BAB. 3 Balapan Liar

Suci sudah benar-benar bosan main ponselnya, hingga ia hanya mondar-mandir di ruang tv, tapi Reyhan masih saja tidak kunjung datang, ia ingin sekali menelpon atau mengirim pesan untuk memastikan pulang jam berapa, tapi ia urungkan niatnya, ia takut mengganggu Reyhan. Inilah sosok Suci yang sangat penakut pada Reyhan, ia takut kalau Reyhan merasa sangat risih padanya, jadi ia hanya bisa menunggu dan terus menunggu. Setelah lelah mondar-mandir Suci langsung mengambil jus jeruk di lemari kulkas, ia tuangkan di gelas, lalu langsung meminumnya hingga tandas

" Huh seger."

Setelah itu Suci balik lagi ke ruang tv, ia duduk termenung, masih menunggu Reyhan datang, tapi hingga malam Reyhan belum juga pulang.

" Huh, jenuh."

Lagi-lagi Suci berbicara sendiri. Suci memutuskan untuk pergi dari apartemen, tapi bukannya pergi untuk pulang, melainkan ia pergi ke bescem. Suci langsung menacap gas motornya untuk ke tempat itu. Setelah sekitar 20 menit Suci sampai di sana, ia langsung menyapa temen-temenya

" Hai Geas."

" Haii juga ketua."

Mereka menjawab berbarengan. Geng motor Suci bernama 4S, karena terdiri dari empat orang, Suci sebagai ketua, Siska sebagai wakil ketua, dan anggotanya Sella dan Sisil. Siska langsung memberitahu kalau Bayu menantangnya untuk balapan liar

" Ketua, Bayu menantangmu untuk mengajak balapan liar, apa ketua bersedia? Atau ada Reyhan?"

Siska menanyakan Reyhan karena ia tau, kalau Suci sangat takut Reyhan marah, terlebih lagi Reyhan yang selalu melarang Suci untuk tidak balapan liar lagi

" Gue terima tantangan ini, lagian gue juga tidak tau Reyhan pergi kemana, yang jelas sekarang gue bebas melakukan apapun selama tidak ada Rey."

Senyuman Suci terpancar di bibir manisnya, ia sangat senang karena Bayu menantangnya di saat tidak ada Reyhan. Mereka semua langsung pergi ke jalan yang biasa untuk balapan liar, di sana juga sudah ada Bayu dan teman-temannya. Bayu yang melihat Suci, ia langsung mendekati motor Suci

" Gimana Uci? Lo siap balapan sama gue?"

" Tentu saja gue siap."

" Oke."

Brem... Brem...

Suci dan Bayu sudah berbaris sejajar. Siska yang akan memberikan aba-aba, ia memegang bendera warna merah

" 3, 2, 1, Go."

Siska langsung melayangkan bendera berwarna merah itu ke udara. Suara di sana sangat berisik, tim mereka berdua memberikan dukungan pada ketua geng masing-masing dengan teriakan-teriakan untuk menyemangati ke duanya. Setelah sekitar 40 menit akhirnya mereka berdua mengelawati garis finis, tapi garis pinis pertama di dapatkan oleh Suci. Siska langsung berteriak

" Yey ketua menang, lagian siapa juga yang bisa mengalahkan ketua kita selain Reyhan."

Siska dan teman-temannya langsung berlari mendekati Suci yang masih duduk di atas motor. Suci tersenyum ceriah sambil menatap Bayu dengan tatapan meremehkan

" Gue pikir ngajakin balap sudah ada kemajuan, tapi tidak taunya kemampuan lo tetap segitu-gitu saja, tidak ada perubahkan sama sekali, sangat memalukan! Oh iya, lo kalau mau ngalahin gue, mimpi dulu 1 tahun."

Bayu yang mendengar kata-kata meremehkan dari Suci, ia langsung mencengkram kuat stir motornya, ia ingin sekali memukul Suci, tapi ia sadar seni beladirinya hanya di bawah rata-rata, ia tidak mungkin bisa mengalahkan Suci

" Mungkin kali ini lo yang menang, tapi lain kali akan gue pastikan kalau gue yang menang."

" Jangan ketinggian lo kalau menghayal, mana mungkin lo bisa ngalahin ketua. Haha."

Siska berbicara sambil tertawa. Sedangkan Suci dan teman-temen yang lain hanya menatap Bayu penuh dengan ejekan. Bayu tidak berbicara lagi pada mereka, karena kalau terus berbicara akan mendapatkan perdebatan yang panjang, jadi ia mengajak temen-temannya untuk pergi

" Ayo kita pergi!"

Setelah itu Bayu langsung menacap gas motornya di ikuti dengan teman-temanya. Setelah Bayu dan teman-temanya pergi mereka langsung tertawa terbahak-bahak, karena menurut mereka kata-kata Bayu sangat lucu. Suci langsung mengajak teman-temannya ke bescem untuk merayakan kemenangan

" Geas, ayo kita ke bescem untuk merayakan keberhasilan kita."

