Malam hari di kediaman Wei Lian...
Ditemani oleh Liuli, Wei Lian menikmati teh herbal di dekat kolam cermin bulan.
Jian Mei yang merasuki tubuh Wei Lian pun masih bingung dengan apa yang terjadi di aula perjamuan tadi.
"Nyonya kenapa anda melamun ? Apa anda terpikirkan soal kalung tadi ?" Tanya Liuli yang sedang memijat tubuh Wei Lian.
Wei Lian pun tersenyum mendengar pertanyaan dari Liuli, memanglah pelayannya itu selalu tau apa yang ia pikirkan dan apa yang ia rasakan.
"Aku yakin kalau itu kalung milikku." Jawab Wei Lian
"Huftt... tapi tadi Tuan Muda Kedua Xu berkata bisa saja kalung yang ia pakai itu palsu Nyonya." Ucap Liuli
Wei Lian pun menghembuskan nafasnya kesal, ia berpikir kalau Liuli juga tak mempercayainya.
"Apa kau tak percaya padaku Liuli ?" Tanya Wei Lian.
Liuli yang mendengar itu langsung ketakutan, "Tentu saja aku percaya pada Nyonya, maafkan aku Nyonya kalau anda salah paham."
"Liuli apa kau ingat sewaktu kita kecil ibuku pernah mencoba menghancurkan kalung itu karena marah pada Ayah ?" Tanya Wei Lian
"Tentu saja aku mengingatnya Nyonya, namun karena kesehatan mendiang Nyonya Chang Xi yang memburuk ia tak bisa menghancurkan kalung itu." Ucap Liuli
Wei Lian pun tersenyum mendengar itu ia pun berkata, "Kesehatan ibuku memang sangat buruk, namun dia tetaplah pendekar yang hebat Liuli, meskipun kalung itu tak bisa hancur namun ia berhasil membuat retakan di batu giok es itu. Aku mengetahuinya karena ayah yang mengatakan dan menunjukkannya padaku."
Liuli pun sangat terkejut, ia tak menyangka kalau kalung itu memanglah kalung batu giok es milik Nyonya nya yang selama ini hilang.
"Berarti itu adalah kalung yang asli, bagaimana bisa kalung itu ada ditangan Nyonya Meixi ? Apa benar dia dalang dibalik perampokan itu ? Kalau benar berarti dialah salah satu pembunuh Tuan Muda Tian." Teriak Liuli
Tiba-tiba saja datanglah Meixi dan ibunya yang bernama Lu Yan Zi, diikuti beberapa pelayan mereka.
"Beraninya kau menuduhku sebagai pembunuh Wei Tian Li, apa kau sudah bosan hidup Liuli ?!" Teriak Meixi.
Yan Zi pun memerintahkan para pelayan untuk memegangi dan mengunci tubuh Wei Lian dan Liuli.
"Pegangi tubuh mereka dengan kuat dan yang lainnya ambilkan tongkat kayu yang ada didepan." Ucap Yan Zi.
Jian Mei pun tersadar kalau kejadian kali ini tak pernah ada didalam novel yang ia baca, apakah ini karena ia terus memprotes soal kalung itu tadi ?
"Beraninya kau membuatku malu dipesta tadi ? Bukankan Zi Lan sudah melarangmu untuk muncul dihadapan para tamu ?" Tanya Meixi.
Wei Lian pun menjawab pertanyaan Lu Meixi dengan sangat santai. "Kau sendiri yang membuat dirimu malu, lagipula kalung itu memanglah milikku."
Plakk!!!....
Meixi pun menampar pipi Wei Lian dengan sangat keras, bahkan bibir Wei Lian pun sampai mengeluarkan darah karena kerasnya tamparan itu.
"Nyonya!! Kumohon jangan menampar ataupun memukul Nyonya Wei Lian." Mohon Liuli.
Yan Zi dan Meixi pun tertawa mendengar ucapan memohon Liuli. Memanglah Liuli selalu takut kalau Nyonya yang ia layani itu terluka.
"Apa kau tak akan memohon ampunan karena telah menuduhku sebagai pembunuh anak penyakitan itu ?" Tanya Meixi.
Wei Lian yang mendengar itu pun tak bisa menahan kesedihannya.
"Bukankah kau juga seorang ibu ? Teganya kau bilang putraku penyakitan." Ucap Wei Lian.
"Bukankah dia itu memang penyakitan ? Makanya dia cepat mati," jawab Yan Zi lalu tertawa dengan sangat keras.
"Nyonya Yan Zi dia juga cucumu, kenapa bisa kau tertawa seperti itu ?" Ucap Liuli dengan menahan isak tangis.
