BAB. 6 Mengajak kawin lari

Setelah terus diam akhirnya Suci pergi dari rumah tanpa berpamitan. Suci langsung melajukan motornya ke apartemen Reyhan. Setelah 30 menit Suci sampai di apartemen Reyhan, ia langsung membuka kode pintu apartemen itu, lalu ia langsung masuk. Suci yang melihat Reyhan sedang membaca buku, ia langsung duduk di pangkuan Reyhan sambil memeluk Reyhan sangat erat. Reyhan yang sedang membaca buku sangat terkejut, hingga buku itu jatuh ke lantai

bruk..

Reyhan langsung membalas pelukan dari Suci sambil membelai rambut Suci. Walau pun Suci sangat manja, tapi Suci belum pernah duduk di pangkuan Reyhan, itu membuat Reyhan sedikit cemas

" Apa yang terjadi sayang?"

Suci yang di tanya oleh Reyhan, ia hanya diam, pikirannya penuh dengan kata-kata ke dua orang tuanya, bundanya yang mengatakan tidak setuju kalau ia bersama Reyhan dan ayahnya yang mengatakan akan memasukannya ke pesantren, ia merasa permasalahan itu sangat rumit

" Rey, ayo kita kawin lari."

Reyhan yang mendengar jawaban dari Suci, ia sangat terkejut, entah apa yang jadi permasalahan Suci hingga mengajak ia untuk kawin lari

" Apa yang terjadi sayang? Tolong ceritakan dan tatap mataku?"

Suci hanya mejawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, ia terus menenggelamkan kepalanya di dada milik Reyhan, hingga sebuah isak tangis yang terdengar oleh Reyhan

Hiks... Hiks... Hiks... Hiks..

Jujur saja tangisan Suci membuat Reyhan semakin bingung

" Sayang sebenernya kenapa? Apa kamu bertengkar dengan ke dua orang tuamu?"

" Rey, ayo kita kawin lari saja? Hiks... Hiks.."

Suci kembali ke topik awal, ia tidak menceritakan permasalahannya, melainkan mengajak Reyhan untuk kawin lari

" Sayang, kawin lari bukan solusi yang baik. Jika ada masalah tolong katakan? Jangan terus di simpan dan mengambil keputusan sendiri."

" Bunda... Hiks..Hiks..."

" Ada apa dengan bunda? Berhenti menangis, ingat air matamu sangat berharga."

Reyhan terus mengelus kepala Suci, ia juga bertanya ada apa dengan bunda, sebenarnya ia sudah tau jawabannya sendiri kalau ia yakin ke dua orang tua Suci tidak setuju, itu kenapa Suci mengajaknya untuk kawin lari, ia bukan lelaki bodoh, ia bisa menyimpulkan ucapan Suci walau pun Suci tidak mengatakannya dengan jelas. Suci langsung melepaskan pelukannya, ia langsung duduk di samping Reyhan. Sucu langsung menghapus air matanya sambil menatap mata Reyhan dengan lekat

" Kalau kawin lari bukan solusi yang baik, lalu apa yang akan menjadi solusi yang baik Rey? Haruskah aku hamil duluan?"

" Jangan katakan itu Suci! Aku tidak pernah mengajarimu untuk berpikir kotor!"

Pertanyaan Suci membuat Reyhan sangat terkejut dan marah, entah sejauh mana pikiran kotor Suci, jelas-jelas ia tidak pernah mengajari Suci dengan hal yang lebih intim, bahkan sebatas cium kening saja Reyhan tidak pernah, ia mencintai Suci dengan tulus, ia tidak ingin merendahkan harga diri seorang wanita, terutama pada Suci, Gadis yang ia cintai, itu sangat tidak mungkin untuk melakukannya, karena bagi ia cinta bukan harus di dasari rasa nafsu, tapi cinta harus saling mejaga dan menghargai satu sama lain. Suci tercengang dengan jawaban Reyhan yang sangat marah, menurut ia seharusnya lelaki itu bahagia kalau bisa bersama Gadis yang di cintai dan akan melakukan apa saja, tapi berbeda dengan Reyhan, bahkan Reyhan marah saat mendengar kata-katanya

" Rey, a-apa k-kamu sudah tidak mencintaiku?"

