BAB 6 : Kalung Giok Es

Keesokan paginya Lu Meixi terdengar sedang mengomeli Zi Lan.

"Kau tau kan ini adalah perayaan putra kita. Aku tak ingin Wei Lian itu muncul lagi, dia benar-benar mengganggu jalannya perayaan," omel Lu Meixi.

Zi Lan pun berusaha menenangkan istrinya yang kesal itu, "Aku sudah mengatakan padanya untuk memberi kabar dahulu sebelum datang, sampai sekarang ia tak mengirim pesan apapun, jadi kau tenang saja istriku tersayang, kau tak akan melihatnya nanti."

Lu Meixi pun langsung tersenyum mendengar hal itu, ia langsung meminta para pelayan untuk mendandaninya dengan sangat cantik. Ia bahkan memakai perhiasan yang sangat indah.

......................

Aula Perjamuan Istana Wei

Lu Meixi yang baru saja tiba pun tersenyum cerah karena melihat semua orang terpukau dengan penampilannya.

"Apa kau dengar itu suamiku ? Mereka semua memuji penampilanku, aku benar-benar senang." Ucap Lu Meixi kegirangan.

Yuan Zi Lan pun juga ikut senang karena melihat istrinya yang bahagia.

"Dimana Nyonya Wei Lian ? Apa dia tak hadir dalam pesta ini Tuan Zi Lan ?" Tanya Ye Han.

Pertanyaan yang Ye Han lontarkan tentu saja membuat Zi Lan dan Meixi terkejut.

"Dia sedang tidak enak badan Tuan Muda Ye Han, apalagi dia juga masih bersedih karena kematian putranya, sangat berat baginya untuk bersenang-senang disini." Jawab Meixi ketus

"Kalau begitu bukankah seharusnya ia dihibur Nyonya Meixi ? Berkumpul bersama-sama menikmati hiburan disini pasti bisa membuat ia melupakan kesedihannya itu." Ucap Ye Han.

Saat Zi Lan ingin menjawab perkataan Ye Han, Meixi langsung mendahuluinya, "Dia sendiri yang tak ingin datang Tuan Muda Kedua Xu." .

Tiba-tiba saja drum diluar berbunyi sebanyak 3 kali. Setelah itu terdengar teriakan seorang murid yang memberitahukan kedatangan Wei Lian.

"Yang Mulia Wei Lian memasuki aula!"

Para tamu pun menjadi kebingungan karena Meixi bilang bahwa Wei Lian enggan datang namun nyatanya ia akan memasuki aula perjamuan ini.

"Bukannya tadi Nyonya Meixi berkata kalau Nyonya Wei Lian tak akan datang ?"

"Apa Nyonya Meixi berbohong ?"

"Bisa saja yang berbohong adalah Nyonya Wei Lian."

"Kudengar mereka berdua memang tak akur sejak kecil, apalagi menjadi istri dari orang yang sama." Bisik mereka.

Wei Lian yang baru datang langsung memberi salam pada semua tamu yang hadir. Begitu ia akan memberi salam pada keluarga Xu, ia melihat Xu Ye Han sedang tersenyum padanya bahkan seolah ia memang menunggu kedatangannya.

"Dia adalah lelaki kurang ajar yang semalam datang ke kamarku." Batin Wei Lian.

Wei Lian pun langsung berjalan menuju bangkunya. Sayangnya Lu Meixi sama sekali tak bergerak pergi dari bangkunya itu.

Namun pandangan Wei Lian justru tertuju pada leher Lu Meixi. Jian Mei yang merasuki tubuh Wei Lian menyadari kalau kalung yang Meixi pakai adalah milik Wei Lian, itu adalah batu giok es yang selama ini hilang.

"Bukankah itu milikku ?" Tanya Wei Lian

"Apa ? Ini adalah kalungku, jangan mengada-ada." Jawab Meixi.

"Tidak, itu adalah kalung milikku yang selama ini hilang. Bagimana bisa itu ada ditanganmu ?" Tanya Wei Lian dengan suara yang cukup lantang.

