Reyhan yang melihat Suci menjawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, ia yakin kalau pertanyaannya itu benar adanya, hanya saja Suci masih terlalu tidak mengerti dengan inti dari permasalahannya sendiri
" Aku pasti akan tetap dengan keputusan yang sama sayang, suatu saat aku akan memperjuangkan restu kita. Sekarang kamu hanya bisa menuruti ucapan ke dua orang tuamu sampai menunggu aku sukses, jadi kamu jangan memperkeruh keadaan kita, jangan membuat mereka kecewa pada keputusanmu. Aku yakin suatu saat mereka akan setuju dengan hubungan kita, selama kita belajar untuk lebih baik lagi."
" Baiklah Rey, sebenarnya aku akan di suruh masuk pesantren, di pesantren kakek oleh ayah."
Pada akhirnya setelah mendengar kata-kata dari Reyhan Suci pun mengatakan semua permasalahannya
" Tidak apa-apa sayang, selama itu yang terbaik menurut ke dua orang tuamu."
" Tapi kamu harus janji Rey, kalau kamu tidak akan tergoda dengan Gadis mana pun selain aku."
" Itu pasti sayang. Kapan sayang akan berangkat?"
" Lusa Rey."
" Baiklah, sayang mau melakukan apa hari ini?"
" Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu."
Suci langsung memeluk Reyhan dengan posisi duduk, ia tidak ingin melakukan apapun selain menghabiskan waktu bersama Reyhan. Reyhan juga membalas pelukan Suci
" Rey, kalau aku nanti mengebarimu lewat telpon atau pesan, akan'kah kamu terganggu denganku?"
" Sama sekali tidak sayang. Jadi ini alasanmu yang tidak pernah menelponku atau mengirimi aku pesan? Karena kamu takut aku terganggu?"
" Hhhmm, aku hanya ingin mejadi Gadis pengertian untukmu, itu kenapa aku tidak berani mengirim pesan sebelum kamu mengirim pesan duluan."
Reyhan tersenyum saat mendengar jawaban dari Suci. Menurut Reyhan sungguh unik Gadisnya itu, walau pun sering membuatnya kecewa, tapi Suci masih memikirkan rasa takut. Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukannya. Reyhan yang melihat jam menujukan pukul 12.30WIB, ia langsung mengambil ponselnya, lalu langsung mengirim pesan pada bosnya kalau ia selama dua hari tidak bisa masuk kerja
" Sayang, kamu mau aku masakin apa?"
" Aku ingin makan soup ikan."
" Baiklah, kebetulan di kulkas sisa satu biji lagi ikan kakapnya."
Reyhan langsung berdiri, ia langsung mengelus kepala Suci
" Sayang tunggu di sini, kalau jenuh nyalakan tv saja."
Setelah mengatakan itu Reyhan langsung pergi ke dapur. Suci juga mengikuti Reyhan dari belakang. Dulu memang Suci selalu duduk di sofa saat Reyhan memasak untuknya, ia akan patuh apa yang Reyhan katakan, tapi tidak dengan sekarang, ia ingin menghabiskan waktu bersama Reyhan, menurut ia kalau tidak sekarang, kapan lagi ia bisa menghabiskan waktu bersama Reyhan, karena ia tidak tau kapan akan pulang dan kapan akan bertemu Reyhan lagi. Reyhan langsung memotong-motong bahan-bahan untuk membuat soup, sedangkan Suci hanya melihatnya di ambang pintu sambil tersenyum, ia melihat Reyhan yang seperti koki, sangat lihai memainkan pisau
" Suami idaman, tampan, mandiri, pikiran selalu dewasa dan pintar masak. Aku yakin semua Gadis akan tertarik kalau tau kepribadian Rey seperti ini, bahkan jangankan tau Rey seperti ini, tau Rey tampan dan cerdas saja banyak Gadis yang suka padanya." batin Suci
Suci mengingat saat masuk SMA, Reyhan menjadi topik di kalangan sekolah, bahkan bukan hanya itu, Reyhan juga menjadi idola kampus saat masuk perkuliahan, itu kenapa Suci pindah kuliah ke kampus yang sama, dulu Suci mengambil kampus yang dekat dari rumahnya, tapi karena banyak rumor dari teman-temannya kalau Reyhan di kampus sangat populer, itu kenapa Suci pindah ke kampus yang sama
Reyhan menumis bumbu dengan lihai bahkan memotong ikan kakapnya juga dengan sempurna, tapi ia masih tidak menyadari keberadaan Suci yang memperhatikannya. Suci yang melihat Reyhan menumis bumbu, ia langsung mendekati Reyhan, lalu langsung memeluk pinggang Reyhan dari belakang
" Rey, kamu memang suami idaman para Gadis."