Air mata Suci langsung mengalir deras, ia bertanya dengan terbata-bata, tenggorokannya seperti tercekik dan suaranya sangat bergetar, lelaki yang ia cintai saat pandangan pertama, saat masih duduk di bangku kelas satu SMA itu membentaknya, ini pertama kalinya ia mendengar bentakan dari Reyhan, kalau pun Reyhan marah, Reyhan hanya akan mengabaikannya dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, Reyhan akan menutup diri, tidak pernah menujukan dengan kata-kata, tapi kali ini berbeda, ia melihat Reyhan yang sangat berbeda. Reyhan sadar kata-katanya keterlaluan, hingga membuat suara Suci bergetar, walau pun Suci Gadis yang cengeng padanya, tapi ia tidak pernah mendengar suara Suci yang bergetar, setelah sekian lama Reyhan harus mendengar suara ketakutan dari Suci lagi. Reyhan memang pernah mendengar suara terbata-bata Suci, saat menolong Suci dari bulian teman sekelasnya, itu membuat Reyhan merasa sangat bersalah, ia tidak mejawab pertanyaan dari Suci, melainkan ia minta maaf pada Suci sambil memegang ke dua tangan Suci

" Aku minta maaf sayang, aku tidak bermaksud untuk membentakmu, maaf, karena aku lepas kontrol, aku sangat terkejut dengan jalan pikiranmu."

Suci langsung melepaskan tangan Reyhan, ia langsung berdiri sambil menatap mata Reyhan dengan tatapan bertanya, karena bukan itu jawaban yang Suci inginkan

" Rey, aku hanya ingin kamu jawab dengan jujur, apa aku selama ini selalu merepotkanmu? Apa aku selama ini selalu membuatmu kecewa? Atau kamu selama ini sudah tidak mencintaiku lagi seperti dulu, hingga kamu membentakku?"

Reyhan menghela nafas berkali-kali, ia juga ikut berdiri

" Sayang, aku mencintaimu dengan tulus dan aku menghargaimu lebih dari pada diriku sendiri. Perlu kamu tau, walau pun waktu selalu berubah, tapi cintaku dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah. Aku mengerti kamu berbicara yang tidak-tidak karena aku membentakmu. Aku minta maaf kalau aku tidak bisa mengendalikan emosiku."

" Lalu kalau kamu mencintaiku, kenapa kamu tidak bisa memilih salah satu dari keinginanku?"

Reyhan yang mendengar pertanyaan dari Suci hanya bisa menghela nafas berat, bagi ia keinginan Suci dua-duanya tidak masuk di akal, yang pertama ingin kawin lari, dan yang ke dua ingin hamil duluan, bukan'kah dua-duanya sama saja, sama-sama jalan buntu menurut ia

" Kenapa Rey? Kenapa kamu cuma diam? Apa keinginanku ini terlalu berat?"

Air mata Suci semakin mengalir deras, ia merasa sangat sedih, terlalu banyak masalah yang ia dapatkan, dari ke dua orang tuanya dan sekarang Reyhan juga tidak bisa menuruti ke inginannya. Reyhan memegang ke dua bahu Suci

" Sayang, bukan aku tidak ingin memilikimu, tapi dua-duanya adalah jalan buntu, aku tidak bisa melakukan keduanya. Sekarang sayang katakan, apa permasalahan sayang dengan ke dua orang sayang, hingga sayang melakukan hal yang tidak masuk akal menurutku."

Suci hanya mejawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Reyhan yang melihat jawaban dari Suci, membuat ia sedikit bingung

" Bagai mana aku bisa memberikanmu solusi, kalau sayang saja tidak ingin cerita denganku."

" Rey, aku tidak butuh solusi, aku hanya ingin salah satu dari permintaanku, aku mencintaimu dan aku hanya ingin memilikimu."

" Aku bukan milik siapapun sayang, aku hanya milikmu."

