BAB 7 : Penyiksaan

Malam hari di kediaman Wei Lian...

Ditemani oleh Liuli, Wei Lian menikmati teh herbal di dekat kolam cermin bulan.

Jian Mei yang merasuki tubuh Wei Lian pun masih bingung dengan apa yang terjadi di aula perjamuan tadi.

"Nyonya kenapa anda melamun ? Apa anda terpikirkan soal kalung tadi ?" Tanya Liuli yang sedang memijat tubuh Wei Lian.

Wei Lian pun tersenyum mendengar pertanyaan dari Liuli, memanglah pelayannya itu selalu tau apa yang ia pikirkan dan apa yang ia rasakan.

"Aku yakin kalau itu kalung milikku." Jawab Wei Lian

"Huftt... tapi tadi Tuan Muda Kedua Xu berkata bisa saja kalung yang ia pakai itu palsu Nyonya." Ucap Liuli

Wei Lian pun menghembuskan nafasnya kesal, ia berpikir kalau Liuli juga tak mempercayainya.

"Apa kau tak percaya padaku Liuli ?" Tanya Wei Lian.

Liuli yang mendengar itu langsung ketakutan, "Tentu saja aku percaya pada Nyonya, maafkan aku Nyonya kalau anda salah paham."

"Liuli apa kau ingat sewaktu kita kecil ibuku pernah mencoba menghancurkan kalung itu karena marah pada Ayah ?" Tanya Wei Lian

"Tentu saja aku mengingatnya Nyonya, namun karena kesehatan mendiang Nyonya Chang Xi yang memburuk ia tak bisa menghancurkan kalung itu." Ucap Liuli

Wei Lian pun tersenyum mendengar itu ia pun berkata, "Kesehatan ibuku memang sangat buruk, namun dia tetaplah pendekar yang hebat Liuli, meskipun kalung itu tak bisa hancur namun ia berhasil membuat retakan di batu giok es itu. Aku mengetahuinya karena ayah yang mengatakan dan menunjukkannya padaku."

Liuli pun sangat terkejut, ia tak menyangka kalau kalung itu memanglah kalung batu giok es milik Nyonya nya yang selama ini hilang.

"Berarti itu adalah kalung yang asli, bagaimana bisa kalung itu ada ditangan Nyonya Meixi ? Apa benar dia dalang dibalik perampokan itu ? Kalau benar berarti dialah salah satu pembunuh Tuan Muda Tian." Teriak Liuli

Tiba-tiba saja datanglah Meixi dan ibunya yang bernama Lu Yan Zi, diikuti beberapa pelayan mereka.

"Beraninya kau menuduhku sebagai pembunuh Wei Tian Li, apa kau sudah bosan hidup Liuli ?!" Teriak Meixi.

Yan Zi pun memerintahkan para pelayan untuk memegangi dan mengunci tubuh Wei Lian dan Liuli.

"Pegangi tubuh mereka dengan kuat dan yang lainnya ambilkan tongkat kayu yang ada didepan." Ucap Yan Zi.

Jian Mei pun tersadar kalau kejadian kali ini tak pernah ada didalam novel yang ia baca, apakah ini karena ia terus memprotes soal kalung itu tadi ?

"Beraninya kau membuatku malu dipesta tadi ? Bukankan Zi Lan sudah melarangmu untuk muncul dihadapan para tamu ?" Tanya Meixi.

Wei Lian pun menjawab pertanyaan Lu Meixi dengan sangat santai. "Kau sendiri yang membuat dirimu malu, lagipula kalung itu memanglah milikku."

Plakk!!!....

Meixi pun menampar pipi Wei Lian dengan sangat keras, bahkan bibir Wei Lian pun sampai mengeluarkan darah karena kerasnya tamparan itu.

"Nyonya!! Kumohon jangan menampar ataupun memukul Nyonya Wei Lian." Mohon Liuli.

Yan Zi dan Meixi pun tertawa mendengar ucapan memohon Liuli. Memanglah Liuli selalu takut kalau Nyonya yang ia layani itu terluka.

"Apa kau tak akan memohon ampunan karena telah menuduhku sebagai pembunuh anak penyakitan itu ?" Tanya Meixi.

