Setelah terus diam akhirnya Suci pergi dari rumah tanpa berpamitan. Suci langsung melajukan motornya ke apartemen Reyhan. Setelah 30 menit Suci sampai di apartemen Reyhan, ia langsung membuka kode pintu apartemen itu, lalu ia langsung masuk. Suci yang melihat Reyhan sedang membaca buku, ia langsung duduk di pangkuan Reyhan sambil memeluk Reyhan sangat erat. Reyhan yang sedang membaca buku sangat terkejut, hingga buku itu jatuh ke lantai
bruk..
Reyhan langsung membalas pelukan dari Suci sambil membelai rambut Suci. Walau pun Suci sangat manja, tapi Suci belum pernah duduk di pangkuan Reyhan, itu membuat Reyhan sedikit cemas
" Apa yang terjadi sayang?"
Suci yang di tanya oleh Reyhan, ia hanya diam, pikirannya penuh dengan kata-kata ke dua orang tuanya, bundanya yang mengatakan tidak setuju kalau ia bersama Reyhan dan ayahnya yang mengatakan akan memasukannya ke pesantren, ia merasa permasalahan itu sangat rumit
" Rey, ayo kita kawin lari."
Reyhan yang mendengar jawaban dari Suci, ia sangat terkejut, entah apa yang jadi permasalahan Suci hingga mengajak ia untuk kawin lari
" Apa yang terjadi sayang? Tolong ceritakan dan tatap mataku?"
Suci hanya mejawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, ia terus menenggelamkan kepalanya di dada milik Reyhan, hingga sebuah isak tangis yang terdengar oleh Reyhan
Hiks... Hiks... Hiks... Hiks..
Jujur saja tangisan Suci membuat Reyhan semakin bingung
" Sayang sebenernya kenapa? Apa kamu bertengkar dengan ke dua orang tuamu?"
" Rey, ayo kita kawin lari saja? Hiks... Hiks.."
Suci kembali ke topik awal, ia tidak menceritakan permasalahannya, melainkan mengajak Reyhan untuk kawin lari
" Sayang, kawin lari bukan solusi yang baik. Jika ada masalah tolong katakan? Jangan terus di simpan dan mengambil keputusan sendiri."
" Bunda... Hiks..Hiks..."
" Ada apa dengan bunda? Berhenti menangis, ingat air matamu sangat berharga."
Reyhan terus mengelus kepala Suci, ia juga bertanya ada apa dengan bunda, sebenarnya ia sudah tau jawabannya sendiri kalau ia yakin ke dua orang tua Suci tidak setuju, itu kenapa Suci mengajaknya untuk kawin lari, ia bukan lelaki bodoh, ia bisa menyimpulkan ucapan Suci walau pun Suci tidak mengatakannya dengan jelas. Suci langsung melepaskan pelukannya, ia langsung duduk di samping Reyhan. Sucu langsung menghapus air matanya sambil menatap mata Reyhan dengan lekat
" Kalau kawin lari bukan solusi yang baik, lalu apa yang akan menjadi solusi yang baik Rey? Haruskah aku hamil duluan?"
" Jangan katakan itu Suci! Aku tidak pernah mengajarimu untuk berpikir kotor!"
Pertanyaan Suci membuat Reyhan sangat terkejut dan marah, entah sejauh mana pikiran kotor Suci, jelas-jelas ia tidak pernah mengajari Suci dengan hal yang lebih intim, bahkan sebatas cium kening saja Reyhan tidak pernah, ia mencintai Suci dengan tulus, ia tidak ingin merendahkan harga diri seorang wanita, terutama pada Suci, Gadis yang ia cintai, itu sangat tidak mungkin untuk melakukannya, karena bagi ia cinta bukan harus di dasari rasa nafsu, tapi cinta harus saling mejaga dan menghargai satu sama lain. Suci tercengang dengan jawaban Reyhan yang sangat marah, menurut ia seharusnya lelaki itu bahagia kalau bisa bersama Gadis yang di cintai dan akan melakukan apa saja, tapi berbeda dengan Reyhan, bahkan Reyhan marah saat mendengar kata-katanya
" Rey, a-apa k-kamu sudah tidak mencintaiku?"
