CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam

Sena kemudian berlari turun menuju meja makan.

"Papa," ucap Sena sembari memeluk Papa nya

"Eh anak ku," ucap Papa Sena

"Sudah 1 minggu lebih Papa tidak pulang, Papa ke mana saja?" tanya Sena di dalam pelukan Papa nya

"Maaf ya sayang, Papa punya kesibukan di kantor, yang mengharuskan Papa lembur setiap hari," ucap Papa Sena

"Jadi nanti, Papa masih lembur lagi?" tanya Sena kepada Papa nya

"Tidak, sayang. Papa sudah tidak lembur lagi," ucap Papa Sena kepada Sena

"Eh, sudah Sena, Papa baru pulang udah di peluk-peluk terus, biarin Papa istirahat, makan dulu," ucap Mama Sena yang baru saja tiba menuruni anak tangga

"Iya, Ma," ucap Sena sembari melepas peluk dari Papa nya

Sena, Atau Rasena Angelika, adalah anak sulung dari kedua orang tua nya, dia anak satu-satu nya dari keluarga yang cukup terkenal kaya di kota itu, yaitu keluarga Bram. Keluarga Bram adalah salah satu keluarga yang sangat di pandang di kota itu, dan Sena adalah putri sekaligus anak satu-satu nya.

Sena yang begitu sangat di manja kan oleh kedua orang tua nya, karena rasa sayang yang begitu besar dari kedua orang tua nya kepada Sena. Sena bahkan hampir tidak tau apa saja yang sedang terjadi di luar rumah nya, karena sedari dia SD hingga SMP, dia hanya bersekolah di rumah, atau biasa disebut homeschooling. Ketika beranjak SMA, Papa dan Mama Sena bersepakat untuk mau tidak mau menyekolahkan Sena di sekolah negeri, karena suatu hari Sena pasti akan bertemu orang baru dan ia harus belajar bersosialisasi.

Sena adalah tipe anak yang nurut kepada orang tua nya, ia sangat mencintai kedua orang tua nya, ia hampir sama sekali tidak pernah membantah ucapan kedua orang tua nya.

*Dari sisi Sanda

Kini, ia sudah sampai di rumah, dan sedang berada di dalam kamar nya.

"Cantik sekali senja itu," ucap hati Sanda sembari melihat langit di luar jendela

Refleks ia langsung membuka tas nya dan mencari catatan kecil yang ia miliki.

"Lah, ke mana buku catatan ku," ucap Sanda masih saja berusaha mencari

Tak lama kemudian.

"Oh iya, lupa, kan sedang aku pinjam kan kepada seorang gadis, yang bahkan aku sendiri belum tau siapa nama nya. Tapi, ya sudah lah," ucap Sanda

Lalu ia pergi turun ke halaman di depan rumah nya, duduk di depan teras lebih tepat nya, ia duduk sembari meminum teh yang baru saja ia buat ketika ia turun tadi.

Ia duduk sendiri, di depan teras rumah bersama senja dan secangkir teh hangat.

*Dari sisi Sena.

Kini Sena tengah berada di kamar nya, setelah melewati jam makan malam bersama keluarga kecil nya, ia memilih untuk bersantai dengan menikmati putaran waktu di dalam kamar nya.

Ia kembali mengambil buku catatan kecil yang dipinjamkan oleh seorang laki-laki bernama Sanda.

Ia melihat cover buku itu, depan dan belakang.

"Buku catatan kecil yang biasa saja, tapi terasa begitu mewah karena seorang manusia mengisi nya dengan kata-kata." ucap batin Sena sembari melihat buku itu

"Oh ya, Nama dia Sanda Sambiru, sementara dia belum mengenal nama ku, bukan kah aku seperti orang asing bagi nya? Orang asing yang meminjam buku dari Pria asing pula? Astaga," ucap Sena di dalam kepala nya

Sena melihat halaman terakhir dari buku itu, masih kosong, tidak ada tulisan apa-apa. Ya, itu benar-benar halaman terakhir dari buku itu.

