Cinta Suci
Suci Almuhamaira
Dia adalah seorang gadis yang berusia 19 tahun, yang biasa di panggil Suci atau Uci, ia juga memiliki seorang kaka yang bernama Muhamad Ilham. Kaka Suci adalah seorang Gus dari pesantren kakenya. Suci memang sangat cantik seperti namanya, tapi tidak dengan sifatnya yang terkenal sangat bar-bar, bahkan ia adalah ketua dari geng motor, ia hanya bersikap sopan pada orang tertentu, tapi tidak dengan teman-temannya yang selalu menggunakan kata gue dan lo. Namen Suci juga memiliki sifat yang lembut pada Reyhan Mahendra, yang biasa di panggil Rey. Reyhan adalah pacar Suci, ia juga seperti Suci, seorang ketua geng motor, tapi sifatnya berbanding terbalik dengan Suci, Reyhan adalah lelaki yang bersikap baik pada siapa pun, ia juga tidak pernah mencari masalah seperti layaknya seorang ketua geng motor pada umumnya
Suci sudah 4 kali di tangkap polisi karena tawuran dan balap liar, hingga membuat orang tua Suci menikahkan Suci dengan seorang Gus dari pesantren kakenya tanpa sepengetahuan Suci. Suci tidak tau menau tentang pernikahannya itu, yang ia tau kalau ia di paksa oleh ke dua orang tuanya untuk masuk ke dalam pesantren, dan menyuruh Suci untuk berhenti kuliah, karena Suci jarang masuk kuliah, membuat ke dua orang tuanya pusing dengan sifat Suci.
Sebenarnya dulu Suci bukan Gadis seperti itu, dulu Suci selalu di bully, hingga datanglah sosok lelaki yang bernama Reyhan yang mengajari ia seni beladiri agar ia bisa menjaga diri, tapi bukannya Suci gunakan untuk mejaga dirinya dari bully an, melainkan seni beladirinya ia gunakan untuk tawuran, bahkan ia juga selalu balapan liar dengan cara sembunyi-sembunyi dari Reyhan, karena ia tau kalau Reyhan selalu melarangnya untuk mengikuti balapan liar, tapi itu adalah sebuah hobiny dan semua yang ia bisa adalah di ajarkan oleh Reyhan, tapi ia tau kalau Reyhan tidak pernah menginginkan ia menjadi Gadis seperti itu, ia bisa melihat cara Reyhan yang menasehatinya dengan lembut dan Reyhan juga mengatakan hanya kuatir padanya. Bagi Suci Reyhan adalah lelaki satu-satunya yang selalu ia takuti selain keluarganya, karena Reyhan selalu mengajarkan hal yang benar padanya, termasuk saat ia terpergok oleh Reyhan yang sedang melakukan pertandingan balapan liar, Reyhan tidak pernah memarahinya, walau pun ia tau hati Reyhan sangatlah kecewa.
Muhamad Adnan Alfauzi
Dia adalah seorang lelaki tampan anak dari kiyai besar di pesantren dan biasa di panggil Gus Adnan. Biasanya seorang Gus akan di jodohkan dengan seorang Ning, yang penting sama-sama anak kiyai atau cucu kiyai, karena perjodohan di kalangan pesantren adalah hal yang lumrah, tapi ia menikahi Gadis dari cucu kiyai besar dan bagi ia tidak masalah, semuanya adalah takdir
Pernikahan yang tidak di dasari rasa cinta, bahkan mempelai wanita juga tidak tau menau, tapi pernikahan itu akan tetap sah secara agama, karena wali nikahnya adalah ayah dari mempelai wanita, bahkan mempelai wanita tidak di wajabkan untuk duduk di samping mempelai pria, mungkin jaman sekarang jarang seperti itu, tapi pasti ada
...****************...
Hari ini ayah Suci sudah ada di pesantren, ia adalah bernama Ali. Ali sudah berkumpul dengan keluarga dan Gus Adnan bersama keluarganya, karena akan mengadakan akad nikah, jadi semuanya sudah berkumpul, hanya saja yang tidak ada di sana Khodijah, ia adalah Bunda dari Suci, termasuk Suci juga tidak ada di sana, karena pernikahan itu di rahasiakan. Gus Adnan mengucapkan akad nikah dengan satu tarikan nafas dengan jelas dan lugas
" Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahrill madzkuur halalan."
