BAB. 19 Setor hapalan

Hari ini hari di mana Suci setoran surat Al-Mulk karena hukuman masalah ponsel. Suci merasa kesal karena akan bertemu dengan Gus Adnan, entah kesialan apa lagi yang akan ia temukan, tapi ia juga sedikit deg-degan, ia takut kalau tidak hapal entah hukuman apa lagi yang akan di dapatka. Maya langsung mengajak Suci

" Suci, ayo cepat, kita sudah di tunggu Gus Adnan."

" Hhhmm."

Suci menjawabnya dengan malas. Maya langsung menarik tangan Suci, ia mengajak Suci ke mushollah, di mana Gus Adnan menunggu

" Assalamualaikum Gus."

Maya langsung uluk salam, sedangkan Suci hanya diam

" Wa'alaikumsalam, duduk!"

Maya duduk lumayan jauh dari Gus Adnan, sementara Suci masih berdiri ke bingungan

" Duduk di depan saya!"

Maya menatap Suci, ia memberi kode pada Suci, karena ia tau Gus Adnan menyuruh Suci untuk duduk di depannya, tapi Suci yang di tatap ia bingung, tiba-tiba saja otaknya tidak berpungsi dan sikap bar-barnya tidak ada

" Itu Uci, maksudnya kamu duduk di depan Gus Adnan."

" Gu-gue Gus?"

Suci bertanya dengan terbata-bata

" Memangnya yang di sini punya salah siapa?!"

Suci langsung duduk di depan Gus Adnan, ia menarik nafasnya dalam-dalam, ia mencoba meredamkan amarahnya

" Ayo mulai?! Kenapa masih diam?!"

Suci menghela nafas kasar karena mendengar suara Gus Adnan yang tidak bisa berbicara pelan, bahkan semalam Gus Adnan baru saja minta maaf, tapi kali ini sifat dinginnya sangat terpancar

" Iya sabar dong Gus."

Suci langsung menghapal hapalannya, tapi ia di buat kesal karena Gus Adnan terus memotongnya

" Mimnya pajang, itu hukumnya mad thobi'i, jadi bacanya dua harokat."

Suci mengulang bacaannya, tapi lagi-lagi ada terus yang salah

" Kalau Gus di potong terus, terus kapan selsainya? Ah...! Tuhkan lupa!"

Gus Adnan menghela nafas berat, saat mendengar teriakan Suci.

" Ayo ulangi dari ayat dua puluh."

Suci ingin protes lagi, tapi ia tidak ingin terus berurusan dengan Gus Adnan, membuat ia hanya pasrah

" Awalnya apa Gus? Gue lupa."

Maya mengelus dada saat mendengar Suci masih saja mengatakan kata Gue

" Suci-suci, di mana pun kamu berada, kamu tetap si Suci bar-bar." batin Maya

Gus Adnan menghembuskan nafasnya kasar, ia baru kali ini menemukan santriah yang sangat aneh menurutnya. Setelah selsai tiga puluh ayat Gus Adnan meminta Maya untuk pergi duluan

" Maya, kamu ke asrama duluan saja, saya masih ada perlu dengan Suci."

" Baik Gus."

Maya langsung buru-buru pergi dari sana. Kini hanya tinggal Gus Adnan dan Suci.

" Uci."

" Iya Gus."

" Besok ulangi lagi dan saya ingin bacaannya lebih baik dari sekarang!"

Suci membulatkan matanya, saat mendengar Gus Adnan menyuruh untuk menghapal lagi, itu artinya ia masih bertemu lagi dengan Gus Adnan

" What?! Nggak! Gue nggak mau!"

" Suci, bisa nggak kalau bicara itu yang sopan?! Bisa nggak tutur bahasanya yang enak di dengar?! Saya ini guru kamu, tapi kamu tidak menghargai saya sebagai guru, apa kamu selalu seperti ini berbicara dengan yang lebih tua?"

" Kata-kata sopan gue hanya untuk ke dua orang tua gue, dan Re, ah lupakan saja."

" Baiklah, kalau kamu tetap dalam pendirian kamu berbicara sama saya tidak sopan, tapi saya akan menambahkan dua surat untuk kamu hapalkan dan saya tidak mau tau besok kamu harus bisa!"

" Nggak boleh gitu dong Gus, dikiranya gue robot apa?!"

" Jadi pilih mana?!"

" Iya iya Uci minta maaf sama Gus, karena berbicara tidak sopan."

Pada akhirnya Suci tetap mengalah, dari pada ia mendapatkan banyak hapalan.

" Nah, kalau bahasanya seperti ini'kan enak di dengar. Jangan lupa besok hapalkan lagi."

" Tapi Uci juga sudah nggak bilang gue Gus, kenapa masih dapat hukuman?"

" Tadi saya bilang kalau kamu bilang gue, saya tambahin hapalannya, saya nggak bilang kalau kamu nggak suruh menghapal."