Zi Lan yang mendengar itupun tak dapat diam lagi, ia meminta kedua istrinya itu untuk tak membuat keributan didepan para tamu.

"Kalian berdua tenanglah, para tamu sedang memperhatikan kita, benar-benar sikap yang memalukan." Ucap Zi Lan.

"Tapi itu memang kalung milikku, apa kau lupa itu kalung yang harus dipakai...." belum selesai Wei Lian berbicara, Zi Lan langsung memarahinya dan itu membuat Wei Lian langsung terdiam.

"Diamlah Wei Lian, apa kau tak tau ini adalah acara penting untukku ? Apa kau memang ingin membuatku malu dihadapan para tamu ? Memuakkan!" Ucap Zi Lan.

Yuan Zi Lan pun langsung berdiri dan meminta maaf pada para tamu atas keributan yang disebabkan kedua istrinya itu.

"Sejak kedatangan Nyonya Meixi memang kalung itu sangat mencuri perhatian. Bukankan itu memang kalung batu giok es yang sangat terkenal itu ?" Ucap seorang pendekar wanita.

"Memang ini adalah kalung batu giok es yang terkenal itu Pendekar Bai Li." Sahut Meixi

"Setahuku kalung itu cuma ada 1, mendiang Yang Mulia Wei Meng Fan lah yang mencari dan membuatnya. Bahkan untuk mendapatkan batu giok es itu ia harus bertarung dengan para monster mengerikan." Jawab Bai Li.

Pendekar yang lain pun juga menyahuti apa yang Bai Li katakan.

"Benar, karena melawan monster-monster itu Yang Mulai Wei Meng Fan sampai harus kehilangan salah satu matanya."

"Kudengar ia mencari batu itu karena penyakit yang diderita istri pertamanya yaitu Nyonya Chang Xi."

"Ya, waktu itu juga banyak sekali para pendekar yang memperebutkannya."

Ucapan para tamu benar-benar membuat Meixi terpojok, ia juga terlihat sedang menahan amarahnya.

"Kalung yang kupakai ini memanglah batu giok es itu." Ucap Meixi dengan memegang kalung yang melingkar dilehernya itu.

"Setahuku kalung itu juga diwariskan pada Yang Mulia Muda Wei Lian dan dia memakaikan kalung itu pada mendiang putranya yang sakit-sakitan namun sayang sekali kalung itu dicuri oleh para bandit, apakah Nyonya Lu Meixi mengakui kalau anda adalah dalang dibalik pencurian itu ?" Ucap Bai Li dengan senyuman sinis.

"Tutup mulutmu itu Nona Bai Li! Mana mungkin aku melakukan hal memalukan itu," teriak Meixi yang tak dapat menahan emosinya lagi.

Xu Ye Han yang sejak tadi memperhatikan mereka hanya bisa tersenyum, ia tak menyangka kalau akan ada kejadian semenarik ini di Istana Wei.

"Nyonya Lu Meixi kalung itu memanglah hanya ada satu. Dan memang itu diwariskan pada Nyonya Wei Lian dan putranya, kalau tiba-tiba mengatakan kalung itu adalah milik anda memang sangat patut untuk dicurigai." Ucap Ye Han secara tiba-tiba.

"Tuan Muda Kedua Xu apa anda juga menuduh istri..." belum selesai Yuan Zi Lan berbicara, Ye Han langsung memotongnya dan apa yang dikatakan oleh Ye Han benar-benar membuat terkejut semua tamu yang hadir.

"Atau mungkin kalung yang Nyonya Lu Meixi pakai adalah batu giok es yang palsu ?. Anda harus menyelidikinya Nyonya, bagaimana mungkin orang terpandang seperti anda ditipu oleh seseorang, apalagi ini sampai membuat anda harus menanggung malu." Ucap Ye Han lalu meneguk arak ditangannya.

