BAB. 8 Suami idaman

Reyhan yang melihat Suci menjawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, ia yakin kalau pertanyaannya itu benar adanya, hanya saja Suci masih terlalu tidak mengerti dengan inti dari permasalahannya sendiri

" Aku pasti akan tetap dengan keputusan yang sama sayang, suatu saat aku akan memperjuangkan restu kita. Sekarang kamu hanya bisa menuruti ucapan ke dua orang tuamu sampai menunggu aku sukses, jadi kamu jangan memperkeruh keadaan kita, jangan membuat mereka kecewa pada keputusanmu. Aku yakin suatu saat mereka akan setuju dengan hubungan kita, selama kita belajar untuk lebih baik lagi."

" Baiklah Rey, sebenarnya aku akan di suruh masuk pesantren, di pesantren kakek oleh ayah."

Pada akhirnya setelah mendengar kata-kata dari Reyhan Suci pun mengatakan semua permasalahannya

" Tidak apa-apa sayang, selama itu yang terbaik menurut ke dua orang tuamu."

" Tapi kamu harus janji Rey, kalau kamu tidak akan tergoda dengan Gadis mana pun selain aku."

" Itu pasti sayang. Kapan sayang akan berangkat?"

" Lusa Rey."

" Baiklah, sayang mau melakukan apa hari ini?"

" Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu."

Suci langsung memeluk Reyhan dengan posisi duduk, ia tidak ingin melakukan apapun selain menghabiskan waktu bersama Reyhan. Reyhan juga membalas pelukan Suci

" Rey, kalau aku nanti mengebarimu lewat telpon atau pesan, akan'kah kamu terganggu denganku?"

" Sama sekali tidak sayang. Jadi ini alasanmu yang tidak pernah menelponku atau mengirimi aku pesan? Karena kamu takut aku terganggu?"

" Hhhmm, aku hanya ingin mejadi Gadis pengertian untukmu, itu kenapa aku tidak berani mengirim pesan sebelum kamu mengirim pesan duluan."

Reyhan tersenyum saat mendengar jawaban dari Suci. Menurut Reyhan sungguh unik Gadisnya itu, walau pun sering membuatnya kecewa, tapi Suci masih memikirkan rasa takut. Setelah beberapa saat mereka melepaskan pelukannya. Reyhan yang melihat jam menujukan pukul 12.30WIB, ia langsung mengambil ponselnya, lalu langsung mengirim pesan pada bosnya kalau ia selama dua hari tidak bisa masuk kerja

" Sayang, kamu mau aku masakin apa?"

" Aku ingin makan soup ikan."

" Baiklah, kebetulan di kulkas sisa satu biji lagi ikan kakapnya."

Reyhan langsung berdiri, ia langsung mengelus kepala Suci

" Sayang tunggu di sini, kalau jenuh nyalakan tv saja."

Setelah mengatakan itu Reyhan langsung pergi ke dapur. Suci juga mengikuti Reyhan dari belakang. Dulu memang Suci selalu duduk di sofa saat Reyhan memasak untuknya, ia akan patuh apa yang Reyhan katakan, tapi tidak dengan sekarang, ia ingin menghabiskan waktu bersama Reyhan, menurut ia kalau tidak sekarang, kapan lagi ia bisa menghabiskan waktu bersama Reyhan, karena ia tidak tau kapan akan pulang dan kapan akan bertemu Reyhan lagi. Reyhan langsung memotong-motong bahan-bahan untuk membuat soup, sedangkan Suci hanya melihatnya di ambang pintu sambil tersenyum, ia melihat Reyhan yang seperti koki, sangat lihai memainkan pisau

" Suami idaman, tampan, mandiri, pikiran selalu dewasa dan pintar masak. Aku yakin semua Gadis akan tertarik kalau tau kepribadian Rey seperti ini, bahkan jangankan tau Rey seperti ini, tau Rey tampan dan cerdas saja banyak Gadis yang suka padanya." batin Suci

Suci mengingat saat masuk SMA, Reyhan menjadi topik di kalangan sekolah, bahkan bukan hanya itu, Reyhan juga menjadi idola kampus saat masuk perkuliahan, itu kenapa Suci pindah kuliah ke kampus yang sama, dulu Suci mengambil kampus yang dekat dari rumahnya, tapi karena banyak rumor dari teman-temannya kalau Reyhan di kampus sangat populer, itu kenapa Suci pindah ke kampus yang sama

Reyhan menumis bumbu dengan lihai bahkan memotong ikan kakapnya juga dengan sempurna, tapi ia masih tidak menyadari keberadaan Suci yang memperhatikannya. Suci yang melihat Reyhan menumis bumbu, ia langsung mendekati Reyhan, lalu langsung memeluk pinggang Reyhan dari belakang

" Rey, kamu memang suami idaman para Gadis."

Reyhan langsung menyentuh tangan Suci yang ada di pinggangnya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya masih sibuk dengan kuali

" Lalu aku bukan suami idaman untuk Suci Almuhamaira'kah?"