Wei Lian yang mendengar itu pun tak bisa menahan kesedihannya.

"Bukankah kau juga seorang ibu ? Teganya kau bilang putraku penyakitan." Ucap Wei Lian.

"Bukankah dia itu memang penyakitan ? Makanya dia cepat mati," jawab Yan Zi lalu tertawa dengan sangat keras.

"Nyonya Yan Zi dia juga cucumu, kenapa bisa kau tertawa seperti itu ?" Ucap Liuli dengan menahan isak tangis.

"Cihhh....cucu darimananya ? Menyebut namanya pun sebenernya kami tidak sudi," ucap Meixi

"Kau adalah seorang pelayan beraninya kau berbicara tanpa ijin dariku." Ucap Yan Zi.

Meixi pun meminta para pelayan baru saja tiba setelah mengambil tongkat kayu untuk memukul Wei Lian dan Liuli.

Mereka pun langsung memukuli Wei Lian dan Liuli dengan sangat keras.

"Nyonya ampunilah Nyonya Wei Lian, kumohon jangan pukuli dia." Mohon Liuli dengan berlinang air mata.

Meixi pun meminta para pelayan untuk berhenti memukuli mereka berdua, "Berhenti."

Meixi pun mendekat ke arah Wei Lian.

"Apa kau tak akan memohon ampunan juga ?" Tanya Meixi.

Wei Lian pun memandang wajah Meixi dengan menangis.

"Teganya kalian berdua mengatakan hal seperti itu dan kau Meixi darimana kau mendapatkan kalung itu ?" Teriak Wei Lian.

Meixi pun tersenyum mengejek mendengar pertanyaan Wei Lian, ia berpikir kalau Wei Lian memanglah sangat menyedihkan saat ini.

"Memang aku seorang ibu tapi anakku tak seperti anakmu itu. Dan soal kalung itu aku membelinya sudah dari lama. Jadi kalung itu memang milikku." Jelas Meixi

Wei Lian pun meludah dihadapan Meixi, "Dasar iblis! Memanglah kau itu sangat suka berbohong. Kalau saja kau langsung memberikan kalung itu padaku pasti Tian Er tak akan mati."

Yan Zi yang tak terima putrinya di sebut iblis pun mengambil tongkat dari pelayan, dengan tangannya sendiri ia memukuli Wei Lian dengan sangat keras.

Bahkan Wei Lian sendiri sampai berteriak kesakitan.

"Arghhh..." teriak Wei Lian.

Liuli pun semakin menangis melihat perlakuan mereka pada Wei Lian.

"Hikss...hikss...Nyonya kumohon berhenti." Mohon Liuli.

Tak lama Yuan Zi Lan pun muncul, ia sudah menduga kalau hal ini akan terjadi. Ia pun meminta Yan Zi untuk berhenti memukuli Wei Lian.

"Ibu berhenti!" Teriak Zi Lan

Meixi dan Yan Zi pun terkejut dengan kemunculan Zi Lan. Setahu mereka Zi Lan sedang sibuk bercengkrama dengan para pendekar yang lain.

"Apa kalian tak melihat kalau Lian sudah sangat kesakitan ?!" Tanya Zi Lan dan langsung mengambil tongkat kayu yang ada ditangan ibu mertuanya.

Meixi pun mendengus kesal mendengar apa yang suaminya katakan.

"Suamiku, dia telah membuatku malu dihadapan para tamu makanya aku harus menghukumnya sampai ia memohon ampun padaku!" Ucap Meixi.

Zi Lan hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar ucapan istrinya itu.

"Tutup mulutmu itu Meixi!" Ucap Zi Lan

"Kau membentakku karena wanita ini ?!" Tanya Meixi

"Meixi, Lian juga istriku, lagipula memang seharusnya kau tak melakukan ini dihari bahagia kita. Apa kau ingin membuat para tamu tahu soal pemukulan ini ?"

Meixi pun akhirnya tersadar, kalau sampai para tamu mengetahui hal ini pastinya reputasi dirinya dan juga Zi Lan bisa hancur.

Apalagi mereka juga tau kalau tadi ia dan Wei Lian memperdebatkan soal kalung batu giok es.

