Kemarin Suci dan Reyhan berbelaja banyak baju, dari baju panjang hingga hijab pasmina untuk Suci. Setelah itu juga mereka pergi ke pasar malam, karena Suci ingin menghabiskan waktu dengan bermain di pasar malam. Reyhan juga tidak ada penolakan, walau pun Reyhan tidak suka di tempat seperti itu, tapi hanya untuk Suci, Reyhan hanya menyetuji permintaan Suci, tentu itu membuat Suci sangat bahagia. Hari ini adalah hari terakhir untuk Suci bermain, ia juga sudah mengemasi barang-barang yang akan di bawanya nanti. Suci sekarang berada di aparteman, mereka sedang bermain bersama ke dua geng motor. Geng motor Reyhan yang bernama Reki juga hadir. Singkatan dari Reki adalah Reyhan, Edi, Kenzi dan Indra. Termasuk teman geng motor Suci juga ada di apartemen Reyhan, karena Reyhan dan Suci mengabari mereka untuk datang ke apartemen. Suci juga sudah membicarakanya pada teman-temannya kalau ia akan pergi untuk masuk pesantren, awalnya teman-teman Suci sangat kecewa, karena bagai mana pun juga Suci adalah ketua geng 4S itu, tapi karena Reyhan memberikan pengertian, mereka akhirnya hanya bisa pasrah dengan ucapan Reyhan. Reyhan langsung mengambil jus dan cemilan untuk mereka, setelah itu ikut dengan obrolan mereka yang tidak jelas apa pun di obrolkan, tapi itu tetap terdengar lucu menurut mereka semua, hingga tidak terasa jam sudah menujukan pukul 19.00WIB. Reyhan yang melihat mereka masih asik mengobrol, ia tidak bilang pada mereka kalau ia akan pergi masak. Reyhan bukan tidak suka makanan luar, bukan ia juga tidak bisa pesan makanan lewat online, tapi karena ini adalah hari terakhir ia memasak untuk Suci, ia tau kalau Suci sangat menyukai masakannya. Reyhan bukan hanya masak dua atau tiga macam, ia masak bayak macamnya,setelah selsai ia langsung menatanya di meja makan, tidak lupa mengambil delapan piring dan delapan mangkuk untuk mereka semua makan. Setelah itu Reyhan langsung membasuh wajahnya, lalu langsung menghampiri mereka yang masih sibuk dengan obrolan
" Ayo makan dulu."
Kata-kata Reyhan menyadarkan mereka semua yang sedang mengobrol
" Kapan lo pesan makanan? Perasaan gua tidak ada bunyi bell?"
Edi bertanya seperti itu memang ia tidak mendengar ada suara bell rumah atau pun suara kode pintu aparteman itu di buka
" Gue yang masak."
Seketika mereka semua tercengang, mereka memang tidak pernah tau kalau Reyhan bisa memasak, hanya Suci yang tidak merasa terkejut, karena sudah terbiasa memakan masakan Reyhan. Mereka semua langsung duduk di meja makan
" Kalau dari segi bentuk ini sangat enak, tapi apa yakin masakan lo bisa di komsumsi perut dengan baik?"
Indra masih sedikit was-was dengan masakan Reyhan, karena selama ia bertaman dari SMP, ia tidak pernah melihat Reyhan memasak, walau pun ia sering berkumpul di apartemen Reyhan, Reyhan hanya akan memesan makanan untuk teman-temannya
" Masakan Rey memang yang terenak dari semua masakan yang aku coba selain masakan bunda, bahkan masakan rentoran bintang lima juga kalah."
Suci membela Reyhan, ia tidak terima kalau Indra mengatakan hal itu
" Jadi ketua sudah sering makan masakan dari Reyhan?"
Kini Siska sedikit penasaran, sedangkan Reyhan hanya diam
" Iya, Rey itu suami idaman, tidak ada yang Rey tidak bisa, sangat beruntung bukan kalau gue mendapatkan lelaki sepertinya?"
" Iya ketua."
Sisil membenarkan ucapan Suci. Reyhan yang masih melihat perdebatan panjang mereka, ia langsung mengajak mereka untuk makan
" Ayo makan dulu, nanti makanannya dingin."
Mereka hanya mejawab dengan anggukan kepala, lalu mereka langsung memulai untuk makan. Mereka merasa masakan itu tidak ada rasa yang salah, melainkan mereka merasa masakan itu sangat nikmat. Siska langsung berkomentar dari rasa semua masakan yang di meja
" Waw enak, gue tidak menyangka seorang ketua geng motor bisa memasak."
