BAB 9 : Pencuri Perhatian

Kini suasana menjadi sangat heboh karena ucapan Lu Meixi.

Xu Ye Han pun langsung berdiri dan memberi hormat pada Lu Meixi, "Nyonya aku mohon maaf karena aku akan mengecewakan anda nantinya." Ucap Ye Han.

Dengan gagah berani Ye Han langsung melompat ke area pertandingan.

"Mohon bimbingannya pada para senior." Ucap Ye Han.

Tak butuh waktu lama salah satu seorang pemimpin sekte bernama Dongfang pun turun. Ia membungkukkan badannya untuk memberi salam pada Ye Han.

"Perlihatkanlah padaku kehebatanmu wahai Tuan Muda Kedua Xu."

Mereka berdua pun bertanding dengan sangat sengit. Serangan demi serangan diberikan oleh Dongfang pada Ye Han.

"Cobalah membalas seranganku Xu Ye Han! Jangan menghindarinya terus-menerus, kalau kau tidak yakin dengan kemanpuanmu sebaiknya menyerah saja, jangan mempermalukan dirimu dan sekte keluargamu." Teriak Dongfang.

Mendengar itu Ye Han hanya tersenyum, hanya saja karena senyuman itu Dongfang menjadi sangat kesal.

Ia melemparkan sebuah serangan dengan sangat keras dan membuat Ye Han terluka. Meskipun berhasil ditangkis namun serangan itu membuat tangannya terluka.

Ye Han pun langsung membuka kipas yang ia bawa.

"Xu Ye Han seorang laki-laki harusnya membawa sebuah pedang dalam pertandingan bela diri, bukan sebuah kipas tak berguna." Ucap Dongfang dengan nada mengejek.

"Tuan Dongfang, biasanya sesuatu yang dianggap sepele itu adalah yang paling mematikan." Jawab Ye Han

Dongfang pun tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Ye Han, baginya seorang pria haruslah bermain pedang, bukan dengan sebuah kipas yang dianggap feminim.

"Kurasa kau banyak bergaul dengan para wanita yang mengagungkanmu, sampai kau lupa jati dirimu sebagai seorang pendekar!" Teriak Dongfang.

Ia pun kembali menyerang Ye Han dengan gerakan yang sangat cepat. Namun Ye Han selalu berhasil menghindari serangannya.

Semua orang yang melihat pun terpukau dengan kemampuan Ye Han.

"Tuan Dongfang waktu itu adalah lawan terakhir dari Tuan Zi Lan kan ? Kalau seperti ini berarti kemampuan Tuan Ye Han sangat hebat."

"Penampilan mereka benar-benar menakjubkan."

"Tuan Muda Xu Ye Han sangat tampan."

Pujian demi pujian untuk Xu Ye Han terus menerus terdengar oleh Meixi dan itu kembali membuat dirinya sangat kesal.

"Aku tak menyangka kalau kemampuan bela dirinya itu cukup bagus, pantas saja ia sangat sombong dan suka merendahkanku." Batin Lu Meixi

Xu Ye Han pun akhirnya membalas serangan Dongfang, dengan sekali pukulan ia berhasil membuat Dongfang terlempar.

"Kau...." ucap Dongfang

Belum selesai Dongfang berbicara Ye Han langsung melemparkan kipas ditangannya ke arah Dongfang.

Lemparan kipas itu membuat wajah Dongfang tergores dan mengeluarkan darah.

Setelah kipas itu kembali kedalam genggamannya Ye Han langsung membungkuk, "Aku menyerah sampai disini, dengan kemampuanku ini aku tak akan bisa mengalahkan Tuan Dongfang."

Tentu saja ucapan Ye Han membuat semua orang terheran, apanya yang menyerah dan tak bisa mengalahkan Dongfang ? Ia baru saja menjatuhkan dan membuat Dongfang terluka.

"Baiklah, suatu kehormatan bisa melihat kemampuan anda Tuan Muda Kedua Xu." Ucap Zi Lan.

...----------------...

Malam Hari....

