BAB. 10 Hari terakhir

Kemarin Suci dan Reyhan berbelaja banyak baju, dari baju panjang hingga hijab pasmina untuk Suci. Setelah itu juga mereka pergi ke pasar malam, karena Suci ingin menghabiskan waktu dengan bermain di pasar malam. Reyhan juga tidak ada penolakan, walau pun Reyhan tidak suka di tempat seperti itu, tapi hanya untuk Suci, Reyhan hanya menyetuji permintaan Suci, tentu itu membuat Suci sangat bahagia. Hari ini adalah hari terakhir untuk Suci bermain, ia juga sudah mengemasi barang-barang yang akan di bawanya nanti. Suci sekarang berada di aparteman, mereka sedang bermain bersama ke dua geng motor. Geng motor Reyhan yang bernama Reki juga hadir. Singkatan dari Reki adalah Reyhan, Edi, Kenzi dan Indra. Termasuk teman geng motor Suci juga ada di apartemen Reyhan, karena Reyhan dan Suci mengabari mereka untuk datang ke apartemen. Suci juga sudah membicarakanya pada teman-temannya kalau ia akan pergi untuk masuk pesantren, awalnya teman-teman Suci sangat kecewa, karena bagai mana pun juga Suci adalah ketua geng 4S itu, tapi karena Reyhan memberikan pengertian, mereka akhirnya hanya bisa pasrah dengan ucapan Reyhan. Reyhan langsung mengambil jus dan cemilan untuk mereka, setelah itu ikut dengan obrolan mereka yang tidak jelas apa pun di obrolkan, tapi itu tetap terdengar lucu menurut mereka semua, hingga tidak terasa jam sudah menujukan pukul 19.00WIB. Reyhan yang melihat mereka masih asik mengobrol, ia tidak bilang pada mereka kalau ia akan pergi masak. Reyhan bukan tidak suka makanan luar, bukan ia juga tidak bisa pesan makanan lewat online, tapi karena ini adalah hari terakhir ia memasak untuk Suci, ia tau kalau Suci sangat menyukai masakannya. Reyhan bukan hanya masak dua atau tiga macam, ia masak bayak macamnya,setelah selsai ia langsung menatanya di meja makan, tidak lupa mengambil delapan piring dan delapan mangkuk untuk mereka semua makan. Setelah itu Reyhan langsung membasuh wajahnya, lalu langsung menghampiri mereka yang masih sibuk dengan obrolan

" Ayo makan dulu."

Kata-kata Reyhan menyadarkan mereka semua yang sedang mengobrol

" Kapan lo pesan makanan? Perasaan gua tidak ada bunyi bell?"

Edi bertanya seperti itu memang ia tidak mendengar ada suara bell rumah atau pun suara kode pintu aparteman itu di buka

" Gue yang masak."

Seketika mereka semua tercengang, mereka memang tidak pernah tau kalau Reyhan bisa memasak, hanya Suci yang tidak merasa terkejut, karena sudah terbiasa memakan masakan Reyhan. Mereka semua langsung duduk di meja makan

" Kalau dari segi bentuk ini sangat enak, tapi apa yakin masakan lo bisa di komsumsi perut dengan baik?"

Indra masih sedikit was-was dengan masakan Reyhan, karena selama ia bertaman dari SMP, ia tidak pernah melihat Reyhan memasak, walau pun ia sering berkumpul di apartemen Reyhan, Reyhan hanya akan memesan makanan untuk teman-temannya

" Masakan Rey memang yang terenak dari semua masakan yang aku coba selain masakan bunda, bahkan masakan rentoran bintang lima juga kalah."

Suci membela Reyhan, ia tidak terima kalau Indra mengatakan hal itu

" Jadi ketua sudah sering makan masakan dari Reyhan?"

Kini Siska sedikit penasaran, sedangkan Reyhan hanya diam

" Iya, Rey itu suami idaman, tidak ada yang Rey tidak bisa, sangat beruntung bukan kalau gue mendapatkan lelaki sepertinya?"

" Iya ketua."

Sisil membenarkan ucapan Suci. Reyhan yang masih melihat perdebatan panjang mereka, ia langsung mengajak mereka untuk makan

" Ayo makan dulu, nanti makanannya dingin."

Mereka hanya mejawab dengan anggukan kepala, lalu mereka langsung memulai untuk makan. Mereka merasa masakan itu tidak ada rasa yang salah, melainkan mereka merasa masakan itu sangat nikmat. Siska langsung berkomentar dari rasa semua masakan yang di meja

" Waw enak, gue tidak menyangka seorang ketua geng motor bisa memasak."

Sedangkan mereka hanya mengangguk, tidak termasuk Suci dan Reyhan. Mereka semua selsai makan. Edi mengacungkan dua jempol pada Reyhan

" Masakan seorang ketua memang sangat nikmat."