"Cihhh....cucu darimananya ? Menyebut namanya pun sebenernya kami tidak sudi," ucap Meixi
"Kau adalah seorang pelayan beraninya kau berbicara tanpa ijin dariku." Ucap Yan Zi.
Meixi pun meminta para pelayan baru saja tiba setelah mengambil tongkat kayu untuk memukul Wei Lian dan Liuli.
Mereka pun langsung memukuli Wei Lian dan Liuli dengan sangat keras.
"Nyonya ampunilah Nyonya Wei Lian, kumohon jangan pukuli dia." Mohon Liuli dengan berlinang air mata.
Meixi pun meminta para pelayan untuk berhenti memukuli mereka berdua, "Berhenti."
Meixi pun mendekat ke arah Wei Lian.
"Apa kau tak akan memohon ampunan juga ?" Tanya Meixi.
Wei Lian pun memandang wajah Meixi dengan menangis.
"Teganya kalian berdua mengatakan hal seperti itu dan kau Meixi darimana kau mendapatkan kalung itu ?" Teriak Wei Lian.
Meixi pun tersenyum mengejek mendengar pertanyaan Wei Lian, ia berpikir kalau Wei Lian memanglah sangat menyedihkan saat ini.
"Memang aku seorang ibu tapi anakku tak seperti anakmu itu. Dan soal kalung itu aku membelinya sudah dari lama. Jadi kalung itu memang milikku." Jelas Meixi
Wei Lian pun meludah dihadapan Meixi, "Dasar iblis! Memanglah kau itu sangat suka berbohong. Kalau saja kau langsung memberikan kalung itu padaku pasti Tian Er tak akan mati."
Yan Zi yang tak terima putrinya di sebut iblis pun mengambil tongkat dari pelayan, dengan tangannya sendiri ia memukuli Wei Lian dengan sangat keras.
Bahkan Wei Lian sendiri sampai berteriak kesakitan.
"Arghhh..." teriak Wei Lian.
Liuli pun semakin menangis melihat perlakuan mereka pada Wei Lian.
"Hikss...hikss...Nyonya kumohon berhenti." Mohon Liuli.
Tak lama Yuan Zi Lan pun muncul, ia sudah menduga kalau hal ini akan terjadi. Ia pun meminta Yan Zi untuk berhenti memukuli Wei Lian.
"Ibu berhenti!" Teriak Zi Lan
Meixi dan Yan Zi pun terkejut dengan kemunculan Zi Lan. Setahu mereka Zi Lan sedang sibuk bercengkrama dengan para pendekar yang lain.
"Apa kalian tak melihat kalau Lian sudah sangat kesakitan ?!" Tanya Zi Lan dan langsung mengambil tongkat kayu yang ada ditangan ibu mertuanya.
Meixi pun mendengus kesal mendengar apa yang suaminya katakan.
"Suamiku, dia telah membuatku malu dihadapan para tamu makanya aku harus menghukumnya sampai ia memohon ampun padaku!" Ucap Meixi.
Zi Lan hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar ucapan istrinya itu.
"Tutup mulutmu itu Meixi!" Ucap Zi Lan
"Kau membentakku karena wanita ini ?!" Tanya Meixi
"Meixi, Lian juga istriku, lagipula memang seharusnya kau tak melakukan ini dihari bahagia kita. Apa kau ingin membuat para tamu tahu soal pemukulan ini ?"
Meixi pun akhirnya tersadar, kalau sampai para tamu mengetahui hal ini pastinya reputasi dirinya dan juga Zi Lan bisa hancur.
Apalagi mereka juga tau kalau tadi ia dan Wei Lian memperdebatkan soal kalung batu giok es.
Meixi pun langsung pergi meninggalkan kediaman Wei Lian lalu diikuti oleh ibu dan para pelayannya.
"Liuli mintalah tabib untuk mengobati Lian Er dan dirimu, setelah itu kau istirahatlah, biar pelayan lain yang merawatnya. Aku harus menemani para tamu lagi, jadi mengertilah kalau aku tak bisa menjagamu Lian Er." Ucap Zi Lan.
Setelah itu Zi Lan pun langsung pergi begitu saja meninggalkan kediaman Wei Lian seolah tak ada apa-apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Widya Wati
punya suami kok kayak anjing...maaf Thor.. esmosi jiwa
2025-01-08
0
est
nyebelin suaminya...wei lan harus belajar bela diri harus kuat jangan lembek
2022-11-20
2
El Nino
cermin bulan atau cermin bintang kak ?🤭
2022-08-04
0