" Ayo."

Jawab mereka serempak. Reyhan yang melihat Suci masih belum menyadari keberadaannya ia pun langsung memanggil Suci

" Suci!"

Suci yang mendengar panggilan dari sesaorang yang ia kenal, ia langsung mengambil nafas dalam-dalam, lalu langsung mengembuskannya perlahan. Suci menoleh ke arah sebrang jalan, ia melihat Reyhan di sana. Suci langsung turun dari motor, ia langsung mendekati Reyhan. Sedangkan teman-teman Suci sedikit cemas, bukan apa-apa mereka takut kalau Suci dapat masalah, terlebih Reyhan selalu melarang Suci untuk tidak balapan liar lagi, tapi Suci tetap melakukan balapan liar.

" Ah mampus, kenapa kita tidak menyadari ada Reyhan."

Siska membuka pembicaraan.

" Iya benar banget, kita terlalu fokus hingga tidak menyadari keberadaannya."

Sisil dan Sella juga membenarkan ucapan Siska, mereka terlalu fokus dengan balapan liar itu, hingga tidak menyadari keberadaan Reyhan. Suci sampai di depan Reyhan

" Rey, aku minta maaf."

Suci langsung minta maaf, walau pun ia ingin bertanya dari mana Reyhan tau kalau ia tidak pulang, melainkan datang ke sini, tapi ia tidak berani untuk bertanya, ia takut Reyhan marah. Reyhan yang mendengar permintaan maaf dari Suci, ia tidak menanggapi permintaan maafnya, ia langsung mengajak Suci pulang

" Ayo pulang, aku akan mengantarmu."

Suci langsung memegang tangan kiri Reyhan yang masih memegang setir motor

" Aku benar-benar minta maaf Rey, tolong maafkan aku."

" Suci, lain kali saja kita bahas masalah ini, sekarang sudah malam, aku akan mengantar kamu pulang."

Reyhan langsung menarik tangannya yang di pegang oleh Suci, bukan karena ia marah pada Suci, tapi ia takut Suci kenapa-napa kalau ikut balapan liar. ia takut banyak orang yang dendam dan membuat Suci dalam bahaya, karena ia tidak mungkin bisa setiap saat melindungi Suci, itu kenapa ia selalu melarang Suci untuk balapan liar. Suci yang mendengar Reyhan terus mengalihkan pembicaraan, membuat matanya langsung berkaca-kaca

" Aku mohon maafin aku Rey."

Reyhan yang melihat mata Suci mulai berkaca-kaca, ia langsung menghela nafas berat, lalu langsung turun dari motor, ia langsung menatap mata Suci

" Aku sudah memapkanmu, tolong jangan lakukan ini lagi Uci, aku tidak ingin kamu kenapa-napa, tolong kamu ngerti perasanku, jujur aku menyesal telah mengajarimu untuk membawa motor."

Suci menghela nafas berat, mata yang tadi berkaca-kaca, kini telah meneteskan air mata di plupuk matanya, ini memang bukan sekali Reyhan mengatakan menyesal telah mengajarinya membawa motor, bahkan Reyhan sudah sering mengatakan itu, tapi ia tidak bisa menghilangkan hobinya yang sebagai pembalap, jelas-jelas ia kalau balapan selalu saja terpergok oleh Reyhan, hingga sering terjadi kalau Reyhan cuek padanya karena masalah itu

" Aku tau kamu marah! Aku tau aku salah, maaf, karena selalu membuat kamu kecewa."

Reyhan yang melihat Suci meneteskan air mata, ia langsung menghapus air mata Suci, walau pun air mata itu masih terus menetes

" Kalau kamu tau salah, kenapa kamu tidak pernah mendengar ucapanku?"

" Sekali lagi aku minta maaf Rey."

