Keesokan paginya Lu Meixi terdengar sedang mengomeli Zi Lan.
"Kau tau kan ini adalah perayaan putra kita. Aku tak ingin Wei Lian itu muncul lagi, dia benar-benar mengganggu jalannya perayaan," omel Lu Meixi.
Zi Lan pun berusaha menenangkan istrinya yang kesal itu, "Aku sudah mengatakan padanya untuk memberi kabar dahulu sebelum datang, sampai sekarang ia tak mengirim pesan apapun, jadi kau tenang saja istriku tersayang, kau tak akan melihatnya nanti."
Lu Meixi pun langsung tersenyum mendengar hal itu, ia langsung meminta para pelayan untuk mendandaninya dengan sangat cantik. Ia bahkan memakai perhiasan yang sangat indah.
......................
Aula Perjamuan Istana Wei
Lu Meixi yang baru saja tiba pun tersenyum cerah karena melihat semua orang terpukau dengan penampilannya.
"Apa kau dengar itu suamiku ? Mereka semua memuji penampilanku, aku benar-benar senang." Ucap Lu Meixi kegirangan.
Yuan Zi Lan pun juga ikut senang karena melihat istrinya yang bahagia.
"Dimana Nyonya Wei Lian ? Apa dia tak hadir dalam pesta ini Tuan Zi Lan ?" Tanya Ye Han.
Pertanyaan yang Ye Han lontarkan tentu saja membuat Zi Lan dan Meixi terkejut.
"Dia sedang tidak enak badan Tuan Muda Ye Han, apalagi dia juga masih bersedih karena kematian putranya, sangat berat baginya untuk bersenang-senang disini." Jawab Meixi ketus
"Kalau begitu bukankah seharusnya ia dihibur Nyonya Meixi ? Berkumpul bersama-sama menikmati hiburan disini pasti bisa membuat ia melupakan kesedihannya itu." Ucap Ye Han.
Saat Zi Lan ingin menjawab perkataan Ye Han, Meixi langsung mendahuluinya, "Dia sendiri yang tak ingin datang Tuan Muda Kedua Xu." .
Tiba-tiba saja drum diluar berbunyi sebanyak 3 kali. Setelah itu terdengar teriakan seorang murid yang memberitahukan kedatangan Wei Lian.
"Yang Mulia Wei Lian memasuki aula!"
Para tamu pun menjadi kebingungan karena Meixi bilang bahwa Wei Lian enggan datang namun nyatanya ia akan memasuki aula perjamuan ini.
"Bukannya tadi Nyonya Meixi berkata kalau Nyonya Wei Lian tak akan datang ?"
"Apa Nyonya Meixi berbohong ?"
"Bisa saja yang berbohong adalah Nyonya Wei Lian."
"Kudengar mereka berdua memang tak akur sejak kecil, apalagi menjadi istri dari orang yang sama." Bisik mereka.
Wei Lian yang baru datang langsung memberi salam pada semua tamu yang hadir. Begitu ia akan memberi salam pada keluarga Xu, ia melihat Xu Ye Han sedang tersenyum padanya bahkan seolah ia memang menunggu kedatangannya.
"Dia adalah lelaki kurang ajar yang semalam datang ke kamarku." Batin Wei Lian.
Wei Lian pun langsung berjalan menuju bangkunya. Sayangnya Lu Meixi sama sekali tak bergerak pergi dari bangkunya itu.
Namun pandangan Wei Lian justru tertuju pada leher Lu Meixi. Jian Mei yang merasuki tubuh Wei Lian menyadari kalau kalung yang Meixi pakai adalah milik Wei Lian, itu adalah batu giok es yang selama ini hilang.
"Bukankah itu milikku ?" Tanya Wei Lian
"Apa ? Ini adalah kalungku, jangan mengada-ada." Jawab Meixi.
"Tidak, itu adalah kalung milikku yang selama ini hilang. Bagimana bisa itu ada ditanganmu ?" Tanya Wei Lian dengan suara yang cukup lantang.
Zi Lan yang mendengar itupun tak dapat diam lagi, ia meminta kedua istrinya itu untuk tak membuat keributan didepan para tamu.
"Kalian berdua tenanglah, para tamu sedang memperhatikan kita, benar-benar sikap yang memalukan." Ucap Zi Lan.
