BAB. 20 Bertemu Reyhan

Suci terus saja berjalan ke arah warung, di jalan ia berpapasan dengan Gus Adnan dan Gus Wahyu. Gus Adnan langsung bertanya pada Suci

" Uci mau kemana?"

" Mau ke warung depan Gus, mau beli es cream."

" Jangan lama-lama."

" Iya Gus."

" Suci!"

Suci yang mendengar suara yang ia kenal, ia langsung melihat mencari keberadan sumber tersebut sambil berbicara

" Apa gue sudah gila karena sangat merindukan Reyhan? Jadi gue mendengar suaranya?" batin Suci

Suci terus mencari keberadaan Reyhan, hingga melihat keberadan Reyhan yang sedang di depan gerbang

" Calon suamiku...!"

Suci langsung berlari dengan senyum bahagia menghampiri Reyhan, ia langsung memeluk Reyhan sangat erat, ia tidak peduli dengan pandangan shcok dari setiap santri di sana dan ia juga melupakan Gus Wahyu dan Gus Adnan yang ada di sana, karena kerinduannya terhadap Reyhan memang sangat nggebu-gebu. Gus Adnan dan Gus Wahyu melihat pemandangan itu penuh dengan amarah

" Apa-apaan ini?!" batin Gus Wahyu

" Apa itu adalah lelaki yang terus menghubungi Suci?" batin Gus Adnan

Gus Adnan memang sering melihat ponsel Suci yang di hubungi oleh sesaorang dan banyak pesan bermunculan, tapi ia sama sekali tidak mengangkat dan membaca pesan itu

" Suci hati ini tidak ridho." batin Gus Adnan

" Rey, aku kangen banget."

Reyhan langsung melepaskan pelukan Suci, karena sadar kalau ia sedang di mana, hanya saja Suci yang nyosor tanpa memikirkan tempat

" Aku juga sayang."

Reyhan tersenyum bahagia sambil mengelus kepala Suci yang di tutup dengan hijab

" Ternyata pacarku semakin cantik."

Reyhan mencubit pipi Suci dengan gemas, ia juga sangat merindukan Suci

" Aku bukan pacarmu Rey, aku calon istrimu!"

Suci marah saat di panggil pacar oleh Reyhan. Reyhan hanya tersenyum sambil mengangguk, menurut ia tidak bertemu seminggu saja pemikiran Suci sudah berbeda. Reyhan mengajak Suci untuk menjauh dari sana, karena tidak enak dengan pandangan para santri, terutama pandangan kang santri yang mejaga gerbang, ia memandang dengan tatapan tajam, tapi berbeda dengan Suci, ia hanya cuek. Kang santri penjaga gerbang langsung bertanya pada Suci

" Mau kemana kamu?!"

" Mau ke depan."

" Tidak boleh! Jangan seenaknya kamu keluar masuk ke dalam pesantren! Apa lagi sama lelaki yang bukan makhrom kamu!"

Tadi kang santri memang mendengar perdebatan mereka berdua yang mengatakan pacar dan calon istri, tentu ia tau

" Begitu saja ribet banget kang, yang lain saja boleh jengukin, tapi kenapa Uci nggak boleh?"

" Tetap tidak boleh! Ini peraturan pesantren! Kamu sekarang kembali atau saya lapor dewan santri?!"

Reyhan menghela nafas, ia hanya diam mendengar perdebatan Suci dan kang santri, ia juga tidak ingin mencari masalah di tempat ini. Suci mengepalkan tangannya amarahnya memuncak, ia sudah berusaha tetap sopan tadi, tapi kang santri itu tetap saja marah-marah. Reyhan yang melihat tangan kanan Suci mengepal, ia langsung memegang tangan kanan Suci sambil memberi kode pada Suci kalau Suci tidak boleh melakukan apapun selain adu mulut. Suci menghela nafas berkali-kali saat Reyhan memegang tangan kanannya, ia hampir saja hilang kesabaran, tapi ia tetap saja tidak bisa sabar, membuat ia berbicara kasar pada kang santri

" Gue ngnggak pacaran sama santri sini! Apa hak lo buat ngelarang-larang gue?! Ini hidup gue, jadi lo nggak perlu ikut campur!"

" Kamu itu santri, ini aturan!"

Belum juga kang santri menyelsaikan ucapannya, Suci langsung menarik tangan Reyhan untuk mejauh dari sana. Kang santri memang tidak peduli kalau Suci berpacaran dengan siapa, hanya saja ini aturan pesantren, yang melarang keras santrinya untuk memiliki pacar dan akan ada sansi yang mereka tidak menta'ati auturan pesantren, karena bagai mana pun kalau terjadi apa-apa, tetap yang tercoreng pihak pesantren. Bahkan agama melarang untuk berpacaran, tentu saja ia sebagai kang santri harus mengingatkan santri yang salah. Suci dan Reyhan sudah menjauh dari kang santri tadi

" Sayang, kenapa setiap kali aku telpon tidak di angkat? Bahkan aku mengirimu pesan berkali-kali, tapi tidak kamu balas?"

