Setelah membuat Wei Lian jatuh, Meixi sendiri seolah berniat membunuh Wei Lian dengan belati di genggaman tangannya.
"Hiyaaa......" teriak Meixi.
Jlebbb!!!
Belati ditangan Meixi berhasil melukai tubuh Ye Han.
Ya, Xu Ye Han menerima tusukan itu agar Meixi tak berhasil melukai Wei Lian.
Xu Ye Han pun mengarahkan tangannya ke tubuh Meixi. Dengan tenaganya ia membuat Meixi mundur dengan sangat keras.
"Arghhhh...." teriak Meixi kesakitan.
Tubuh Meixi terpelanting cukup jauh, dan membuat pagar di area pertandingan hancur karena terhantam tubuhnya.
"Ye Han..." ucap Wei Lian dengan penuh kekhawatiran.
Xu Ye Han pun membantu Wei Lian untuk bangkit, tentu saja keberanian Xu Ye Han itu menjadi pembicaraan para tamu.
"Apa yang telah dilakukan Xu Ye Han itu, dia melukai Nyonya Lu Meixi didepan suaminya."
"Dia memang sangat pemberani."
"Kenapa dia selalu ikut campur dalam masalah yang menyangkut Nyonya Wei Lian ?"
Yuan Zi Lan sendiri sudah berada disisi Meixi, tampak jelas kalau ia sangat marah.
"Kepung dan serang laki-laki itu." Perintah Zi Lan pada murid-murid sekte Wei.
Mereka tentu saja langsung mengepung dan mengarahkan pedang pada Ye Han.
Namun mereka tak berani menyerang Ye Han karena Wei Lian sendiri berada disisinya.
"Apa kalian akan menyerang orang yang telah menyelamatkan pemimpin sekte Wei ini ?!" Tanya Wei Lian dengan penuh amarah.
Murid-murid dari sekte Wei pun langsung menjatuhkan pedang mereka.
"Lian'er apa yang kau lakukan ? Dia telah menyakiti Meixi." Ucap Zi Lan.
Sebelum Wei Lian membuka mulutnya, Ye Han langsung menjawab perkataan Zi Lan.
"Aku hanya melindungi Wei Lian saja Tuan, lagipula Nyonya Meixi juga menusukku." Jawab Ye Han.
"Aku tak ingin menusukmu Tuan Muda Kedua, aku ingin membalas Wei Lian yang sudah menyakiti putraku." Jawab Meixi lemah.
Zi Yu sendiri kini masih menangis ketakutan.
"Mungkin penglihatan dan pendengaran Nyonya Meixi sedikit bermasalah, aku sama sekali tak melihat kalau Wei Lian menyakiti putra anda." Jawab Ye Han.
Ye Han pun berjalan dan menggendong Zi Yu yang berada di pinggir area.
"Anak kecil jangan takut, paman tak akan menyakitimu." Ucap Ye Han dengan tersenyum manis.
Zi Yu pun mengangguk dengan polosnya.
"Paman akan bertanya dan jawablah dengan keras." Ucap Ye Han.
"Apa bibi itu menyakitimu ?" Tanya Ye Han sambil menunjuk Wei Lian.
Zi Yu menggelengkan kepalanya, "Peri tak menyakitiku."
"Lalu kenapa kau menangis ?" Tanyanya sekali lagi.
"Zi Yu ingin minta permen." Jawab Zi Yu.
Ye Han pun menurunkan Zi Yu dari gendongannya.
"Kalian sudah mendengar bukan ?"
Ia pun melangkahkan kakinya ke arah Wei Lian, ditatapnya wanita didepannya itu dengan serius.
Ia meminta Liuli yang kini sudah berada disampingnya untuk mengobati Wei Lian dikamar.
Ia sendiri juga berniat meninggalkan pesta yang sudah hancur ini.
"Tuan Zi Lan biarpun anda suami dari Wei Lian, tetaplah pemimpin sebenarnya dari sekte Wei ini adalah dia. Jadi mana mungkin anda yang orang luar dan bukan bermarga Wei bisa mengatakan kalau putra Nyonya Meixi yang akan mewarisi sekte Wei ini." Ucap Ye Han sambil berlalu pergi.
Tentunya kejadian ini membuat semua tamu mencemooh Yuan Zi Lan dan Meixi.
Meskipun Wei Lian terkenal kejam tapi nyatanya Nyonya Meixi itu lebih kejam.
......................
Yuan Zi Lan dan Yan Zi kini sedang berada dikamar Lu Meixi.