" Tentu suami idamanku, kalau bukan suami idamanku mana mungkin aku sampai berpikir gila ingin hamil duluan."

Sebenarnya Suci sekarang sedikit malu saat mengatakan ia ingin hamil duluan, karena sekarang berbicara pakai pikiran yang tenang, sedangkan tadi ia berbicara dengan pikiran yang pusing. Reyhan hanya menanggapi jawaban Suci dengan senyuman

" Rey, terima kasih karena kamu selalu menasehatiku."

Setelah Reyhan memasukan ikan kakapnya, ia langsung membalikan badannya masih dengan posisi tangan Suci di pinggangnya

" Aku hanya berusaha untuk menjadi lebih baik lagi sayang. Semua ini karena kehadiranmu, mungkin tanpa kehadiranmu, aku tidak akan pernah mejadi lebih baik, karena aku tidak bisa menerima kenyatan pahit dulu."

Suci menguritkan keningnya, ia sangat penasaran kenyataan pahit seperti apa yang Reyhan dapatkan di masa lalu, karena dari dulu Reyhan bukanlah lelaki yang terbuka dengan masalahnya, Reyhan selalu menutup masalah pribadinya rapat-rapat, sedangkan ia dari dulu tidak pernah bertanya tentang masalah pribadi Reyhan. Suci akhirnya memberanikan diri untuk bertanya karena rasa penasarannya

" Apa ini ada kaitanya dengan seorang wanita?"

Reyhan hanya mejawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum. Sedangkan Suci yang melihat jawaban dari Reyhan, ia merasa dadanya sesak, ia berpikir kalau Reyhan memiliki masa lalu yang tragis dengan mantan pacarnya

" Kamu kenapa sayang?"

Reyhan melih ekspresi Suci yang berubah menjadi murung, bahkan tangan yang di pinggangnya langsung di lepaskan

" Apa wanita itu sangat berharga untukmu?"

" Tentu saja dia sangat berharga sayang, seandainya aku bisa menggantikan posisinya saat itu, aku ingin aku yang pergi untuk selamanya, karena tanpanya dunia ini seperti runtuh."

Suci mengerti kalau wanita itu meninggalkan Reyhan karena meninggal dan kalau tidak meninggal, tentu wanita itu masih bersama Reyhan, karena Reyhan adalah lelaki yang baik, itu membuat mata Suci mejadi berkaca-kaca saat mendengar kenyatan dari Reyhan kalau kehadiranya membuat Reyhan mejadi lebih baik, itu artinya ia tidak ada artinya jika di bandingkan dengan wanita dari masa lalu Reyhan

" Sebenarnya kamu kenapa sayang? Apa ada yang salah dengan kata-kataku?"

Reyhan masih belum menyadari kalau kata-katanya menyakiti hati Suci, bahkan ia tidak mengatakan kalau wanita itu adalah mamanya. Mama Reyhan memang meninggal saat Reyhan masih duduk di bangku kelas satu SMP, di situlah Reyhan mulai berubah prilakunya, ia tidak bisa menerima kenyataan kalau mama telah pergi untuk selamanya dan di sisi lain papanya yang sibuk mengurus dua perusahaan setelah mamanya meninggal, membuat ia tidak memiliki sesaorang untuk bersandar. Di situlah perubahan sifat Reyhan, hingga membuat Reyhan terjerumus dengan balapan liar dan tawuran, semua itu ia lakukan untuk melupakan masalah ke dua orang tuanya, bukan masalah keluarga lagi, tapi tepatnya menurut Reyhan ia tidak memiliki ke dua orang tua lagi, karena papanya yang sebagai orang tua satu-satunya tidak pernah peduli padanya semejak mamanya meninggal, yang papanya pedulikan hanyalah perusahaan dan perusahaan, hingga tidak ada waktu untuknya

" Jelas Rey, kata-katamu bukan hanya menyakiti hatiku saja, tapi kata-katamu menusuk hingga tulang."

