BAB 20 : Buku Rahasia

Pagi harinya Zi Lan sudah berada dikamar Wei Lian.

Dilihatnya wanita itu tengah fokus membaca buku, entah apa buku yang ia baca.

Tap...tap...tap

Mendekatlah ia ke hadapan Wei Lian, wanita itu menatap dirinya dengan ekspresi datar.

Zi Lan berpikir mungkin saja istrinya itu masih marah padanya karena kejadian kemarin.

"Kau sedang membaca apa ?" Tanya Zi Lan pada Wei Lian.

"Bukan sesuatu yang penting." Jawabnya.

Zi Lan pun merengkuh tubuh Wei Lian kedalam pelukannya, sesekali ia juga mengelus punggung Wei Lian.

"Maafkan aku karena tak mempedulikanmu kemarin, bagaimana keadaanmu sekarang ?" Tanya Zi Lan.

"Aku baik-baik saja, untungnya Tuan Muda Xu menyelamatkan ku, kalau tidak mungkin aku sudah mati." Jawab Wei Lian.

Zi Lan pun melapaskan pelukannya, "Aku akan memberi hukuman pada Meixi, kuharap kau juga tak membencinya, aku ingin kedua istriku akur."

Wei Lian hanya terdiam tak menjawab ucapan suaminya itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu ?" Tanya Zi Lan.

"Sebenarnya aku sedang menginginkan sesuatu." Jawab Wei Lian.

Zi Lan pun bertanya-tanya apa yang sedang diinginkan oleh istrinya itu.

"Apa yang kau inginkan Lian'er ?" Tanyanya

"Aku ingin melatih kultivasiku lagi." Jawab Wei Lian dengan penuh keyakinan.

"Untuk apa ?!" Tanya Zi Lan dengan ekspresi kagetnya.

"Dengan tubuh lemahku ini mungkin aku tak bisa melindungi orang lain tapi setidaknya aku bisa melindungi diriku sendiri." Jawab Wei Lian.

"Aku pasti akan melindungimu Lian'er, kalau kau berlatih kultivasi lagi aku takut keadaanmu akan semakin memburuk." Elak Zi Lan.

"Tapi aku ingin tetap berlatih, aku tak ingin menjadi beban bagi orang lain, lagipula kemarin kau juga tak bisa melindungiku dengan baik." Ucap Wei Lian sedih.

Zi Lan pun terdiam, memang benar kalau ia tak melindungi Wei Lian kemarin.

"Sebenarnya ada yang ingin kubicarakan padamu Lian'er." Ucap Zi Lan.

"Apa suamiku ?" Tanya Wei Lian.

"Kau tahu kan seperti apa ejekan para pendekar padaku kemarin ?" Tanya Zi Lan.

Wei Lian pun mengangguk, para pendekar memang mencela suaminya kemarin, tak lain karena suaminya itu berlagak seperti pemimpin sekte Wei.

"Aku sudah lama mengurus sekte Wei ini sendirian karena kau sedang sakit tapi tetap saja mereka merendahkanku seperti ayahmu dulu." Ucap Zi Lan.

Jian Mei pun terkejut, yang ia tahu selama ini hubungan Zi Lan dengan ayah Wei Lian itu cukup baik meskipun pada awalnya ia tak mendapat restu untuk bersama Wei Lian.

"Maafkan ayah." Ucap Wei Lian.

Zi Lan hanya terdiam mendengar permintaan maaf istrinya itu.

"Setelah keadaan tenang aku akan mengumumkan secara resmi kalau kau akan menjadi pemimpin baru dari sekte Wei suamiku." Ucap Wei Lian.

"Namun....." Wei Lian pun berhenti berbicara.

"Namun apa Lian'er ?" Tanya Zi Lan.

"Namun aku tak ingin Zi Yu mewarisi sekte Wei ini nantinya, aku yakin kalau aku bisa punya anak lagi tanpa membahayakan kesehatanku." Jawab Wei Lian.

Zi Lan tentu saja terkejut mendengar jawaban dari Wei Lian.

Anak ? Jujur saja ia tak menginginkannya lagi.

"Lian'er aku hanya berharap kau tak akan sakit dan terluka lagi, tanpa seorang anak diantara kita sekarang, aku sudah sangat bahagia." jawab Zi Lan.

