BAB. 4 Menangis

Reyhan menghentikan aktifitasnya yang sedang mengusap air mata Suci

" Sudah aku bilang aku sudah memafkanmu."

Suci tau kalau Reyhan masih marah padanya, karena Reyhan belum memanggilnya dengan kata sayang, itu artinya Reyhan masih marah

" Aku tau kamu belum memaafkanku Rey, aku tidak mendengar panggilan sayang darimu."

Reyhan langsung menghela nafas berat, ia merasa marah dan kecewa pada Suci, tapi rasa itu tidak bisa ia lontarkan dengan kata-kata kasar, ia hanya bisa sedikit cuek dengan Suci, ia berharap Suci berubah, tapi lagi-lagi Suci tidak pernah mendengar ucapanya, itu membuat Reyhan berpikir kalau Suci hanya berpikir dengan kata maaf semua masalahnya selsai

" Sudahlah, ayo pulang."

" Aku tidak mau pulang! Sebelum kamu memaafkan aku, hiks... Hiks..."

Siska dan teman-temanya hanya menatapnya dari dekat motor Suci, mereka menghela nafas berkali-kali, saat mereka melihat Suci menangis, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena Suci sangat mencintai Reyhan, terlebih lagi Reyhanlah yang selama ini selalu menjaga Suci dan menurut mereka, Reyhan marah itu hal yang wajar, karena Reyhan tidak ingin Suci kenapa-kenapa, itu artinya kalau Reyhan sangat mencintai Suci. Reyhan lagi-lagi menghela nafas berat dan kemarahannya ia tepis jauh-jauh saat melihat tangisan Suci semakin tidak bisa di tahan

" Iya sayang, aku sudah memaafkanmu."

Suci yang mendengar kata sayang, ia langsung menghapus air matanya dengan ke dua tangannya

" Benarkah kamu sudah memaafkanku?"

Reyhan hanya menjawab dengan anggukan kepala. Suci langsung memeluk Reyhan sangat erat. Reyhan juga membalas pelukan dari Suci, sedangkan Siska dan teman-temannya langsung tersenyum saat melihat Suci dan Reyhan berpelukan

" Jangan lakukan ini lagi sayang, ayo kita pulang, sekarang sudah sangat malam."

Suci mejawab dengan anggukan kepala, lalu mereka langsung melepaskan pelukannya

" Cepat pamit pada teman-temanmu."

" Iya Rey."

Suci langsung menghampiri mereka, sedangkan Reyhan langsung naik lagi ke atas motornya

" Geas maaf gue tidak bisa ke bescam, Rey sudah mengajak gue untuk pulang."

" Tidak apa-apa yang penting Rey sudah tidak marah pada ketua."

Sisil dan Sella hanya menganggukan kepalanya untuk membenarkan jawaban Siska

" Gue pamit dulu geas."

" Iya hati-hati ketua."

Mereka berbicara berbarengan. Suci langsung naik ke atas motor, lalu ia langsung menacap gasnya dan di ikuti oleh Reyhan dari belakang. Setelah sekitar 35 menit Suci sampai di depan gerbang rumahnya, ia langsung turun dari motor di ikuti dengan Reyhan, lalu mereka saling bertatap mata

" Sayang, maaf tadi aku sedang ada kegiatan di panti asuhan, jadi aku tidak sempat untuk mengabarimu."

" Tidak apa-apa Rey."

Suci tersenyum saat mendengar permintaan maafnya, hanya saja ia sedikit heran pada Reyhan, biasanya Reyhan akan mengajaknya kalau Reyhan menyumbangan sesuatu atau menjadi guru di panti asuhan, tapi kali ini tidak, bahkan Reyhan tidak hanya meninggalkannya di apartemen, tapi lagi-lagi Suci tidak ingin bertanya pada Reyhan. Suci langsung memeluk Reyhan sangat erat

" Rey, aku harap kita selalu saling terbuka satu sama lain."

Ini pertama kalinya Suci memberanikan diri berbicara saling terbuka satu sama lain, biasanya ia tidak pernah mengatakan itu. Reyhan juga membalas pelukan dari Suci, ia mengerti kalau Suci curiga

" Tadi aku harus beli keperluan anak-anak panti untuk sekolah, dan sekalian beli bahan makanan, setelah itu aku mengajar anak panti, aku sengaja tidak mengajakmu, aku takut sayang capek."

Suci hanya menjawab dengan anggukan kepala, rasa herannya akhirnya berubah menjadi rasa tenang, karena Reyhan sudah jujur padanya. Reyhan langsung melepaskan pelukan dari Suci

" Sekarang sayang masuk, sudah malam."

" Iya Rey, tapi aku menunggu kamu pergi dulu, setelah pergi aku akan masuk."

" Baiklah sayang."

Reyhan langsung naik di atas motor sambil tersenyum pada Suci

" Hati-hati Rey."

" Iya sayang, selamat mimpi indah."