Reyhan hanya menanggapinya dengan senyuman. Reyhan yang melihat Suci mengumpulkan piring, ia juga ikut mengumpulkan

" Sayang, piring ini tidak perlu di cuci, biar di cuci bi Minah saja besok."

Suci hanya menjawab dengan anggukan kepala. Setelah selsai mereka langsung duduk di ruang tv, mereka semua memutuskan untuk pulang, karena jam sudah menujukan pukul 21.24WIB, mereka semua ingin memberi ruang untuk Suci dan Reyhan mengobrol berdua

" Rey, Kita semua pulang dulu."

Edi langsung mengahiri obrolan mereka dengan mengatakan akan pulang

" Masih belum malam sudah mau pulang?"

" Iya."

Edi menjawab kata iya sambil memberikan kode mata pada Reyhan.

" Iya Rey kita juga mau pulang, makasih untuk makanannya sangat enak."

Siska pun langsung mengiyakan ucapan Edi

" Baiklah kalian hati-hati."

" Iya."

Suci langsung berpelukan bersama teman-temannya. Setelah itu teman-teman Suci dan teman-teman Reyhan juga pulang. Sekarang di apartemen hanya ada Suci dan Reyhan. Suci duduk di samping Reyhan sambil menyadarkan kepalanya di dada Reyhan dengan tangan yang saling berpegangan

" Rey, aku pasti akan selalu rindu padamu."

" Aku juga sayang, aku pasti akan selalu merindukanmu dan kalau aku senggang, aku pasti akan datang ke pesantrenmu."

Suci yang mendengar Reyhan akan datang ke pesantrennya, ia langsung mengangkat kepalanya, lalu menatap mata Reyhan dengan mata yang berbinar

" Benarkah Rey?!"

" Tentu saja sayang."

Suci langsung memeluk Reyhan

" Terima kasih Rey."

" Tidak perlu berterima kasih sayang, tentu saja karena kamu tidak bisa datang, maka aku yang akan datang."

Suci langsung memeluk Reyhan sangat erat, lalu ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 22.48WIB

" Cepat sekali."

" Apa yang cepat sayang?"

Reyhan langsung menudukan kepala menatap kening Suci yang masih dalam pelukannya

" Jam Rey, perasaan tadi mereka baru saja keluar dari apartemen, tapi ternyata mereka sudah satu jam lebih keluar dari apartemen

" Begitulah waktu, jika kita menginginkan waktu melambat, tapi perasaan kita waktu itu terlalu cepat, berbeda saat kita ingin waktu lebih cepat, tapi perasaan kita waktu itu menjadi melambat. Namen perlu kamu tau, rasa cintaku dan sayangku semakin berkembang dan tidak pernah melamat."

Suci memukul pelan dada Reyhan karena Reyhan seperti sedang merayunya

" Sejak kapan seorang Reyhan mejadi pintar merayu?"

" Itu bukan rayuan sayang, tapi itu pakta."

" Iya, tapi walau pun pakta, kamu tidak pernah mengatakannya seperti itu."

" Aku tidak bisa untuk merangkai kata-kata, yang jelas hatiku ini tulus mencintaimu sayang."

" Iya, aku tau Rey, kamu memang tulus mencintaiku karena kamu orang pertama yang mengulurkan tangan saat aku duduk di lantai karena di bully."

Ingatan Suci terlempar ke masa lalu, di mana ia saat itu hanyalah Gadis lemah, berbeda dengan sekarang, ia bukan lagi Gadis yang lemah, itu semua karena Reyhan, lelaki yang telah membuatnya mejadi Gadis tangguh

" Jangan bahas itu sayang, karena setiap mengingatnya hatiku merasa sakit."

Reyhan memang merasakan sakit saat melihat ada orang yang di bully, walau pun ia suka tawuran tapi ia tidak suka membulli orang

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-11-20

0

🤗🤗

🤗🤗

kenzie namanya kek anakku.

2022-10-28

1

anggita

anggita

genk motor Reki..