" Lalu bagai mana kalau suatu saat aku tidak selalu di sampingmu, apa kamu akan mencintai Gadis lain?!"

" Tidak, cintaku ini tulus, kemana pun kamu pergi, aku akan tetap menjaga hatiku untukmu, karena cinta mengajarkan kesabaran dan perjuangan, jadi aku akan tetap mencintaimu."

" Kamu bohong! Kamu bilang seperti itu karena kamu belum merasakannya, aku yakin kalau suatu saat kamu akan memilih Gadis lain, karena suatu saat aku tidak pernah bisa setiap hari bersamamu."

" Aku akan tetap sama, aku akan tetep mencintaimu."

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

lanjut baca

2023-05-29

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2022-11-20

0

Hulapao

Hulapao

heee suci astagaaa
cinta itu emang bisa bahaya banget yah

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2 BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3 BAB. 3 Balapan Liar
4 BAB. 4 Menangis
5 BAB. 5 Perdebatan
6 BAB. 6 Mengajak kawin lari
7 BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8 BAB. 8 Suami idaman
9 BAB. 9 Tawa Reyhan
10 BAB. 10 Hari terakhir
11 BAB. 11 Masuk pesantren
12 BAB. 12 Suci vs kaka
13 BAB. 13 Ponsel
14 BAB. 14 Di panggil keamanan
15 BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16 BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17 BAB. 17 Suci vs Pitri
18 BAB. 18 Salah ruqiah
19 BAB. 19 Setor hapalan
20 BAB. 20 Bertemu Reyhan
21 BAB.21 Melarang untuk pacaran
22 BAB. 22 Kemarahan Suci
23 BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24 BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25 BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26 BAB. 26 Kabur
27 BAB. 27 Mencari Suci
28 BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29 BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30 BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31 BAB. 31 Pakta Reyhan
32 BAB. 32 Suci sadar
33 BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34 BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35 BAB. 35 Pirasat
36 BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37 BAB. 37 Mimpi buruk
38 BAB. 38. Suara hati Suci
39 BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40 BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41 BAB. 41 Penyesalan Ellen
42 BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43 BAB. 43 Suci minta maaf
44 BAB. 44 Curhatan Suci
45 BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46 BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47 BAB. 47 Tentang Ellen
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kamu memang istri saya
50 BAB. 50 Obrolan di kamar
51 BAB. 51 Obrolan hangat
52 BAB. 52 Suami kejam!
53 BAB. 53 Gibah
54 BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55 BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56 BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57 BAB. 57 Ucapan Selamat
58 BAB. 58 Malam pertama
59 BAB. 59 Rumah baru
60 BAB. 60 Tamu tidak di undang
61 BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62 BAB. 62 Romatis
63 BAB. 63 Dapat teror
64 BAB. 64 Memancing mangsa
65 BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66 BAB. 66 Saling minta maaf
67 BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68 BAB. 68 Pelaku teror
69 BAB. 69 Pelaku teror 2