Kedua mata Wei Lian pun langsung memerah, hatinya seolah tercabik-cabik mendengar ucapan suaminya.

"Sudahlah, aku tak ingin berdebat denganmu, mendengarnya hanya membuat hatiku semakin sakit." Ucap Wei Lian.

"Maafkan aku Lian'er, tapi karena kau sangat menginginkannya aku akan pergi ke kuil nanti untuk berdoa." Ucap Zi Lan.

Wei Lian pun tersenyum mendengar ucapan Zi Lan.

"Kau dengarkan Wei Lian ? Sebentar lagi kau pasti akan sangat bahagia karena Zi Lan akan kembali kedalam pelukanmu." Batin Jian Mei kegirangan.

"Ahh...iya istriku, aku juga ingin bertanya sesuatu." Ucap Zi Lan.

"Bertanya apa ?" Tanya Wei Lian.

"Apa kau tau soal buku yang berisi jurus rahasia yang diciptakan oleh ayahmu ?" Tanya Zi Lan.

Wei Lian pun terdiam sejenak, ia bukanlah Wei Lian yang asli jadi bagaimana mungkin ia bisa tahu ?.

Apalagi didalam novel juga tak dijelaskan soal yang ditanyakan Yuan Zi Lan.

"Apa kau tak tahu itu berada dimana ?." tanya Zi Lan sekali lagi.

"Aku tak pernah tahu dimana ayah menyimpannya suamiku, memangnya kenapa ?" Tanya Wei Lian balik.

"Akan sangat bagus bagiku kalau aku juga menguasainya saat memimpin nanti, dengan begitu mereka tak akan meremehkanku lagi." Ucap Zi Lan.

"Aku akan berusaha untuk mencarinya nanti." Jawab Wei Lian.

Setelah itu Zi Lan pun berpamitan untuk pergi, ia masih harus melayani para tamu dan juga mengawasi para murid sekte Wei.

Wei Lian pun memanggil Liuli dan memintanya untuk menutup rapat kamarnya.

"Memangnya Nyonya ingin bicara apa sampai-sampai aku harus menutup rapat kamar ini ?" Tanya Liuli penasaran.

"Liuli apa kau tau dimana ayah menyimpan buku-bukunya ?" Tanya Wei Lian.

"Tentu saja dikamar, diperpustakaan." Jawab Liuli.

"Tidak, kalau ada disitu pasti aku ataupun Zi Lan sudah pernah membacanya." Jawab Wei Lian.

"Kalau begitu buku apa yang Nyonya maksud ?" Tanya Liuli.

"Buku yang isinya teknik bela diri yang ayah ciptakan." Ucap Wei Lian.

"Ahhh...maksud anda jurus tapak darah ?" Tanya Liuli.

Wei Lian hanya mengangguk mengiyakan.

"Aku tak pernah tahu dimana mendiang Tuan Wei Meng Fan menyimpannya." Ucap Liuli.

Wei Lian pun terdiam berpikir, orang pasti menyimpan hal berharga seperti itu ditempat aman dan rahasia.

"Memangnya kenapa Nyonya bertanya soal itu ?." tanya Liuli.

"Aku ingin melatih kultivasiku lagi." Jawab Wei Lian.

Liuli pun tersenyum senang, ia sangat yakin kalau Nyonyanya itu akan berhasil mencapai tahap tertinggi nantinya.

"Aku akan membantu Nyonya untuk mencarinya nanti." ucapnya.

Wei Lian pun tersenyum mendengar ucapan Liuli, memanglah pelayannya itu selalu mendukungnya.

"Nyonya tadi Tuan Muda Xu Ye Han datang kemari." Lapor Liuli.

"Lalu dia ada dimana sekarang ? Aku belum berterima kasih padanya." Ucap Wei Lian.

"Dia langsung pergi begitu tahu Tuan Zi Lan ada disini." Jawab Liuli.

"Sebentar lagi kita pergi saja ke tempatnya, aku ingin berterima kasih padanya dengan tulus." Ucap Wei Lian dengan tersenyum.

"Nyonya, kurasa Tuan Muda Xu itu bukanlah orang jahat, dia sering sekali membantu Nyonya." Ucap Liuli.

"Dia memang bukan orang jahat Liuli."