Meixi pun langsung pergi meninggalkan kediaman Wei Lian lalu diikuti oleh ibu dan para pelayannya.

"Liuli mintalah tabib untuk mengobati Lian Er dan dirimu, setelah itu kau istirahatlah, biar pelayan lain yang merawatnya. Aku harus menemani para tamu lagi, jadi mengertilah kalau aku tak bisa menjagamu Lian Er." Ucap Zi Lan.

Setelah itu Zi Lan pun langsung pergi begitu saja meninggalkan kediaman Wei Lian seolah tak ada apa-apa.

Terpopuler

Comments

Widya Wati

Widya Wati

punya suami kok kayak anjing...maaf Thor.. esmosi jiwa

2025-01-08

0

est

est

nyebelin suaminya...wei lan harus belajar bela diri harus kuat jangan lembek

2022-11-20

2

El Nino

El Nino

cermin bulan atau cermin bintang kak ?🤭

2022-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Emosi
2 BAB 2 : Transmigrasi
3 BAB 3 : Pesta
4 BAB 4 : Pengalihan
5 BAB 5 : Lukisan
6 BAB 6 : Kalung Giok Es
7 BAB 7 : Penyiksaan
8 BAB 8 : Pertunjukan
9 BAB 9 : Pencuri Perhatian
10 BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11 BAB 11 : Keracunan
12 BAB 12 : Pencarian
13 BAB 13 : Tuduhan
14 BAB 14 : Pembuktian
15 BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16 BAB 16 : Dia Orang Baik
17 BAB 17 : Keinginan Baru
18 BAB 18 : Pewaris Sah
19 BAB 19 : Orang Luar
20 BAB 20 : Buku Rahasia
21 BAB 21 : Danau Kenangan
22 BAB 22 : Perjamuan Kecil
23 BAB 23 : Tarian Burung Merak
24 BAB 24 : Jepit Rambut
25 BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26 BAB 26 : Sebuah Hadiah
27 BAB 27 : Perebut
28 BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29 BAB 29 : Tekad
30 BAB 30 : Xiao Wu
31 BAB 31: Janji
32 BAB 32 : Berjumpa Kembali
33 BAB 33 : Menculik
34 BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35 BAB 35 : Pengganggu
36 BAB 36 : Bunga Tidur
37 BAB 37 : Tabib
38 BAB 38 : Racun Bunga Biru
39 BAB 39 : Elakan
40 BAB 40 : Menepati Janji
41 BAB 41 : Orang Mencurigakan
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 : Pertemuan (2)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Emosi
2
BAB 2 : Transmigrasi
3
BAB 3 : Pesta
4
BAB 4 : Pengalihan
5
BAB 5 : Lukisan
6
BAB 6 : Kalung Giok Es
7
BAB 7 : Penyiksaan
8
BAB 8 : Pertunjukan
9
BAB 9 : Pencuri Perhatian
10
BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11
BAB 11 : Keracunan
12
BAB 12 : Pencarian
13
BAB 13 : Tuduhan
14
BAB 14 : Pembuktian
15
BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16
BAB 16 : Dia Orang Baik
17
BAB 17 : Keinginan Baru
18
BAB 18 : Pewaris Sah
19
BAB 19 : Orang Luar
20
BAB 20 : Buku Rahasia
21
BAB 21 : Danau Kenangan
22
BAB 22 : Perjamuan Kecil
23
BAB 23 : Tarian Burung Merak
24
BAB 24 : Jepit Rambut
25
BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26
BAB 26 : Sebuah Hadiah
27
BAB 27 : Perebut
28
BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29
BAB 29 : Tekad
30
BAB 30 : Xiao Wu
31
BAB 31: Janji
32
BAB 32 : Berjumpa Kembali
33
BAB 33 : Menculik
34
BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35
BAB 35 : Pengganggu
36
BAB 36 : Bunga Tidur
37
BAB 37 : Tabib
38
BAB 38 : Racun Bunga Biru
39
BAB 39 : Elakan
40
BAB 40 : Menepati Janji
41
BAB 41 : Orang Mencurigakan
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 : Pertemuan (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!