Suci hanya menjawab dengan anggukan kepalanya. Reyhan langsung menacap gas motornya untuk pulang. Setelah Reyhan sudah tidak terlihat, Suci juga langsung menyalakan motornya masuk ke dalam pekarangan rumah. Suci masuk ke dalam rumah dengan mengendap-endap, ia takut kalau terpergok oleh bundanya, terlebih lagi lampu itu sudah sangat gelap, hanya tersisa satu lampu di setiap ruangan. Suci melihat jam dinding yang sudah menujukan 00.12WIB

" Bisa mampus kalau ketahuan bunda." batin Suci

Suci terus berjalan mengendap-endap, baru juga ia naik satu tangga, tiba-tiba lampu itu terang. Suci memejamkan mata sesaat, lalu langsung memutarkan badannya ke belakang, ia melihat bundanya yang sedang bersidakep

" Eh bunda, bunda belum tidur?"

Suci bertanya dengan wajah cengengesan

" Uci, lihat sudah jam berapa?!"

" Sudah jam 12 malam lewat bund."

" Kenapa kamu baru pulang?! Bunda sudah bilang berkali-kali jangan pulang lebih dari jam 10 malam, tapi kamu selalu saja tidak mendengar ucapan bunda! Mau jadi apa kamu kelak?! Kamu itu anak Gadis Uci! Bukan anak laki-laki!"

Khodijah sangat marah, ia memang sering memperingatkan putrinya untuk tidak pulang lebih dari jam 10 malam, saat ia memergoki putrinya pulang malam, tapi lagi-lagi putrinya tidak pernah mendengar ucapannya

" Tentu saja Uci mau jadi istri yang baik untuk Reyhan he."

Suci mejawab pertanyaan bundanya sambil cengengesan, walau pun awalnya takut ketahuan, tapi ia sudah tertangkap basah oleh bundanya, jadi ia hanya menjawab ucapan bundanya dengan asal

" Jangan mimpi Uci, bunda tidak akan pernah setuju kamu menikah dengan lelaki arogan seperti Reyhan, lelaki yang jauh dari kata sempurna. Reyhan hanya bisa tawuran dan balapan liar, bahkan semejak kamu kenal Reyhan, kamu mejadi sering membantah! Ingat, bunda lebih setuju kamu menikah dengan lelaki yang ta'at agama!"

" Bunda itu tidak tau apa-apa tentang Reyhan! Bunda juga tidak pernah tau dulu aku di sekolah di perlakukan bagai mana dengan teman sekelasku! Harusnya bunda yang ingat, samapai kapanpun Uci tetap mencintai Reyhan, terkecuali Reyhan sendiri yang mengatakan untuk melupakannya, maka Uci akan lakukan itu!"

Mata Suci sudah berkaca-kaca, yang tadinya menampilkan wajah cengengesan, tapi kini menampilkan kemarahan dan ini pertama kalinya Suci berbicara dengan nada marah pada bundanya. Suci langsung berlari menaiki tangga

" Uci! Bunda belum selsai bicara! Kamu mau jadi anak durhaka?!"

Tidak ada jawaban dari Suci. Suci terus saja berlari hingga sampai kamarnya, ia langsung duduk di atas ranjang sambil menangis

" Hiks... Hiks... Maafin Uci, bund, Uci tidak bermaksud berbicara kasar pada bunda, tapi Uci benar-benar tidak bisa untuk melepaskan Reyhan. Reyhan adalah lelaki yang baik dan tampil apa adanya, tanpa di tutup-tutupi dengan kebohongan, bunda hanya saja belum mengenal Reyhan seperti apa, bunda hanya melihat sisi buruk Reyhan saja. Hiks... Hiks.."

Suci terus menangis hingga satu jam lamanya, ia akhirnya merasakan lelah karena terus menangis. Suci langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, karena ia memang belum mandi. Setelah mandi Suci langsung membaringkan tubuhnya. Suci terus saja teringat kata-katanya pada bundanya, hingga ia lelah terus berpikir sampai Suci tertidur