Sedangkan mereka hanya mengangguk, tidak termasuk Suci dan Reyhan. Mereka semua selsai makan. Edi mengacungkan dua jempol pada Reyhan
" Masakan seorang ketua memang sangat nikmat."
Reyhan hanya menanggapinya dengan senyuman. Reyhan yang melihat Suci mengumpulkan piring, ia juga ikut mengumpulkan
" Sayang, piring ini tidak perlu di cuci, biar di cuci bi Minah saja besok."
Suci hanya menjawab dengan anggukan kepala. Setelah selsai mereka langsung duduk di ruang tv, mereka semua memutuskan untuk pulang, karena jam sudah menujukan pukul 21.24WIB, mereka semua ingin memberi ruang untuk Suci dan Reyhan mengobrol berdua
" Rey, Kita semua pulang dulu."
Edi langsung mengahiri obrolan mereka dengan mengatakan akan pulang
" Masih belum malam sudah mau pulang?"
" Iya."
Edi menjawab kata iya sambil memberikan kode mata pada Reyhan.
" Iya Rey kita juga mau pulang, makasih untuk makanannya sangat enak."
Siska pun langsung mengiyakan ucapan Edi
" Baiklah kalian hati-hati."
" Iya."
Suci langsung berpelukan bersama teman-temannya. Setelah itu teman-teman Suci dan teman-teman Reyhan juga pulang. Sekarang di apartemen hanya ada Suci dan Reyhan. Suci duduk di samping Reyhan sambil menyadarkan kepalanya di dada Reyhan dengan tangan yang saling berpegangan
" Rey, aku pasti akan selalu rindu padamu."
" Aku juga sayang, aku pasti akan selalu merindukanmu dan kalau aku senggang, aku pasti akan datang ke pesantrenmu."
Suci yang mendengar Reyhan akan datang ke pesantrennya, ia langsung mengangkat kepalanya, lalu menatap mata Reyhan dengan mata yang berbinar
" Benarkah Rey?!"
" Tentu saja sayang."
Suci langsung memeluk Reyhan
" Terima kasih Rey."
" Tidak perlu berterima kasih sayang, tentu saja karena kamu tidak bisa datang, maka aku yang akan datang."
Suci langsung memeluk Reyhan sangat erat, lalu ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 22.48WIB
" Cepat sekali."
" Apa yang cepat sayang?"
Reyhan langsung menudukan kepala menatap kening Suci yang masih dalam pelukannya
" Jam Rey, perasaan tadi mereka baru saja keluar dari apartemen, tapi ternyata mereka sudah satu jam lebih keluar dari apartemen
" Begitulah waktu, jika kita menginginkan waktu melambat, tapi perasaan kita waktu itu terlalu cepat, berbeda saat kita ingin waktu lebih cepat, tapi perasaan kita waktu itu menjadi melambat. Namen perlu kamu tau, rasa cintaku dan sayangku semakin berkembang dan tidak pernah melamat."
Suci memukul pelan dada Reyhan karena Reyhan seperti sedang merayunya
" Sejak kapan seorang Reyhan mejadi pintar merayu?"
" Itu bukan rayuan sayang, tapi itu pakta."
" Iya, tapi walau pun pakta, kamu tidak pernah mengatakannya seperti itu."
" Aku tidak bisa untuk merangkai kata-kata, yang jelas hatiku ini tulus mencintaimu sayang."
" Iya, aku tau Rey, kamu memang tulus mencintaiku karena kamu orang pertama yang mengulurkan tangan saat aku duduk di lantai karena di bully."
Ingatan Suci terlempar ke masa lalu, di mana ia saat itu hanyalah Gadis lemah, berbeda dengan sekarang, ia bukan lagi Gadis yang lemah, itu semua karena Reyhan, lelaki yang telah membuatnya mejadi Gadis tangguh
" Jangan bahas itu sayang, karena setiap mengingatnya hatiku merasa sakit."
Reyhan memang merasakan sakit saat melihat ada orang yang di bully, walau pun ia suka tawuran tapi ia tidak suka membulli orang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus bahagia
2022-11-20
0
🤗🤗
kenzie namanya kek anakku.
2022-10-28
1
anggita
genk motor Reki..
2022-10-20
1