Lu Meixi kini sedang menggerutu dihadapan Zi Lan, ia sama sekali tak suka karena Xu Ye Han lah yang menjadi pusat pembicaraan hari ini.

"Suamiku..aku benar-benar sangat kesal, kenapa bukan aku yang menjadi bintang hari ini ? Wei Lian dan Xu Ye Han itu terus saja membuatku kesal!" Ucap Lu Meixi

Zi Lan hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar istri tercintanya itu tengah mengomel.

"Sudahlah, lagipula masih ada beberapa hari lagi sebelum pesta berakhir." Ucap Zi Lan.

Meixi sama sekali tidak senang mendengar ucapan suaminya itu.

"Tetap saja, harusnya akulah yang menjadi bintang sejak hari pertama, apa kau tak lihat betapa sombong dan angkuhnya Tuan Muda Kedua Xu itu ? Padahal kemampuannya biasa saja." Gerutu Meixi.

Zi Lan pun tertegun mendengar ucapan Meixi itu, ia sadar kalau kemampuan Xu Ye Han tadi tak bisa diremehkan, namun memang benar kalau lelaki itu sangatlah angkuh dan sombong.

Zi Lan pun berjalan ke arah Meixi yang terduduk di depan meja rias miliknya. Ia meletakkan kedua tangannya dipundak istrinya itu.

"Sudahlah, lagipula sebenarnya aku tak rela kalau para lelaki itu melihat kecantikanmu yang luar biasa ini." Rayu Zi Lan.

"Aku tau kau bicara seperti itu karena lelah mendengarku terus mengomel tapi baiklah aku akan berhenti mengomel." Ucap Meixi sembari tersenyum.

Tiba-tiba saja seorang anak kecil berlari masuk dan langsung memeluk Meixi. Anak kecil itu tak lain adalah Zi Yu putranya.

"Ibu..." ucap Zi Yu dengan suara yang menggemaskan.

"Ya putraku ?" Jawab Meixi dengan suara lembut.

"I-ibu...Zi Yu melihat peri sedang menangis." Ucap Zi Yu terbata-bata.

Zi Lan dan Meixi pun saling berpandangan.

"Z-ziyu lihat peri menangis...ahh permen ini dari peri cantik itu." Ucap Zi Yu lalu memberikan permen ditangannya pada Meixi.

Meixi pun berteriak memanggil pelayannya.

"Hao Ran!" teriaknya

Hao Ran pun berlari menghadap Nyonya dan Tuannya itu.

"Zi Yu bermain dengan siapa ?" Tanya Meixi

"Maafkan aku Nyonya, tadi aku teledor saat menjaga Tuan Muda Zi Yu, saat menemukannya ia baru saja keluar dari kediaman Nyonya Wei Lian, kumohon maafkan aku." Jelas Hao Ran ketakutan.

"Bodoh! Menjaga anak kecil saja tidak bisa, bahkan sampai membuat dia memanggil wanita itu peri, kau harus dihukum Hao Ran!" Ucap Meixi

"Ampuni aku Nyonya...ampuni aku." Ucap Hao Ran.

"Sudahlah Meixi! Apa kau akan melakukan kekerasan didepan Zi Yu ? Lihatlah dia ketakutan karena teriakanmu." Ucap Zi Lan dengan penuh amarah.

"T-tapi kan..."

Belum selesai Meixi berbicara Zi Lan langsung memotongnya lalu meninggalkan kamar Meixi dengan menggendong Zi Yu.

"Diamlah, aku akan pergi keluar menenangkan Zi Yu." Ucap Zi Lan

Setelah kepergian Zi Lan dan putranya, Meixi langsung berdiri dan hendak menampar Hao Ran.

"Ampun Nyonya..." teriak Hao Ran

"Kau....ah...sudahlah, kali ini aku memaafkanmu tapi lain kali jangan sampai kau lengah, wanita gila itu bisa saja menyakiti putraku yang berharga, dan buanglah permen ini!" Ucap Meixi

"Baik Nyonya, terima kasih sudah memaafkanku." Ucap Hao Ran lega

Baru saja akan pergi meninggalkan kamar Meixi tapi langkahnya dihentikan oleh Nyonyanya itu.