Suci menepuk jidatnya dengan pelan, ia memang tidak mendengar kalau Gus Adnan tidak menyuruh menghapalkan lagi, tapi ia masih saja protes

" Baik Gus, kalau begitu Uci permisi."

" Saya akan mengantar kamu sampai gerbang asrama."

" Tidak perlu Gus."

" Jangan salah paham, saya hanya ingin kamu melepas hijabmu saat di kamar, bukan di tempat umum."

" Siapa juga yang salah paham?! Uci tau kalau Gus tidak pernah menyukai Uci, dari awal kita bertemu, Gus selalu membuatku kesal, hingga sekarang pun sama, Uci tidak mencari masalah, tapi sekarang Gus yang mencari masalah."

Gus Adnan mengerutkan keningnya, ia bingung kenapa Suci mengatakan kalau ia yang mencari masalah, jelas-jelas ia dari tadi tidak membuat masalah

" Uci, saya tidak mencari masalah, saya melakukan ini untuk kebaikan kamu."

Gus Adnan langsung menepuk kepala Suci dua kali, itu membuat Suci menatap Gus Adnan dengan tatapan tajam yang tidak bisa di artikan

" Menghapallah karena Allah, bukan karena hukuman, insya Allah akan lebih mudah menghapalnya."

Suci hanya diam, tidak ada kata yang keluar dari mulutnya, tatapan Gus Adnan meneduhkan dan tutur katanya sedikit menenangkan, tapi setelah beberapa saat Suci menepis perasaan itu sambil mengingatkan hatinya

" Jangan gila Uci! Dia itu si pembuat masalah, mulutnya itu tajam, nggak ada manis-manisnya." batin Suci

" Saya dengar kalau kamu selalu tidur saat tahajud?"

Suci masih diam, tapi tatapannya berubah menjadi tatapan kesal

" Setiap kelakuan santri di asrama mengenai pelanggaran, pasti di ketahui oleh dewan."

" Terus kalau kelakuan pengurus? Apa Gus tau seperti apa?! Ah lupakan kalian sama saja!"

" Tidak sama Uci, Kenapa tidak sholat tahajud?"

" Karena Uci nggak bisa bacaanya, jadi Uci nggak sholat."

" Besok datangnya jangan telat, saya akan mengajari kamu bacaan sholat tahajud. Ayo pulang."

Gus Adnan langsung berdiri

" Nggak perlu, Uci bisa pulang sendiri!"

Suci keluar dari mushollah di ikuti Gus Adnan dari belakang. Suci sampai di kamar, ia hanya diam di kamar sambil memikirka ucapan Gus Adnan yang mengatakan menghapallah karena Allah bukan karena hukuman, insya Allah akan lebih mudah menghapalnya

" Benarkah begetu?" batin Suci

Maya heran dengan Suci, dari pulang tadi Suci hanya diam

" Uci, kamu kenapa? Jangan melamun terus, atau hatimu sudah kepincut sama Gus Adnan?"

" Ngapain gue suka sama lelaki yang selalu pembawa sial! Hati gue sudah di miliki Reyhan, dan penuh atas namanya."

" Reyhan itu siapa?"

" Pacar gue."

" Kamu punya pacar?"

" Ya iya masa Gadis secantik gue nggak punya pacar?"

" Oh, tapi di sini nggak boleh pacaran Uci, walau pun kadang ada yang pacaran sembunyi-sembunyi, tapi kalau ketahuan bisa bahaya."

" Yang penting gue nggak pacaran sama anak santri, bahkan gue sama sekali tidak tertarik dengan anak santri, anak santri itu hanya tau agama saja, dan gue tidak suka itu. Sudah gue mau beli es cream, panas kalau mendengar ceramah kamu!"

Suci langsung keluar dari kamar, ia sama sekali tidak suka di ingatkan. Sedangkan Maya dan yang lainnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Suci yang masih saja sama seperti pertama bertemu sama sekali belum berubah