Air mata Suci langsung mengalir deras, ia bertanya dengan terbata-bata, tenggorokannya seperti tercekik dan suaranya sangat bergetar, lelaki yang ia cintai saat pandangan pertama, saat masih duduk di bangku kelas satu SMA itu membentaknya, ini pertama kalinya ia mendengar bentakan dari Reyhan, kalau pun Reyhan marah, Reyhan hanya akan mengabaikannya dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, Reyhan akan menutup diri, tidak pernah menujukan dengan kata-kata, tapi kali ini berbeda, ia melihat Reyhan yang sangat berbeda. Reyhan sadar kata-katanya keterlaluan, hingga membuat suara Suci bergetar, walau pun Suci Gadis yang cengeng padanya, tapi ia tidak pernah mendengar suara Suci yang bergetar, setelah sekian lama Reyhan harus mendengar suara ketakutan dari Suci lagi. Reyhan memang pernah mendengar suara terbata-bata Suci, saat menolong Suci dari bulian teman sekelasnya, itu membuat Reyhan merasa sangat bersalah, ia tidak mejawab pertanyaan dari Suci, melainkan ia minta maaf pada Suci sambil memegang ke dua tangan Suci
" Aku minta maaf sayang, aku tidak bermaksud untuk membentakmu, maaf, karena aku lepas kontrol, aku sangat terkejut dengan jalan pikiranmu."
Suci langsung melepaskan tangan Reyhan, ia langsung berdiri sambil menatap mata Reyhan dengan tatapan bertanya, karena bukan itu jawaban yang Suci inginkan
" Rey, aku hanya ingin kamu jawab dengan jujur, apa aku selama ini selalu merepotkanmu? Apa aku selama ini selalu membuatmu kecewa? Atau kamu selama ini sudah tidak mencintaiku lagi seperti dulu, hingga kamu membentakku?"
Reyhan menghela nafas berkali-kali, ia juga ikut berdiri
" Sayang, aku mencintaimu dengan tulus dan aku menghargaimu lebih dari pada diriku sendiri. Perlu kamu tau, walau pun waktu selalu berubah, tapi cintaku dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah. Aku mengerti kamu berbicara yang tidak-tidak karena aku membentakmu. Aku minta maaf kalau aku tidak bisa mengendalikan emosiku."
" Lalu kalau kamu mencintaiku, kenapa kamu tidak bisa memilih salah satu dari keinginanku?"
Reyhan yang mendengar pertanyaan dari Suci hanya bisa menghela nafas berat, bagi ia keinginan Suci dua-duanya tidak masuk di akal, yang pertama ingin kawin lari, dan yang ke dua ingin hamil duluan, bukan'kah dua-duanya sama saja, sama-sama jalan buntu menurut ia
" Kenapa Rey? Kenapa kamu cuma diam? Apa keinginanku ini terlalu berat?"
Air mata Suci semakin mengalir deras, ia merasa sangat sedih, terlalu banyak masalah yang ia dapatkan, dari ke dua orang tuanya dan sekarang Reyhan juga tidak bisa menuruti ke inginannya. Reyhan memegang ke dua bahu Suci
" Sayang, bukan aku tidak ingin memilikimu, tapi dua-duanya adalah jalan buntu, aku tidak bisa melakukan keduanya. Sekarang sayang katakan, apa permasalahan sayang dengan ke dua orang sayang, hingga sayang melakukan hal yang tidak masuk akal menurutku."
Suci hanya mejawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Reyhan yang melihat jawaban dari Suci, membuat ia sedikit bingung
" Bagai mana aku bisa memberikanmu solusi, kalau sayang saja tidak ingin cerita denganku."
" Rey, aku tidak butuh solusi, aku hanya ingin salah satu dari permintaanku, aku mencintaimu dan aku hanya ingin memilikimu."
" Aku bukan milik siapapun sayang, aku hanya milikmu."
" Lalu bagai mana kalau suatu saat aku tidak selalu di sampingmu, apa kamu akan mencintai Gadis lain?!"
" Tidak, cintaku ini tulus, kemana pun kamu pergi, aku akan tetap menjaga hatiku untukmu, karena cinta mengajarkan kesabaran dan perjuangan, jadi aku akan tetap mencintaimu."
" Kamu bohong! Kamu bilang seperti itu karena kamu belum merasakannya, aku yakin kalau suatu saat kamu akan memilih Gadis lain, karena suatu saat aku tidak pernah bisa setiap hari bersamamu."
" Aku akan tetap sama, aku akan tetep mencintaimu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
lanjut baca
2023-05-29
0
fifid dwi ariani
trus berkarya
2022-11-20
0
Hulapao
heee suci astagaaa
cinta itu emang bisa bahaya banget yah
2022-09-17
1