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

lanjut

2023-05-29

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-11-20

0

teti kurniawati

teti kurniawati

lanjut kak☺

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2 BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3 BAB. 3 Balapan Liar
4 BAB. 4 Menangis
5 BAB. 5 Perdebatan
6 BAB. 6 Mengajak kawin lari
7 BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8 BAB. 8 Suami idaman
9 BAB. 9 Tawa Reyhan
10 BAB. 10 Hari terakhir
11 BAB. 11 Masuk pesantren
12 BAB. 12 Suci vs kaka
13 BAB. 13 Ponsel
14 BAB. 14 Di panggil keamanan
15 BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16 BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17 BAB. 17 Suci vs Pitri
18 BAB. 18 Salah ruqiah
19 BAB. 19 Setor hapalan
20 BAB. 20 Bertemu Reyhan
21 BAB.21 Melarang untuk pacaran
22 BAB. 22 Kemarahan Suci
23 BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24 BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25 BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26 BAB. 26 Kabur
27 BAB. 27 Mencari Suci
28 BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29 BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30 BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31 BAB. 31 Pakta Reyhan
32 BAB. 32 Suci sadar
33 BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34 BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35 BAB. 35 Pirasat
36 BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37 BAB. 37 Mimpi buruk
38 BAB. 38. Suara hati Suci
39 BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40 BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41 BAB. 41 Penyesalan Ellen
42 BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43 BAB. 43 Suci minta maaf
44 BAB. 44 Curhatan Suci
45 BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46 BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47 BAB. 47 Tentang Ellen
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kamu memang istri saya
50 BAB. 50 Obrolan di kamar
51 BAB. 51 Obrolan hangat
52 BAB. 52 Suami kejam!
53 BAB. 53 Gibah
54 BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55 BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56 BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57 BAB. 57 Ucapan Selamat
58 BAB. 58 Malam pertama
59 BAB. 59 Rumah baru
60 BAB. 60 Tamu tidak di undang
61 BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62 BAB. 62 Romatis
63 BAB. 63 Dapat teror
64 BAB. 64 Memancing mangsa
65 BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66 BAB. 66 Saling minta maaf
67 BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68 BAB. 68 Pelaku teror
69 BAB. 69 Pelaku teror 2
70 BAB. 70 Suci di jebak
71 BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72 BAB. 72 Pakta Maya
73 BAB. 73 Menyerahkan bukti
74 BAB. 74 Kelakuan Suci
75 BAB. 75 Debat
76 BAB. 76 Pengepungan
77 BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78 BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79 BAB. 79 Kemarahan Sisil
80 BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81 BAB. 81 Suci hamil
82 BAB. 82 Suci sadar.
83 BAB. 83 Menjenguk Suci
84 BAB. 84 Maya Gila
85 BAB. 85 Kelakuan Suci
86 BAB. 86 Ngidam
87 BAB. 87 Karma dan kifarat
88 BAB. 88 Di tabrak
89 BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90 BAB. 90 Melahirkan
91 BAB. 91 Zayyan
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2
BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3
BAB. 3 Balapan Liar
4
BAB. 4 Menangis
5
BAB. 5 Perdebatan
6
BAB. 6 Mengajak kawin lari
7
BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8
BAB. 8 Suami idaman
9
BAB. 9 Tawa Reyhan
10
BAB. 10 Hari terakhir
11
BAB. 11 Masuk pesantren
12
BAB. 12 Suci vs kaka
13
BAB. 13 Ponsel
14
BAB. 14 Di panggil keamanan
15
BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16
BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17
BAB. 17 Suci vs Pitri
18
BAB. 18 Salah ruqiah
19
BAB. 19 Setor hapalan
20
BAB. 20 Bertemu Reyhan
21
BAB.21 Melarang untuk pacaran
22
BAB. 22 Kemarahan Suci
23
BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24
BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25
BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26
BAB. 26 Kabur
27
BAB. 27 Mencari Suci
28
BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29
BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30
BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31
BAB. 31 Pakta Reyhan
32
BAB. 32 Suci sadar
33
BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34
BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35
BAB. 35 Pirasat
36
BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37
BAB. 37 Mimpi buruk
38
BAB. 38. Suara hati Suci
39
BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40
BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41
BAB. 41 Penyesalan Ellen
42
BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43
BAB. 43 Suci minta maaf
44
BAB. 44 Curhatan Suci
45
BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46
BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47
BAB. 47 Tentang Ellen
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kamu memang istri saya
50
BAB. 50 Obrolan di kamar
51
BAB. 51 Obrolan hangat
52
BAB. 52 Suami kejam!
53
BAB. 53 Gibah
54
BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55
BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56
BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57
BAB. 57 Ucapan Selamat
58
BAB. 58 Malam pertama
59
BAB. 59 Rumah baru
60
BAB. 60 Tamu tidak di undang
61
BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62
BAB. 62 Romatis
63
BAB. 63 Dapat teror
64
BAB. 64 Memancing mangsa
65
BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66
BAB. 66 Saling minta maaf
67
BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68
BAB. 68 Pelaku teror
69
BAB. 69 Pelaku teror 2
70
BAB. 70 Suci di jebak
71
BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72
BAB. 72 Pakta Maya
73
BAB. 73 Menyerahkan bukti
74
BAB. 74 Kelakuan Suci
75
BAB. 75 Debat
76
BAB. 76 Pengepungan
77
BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78
BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79
BAB. 79 Kemarahan Sisil
80
BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81
BAB. 81 Suci hamil
82
BAB. 82 Suci sadar.
83
BAB. 83 Menjenguk Suci
84
BAB. 84 Maya Gila
85
BAB. 85 Kelakuan Suci
86
BAB. 86 Ngidam
87
BAB. 87 Karma dan kifarat
88
BAB. 88 Di tabrak
89
BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90
BAB. 90 Melahirkan
91
BAB. 91 Zayyan
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!