Sena mencoba berinisiatif untuk memberitahukan nama nya dengan cara menuliskan nya di halaman terakhir.

Ia mengambil pena nya, ia segera ingin menulis.

"Tapi, apakah tidak apa-apa aku menulis di sini? Ini kan bukan buku milik ku," ucap hati Sena

"Ah sudah lah, lebih baik aku tulis saja, daripada dia tidak mengenal nama ku sama sekali," ucap hati Sena

Sena mulai meletakkan ujung pena nya di kertas itu, ia menuliskan sesuatu sebelum nama nya.

"Terima kasih sudah meminjamkan buku sajak ini kepada orang yang tidak kau kenal, meski bukan buku ini yang ingin ku cari awal nya. Tapi, ketika melihat tulisan mu, sepertinya cukup banyak yang menarik, oh ya, ini buku nya ku kembali kan, walau belum aku baca semua nya. Salam kenal," tulis Sena di buku itu, tetapi ia belum menyebutkan siapa nama nya

Ia pun menutup Buku itu dan membuka ponsel nya, lalu ia pergi ke salah satu aplikasi untuk mendengarkan musik, kemudian ia meletakkan ponsel nya di meja belajar nya, dan ia mulai berbaring di kasur nya sembari memejamkan kedua mata nya.

*Dari sisi Sanda.

Waktu yang larut malam, mulai menimbulkan banyak pertanyaan di dalam kepala Sanda.

"Sepertinya, aku juga ingin tau, siapa nama gadis tadi?" tanya hati Sanda

Sanda yang kini tengah melihat ke arah luar jendela pun, takjub ketika melihat bintang-bintang.

"Di setiap jarak nya yang berjauhan, apakah bintang-bintang saling memberi sinyal rindu lewat kerlap-kerlip nya?" tanya hati Sanda lagi

"Bila iya, apakah bintang 1 ke bintang yang lainnya saling mengenal nama atau asal? Bila iya, bagaimana mereka saling mengerti dan bahasa apa yang ia gunakan?" tanya hati Sanda

Semakin malam, semakin banyak pertanyaan yang bahkan Sanda sendiri tidak bisa menjawab nya.

Tak lama kemudian, Sanda mulai mengantuk, dan ia pun mulai menutup jendela kamar nya, dan mulai ia berbaring di atas kasur nya.

"Kira-kira, siapa nama gadis itu? Dari mana ia berasal? Mengapa selama hampir 3 tahun aku bersekolah di sana, aku baru melihat dia tadi siang, di perpustakaan. Apakah dia memang suka menghilang dari keramaian? Atau menepi dari segala keasingan orang-orang di sekolahan?" tanya hati Sanda

"Tapi, apakah gadis itu sudah memiliki kekasih? Atau belum?" pertanyaan Sanda di dalam hati nya semakin menjadi-jadi

Tak lama dari hanyut nya Sanda dari dalam pikiran nya sendiri pun, akhirnya ia tertidur di atas kasur nya yang begitu nyaman.

Tak lama waktu berselang, pagi pun tiba di tengah dingin nya tadi malam, Sanda pun terbangun karena mendengar ketukan dari pintu kamar nya.

"Abang, bangun, Ibu menyuruh mu cepat bersiap, Ibu mau minta kau teman kan ia ke pasar pagi ini," ucap Adik perempuan Sanda, yang bernama Salisa Alaska

"Iya, Salisa, sebentar, Abang baru bangun," ucap Sanda sembari membuka kedua bola mata nya

"Baik lah, cepat," ucap Salisa kepada Sanda

Sanda pun perlahan-lahan bangkit dari tidur nya, dan membuka jendela kamar nya terlebih dahulu.

