Suci sudah benar-benar bosan main ponselnya, hingga ia hanya mondar-mandir di ruang tv, tapi Reyhan masih saja tidak kunjung datang, ia ingin sekali menelpon atau mengirim pesan untuk memastikan pulang jam berapa, tapi ia urungkan niatnya, ia takut mengganggu Reyhan. Inilah sosok Suci yang sangat penakut pada Reyhan, ia takut kalau Reyhan merasa sangat risih padanya, jadi ia hanya bisa menunggu dan terus menunggu. Setelah lelah mondar-mandir Suci langsung mengambil jus jeruk di lemari kulkas, ia tuangkan di gelas, lalu langsung meminumnya hingga tandas
" Huh seger."
Setelah itu Suci balik lagi ke ruang tv, ia duduk termenung, masih menunggu Reyhan datang, tapi hingga malam Reyhan belum juga pulang.
" Huh, jenuh."
Lagi-lagi Suci berbicara sendiri. Suci memutuskan untuk pergi dari apartemen, tapi bukannya pergi untuk pulang, melainkan ia pergi ke bescem. Suci langsung menacap gas motornya untuk ke tempat itu. Setelah sekitar 20 menit Suci sampai di sana, ia langsung menyapa temen-temenya
" Hai Geas."
" Haii juga ketua."
Mereka menjawab berbarengan. Geng motor Suci bernama 4S, karena terdiri dari empat orang, Suci sebagai ketua, Siska sebagai wakil ketua, dan anggotanya Sella dan Sisil. Siska langsung memberitahu kalau Bayu menantangnya untuk balapan liar
" Ketua, Bayu menantangmu untuk mengajak balapan liar, apa ketua bersedia? Atau ada Reyhan?"
Siska menanyakan Reyhan karena ia tau, kalau Suci sangat takut Reyhan marah, terlebih lagi Reyhan yang selalu melarang Suci untuk tidak balapan liar lagi
" Gue terima tantangan ini, lagian gue juga tidak tau Reyhan pergi kemana, yang jelas sekarang gue bebas melakukan apapun selama tidak ada Rey."
Senyuman Suci terpancar di bibir manisnya, ia sangat senang karena Bayu menantangnya di saat tidak ada Reyhan. Mereka semua langsung pergi ke jalan yang biasa untuk balapan liar, di sana juga sudah ada Bayu dan teman-temannya. Bayu yang melihat Suci, ia langsung mendekati motor Suci
" Gimana Uci? Lo siap balapan sama gue?"
" Tentu saja gue siap."
" Oke."
Brem... Brem...
Suci dan Bayu sudah berbaris sejajar. Siska yang akan memberikan aba-aba, ia memegang bendera warna merah
" 3, 2, 1, Go."
Siska langsung melayangkan bendera berwarna merah itu ke udara. Suara di sana sangat berisik, tim mereka berdua memberikan dukungan pada ketua geng masing-masing dengan teriakan-teriakan untuk menyemangati ke duanya. Setelah sekitar 40 menit akhirnya mereka berdua mengelawati garis finis, tapi garis pinis pertama di dapatkan oleh Suci. Siska langsung berteriak
" Yey ketua menang, lagian siapa juga yang bisa mengalahkan ketua kita selain Reyhan."
Siska dan teman-temannya langsung berlari mendekati Suci yang masih duduk di atas motor. Suci tersenyum ceriah sambil menatap Bayu dengan tatapan meremehkan
" Gue pikir ngajakin balap sudah ada kemajuan, tapi tidak taunya kemampuan lo tetap segitu-gitu saja, tidak ada perubahkan sama sekali, sangat memalukan! Oh iya, lo kalau mau ngalahin gue, mimpi dulu 1 tahun."
Bayu yang mendengar kata-kata meremehkan dari Suci, ia langsung mencengkram kuat stir motornya, ia ingin sekali memukul Suci, tapi ia sadar seni beladirinya hanya di bawah rata-rata, ia tidak mungkin bisa mengalahkan Suci
" Mungkin kali ini lo yang menang, tapi lain kali akan gue pastikan kalau gue yang menang."
" Jangan ketinggian lo kalau menghayal, mana mungkin lo bisa ngalahin ketua. Haha."
Siska berbicara sambil tertawa. Sedangkan Suci dan teman-temen yang lain hanya menatap Bayu penuh dengan ejekan. Bayu tidak berbicara lagi pada mereka, karena kalau terus berbicara akan mendapatkan perdebatan yang panjang, jadi ia mengajak temen-temannya untuk pergi
" Ayo kita pergi!"