" Sah."
Mereka mengucapkan sah dengan serampak. Mereka semua serempak mengucapkan syukur. Setelah do'a selsai Gus Adnan langsung bersalaman dan mencium punggung tangan ayah mertuanya. Senyuman Ali terpancar, ia sangat puas kalau putrinya jatuh di tangan lelaki yang tepat seperti Gus Adnan, lelaki yang lekat dengan agama
" Adnan, ayah percaya kalau kamu bisa menjaga dan membimbing putri ayah ke jalan yang baik."
" Insya allah, itu sudah menjadi tanggung jawab saya pak."
" Adnan, kamu panggil ayah dengan panggilan ayah saja, jangan panggil dengan panggilan pak."
" Baik ayah."
" Ayah harap kamu bisa sabar menghadapi sipat kanak-kanakan putri ayah."
" Insya allah ayah, saya mohon do'anya pada ayah."
" Itu sudah pasti Adnan, orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya."
" Iya ayah."
...****************...
Jam sudah menujukan pukul 10.30WIB, tapi Gadis yang bernama Suci itu masih saja tertidur pulas. Khodijah sangat emosi saat melihat putrinya yang masih tertidur pulas, jelas-jelas putrinya harus pergi kuliah
" Uci bangun sudah siang!"
Suci membuka matanya dengan malas, saat mendengar teriakan dari sang bunda
" Cepat bangun sekarang sudah jam berapa?! Kamu harus pergi kuliah!"
" Uci malas pergi kuliah bund."
" Kamu bilang malas?! Apa kamu tidak malu Uci berkali-kali dosen kamu mengirim kamu surat karena tidak pergi kuliah."
" Uci tidak peduli bund, Uci masih ngantuk."
Setelah mengatakan itu Suci langsung menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya sambil memeluk guling. Khodijah sangat marah saat melihat keluakuan putrinya
" Cepat bangun Uci! Apa perlu bunda siram agar kamu mau mandi?!"
Mau tidak mau Suci langsung membuka selimutnya yang menutupi kepalanya, lalu ia langsung duduk
" Jangan dong bund, nanti kasur Uci basah, kalau kasur Uci basah Uci tidur di mana nanti?"
" Tidur saja di gudang, biar jadi temen tikus di sana."
" Ih bunda! Jahat sama Uci!"
" Iya sudah cepat mandi sana!"
Suci pun menuruti perintah bundanya, ia langsung berjalan ke kamar mandi, walau pun ia sangat malas, matanya masih ngantuk, tapi ia tidak ingin kasurnya basah, karena bundanya kalau sudah mengatakan apapun itu bukan hanya sebuah ancaman, tapi kalau ia tidak menurutinya maka bundanya melakukan yang di katakannya tadi, itu kenapa Suci tidak bisa melawan pada bundanya, walau pun ia bisa seni beladiri, dan tidak takut dengan siapapun, tapi ia sangat takut dengan keluarganya termasuk Reyhan. Setelah 30 menit Suci sudah mandi dan sudah rapi, lalu ia langsung keluar dari kamarnya, ia melihat sekeliling ruangan, tapi ia tidak melihat ayahnya, ia hanya melihat bundanya yang sedang duduk di sofa
" Bund, ayah pergi kemana? Bukan'kah hari ini ayah tidak pergi ke kantor?"
" Ayahmu sedang ada perlu di pesantren."
" Oh begitu, iya sudah bund Uci pamit."
" Kenapa kamu memakai pakaian seperti itu?! Ganti sekarang juga."
" Uci hanya main bund, Uci juga mau bawa motor."
Khodijah sangat marah saat mendengar jawaban dari putrinya
" Uci jangan membawa motor lagi, bunda tidak suka kamu selalu balapan liar, bunda juga tidak suka kamu selalu tawuran. Sekarang kamu dengarin bunda, kalau sampai kakamu tau, dia pasti sangat marah besar, apa lagi kamu sudah sering masuk ke dalam kantor polisi, coba kalau semua karyawan ayah tau apa jadinya seorang pemimpin perusahaan, tapi putrinya selalu balapan liar dan di tangkap polisi. Uci sekarang usiamu sudah 19 tahun, bukan anak-anak lagi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
aku mampir
2023-05-29
0
fifid dwi ariani
trus sehat
2022-11-20
0
yukk semangat kak
2022-11-06
1