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

nexs

2023-05-29

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2022-11-20

0

anggita

anggita

👍👍👌👌,,

2022-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2 BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3 BAB. 3 Balapan Liar
4 BAB. 4 Menangis
5 BAB. 5 Perdebatan
6 BAB. 6 Mengajak kawin lari
7 BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8 BAB. 8 Suami idaman
9 BAB. 9 Tawa Reyhan
10 BAB. 10 Hari terakhir
11 BAB. 11 Masuk pesantren
12 BAB. 12 Suci vs kaka
13 BAB. 13 Ponsel
14 BAB. 14 Di panggil keamanan
15 BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16 BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17 BAB. 17 Suci vs Pitri
18 BAB. 18 Salah ruqiah
19 BAB. 19 Setor hapalan
20 BAB. 20 Bertemu Reyhan
21 BAB.21 Melarang untuk pacaran
22 BAB. 22 Kemarahan Suci
23 BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24 BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25 BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26 BAB. 26 Kabur
27 BAB. 27 Mencari Suci
28 BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29 BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30 BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31 BAB. 31 Pakta Reyhan
32 BAB. 32 Suci sadar
33 BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34 BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35 BAB. 35 Pirasat
36 BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37 BAB. 37 Mimpi buruk
38 BAB. 38. Suara hati Suci
39 BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40 BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41 BAB. 41 Penyesalan Ellen
42 BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43 BAB. 43 Suci minta maaf
44 BAB. 44 Curhatan Suci
45 BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46 BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47 BAB. 47 Tentang Ellen
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kamu memang istri saya
50 BAB. 50 Obrolan di kamar
51 BAB. 51 Obrolan hangat
52 BAB. 52 Suami kejam!
53 BAB. 53 Gibah
54 BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55 BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56 BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57 BAB. 57 Ucapan Selamat
58 BAB. 58 Malam pertama
59 BAB. 59 Rumah baru
60 BAB. 60 Tamu tidak di undang
61 BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62 BAB. 62 Romatis
63 BAB. 63 Dapat teror
64 BAB. 64 Memancing mangsa
65 BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66 BAB. 66 Saling minta maaf
67 BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68 BAB. 68 Pelaku teror
69 BAB. 69 Pelaku teror 2
70 BAB. 70 Suci di jebak
71 BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72 BAB. 72 Pakta Maya
73 BAB. 73 Menyerahkan bukti
74 BAB. 74 Kelakuan Suci
75 BAB. 75 Debat
76 BAB. 76 Pengepungan
77 BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78 BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79 BAB. 79 Kemarahan Sisil
80 BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81 BAB. 81 Suci hamil
82 BAB. 82 Suci sadar.
83 BAB. 83 Menjenguk Suci
84 BAB. 84 Maya Gila
85 BAB. 85 Kelakuan Suci
86 BAB. 86 Ngidam
87 BAB. 87 Karma dan kifarat
88 BAB. 88 Di tabrak
89 BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90 BAB. 90 Melahirkan
91 BAB. 91 Zayyan
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2
BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3
BAB. 3 Balapan Liar
4
BAB. 4 Menangis
5
BAB. 5 Perdebatan
6
BAB. 6 Mengajak kawin lari
7
BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8
BAB. 8 Suami idaman
9
BAB. 9 Tawa Reyhan
10
BAB. 10 Hari terakhir
11
BAB. 11 Masuk pesantren
12
BAB. 12 Suci vs kaka
13
BAB. 13 Ponsel
14
BAB. 14 Di panggil keamanan
15
BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16
BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17
BAB. 17 Suci vs Pitri
18
BAB. 18 Salah ruqiah
19
BAB. 19 Setor hapalan
20
BAB. 20 Bertemu Reyhan
21
BAB.21 Melarang untuk pacaran
22
BAB. 22 Kemarahan Suci
23
BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24
BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25
BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26
BAB. 26 Kabur
27
BAB. 27 Mencari Suci
28
BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29
BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30
BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31
BAB. 31 Pakta Reyhan
32
BAB. 32 Suci sadar
33
BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34
BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35
BAB. 35 Pirasat
36
BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37
BAB. 37 Mimpi buruk
38
BAB. 38. Suara hati Suci
39
BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40
BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41
BAB. 41 Penyesalan Ellen
42
BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43
BAB. 43 Suci minta maaf
44
BAB. 44 Curhatan Suci
45
BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46
BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47
BAB. 47 Tentang Ellen
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kamu memang istri saya
50
BAB. 50 Obrolan di kamar
51
BAB. 51 Obrolan hangat
52
BAB. 52 Suami kejam!
53
BAB. 53 Gibah
54
BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55
BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56
BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57
BAB. 57 Ucapan Selamat
58
BAB. 58 Malam pertama
59
BAB. 59 Rumah baru
60
BAB. 60 Tamu tidak di undang
61
BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62
BAB. 62 Romatis
63
BAB. 63 Dapat teror
64
BAB. 64 Memancing mangsa
65
BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66
BAB. 66 Saling minta maaf
67
BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68
BAB. 68 Pelaku teror
69
BAB. 69 Pelaku teror 2
70
BAB. 70 Suci di jebak
71
BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72
BAB. 72 Pakta Maya
73
BAB. 73 Menyerahkan bukti
74
BAB. 74 Kelakuan Suci
75
BAB. 75 Debat
76
BAB. 76 Pengepungan
77
BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78
BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79
BAB. 79 Kemarahan Sisil
80
BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81
BAB. 81 Suci hamil
82
BAB. 82 Suci sadar.
83
BAB. 83 Menjenguk Suci
84
BAB. 84 Maya Gila
85
BAB. 85 Kelakuan Suci
86
BAB. 86 Ngidam
87
BAB. 87 Karma dan kifarat
88
BAB. 88 Di tabrak
89
BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90
BAB. 90 Melahirkan
91
BAB. 91 Zayyan
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!