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

bagus Adnan cara pendekatan dgn suci

2023-05-30

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2022-11-20

1

mom mimu

mom mimu

wah kayanya Uci udh mulai sedikit terpesona nih sama suaminya 😁😁

2022-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2 BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3 BAB. 3 Balapan Liar
4 BAB. 4 Menangis
5 BAB. 5 Perdebatan
6 BAB. 6 Mengajak kawin lari
7 BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8 BAB. 8 Suami idaman
9 BAB. 9 Tawa Reyhan
10 BAB. 10 Hari terakhir
11 BAB. 11 Masuk pesantren
12 BAB. 12 Suci vs kaka
13 BAB. 13 Ponsel
14 BAB. 14 Di panggil keamanan
15 BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16 BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17 BAB. 17 Suci vs Pitri
18 BAB. 18 Salah ruqiah
19 BAB. 19 Setor hapalan
20 BAB. 20 Bertemu Reyhan
21 BAB.21 Melarang untuk pacaran
22 BAB. 22 Kemarahan Suci
23 BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24 BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25 BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26 BAB. 26 Kabur
27 BAB. 27 Mencari Suci
28 BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29 BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30 BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31 BAB. 31 Pakta Reyhan
32 BAB. 32 Suci sadar
33 BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34 BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35 BAB. 35 Pirasat
36 BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37 BAB. 37 Mimpi buruk
38 BAB. 38. Suara hati Suci
39 BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40 BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41 BAB. 41 Penyesalan Ellen
42 BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43 BAB. 43 Suci minta maaf
44 BAB. 44 Curhatan Suci
45 BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46 BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47 BAB. 47 Tentang Ellen
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kamu memang istri saya
50 BAB. 50 Obrolan di kamar
51 BAB. 51 Obrolan hangat
52 BAB. 52 Suami kejam!
53 BAB. 53 Gibah
54 BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55 BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56 BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57 BAB. 57 Ucapan Selamat
58 BAB. 58 Malam pertama
59 BAB. 59 Rumah baru
60 BAB. 60 Tamu tidak di undang
61 BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62 BAB. 62 Romatis
63 BAB. 63 Dapat teror
64 BAB. 64 Memancing mangsa
65 BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66 BAB. 66 Saling minta maaf
67 BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68 BAB. 68 Pelaku teror
69 BAB. 69 Pelaku teror 2
70 BAB. 70 Suci di jebak
71 BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72 BAB. 72 Pakta Maya
73 BAB. 73 Menyerahkan bukti
74 BAB. 74 Kelakuan Suci
75 BAB. 75 Debat
76 BAB. 76 Pengepungan
77 BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78 BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79 BAB. 79 Kemarahan Sisil
80 BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81 BAB. 81 Suci hamil
82 BAB. 82 Suci sadar.
83 BAB. 83 Menjenguk Suci
84 BAB. 84 Maya Gila
85 BAB. 85 Kelakuan Suci
86 BAB. 86 Ngidam
87 BAB. 87 Karma dan kifarat
88 BAB. 88 Di tabrak
89 BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90 BAB. 90 Melahirkan
91 BAB. 91 Zayyan
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2
BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3
BAB. 3 Balapan Liar
4
BAB. 4 Menangis
5
BAB. 5 Perdebatan
6
BAB. 6 Mengajak kawin lari
7
BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8
BAB. 8 Suami idaman
9
BAB. 9 Tawa Reyhan
10
BAB. 10 Hari terakhir
11
BAB. 11 Masuk pesantren
12
BAB. 12 Suci vs kaka
13
BAB. 13 Ponsel
14
BAB. 14 Di panggil keamanan
15
BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16
BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17
BAB. 17 Suci vs Pitri
18
BAB. 18 Salah ruqiah
19
BAB. 19 Setor hapalan
20
BAB. 20 Bertemu Reyhan
21
BAB.21 Melarang untuk pacaran
22
BAB. 22 Kemarahan Suci
23
BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24
BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25
BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26
BAB. 26 Kabur
27
BAB. 27 Mencari Suci
28
BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29
BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30
BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31
BAB. 31 Pakta Reyhan
32
BAB. 32 Suci sadar
33
BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34
BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35
BAB. 35 Pirasat
36
BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37
BAB. 37 Mimpi buruk
38
BAB. 38. Suara hati Suci
39
BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40
BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41
BAB. 41 Penyesalan Ellen
42
BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43
BAB. 43 Suci minta maaf
44
BAB. 44 Curhatan Suci
45
BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46
BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47
BAB. 47 Tentang Ellen
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kamu memang istri saya
50
BAB. 50 Obrolan di kamar
51
BAB. 51 Obrolan hangat
52
BAB. 52 Suami kejam!
53
BAB. 53 Gibah
54
BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55
BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56
BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57
BAB. 57 Ucapan Selamat
58
BAB. 58 Malam pertama
59
BAB. 59 Rumah baru
60
BAB. 60 Tamu tidak di undang
61
BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62
BAB. 62 Romatis
63
BAB. 63 Dapat teror
64
BAB. 64 Memancing mangsa
65
BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66
BAB. 66 Saling minta maaf
67
BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68
BAB. 68 Pelaku teror
69
BAB. 69 Pelaku teror 2
70
BAB. 70 Suci di jebak
71
BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72
BAB. 72 Pakta Maya
73
BAB. 73 Menyerahkan bukti
74
BAB. 74 Kelakuan Suci
75
BAB. 75 Debat
76
BAB. 76 Pengepungan
77
BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78
BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79
BAB. 79 Kemarahan Sisil
80
BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81
BAB. 81 Suci hamil
82
BAB. 82 Suci sadar.
83
BAB. 83 Menjenguk Suci
84
BAB. 84 Maya Gila
85
BAB. 85 Kelakuan Suci
86
BAB. 86 Ngidam
87
BAB. 87 Karma dan kifarat
88
BAB. 88 Di tabrak
89
BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90
BAB. 90 Melahirkan
91
BAB. 91 Zayyan
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!