya," ucap Sena kepada Sanda

Sanda pun tersenyum.

"Kamu pun sama," jawab Sanda kepada Sena

Sena juga ikut tersenyum mendengar ucapan Sanda.

"Aku belum pernah melihat Ibu mu dan Adik mu yang paling kecil, memang nya kalau Adik mu yang bungsu, dia kelas berapa?" tanya Sena kepada Sanda

"Dia masih SD, kelas 4," ucap Sanda kepada Sena

"Oh," ucap Sena

Tak lama dari perbincangan mereka berdua, Ibu Sanda pun pulang.

"Assalamualaikum," ucap Ibu Sanda masuk ke dalam rumah, karena melihat pintu rumah nya sudah terbuka, Ibu Sanda pun masuk ke dalam rumah bersama Adik bungsu Sanda, yaitu Langit.

Terpopuler

Comments

༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅

༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅

Ciee cieeee 🤣

2023-03-16

2

Senajudifa

Senajudifa

nyebut sena serasa nyebut namaku sendiri😁😁

2023-03-11

1

Be___Mei

Be___Mei

sanda, naik motor itu lebih romantis. Setidaknya harus pegangan biar nggak jatuh, Kalau naik mobil mah nggak bisa 😅

2023-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 CH - 1 : Sanda Sambiru
2 CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3 CH - 3 : Toko Buku
4 CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5 CH - 5 : Kesiangan
6 CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7 CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8 CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9 CH - 9 : Cemburu
10 CH - 10 : Penghujung Sore
11 CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12 CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13 CH - 13 : Keliru
14 CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15 CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16 CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17 CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18 CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19 CH - 19 : Grogi
20 CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21 CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22 CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23 CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24 CH - 24 : Perselisihan
25 CH - 25 : Salah Orang
26 CH - 26 : Pusat Kota
27 CH - 27 : Festival Musik
28 CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29 CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30 CH - 30 : Tidak Terduga
31 CH - 31 : Rasa Bersalah
32 CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33 CH - 33 : Pulang Dan Malam
34 CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35 CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36 CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37 CH - 37 : Setelah Badai
38 CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39 CH - 39 : Baik-Baik Saja
40 CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41 CH - 41 : Setelah Jumpa
42 CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43 CH - 43 : Bimbang
44 CH - 44 : Topeng Itu Hancur
Episodes

Updated 44 Episodes

1
CH - 1 : Sanda Sambiru
2
CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3
CH - 3 : Toko Buku
4
CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5
CH - 5 : Kesiangan
6
CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7
CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8
CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9
CH - 9 : Cemburu
10
CH - 10 : Penghujung Sore
11
CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12
CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13
CH - 13 : Keliru
14
CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15
CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16
CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17
CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18
CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19
CH - 19 : Grogi
20
CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21
CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22
CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23
CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24
CH - 24 : Perselisihan
25
CH - 25 : Salah Orang
26
CH - 26 : Pusat Kota
27
CH - 27 : Festival Musik
28
CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29
CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30
CH - 30 : Tidak Terduga
31
CH - 31 : Rasa Bersalah
32
CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33
CH - 33 : Pulang Dan Malam
34
CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35
CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36
CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37
CH - 37 : Setelah Badai
38
CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39
CH - 39 : Baik-Baik Saja
40
CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41
CH - 41 : Setelah Jumpa
42
CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43
CH - 43 : Bimbang
44
CH - 44 : Topeng Itu Hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!