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

lanjutkan

2023-05-29

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2022-11-20

1

🤗🤗

🤗🤗

waduh

2022-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2 BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3 BAB. 3 Balapan Liar
4 BAB. 4 Menangis
5 BAB. 5 Perdebatan
6 BAB. 6 Mengajak kawin lari
7 BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8 BAB. 8 Suami idaman
9 BAB. 9 Tawa Reyhan
10 BAB. 10 Hari terakhir
11 BAB. 11 Masuk pesantren
12 BAB. 12 Suci vs kaka
13 BAB. 13 Ponsel
14 BAB. 14 Di panggil keamanan
15 BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16 BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17 BAB. 17 Suci vs Pitri
18 BAB. 18 Salah ruqiah
19 BAB. 19 Setor hapalan
20 BAB. 20 Bertemu Reyhan
21 BAB.21 Melarang untuk pacaran
22 BAB. 22 Kemarahan Suci
23 BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24 BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25 BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26 BAB. 26 Kabur
27 BAB. 27 Mencari Suci
28 BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29 BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30 BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31 BAB. 31 Pakta Reyhan
32 BAB. 32 Suci sadar
33 BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34 BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35 BAB. 35 Pirasat
36 BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37 BAB. 37 Mimpi buruk
38 BAB. 38. Suara hati Suci
39 BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40 BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41 BAB. 41 Penyesalan Ellen
42 BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43 BAB. 43 Suci minta maaf
44 BAB. 44 Curhatan Suci
45 BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46 BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47 BAB. 47 Tentang Ellen
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kamu memang istri saya
50 BAB. 50 Obrolan di kamar
51 BAB. 51 Obrolan hangat
52 BAB. 52 Suami kejam!
53 BAB. 53 Gibah
54 BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55 BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56 BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57 BAB. 57 Ucapan Selamat
58 BAB. 58 Malam pertama
59 BAB. 59 Rumah baru
60 BAB. 60 Tamu tidak di undang
61 BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62 BAB. 62 Romatis
63 BAB. 63 Dapat teror
64 BAB. 64 Memancing mangsa
65 BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66 BAB. 66 Saling minta maaf
67 BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68 BAB. 68 Pelaku teror
69 BAB. 69 Pelaku teror 2
70 BAB. 70 Suci di jebak
71 BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72 BAB. 72 Pakta Maya
73 BAB. 73 Menyerahkan bukti
74 BAB. 74 Kelakuan Suci
75 BAB. 75 Debat
76 BAB. 76 Pengepungan
77 BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78 BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79 BAB. 79 Kemarahan Sisil
80 BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81 BAB. 81 Suci hamil
82 BAB. 82 Suci sadar.
83 BAB. 83 Menjenguk Suci
84 BAB. 84 Maya Gila
85 BAB. 85 Kelakuan Suci
86 BAB. 86 Ngidam
87 BAB. 87 Karma dan kifarat
88 BAB. 88 Di tabrak
89 BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90 BAB. 90 Melahirkan
91 BAB. 91 Zayyan
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2
BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3
BAB. 3 Balapan Liar
4
BAB. 4 Menangis
5
BAB. 5 Perdebatan
6
BAB. 6 Mengajak kawin lari
7
BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8
BAB. 8 Suami idaman
9
BAB. 9 Tawa Reyhan
10
BAB. 10 Hari terakhir
11
BAB. 11 Masuk pesantren
12
BAB. 12 Suci vs kaka
13
BAB. 13 Ponsel
14
BAB. 14 Di panggil keamanan
15
BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16
BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17
BAB. 17 Suci vs Pitri
18
BAB. 18 Salah ruqiah
19
BAB. 19 Setor hapalan
20
BAB. 20 Bertemu Reyhan
21
BAB.21 Melarang untuk pacaran
22
BAB. 22 Kemarahan Suci
23
BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24
BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25
BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26
BAB. 26 Kabur
27
BAB. 27 Mencari Suci
28
BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29
BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30
BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31
BAB. 31 Pakta Reyhan
32
BAB. 32 Suci sadar
33
BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34
BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35
BAB. 35 Pirasat
36
BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37
BAB. 37 Mimpi buruk
38
BAB. 38. Suara hati Suci
39
BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40
BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41
BAB. 41 Penyesalan Ellen
42
BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43
BAB. 43 Suci minta maaf
44
BAB. 44 Curhatan Suci
45
BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46
BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47
BAB. 47 Tentang Ellen
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kamu memang istri saya
50
BAB. 50 Obrolan di kamar
51
BAB. 51 Obrolan hangat
52
BAB. 52 Suami kejam!
53
BAB. 53 Gibah
54
BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55
BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56
BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57
BAB. 57 Ucapan Selamat
58
BAB. 58 Malam pertama
59
BAB. 59 Rumah baru
60
BAB. 60 Tamu tidak di undang
61
BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62
BAB. 62 Romatis
63
BAB. 63 Dapat teror
64
BAB. 64 Memancing mangsa
65
BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66
BAB. 66 Saling minta maaf
67
BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68
BAB. 68 Pelaku teror
69
BAB. 69 Pelaku teror 2
70
BAB. 70 Suci di jebak
71
BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72
BAB. 72 Pakta Maya
73
BAB. 73 Menyerahkan bukti
74
BAB. 74 Kelakuan Suci
75
BAB. 75 Debat
76
BAB. 76 Pengepungan
77
BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78
BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79
BAB. 79 Kemarahan Sisil
80
BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81
BAB. 81 Suci hamil
82
BAB. 82 Suci sadar.
83
BAB. 83 Menjenguk Suci
84
BAB. 84 Maya Gila
85
BAB. 85 Kelakuan Suci
86
BAB. 86 Ngidam
87
BAB. 87 Karma dan kifarat
88
BAB. 88 Di tabrak
89
BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90
BAB. 90 Melahirkan
91
BAB. 91 Zayyan
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!