"Kau akhirnya tiba juga, Pagi," ucap Sanda

Terpopuler

Comments

aichan

aichan

Kak please!! Ini Novel kenapa bagus sekali..
Sanda nikah sama aku yuk

2023-03-08

2

Fenti

Fenti

semangat kak 💪😁

2023-03-04

1

Fenti

Fenti

bagus novelnya kak, dimanjakan dengan puisi, saya suka😁

2023-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 CH - 1 : Sanda Sambiru
2 CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3 CH - 3 : Toko Buku
4 CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5 CH - 5 : Kesiangan
6 CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7 CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8 CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9 CH - 9 : Cemburu
10 CH - 10 : Penghujung Sore
11 CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12 CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13 CH - 13 : Keliru
14 CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15 CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16 CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17 CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18 CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19 CH - 19 : Grogi
20 CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21 CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22 CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23 CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24 CH - 24 : Perselisihan
25 CH - 25 : Salah Orang
26 CH - 26 : Pusat Kota
27 CH - 27 : Festival Musik
28 CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29 CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30 CH - 30 : Tidak Terduga
31 CH - 31 : Rasa Bersalah
32 CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33 CH - 33 : Pulang Dan Malam
34 CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35 CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36 CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37 CH - 37 : Setelah Badai
38 CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39 CH - 39 : Baik-Baik Saja
40 CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41 CH - 41 : Setelah Jumpa
42 CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43 CH - 43 : Bimbang
44 CH - 44 : Topeng Itu Hancur
Episodes

Updated 44 Episodes

1
CH - 1 : Sanda Sambiru
2
CH - 2 : Sebuah Catatan Kecil
3
CH - 3 : Toko Buku
4
CH - 4 : Meja Makan Dan Pertanyaan Malam
5
CH - 5 : Kesiangan
6
CH - 6 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (1)
7
CH - 7 : Perjalanan Menuju Lebih Jauh (2)
8
CH - 8 : Perpustakaan Menyimpan Perasaan
9
CH - 9 : Cemburu
10
CH - 10 : Penghujung Sore
11
CH - 11 : Sisa Pertanyaan
12
CH - 12 : Patah Sebelum Bersama
13
CH - 13 : Keliru
14
CH - 14 : Sepasang Kekasih Di Bawah Tiang Bendera
15
CH - 15 : Senja Di Satu Bulan Lebih
16
CH - 16 : Siang Dihampiri Kelaraan
17
CH - 17 : Kesalahan Dalam Jatuh Cinta
18
CH - 18 : Nasihat Seorang Teman
19
CH - 19 : Grogi
20
CH - 20 : Mencoba Meyakinkan
21
CH - 21 : Pertemuan Yang Harmonis
22
CH - 22 : Luka Lama Pada Sebuah Pertanyaan
23
CH - 23 : Matahari Lebih Dulu Terbit
24
CH - 24 : Perselisihan
25
CH - 25 : Salah Orang
26
CH - 26 : Pusat Kota
27
CH - 27 : Festival Musik
28
CH - 28 : Kasih Sebelum Pergi
29
CH - 29 : Nyanyian Kepada Luka
30
CH - 30 : Tidak Terduga
31
CH - 31 : Rasa Bersalah
32
CH - 32 : Memanipulasi Perasaan
33
CH - 33 : Pulang Dan Malam
34
CH - 34 : Ada Yang Tertinggal Di Pusat Kota
35
CH - 35 : Badai Itu Memeluk Kita
36
CH - 36 : Tanya Yang Khawatir
37
CH - 37 : Setelah Badai
38
CH - 38 : Perhatian Dari Seorang Sahabat
39
CH - 39 : Baik-Baik Saja
40
CH - 40 : Teras Rumah Dan Tunggu
41
CH - 41 : Setelah Jumpa
42
CH - 42 : Rumah Yang Kesepian
43
CH - 43 : Bimbang
44
CH - 44 : Topeng Itu Hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!