" Ponselku di sita."

" Kenapa sayang?"

" Ini salah aku Rey, di sini memang melarang untuk bawa ponsel."

" Sayang di sini punya teman'kan?"

" Punya tiga orang, sepertinya hidupku ini hanya memiliki tiga teman saja Rey, tapi aku merindukan Siska, Sella dan Sisil."

" Syukurlah kalau kamu memiliki teman sayang, oh iya mereka juga tadi bilang padaku kalau mereka juga sangat merindukan sayang."

" Tapi di sini itu tidak enak Rey, hampir semua wanita di pesantren ini tidak suka padaku, karena mungkun mereka beranggapan kalau pesantren itu untuk orang baik-baik dan sholehah, bukan Gadis bar-bar sepertiku."

Reyhan memegang ke dua pipi Suci, ia bisa melihat kalau di mata Suci banyak kesedihan dan kebencian

" Sayang, bagiku kamu adalah orang yang paling baik, mereka hanya melihat kamu dengan satu sisi saja, mereka juga terlalu iri dengan yang kamu miliki, apa lagi kecantikan kamu, lelaki mana pun tentu akan menyukaimu, itu hal pertama yang mereka iri padamu. Kamu juga bisa membuat siapapun yang kenal kamu nyaman dan itu jarang di miliki oleh orang lain. Sayang, jangan fokus dengan kekurangan kamu, tapi fokuslah dalam kelebihan kamu dan buktika kalau kamu bisa lebih baik dari mereka."

Suci hanya mengangguk, lalu ia langsung memeluk Reyhan, rasanya ia tidak ingin melepasakan Reyhan lagi walau pun untuk sekejab. Reyhan juga membalas pelukan Suci

" Sayang, sebenarnya aku kesini ingin mengatakan sesuatu."

Suci yang mendengar ucapan dari Reyhan, ia langsung melepaskan pelukannya, lalu menatap Reyhan dengan tatapan kuatir

" Apa yang akan Rey katakan, apa Rey akan minta putus? Atau Rey mencintai wanita lain?" batin Suci

Reyhan yang melihat ekspresi wajah Suci, membuat tawa ia pecah

" Hahaha! Seriuas banget sih sayang."

Reyhan mencolek hidung Suci, ia merasa gemas dengan Suci. Suci yang melihat ekspresi Reyhan, ia sedikit kesal

" Apa yang mau kamu katakan Rey? Tolong jangan buat aku penasaran."

" Oh itu sayang, sekarang aku sudah menjadi tangan kanannya di perusahaan perfileman."

Suci tersenyum ceriah saat mendengar jawaban dari Reyhan, ia sangat bahagia karena pemikirannya ternyata salah

" Wah! Selamat iya Rey."

" Iya sayang, ini semua demi kita, demi masa depan kita."

" Aku tau, kamu memang yang terbaik dari banyak pria yang aku kenal, kamu selalu berpikir dewasa dan masa depan, tapi bagai mana kalau Bunda masih tidak setuju?"

Suci sangat kuatir saat mengingat sang bunda yang tidak menyutujuinya bersama Reyhan

" Aku akan berusa untuk mendapatkan restu dari orang tuamu."

" Kalau tetap tidak bisa?"

Reyhan hanya menjawab dengan menggeleng-gekengkan kepalanya, ia benar-benar tidak tau harus bagai mana

" Kalau tetap bunda tidak setuju, maka aku tetap dengan pemikiranku saat itu Rey."

" Pemikiran apa sayang?"

Reyhan Sudah melupakan kata-kata Suci saat itu

" Kawin lari adalah cara terakhir Rey, maka kalau mereka tidak menyetuji hubungan kita, aku akan mengajak kawin lari."

Reyhan hanya menghela nafas berat saat mendengar ucapan dari Suci

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2022-11-20

1

mom mimu

mom mimu

Reyhan menghilang aja lah... 😁
aku mampir lagi kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻

2022-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2 BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3 BAB. 3 Balapan Liar
4 BAB. 4 Menangis
5 BAB. 5 Perdebatan
6 BAB. 6 Mengajak kawin lari
7 BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8 BAB. 8 Suami idaman
9 BAB. 9 Tawa Reyhan
10 BAB. 10 Hari terakhir
11 BAB. 11 Masuk pesantren
12 BAB. 12 Suci vs kaka
13 BAB. 13 Ponsel
14 BAB. 14 Di panggil keamanan
15 BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16 BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17 BAB. 17 Suci vs Pitri
18 BAB. 18 Salah ruqiah
19 BAB. 19 Setor hapalan
20 BAB. 20 Bertemu Reyhan
21 BAB.21 Melarang untuk pacaran
22 BAB. 22 Kemarahan Suci
23 BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24 BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25 BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26 BAB. 26 Kabur
27 BAB. 27 Mencari Suci
28 BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29 BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30 BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31 BAB. 31 Pakta Reyhan
32 BAB. 32 Suci sadar
33 BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34 BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35 BAB. 35 Pirasat
36 BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37 BAB. 37 Mimpi buruk
38 BAB. 38. Suara hati Suci
39 BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40 BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41 BAB. 41 Penyesalan Ellen
42 BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43 BAB. 43 Suci minta maaf
44 BAB. 44 Curhatan Suci
45 BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46 BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47 BAB. 47 Tentang Ellen
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kamu memang istri saya
50 BAB. 50 Obrolan di kamar
51 BAB. 51 Obrolan hangat
52 BAB. 52 Suami kejam!
53 BAB. 53 Gibah
54 BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55 BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56 BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57 BAB. 57 Ucapan Selamat
58 BAB. 58 Malam pertama
59 BAB. 59 Rumah baru
60 BAB. 60 Tamu tidak di undang
61 BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62 BAB. 62 Romatis
63 BAB. 63 Dapat teror
64 BAB. 64 Memancing mangsa
65 BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66 BAB. 66 Saling minta maaf
67 BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68 BAB. 68 Pelaku teror
69 BAB. 69 Pelaku teror 2
70 BAB. 70 Suci di jebak
71 BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72 BAB. 72 Pakta Maya
73 BAB. 73 Menyerahkan bukti
74 BAB. 74 Kelakuan Suci
75 BAB. 75 Debat
76 BAB. 76 Pengepungan
77 BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78 BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79 BAB. 79 Kemarahan Sisil
80 BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81 BAB. 81 Suci hamil
82 BAB. 82 Suci sadar.
83 BAB. 83 Menjenguk Suci
84 BAB. 84 Maya Gila
85 BAB. 85 Kelakuan Suci
86 BAB. 86 Ngidam
87 BAB. 87 Karma dan kifarat
88 BAB. 88 Di tabrak
89 BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90 BAB. 90 Melahirkan
91 BAB. 91 Zayyan
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2
BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3
BAB. 3 Balapan Liar
4
BAB. 4 Menangis
5
BAB. 5 Perdebatan
6
BAB. 6 Mengajak kawin lari
7
BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8
BAB. 8 Suami idaman
9
BAB. 9 Tawa Reyhan
10
BAB. 10 Hari terakhir
11
BAB. 11 Masuk pesantren
12
BAB. 12 Suci vs kaka
13
BAB. 13 Ponsel
14
BAB. 14 Di panggil keamanan
15
BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16
BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17
BAB. 17 Suci vs Pitri
18
BAB. 18 Salah ruqiah
19
BAB. 19 Setor hapalan
20
BAB. 20 Bertemu Reyhan
21
BAB.21 Melarang untuk pacaran
22
BAB. 22 Kemarahan Suci
23
BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24
BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25
BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26
BAB. 26 Kabur
27
BAB. 27 Mencari Suci
28
BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29
BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30
BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31
BAB. 31 Pakta Reyhan
32
BAB. 32 Suci sadar
33
BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34
BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35
BAB. 35 Pirasat
36
BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37
BAB. 37 Mimpi buruk
38
BAB. 38. Suara hati Suci
39
BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40
BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41
BAB. 41 Penyesalan Ellen
42
BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43
BAB. 43 Suci minta maaf
44
BAB. 44 Curhatan Suci
45
BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46
BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47
BAB. 47 Tentang Ellen
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kamu memang istri saya
50
BAB. 50 Obrolan di kamar
51
BAB. 51 Obrolan hangat
52
BAB. 52 Suami kejam!
53
BAB. 53 Gibah
54
BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55
BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56
BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57
BAB. 57 Ucapan Selamat
58
BAB. 58 Malam pertama
59
BAB. 59 Rumah baru
60
BAB. 60 Tamu tidak di undang
61
BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62
BAB. 62 Romatis
63
BAB. 63 Dapat teror
64
BAB. 64 Memancing mangsa
65
BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66
BAB. 66 Saling minta maaf
67
BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68
BAB. 68 Pelaku teror
69
BAB. 69 Pelaku teror 2
70
BAB. 70 Suci di jebak
71
BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72
BAB. 72 Pakta Maya
73
BAB. 73 Menyerahkan bukti
74
BAB. 74 Kelakuan Suci
75
BAB. 75 Debat
76
BAB. 76 Pengepungan
77
BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78
BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79
BAB. 79 Kemarahan Sisil
80
BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81
BAB. 81 Suci hamil
82
BAB. 82 Suci sadar.
83
BAB. 83 Menjenguk Suci
84
BAB. 84 Maya Gila
85
BAB. 85 Kelakuan Suci
86
BAB. 86 Ngidam
87
BAB. 87 Karma dan kifarat
88
BAB. 88 Di tabrak
89
BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90
BAB. 90 Melahirkan
91
BAB. 91 Zayyan
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!