"Tunggu Hao Ran, apa yang dilakukan wanita bodoh itu tadi ?" Tanya Meixi penasaran.

"Saat aku menemukan Tuan Muda Zi Yu, wanita itu sedang melamun Nyonya, kelihatannya ia sedang sakit." Jelas Hao Ran.

Setelah itu Meixi pun menyuruh Hao Ran untuk pergi.

"Wei Lian...Wei Lian sungguh malang sekali nasibmu, ibumu mati, ayahmu mati, bahkan anakmu juga mati. Entah bagaimana kalau pelayan kesayanganmu itu juga mati.." batin Lu Meixi.

Di sisi lain Wei Lian sedang menikmati kesendiriannya di kolam cermin bulan.

Episodes
1 BAB 1 : Emosi
2 BAB 2 : Transmigrasi
3 BAB 3 : Pesta
4 BAB 4 : Pengalihan
5 BAB 5 : Lukisan
6 BAB 6 : Kalung Giok Es
7 BAB 7 : Penyiksaan
8 BAB 8 : Pertunjukan
9 BAB 9 : Pencuri Perhatian
10 BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11 BAB 11 : Keracunan
12 BAB 12 : Pencarian
13 BAB 13 : Tuduhan
14 BAB 14 : Pembuktian
15 BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16 BAB 16 : Dia Orang Baik
17 BAB 17 : Keinginan Baru
18 BAB 18 : Pewaris Sah
19 BAB 19 : Orang Luar
20 BAB 20 : Buku Rahasia
21 BAB 21 : Danau Kenangan
22 BAB 22 : Perjamuan Kecil
23 BAB 23 : Tarian Burung Merak
24 BAB 24 : Jepit Rambut
25 BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26 BAB 26 : Sebuah Hadiah
27 BAB 27 : Perebut
28 BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29 BAB 29 : Tekad
30 BAB 30 : Xiao Wu
31 BAB 31: Janji
32 BAB 32 : Berjumpa Kembali
33 BAB 33 : Menculik
34 BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35 BAB 35 : Pengganggu
36 BAB 36 : Bunga Tidur
37 BAB 37 : Tabib
38 BAB 38 : Racun Bunga Biru
39 BAB 39 : Elakan
40 BAB 40 : Menepati Janji
41 BAB 41 : Orang Mencurigakan
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 : Pertemuan (2)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Emosi
2
BAB 2 : Transmigrasi
3
BAB 3 : Pesta
4
BAB 4 : Pengalihan
5
BAB 5 : Lukisan
6
BAB 6 : Kalung Giok Es
7
BAB 7 : Penyiksaan
8
BAB 8 : Pertunjukan
9
BAB 9 : Pencuri Perhatian
10
BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11
BAB 11 : Keracunan
12
BAB 12 : Pencarian
13
BAB 13 : Tuduhan
14
BAB 14 : Pembuktian
15
BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16
BAB 16 : Dia Orang Baik
17
BAB 17 : Keinginan Baru
18
BAB 18 : Pewaris Sah
19
BAB 19 : Orang Luar
20
BAB 20 : Buku Rahasia
21
BAB 21 : Danau Kenangan
22
BAB 22 : Perjamuan Kecil
23
BAB 23 : Tarian Burung Merak
24
BAB 24 : Jepit Rambut
25
BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26
BAB 26 : Sebuah Hadiah
27
BAB 27 : Perebut
28
BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29
BAB 29 : Tekad
30
BAB 30 : Xiao Wu
31
BAB 31: Janji
32
BAB 32 : Berjumpa Kembali
33
BAB 33 : Menculik
34
BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35
BAB 35 : Pengganggu
36
BAB 36 : Bunga Tidur
37
BAB 37 : Tabib
38
BAB 38 : Racun Bunga Biru
39
BAB 39 : Elakan
40
BAB 40 : Menepati Janji
41
BAB 41 : Orang Mencurigakan
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 : Pertemuan (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!