"Tapi itu memang kalung milikku, apa kau lupa itu kalung yang harus dipakai...." belum selesai Wei Lian berbicara, Zi Lan langsung memarahinya dan itu membuat Wei Lian langsung terdiam.
"Diamlah Wei Lian, apa kau tak tau ini adalah acara penting untukku ? Apa kau memang ingin membuatku malu dihadapan para tamu ? Memuakkan!" Ucap Zi Lan.
Yuan Zi Lan pun langsung berdiri dan meminta maaf pada para tamu atas keributan yang disebabkan kedua istrinya itu.
"Sejak kedatangan Nyonya Meixi memang kalung itu sangat mencuri perhatian. Bukankan itu memang kalung batu giok es yang sangat terkenal itu ?" Ucap seorang pendekar wanita.
"Memang ini adalah kalung batu giok es yang terkenal itu Pendekar Bai Li." Sahut Meixi
"Setahuku kalung itu cuma ada 1, mendiang Yang Mulia Wei Meng Fan lah yang mencari dan membuatnya. Bahkan untuk mendapatkan batu giok es itu ia harus bertarung dengan para monster mengerikan." Jawab Bai Li.
Pendekar yang lain pun juga menyahuti apa yang Bai Li katakan.
"Benar, karena melawan monster-monster itu Yang Mulai Wei Meng Fan sampai harus kehilangan salah satu matanya."
"Kudengar ia mencari batu itu karena penyakit yang diderita istri pertamanya yaitu Nyonya Chang Xi."
"Ya, waktu itu juga banyak sekali para pendekar yang memperebutkannya."
Ucapan para tamu benar-benar membuat Meixi terpojok, ia juga terlihat sedang menahan amarahnya.
"Kalung yang kupakai ini memanglah batu giok es itu." Ucap Meixi dengan memegang kalung yang melingkar dilehernya itu.
"Setahuku kalung itu juga diwariskan pada Yang Mulia Muda Wei Lian dan dia memakaikan kalung itu pada mendiang putranya yang sakit-sakitan namun sayang sekali kalung itu dicuri oleh para bandit, apakah Nyonya Lu Meixi mengakui kalau anda adalah dalang dibalik pencurian itu ?" Ucap Bai Li dengan senyuman sinis.
"Tutup mulutmu itu Nona Bai Li! Mana mungkin aku melakukan hal memalukan itu," teriak Meixi yang tak dapat menahan emosinya lagi.
Xu Ye Han yang sejak tadi memperhatikan mereka hanya bisa tersenyum, ia tak menyangka kalau akan ada kejadian semenarik ini di Istana Wei.
"Nyonya Lu Meixi kalung itu memanglah hanya ada satu. Dan memang itu diwariskan pada Nyonya Wei Lian dan putranya, kalau tiba-tiba mengatakan kalung itu adalah milik anda memang sangat patut untuk dicurigai." Ucap Ye Han secara tiba-tiba.
"Tuan Muda Kedua Xu apa anda juga menuduh istri..." belum selesai Yuan Zi Lan berbicara, Ye Han langsung memotongnya dan apa yang dikatakan oleh Ye Han benar-benar membuat terkejut semua tamu yang hadir.
"Atau mungkin kalung yang Nyonya Lu Meixi pakai adalah batu giok es yang palsu ?. Anda harus menyelidikinya Nyonya, bagaimana mungkin orang terpandang seperti anda ditipu oleh seseorang, apalagi ini sampai membuat anda harus menanggung malu." Ucap Ye Han lalu meneguk arak ditangannya.
Wei Lian yang mendengar itu pun menahan tawa, ia tak menyangka apa yang diucapkan Ye Han benar-benar membuat Lu Meixi malu. Namun ia yakin kalau itu adalah kalung miliknya yang dicuri para bandit sewaktu ia dan putranya berpergian ke gunung.
"Terima kasih atas saran anda Tuan Muda Kedua Xu, kami akan menyelidikinya dengan serius kalau begitu." Ucap Zi Lan.
Zi Lan pun langsung mengalihkan pembicaraan soal kalung tersebut agar istrinya itu tak semakin malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
est
tigalin aja suami ndak jelas gitu bela selir trus capekdeh
2022-11-20
0
LucassS
tapi ganteng kann awhhh 😁
2022-10-01
0
Kristya
udah tau wei lian masih sedih masih aja seneng2 sendiri, hedehh 😠
2022-10-01
0