Setelah itu Bayu langsung menacap gas motornya di ikuti dengan teman-temanya. Setelah Bayu dan teman-temanya pergi mereka langsung tertawa terbahak-bahak, karena menurut mereka kata-kata Bayu sangat lucu. Suci langsung mengajak teman-temannya ke bescem untuk merayakan kemenangan
" Geas, ayo kita ke bescem untuk merayakan keberhasilan kita."
" Ayo."
Jawab mereka serempak. Reyhan yang melihat Suci masih belum menyadari keberadaannya ia pun langsung memanggil Suci
" Suci!"
Suci yang mendengar panggilan dari sesaorang yang ia kenal, ia langsung mengambil nafas dalam-dalam, lalu langsung mengembuskannya perlahan. Suci menoleh ke arah sebrang jalan, ia melihat Reyhan di sana. Suci langsung turun dari motor, ia langsung mendekati Reyhan. Sedangkan teman-teman Suci sedikit cemas, bukan apa-apa mereka takut kalau Suci dapat masalah, terlebih Reyhan selalu melarang Suci untuk tidak balapan liar lagi, tapi Suci tetap melakukan balapan liar.
" Ah mampus, kenapa kita tidak menyadari ada Reyhan."
Siska membuka pembicaraan.
" Iya benar banget, kita terlalu fokus hingga tidak menyadari keberadaannya."
Sisil dan Sella juga membenarkan ucapan Siska, mereka terlalu fokus dengan balapan liar itu, hingga tidak menyadari keberadaan Reyhan. Suci sampai di depan Reyhan
" Rey, aku minta maaf."
Suci langsung minta maaf, walau pun ia ingin bertanya dari mana Reyhan tau kalau ia tidak pulang, melainkan datang ke sini, tapi ia tidak berani untuk bertanya, ia takut Reyhan marah. Reyhan yang mendengar permintaan maaf dari Suci, ia tidak menanggapi permintaan maafnya, ia langsung mengajak Suci pulang
" Ayo pulang, aku akan mengantarmu."
Suci langsung memegang tangan kiri Reyhan yang masih memegang setir motor
" Aku benar-benar minta maaf Rey, tolong maafkan aku."
" Suci, lain kali saja kita bahas masalah ini, sekarang sudah malam, aku akan mengantar kamu pulang."
Reyhan langsung menarik tangannya yang di pegang oleh Suci, bukan karena ia marah pada Suci, tapi ia takut Suci kenapa-napa kalau ikut balapan liar. ia takut banyak orang yang dendam dan membuat Suci dalam bahaya, karena ia tidak mungkin bisa setiap saat melindungi Suci, itu kenapa ia selalu melarang Suci untuk balapan liar. Suci yang mendengar Reyhan terus mengalihkan pembicaraan, membuat matanya langsung berkaca-kaca
" Aku mohon maafin aku Rey."
Reyhan yang melihat mata Suci mulai berkaca-kaca, ia langsung menghela nafas berat, lalu langsung turun dari motor, ia langsung menatap mata Suci
" Aku sudah memapkanmu, tolong jangan lakukan ini lagi Uci, aku tidak ingin kamu kenapa-napa, tolong kamu ngerti perasanku, jujur aku menyesal telah mengajarimu untuk membawa motor."
Suci menghela nafas berat, mata yang tadi berkaca-kaca, kini telah meneteskan air mata di plupuk matanya, ini memang bukan sekali Reyhan mengatakan menyesal telah mengajarinya membawa motor, bahkan Reyhan sudah sering mengatakan itu, tapi ia tidak bisa menghilangkan hobinya yang sebagai pembalap, jelas-jelas ia kalau balapan selalu saja terpergok oleh Reyhan, hingga sering terjadi kalau Reyhan cuek padanya karena masalah itu
" Aku tau kamu marah! Aku tau aku salah, maaf, karena selalu membuat kamu kecewa."
Reyhan yang melihat Suci meneteskan air mata, ia langsung menghapus air mata Suci, walau pun air mata itu masih terus menetes
" Kalau kamu tau salah, kenapa kamu tidak pernah mendengar ucapanku?"
" Sekali lagi aku minta maaf Rey."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
lanjut
2023-05-29
0
fifid dwi ariani
trus bahagia
2022-11-20
0
teti kurniawati
lanjut kak☺
2022-10-14
0