Wei Lian yang mendengar itu pun menahan tawa, ia tak menyangka apa yang diucapkan Ye Han benar-benar membuat Lu Meixi malu. Namun ia yakin kalau itu adalah kalung miliknya yang dicuri para bandit sewaktu ia dan putranya berpergian ke gunung.

"Terima kasih atas saran anda Tuan Muda Kedua Xu, kami akan menyelidikinya dengan serius kalau begitu." Ucap Zi Lan.

Zi Lan pun langsung mengalihkan pembicaraan soal kalung tersebut agar istrinya itu tak semakin malu.

Terpopuler

Comments

est

est

tigalin aja suami ndak jelas gitu bela selir trus capekdeh

2022-11-20

0

LucassS

LucassS

tapi ganteng kann awhhh 😁

2022-10-01

0

Kristya

Kristya

udah tau wei lian masih sedih masih aja seneng2 sendiri, hedehh 😠

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Emosi
2 BAB 2 : Transmigrasi
3 BAB 3 : Pesta
4 BAB 4 : Pengalihan
5 BAB 5 : Lukisan
6 BAB 6 : Kalung Giok Es
7 BAB 7 : Penyiksaan
8 BAB 8 : Pertunjukan
9 BAB 9 : Pencuri Perhatian
10 BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11 BAB 11 : Keracunan
12 BAB 12 : Pencarian
13 BAB 13 : Tuduhan
14 BAB 14 : Pembuktian
15 BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16 BAB 16 : Dia Orang Baik
17 BAB 17 : Keinginan Baru
18 BAB 18 : Pewaris Sah
19 BAB 19 : Orang Luar
20 BAB 20 : Buku Rahasia
21 BAB 21 : Danau Kenangan
22 BAB 22 : Perjamuan Kecil
23 BAB 23 : Tarian Burung Merak
24 BAB 24 : Jepit Rambut
25 BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26 BAB 26 : Sebuah Hadiah
27 BAB 27 : Perebut
28 BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29 BAB 29 : Tekad
30 BAB 30 : Xiao Wu
31 BAB 31: Janji
32 BAB 32 : Berjumpa Kembali
33 BAB 33 : Menculik
34 BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35 BAB 35 : Pengganggu
36 BAB 36 : Bunga Tidur
37 BAB 37 : Tabib
38 BAB 38 : Racun Bunga Biru
39 BAB 39 : Elakan
40 BAB 40 : Menepati Janji
41 BAB 41 : Orang Mencurigakan
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 : Pertemuan (2)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Emosi
2
BAB 2 : Transmigrasi
3
BAB 3 : Pesta
4
BAB 4 : Pengalihan
5
BAB 5 : Lukisan
6
BAB 6 : Kalung Giok Es
7
BAB 7 : Penyiksaan
8
BAB 8 : Pertunjukan
9
BAB 9 : Pencuri Perhatian
10
BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11
BAB 11 : Keracunan
12
BAB 12 : Pencarian
13
BAB 13 : Tuduhan
14
BAB 14 : Pembuktian
15
BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16
BAB 16 : Dia Orang Baik
17
BAB 17 : Keinginan Baru
18
BAB 18 : Pewaris Sah
19
BAB 19 : Orang Luar
20
BAB 20 : Buku Rahasia
21
BAB 21 : Danau Kenangan
22
BAB 22 : Perjamuan Kecil
23
BAB 23 : Tarian Burung Merak
24
BAB 24 : Jepit Rambut
25
BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26
BAB 26 : Sebuah Hadiah
27
BAB 27 : Perebut
28
BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29
BAB 29 : Tekad
30
BAB 30 : Xiao Wu
31
BAB 31: Janji
32
BAB 32 : Berjumpa Kembali
33
BAB 33 : Menculik
34
BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35
BAB 35 : Pengganggu
36
BAB 36 : Bunga Tidur
37
BAB 37 : Tabib
38
BAB 38 : Racun Bunga Biru
39
BAB 39 : Elakan
40
BAB 40 : Menepati Janji
41
BAB 41 : Orang Mencurigakan
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 : Pertemuan (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!