70 BAB. 70 Suci di jebak
71 BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72 BAB. 72 Pakta Maya
73 BAB. 73 Menyerahkan bukti
74 BAB. 74 Kelakuan Suci
75 BAB. 75 Debat
76 BAB. 76 Pengepungan
77 BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78 BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79 BAB. 79 Kemarahan Sisil
80 BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81 BAB. 81 Suci hamil
82 BAB. 82 Suci sadar.
83 BAB. 83 Menjenguk Suci
84 BAB. 84 Maya Gila
85 BAB. 85 Kelakuan Suci
86 BAB. 86 Ngidam
87 BAB. 87 Karma dan kifarat
88 BAB. 88 Di tabrak
89 BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90 BAB. 90 Melahirkan
91 BAB. 91 Zayyan
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB.1 Nama tokoh dan cerita
2
BAB. 2 Di Apartemen Reyhan
3
BAB. 3 Balapan Liar
4
BAB. 4 Menangis
5
BAB. 5 Perdebatan
6
BAB. 6 Mengajak kawin lari
7
BAB. 7 Masih keinginan yang sama
8
BAB. 8 Suami idaman
9
BAB. 9 Tawa Reyhan
10
BAB. 10 Hari terakhir
11
BAB. 11 Masuk pesantren
12
BAB. 12 Suci vs kaka
13
BAB. 13 Ponsel
14
BAB. 14 Di panggil keamanan
15
BAB. 15 Mejelaskan Hukuman
16
BAB. 16 Memikirkan Reyhan
17
BAB. 17 Suci vs Pitri
18
BAB. 18 Salah ruqiah
19
BAB. 19 Setor hapalan
20
BAB. 20 Bertemu Reyhan
21
BAB.21 Melarang untuk pacaran
22
BAB. 22 Kemarahan Suci
23
BAB. 23 Permintan Gus Adnan
24
BAB. 24 Percakapan Gus Adnan
25
BAB. 25 Mengajak Suci kabur
26
BAB. 26 Kabur
27
BAB. 27 Mencari Suci
28
BAB. 28 Rencana dan penyesalan Danil
29
BAB. 29 Mimpi menjadi kenyataan
30
BAB. 30 Salah paham dan penyesalan
31
BAB. 31 Pakta Reyhan
32
BAB. 32 Suci sadar
33
BAB. 33 Pidato menyidir diri sendiri
34
BAB. 34 Cari masalah ke orang yang salah
35
BAB. 35 Pirasat
36
BAB. 36 Permintaan Gus Ilham
37
BAB. 37 Mimpi buruk
38
BAB. 38. Suara hati Suci
39
BAB.39 Ke pemakaman Reyhan
40
BAB. 40 Penyebab kematin Rey
41
BAB. 41 Penyesalan Ellen
42
BAB. 42 Membubarkan geng 4S
43
BAB. 43 Suci minta maaf
44
BAB. 44 Curhatan Suci
45
BAB. 45 Cerita Sayyidah Khadijah
46
BAB. 46 Bertenmu ke tiga sahabat
47
BAB. 47 Tentang Ellen
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kamu memang istri saya
50
BAB. 50 Obrolan di kamar
51
BAB. 51 Obrolan hangat
52
BAB. 52 Suami kejam!
53
BAB. 53 Gibah
54
BAB. 54 Nasehat Gus Adnan
55
BAB. 55 Pergi ke rumah mertua
56
BAB. 56 Acara Repsepsi pernikahan
57
BAB. 57 Ucapan Selamat
58
BAB. 58 Malam pertama
59
BAB. 59 Rumah baru
60
BAB. 60 Tamu tidak di undang
61
BAB. 61 Mendiamkan Gus Adnan
62
BAB. 62 Romatis
63
BAB. 63 Dapat teror
64
BAB. 64 Memancing mangsa
65
BAB. 65 Kemarahan Gus Adnan
66
BAB. 66 Saling minta maaf
67
BAB. 67 Ustazah Marwah minta maaf
68
BAB. 68 Pelaku teror
69
BAB. 69 Pelaku teror 2
70
BAB. 70 Suci di jebak
71
BAB. 71 Masih ada pelaku teror
72
BAB. 72 Pakta Maya
73
BAB. 73 Menyerahkan bukti
74
BAB. 74 Kelakuan Suci
75
BAB. 75 Debat
76
BAB. 76 Pengepungan
77
BAB. 77 Awal mula keluar dari penjara.
78
BAB. 78 Gus Adnan tertembak.
79
BAB. 79 Kemarahan Sisil
80
BAB. 80 Suci masuk rumah sakit
81
BAB. 81 Suci hamil
82
BAB. 82 Suci sadar.
83
BAB. 83 Menjenguk Suci
84
BAB. 84 Maya Gila
85
BAB. 85 Kelakuan Suci
86
BAB. 86 Ngidam
87
BAB. 87 Karma dan kifarat
88
BAB. 88 Di tabrak
89
BAB. 89 Gus Adnan masuk rumah sakit
90
BAB. 90 Melahirkan
91
BAB. 91 Zayyan
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!