Akhirnya Wei Lian pun pergi ke dapur ditemani oleh Liuli.

Ia ingin membuat beberapa masakan dan juga kue.

Ya, sebagai rasa terima kasihnya ia ingin menjamu Xu Ye Han dengan masakan yang ia buat sendiri.

Di kehidupannya dulu Jian Mei sangatlah jago dalam hal memasak. Dalam waktu singkat ia bisa menyajikan banyak makanan lezat.

Saat memasak Liuli sendiri juga terheran-heran, sejak kapan Nyonya yang ia layani itu sangat ahli dalam memasak.

Terpopuler

Comments

Deni Siska

Deni Siska

Wei lian yg asli bodoh...naaahhh yg gantiin malah janda jablay pula...malah makin bodoh... sampai sini aja 👋🏻👋🏻

2025-01-10

0

est

est

bodoh mau di bodohin suami jahatnya...org cinta ma jabatanya aja kok bahagia mana ada bodoh 2

2022-11-20

4

resni

resni

dih cuek dong sma suami plin plan noh murahan bgt mau dpt hati nya lgi bodoh🤮🤮🤮🤮

2022-10-14

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Emosi
2 BAB 2 : Transmigrasi
3 BAB 3 : Pesta
4 BAB 4 : Pengalihan
5 BAB 5 : Lukisan
6 BAB 6 : Kalung Giok Es
7 BAB 7 : Penyiksaan
8 BAB 8 : Pertunjukan
9 BAB 9 : Pencuri Perhatian
10 BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11 BAB 11 : Keracunan
12 BAB 12 : Pencarian
13 BAB 13 : Tuduhan
14 BAB 14 : Pembuktian
15 BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16 BAB 16 : Dia Orang Baik
17 BAB 17 : Keinginan Baru
18 BAB 18 : Pewaris Sah
19 BAB 19 : Orang Luar
20 BAB 20 : Buku Rahasia
21 BAB 21 : Danau Kenangan
22 BAB 22 : Perjamuan Kecil
23 BAB 23 : Tarian Burung Merak
24 BAB 24 : Jepit Rambut
25 BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26 BAB 26 : Sebuah Hadiah
27 BAB 27 : Perebut
28 BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29 BAB 29 : Tekad
30 BAB 30 : Xiao Wu
31 BAB 31: Janji
32 BAB 32 : Berjumpa Kembali
33 BAB 33 : Menculik
34 BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35 BAB 35 : Pengganggu
36 BAB 36 : Bunga Tidur
37 BAB 37 : Tabib
38 BAB 38 : Racun Bunga Biru
39 BAB 39 : Elakan
40 BAB 40 : Menepati Janji
41 BAB 41 : Orang Mencurigakan
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 : Pertemuan (2)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Emosi
2
BAB 2 : Transmigrasi
3
BAB 3 : Pesta
4
BAB 4 : Pengalihan
5
BAB 5 : Lukisan
6
BAB 6 : Kalung Giok Es
7
BAB 7 : Penyiksaan
8
BAB 8 : Pertunjukan
9
BAB 9 : Pencuri Perhatian
10
BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11
BAB 11 : Keracunan
12
BAB 12 : Pencarian
13
BAB 13 : Tuduhan
14
BAB 14 : Pembuktian
15
BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16
BAB 16 : Dia Orang Baik
17
BAB 17 : Keinginan Baru
18
BAB 18 : Pewaris Sah
19
BAB 19 : Orang Luar
20
BAB 20 : Buku Rahasia
21
BAB 21 : Danau Kenangan
22
BAB 22 : Perjamuan Kecil
23
BAB 23 : Tarian Burung Merak
24
BAB 24 : Jepit Rambut
25
BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26
BAB 26 : Sebuah Hadiah
27
BAB 27 : Perebut
28
BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29
BAB 29 : Tekad
30
BAB 30 : Xiao Wu
31
BAB 31: Janji
32
BAB 32 : Berjumpa Kembali
33
BAB 33 : Menculik
34
BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35
BAB 35 : Pengganggu
36
BAB 36 : Bunga Tidur
37
BAB 37 : Tabib
38
BAB 38 : Racun Bunga Biru
39
BAB 39 : Elakan
40
BAB 40 : Menepati Janji
41
BAB 41 : Orang Mencurigakan
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 : Pertemuan (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!