Istrinya itu terluka cukup parah.
"Hikss...hikss...Xu Ye Han itu... Aku benar-benar membencinya." Ucap Meixi.
"Kau ini sedang terluka Meixi, jangan bergerak sembarangan!" Bentak Yan Zi.
"Ibuu..." isak Meixi.
Zi Lan sendiri terdiam, padahal selama ini ialah yang mengurus sekte Wei ini dengan baik namun tetap saja para pendekar itu tak menganggap dirinya sebagai pemimpin.
Ya, sejak kematian Wei Meng Fan, ialah yang membantu Wei Lian mengurus sekte Wei.
Namun saat kesehatan Wei Lian semakin memburuk ia mengurus sekte Wei ini seorang diri.
Kini hanya karena ucapan Xu Ye Han itu ia kembali diremehkan oleh semua orang.
"Suamiku..." panggil Meixi.
Zi Lan hanya menatap Meixi, tak bisa ditutupi kalau ia juga marah pada Meixi.
"Apa kau benar-benar akan membunuh Wei Lian tadi ?" Tanya Zi Lan.
Meixi hanya terdiam, ia menundukkan kepalanya, ia tak ingin melihat suaminya yang sedang marah itu.
"Lihatlah temperamenmu itu, sekarang semua orang akan tahu kalau yang gila itu kau Meixi bukan Wei Lian!" Teriak Zi Lan.
Yan Zi pun terkejut mendengar ucapan menantunya itu.
"Apa yang kau katakan Zi Lan ? Wajar saja kalau Meixi berbuat seperti itu, Wei Lian dulu lah yang memulainya, padahal istrimu ini terluka parah tapi kau malah memarahinya." Ucap Yan Zi.
"Ibu...jangan melindunginya terus." Jawab Zi Lan.
"Dia ini putriku, tentu saja aku akan melindunginya." Bela Yan Zi.
Zi Lan hanya menghela nafasnya dengan sangat keras.
"Maaf." Ucap Meixi.
"Sudahlah lupakan saja." Jawab Zi Lan.
Yan Zi pun mendekati Zi Lan, ia mengelus punggung menantunya itu.
"Sebaiknya kau rayu Wei Lian itu untuk menyerahkan posisi pemimpin padamu." Ucap Yan Zi.
"Apa yang dikatakan ibu itu benar suamiku."
"Sekalian saja minta padanya jurus rahasia milik sekte Wei yang terkenal sangat hebat itu." Ucap Yan Zi.
"Ibu tahu soal itu ?" Tanya Zi Lan dengan ekspresi kaget.
"Meskipun ibu ini bodoh dan tak bisa berkultivasi tapi ibu pernah melihat Wei Meng Fan menggunakannya." jelas Yan Zi.
"Apa ibu tahu dimana Wei Meng Fan menyimpan buku itu ?" Tanya Zi Lan.
Yan Zi menggelengkan kepalanya, ia sama sekali tak tahu dimana mendiang suaminya itu menyimpan buku rahasia itu.
"Aku akan mencoba untuk merayunya nanti, lagipula itu juga akan berguna untuk Zi Yu." Ucap Zi Lan.
Tentu saja Meixi dan Yan Zi sangat bahagia. Dengan begitu semua orang akan menghormati mereka nantinya.
"Ibu...bukankah panggilan Yang Mulia Meixi itu akan sangat bagus untukku ?" Tanya Meixi kegirangan.
"Tentu saja putriku." Jawab Yan Zi.
Saat Yuan Zi Lan, Lu Meixi dan Yan Zi yang sedang berbahagia, Wei Lian justru sedang bersedih.
Ia juga terluka namun suaminya itu hanya memperdulikan Meixi.
"Apa yang harus kulakukan agar suamimu itu memperhatikanku Wei Lian ?" Batin Jian Mei.
"Hufttt...tubuh ini memang sangat lemah, padahal kemampuan Meixi tak bagus tapi aku tak bisa menghindari serangannya sama sekali." gerutu Jian Mei.
Padahal sebelum masuk kedalam novel ini ia selalu berpikir betapa hebatnya orang yang bisa menggunakan pedang, terbang dan menggunakan sihir.
Tapi ia sendiri justru tak bisa melakukannya walaupun sudah memasuki dunia novel.
"Haruskah aku meminta Yuan Zi Lan untuk mengajariku berkultivasi ? Mungkin saja dengan begitu aku juga bisa semakin dekat dengannya." pikir Wei Lian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Widya Wati
naif
2025-01-08
0