Reyhan langsung menyentuh tangan Suci yang ada di pinggangnya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya masih sibuk dengan kuali
" Lalu aku bukan suami idaman untuk Suci Almuhamaira'kah?"
" Tentu suami idamanku, kalau bukan suami idamanku mana mungkin aku sampai berpikir gila ingin hamil duluan."
Sebenarnya Suci sekarang sedikit malu saat mengatakan ia ingin hamil duluan, karena sekarang berbicara pakai pikiran yang tenang, sedangkan tadi ia berbicara dengan pikiran yang pusing. Reyhan hanya menanggapi jawaban Suci dengan senyuman
" Rey, terima kasih karena kamu selalu menasehatiku."
Setelah Reyhan memasukan ikan kakapnya, ia langsung membalikan badannya masih dengan posisi tangan Suci di pinggangnya
" Aku hanya berusaha untuk menjadi lebih baik lagi sayang. Semua ini karena kehadiranmu, mungkin tanpa kehadiranmu, aku tidak akan pernah mejadi lebih baik, karena aku tidak bisa menerima kenyatan pahit dulu."
Suci menguritkan keningnya, ia sangat penasaran kenyataan pahit seperti apa yang Reyhan dapatkan di masa lalu, karena dari dulu Reyhan bukanlah lelaki yang terbuka dengan masalahnya, Reyhan selalu menutup masalah pribadinya rapat-rapat, sedangkan ia dari dulu tidak pernah bertanya tentang masalah pribadi Reyhan. Suci akhirnya memberanikan diri untuk bertanya karena rasa penasarannya
" Apa ini ada kaitanya dengan seorang wanita?"
Reyhan hanya mejawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum. Sedangkan Suci yang melihat jawaban dari Reyhan, ia merasa dadanya sesak, ia berpikir kalau Reyhan memiliki masa lalu yang tragis dengan mantan pacarnya
" Kamu kenapa sayang?"
Reyhan melih ekspresi Suci yang berubah menjadi murung, bahkan tangan yang di pinggangnya langsung di lepaskan
" Apa wanita itu sangat berharga untukmu?"
" Tentu saja dia sangat berharga sayang, seandainya aku bisa menggantikan posisinya saat itu, aku ingin aku yang pergi untuk selamanya, karena tanpanya dunia ini seperti runtuh."
Suci mengerti kalau wanita itu meninggalkan Reyhan karena meninggal dan kalau tidak meninggal, tentu wanita itu masih bersama Reyhan, karena Reyhan adalah lelaki yang baik, itu membuat mata Suci mejadi berkaca-kaca saat mendengar kenyatan dari Reyhan kalau kehadiranya membuat Reyhan mejadi lebih baik, itu artinya ia tidak ada artinya jika di bandingkan dengan wanita dari masa lalu Reyhan
" Sebenarnya kamu kenapa sayang? Apa ada yang salah dengan kata-kataku?"
Reyhan masih belum menyadari kalau kata-katanya menyakiti hati Suci, bahkan ia tidak mengatakan kalau wanita itu adalah mamanya. Mama Reyhan memang meninggal saat Reyhan masih duduk di bangku kelas satu SMP, di situlah Reyhan mulai berubah prilakunya, ia tidak bisa menerima kenyataan kalau mama telah pergi untuk selamanya dan di sisi lain papanya yang sibuk mengurus dua perusahaan setelah mamanya meninggal, membuat ia tidak memiliki sesaorang untuk bersandar. Di situlah perubahan sifat Reyhan, hingga membuat Reyhan terjerumus dengan balapan liar dan tawuran, semua itu ia lakukan untuk melupakan masalah ke dua orang tuanya, bukan masalah keluarga lagi, tapi tepatnya menurut Reyhan ia tidak memiliki ke dua orang tua lagi, karena papanya yang sebagai orang tua satu-satunya tidak pernah peduli padanya semejak mamanya meninggal, yang papanya pedulikan hanyalah perusahaan dan perusahaan, hingga tidak ada waktu untuknya
" Jelas Rey, kata-katamu bukan hanya menyakiti hatiku saja, tapi kata-katamu menusuk hingga tulang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
lanjutkan
2023-05-29
0
fifid dwi ariani
trus sehat
2022-11-20
1
🤗🤗
waduh
2022-10-28
1