2022-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2 BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3 BAB. 3 Balapan Liar
4 BAB. 4 Menangis
5 BAB. 5 Perdebatan
6 BAB. 6 Mengajak kawin lari
7 BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8 BAB. 8 Suami idaman
9 BAB. 9 Tawa Reyhan
10 BAB. 10 Hari terakhir
11 BAB. 11 Masuk pesantren
12 BAB. 12 Suci vs kaka
13 BAB. 13 Ponsel
14 BAB. 14 Di panggil keamanan
15 BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16 BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17 BAB. 17 Suci vs Pitri
18 BAB. 18 Salah ruqiah
19 BAB. 19 Setor hapalan
20 BAB. 20 Bertemu Reyhan
21 BAB.21 Melarang untuk pacaran
22 BAB. 22 Kemarahan Suci
23 BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24 BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25 BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26 BAB. 26 Kabur
27 BAB. 27 Mencari Suci
28 BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29 BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30 BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31 BAB. 31 Pakta Reyhan
32 BAB. 32 Suci sadar
33 BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34 BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35 BAB. 35 Pirasat
36 BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37 BAB. 37 Mimpi buruk
38 BAB. 38. Suara hati Suci
39 BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40 BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41 BAB. 41 Penyesalan Ellen
42 BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43 BAB. 43 Suci minta maaf
44 BAB. 44 Curhatan Suci
45 BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46 BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47 BAB. 47 Tentang Ellen
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kamu memang istri saya
50 BAB. 50 Obrolan di kamar
51 BAB. 51 Obrolan hangat
52 BAB. 52 Suami kejam!
53 BAB. 53 Gibah
54 BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55 BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56 BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57 BAB. 57 Ucapan Selamat
58 BAB. 58 Malam pertama
59 BAB. 59 Rumah baru
60 BAB. 60 Tamu tidak di undang
61 BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62 BAB. 62 Romatis
63 BAB. 63 Dapat teror
64 BAB. 64 Memancing mangsa
65 BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66 BAB. 66 Saling minta maaf
67 BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68 BAB. 68 Pelaku teror
69 BAB. 69 Pelaku teror 2
70 BAB. 70 Suci di jebak
71 BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72 BAB. 72 Pakta Maya
73 BAB. 73 Menyerahkan bukti
74 BAB. 74 Kelakuan Suci
75 BAB. 75 Debat
76 BAB. 76 Pengepungan
77 BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78 BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79 BAB. 79 Kemarahan Sisil
80 BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81 BAB. 81 Suci hamil
82 BAB. 82 Suci sadar.
83 BAB. 83 Menjenguk Suci
84 BAB. 84 Maya Gila
85 BAB. 85 Kelakuan Suci
86 BAB. 86 Ngidam
87 BAB. 87 Karma dan kifarat
88 BAB. 88 Di tabrak
89 BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90 BAB. 90 Melahirkan
91 BAB. 91 Zayyan
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2
BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3
BAB. 3 Balapan Liar
4
BAB. 4 Menangis
5
BAB. 5 Perdebatan
6
BAB. 6 Mengajak kawin lari
7
BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8
BAB. 8 Suami idaman
9
BAB. 9 Tawa Reyhan
10
BAB. 10 Hari terakhir
11
BAB. 11 Masuk pesantren
12
BAB. 12 Suci vs kaka
13
BAB. 13 Ponsel
14
BAB. 14 Di panggil keamanan
15
BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16
BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17
BAB. 17 Suci vs Pitri
18
BAB. 18 Salah ruqiah
19
BAB. 19 Setor hapalan
20
BAB. 20 Bertemu Reyhan
21
BAB.21 Melarang untuk pacaran
22
BAB. 22 Kemarahan Suci
23
BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24
BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25
BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26
BAB. 26 Kabur
27
BAB. 27 Mencari Suci
28
BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29
BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30
BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31
BAB. 31 Pakta Reyhan
32
BAB. 32 Suci sadar
33
BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34
BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35
BAB. 35 Pirasat
36
BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37
BAB. 37 Mimpi buruk
38
BAB. 38. Suara hati Suci
39
BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40
BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41
BAB. 41 Penyesalan Ellen
42
BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43
BAB. 43 Suci minta maaf
44
BAB. 44 Curhatan Suci
45
BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46
BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47
BAB. 47 Tentang Ellen
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kamu memang istri saya
50
BAB. 50 Obrolan di kamar
51
BAB. 51 Obrolan hangat
52
BAB. 52 Suami kejam!
53
BAB. 53 Gibah
54
BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55
BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56
BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57
BAB. 57 Ucapan Selamat
58
BAB. 58 Malam pertama
59
BAB. 59 Rumah baru
60
BAB. 60 Tamu tidak di undang
61
BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62
BAB. 62 Romatis
63
BAB. 63 Dapat teror
64
BAB. 64 Memancing mangsa
65
BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66
BAB. 66 Saling minta maaf
67
BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68
BAB. 68 Pelaku teror
69
BAB. 69 Pelaku teror 2
70
BAB. 70 Suci di jebak
71
BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72
BAB. 72 Pakta Maya
73
BAB. 73 Menyerahkan bukti
74
BAB. 74 Kelakuan Suci
75
BAB. 75 Debat
76
BAB. 76 Pengepungan
77
BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78
BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79
BAB. 79 Kemarahan Sisil
80
BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81
BAB. 81 Suci hamil
82
BAB. 82 Suci sadar.
83
BAB. 83 Menjenguk Suci
84
BAB. 84 Maya Gila
85
BAB. 85 Kelakuan Suci
86
BAB. 86 Ngidam
87
BAB. 87 Karma dan kifarat
88
BAB. 88 Di tabrak
89
BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90
BAB. 90 Melahirkan
91
BAB. 91 Zayyan
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!