Sebelumnya,
"Sebenarnua kenapa Bos memerintahkan kita untuk mencari bahan-bahan ini ?" Tanya seorang pemuda pada wanita yang ada disebelahnya.
"Entahlah, aku juga tak tau kenapa Xuan Yi." Jawab wanita itu.
Mereka berdua pun datang ke sebuah toko obat dan mencari bahan-bahan sesuai dengan catatan yang diberikan.
"Kenapa ini mahal sekali ?"
"Nona muda, bahan-bahan yang anda cari ini sangat sulit untuk dicari, lagipula harga ditoko kami itu lebih murah daripada di toko lain." Jawab pedagang tersebut.
"Baiklah-baiklah, bungkuskan saja ini." Ucap wanita itu.
Setelah mendapatkan semua bahan-bahan yang dicari, mereka berdua pun menuju sebuah kedai.
"Kak Ah Ran kau ingin makan apa ?" Tanya Xuan Yi.
"Pesan mie saja, kita sudah memakai banyak uang untuk membeli bahan-bahan ini." Jawab wanita yang dipanggil Ah Ran itu.
Xuan Yi mendengus kesal mendengar jawaban Ah Ran, ia kan sangat lapar, apalagi tenaganya sudah habis karena berkeliling pasar tadi.
"Pelit sekali, kita kan berkeliling dari tadi, makan mie saja tak bisa membuat perutku kenyang." Balas Xuan Yi.
Tak lama datanglah orang yang sedari tadi mereka tunggu.
"Bos.."
"Tuanku anda sudah datang."
Ucap Xuan Yi dan Ah Ran bersamaan.
"Apa kalian sudah mendapatkan semua bahan-bahan itu ?" Tanya orang itu.
"Sudah bos." Jawab Xuan Yi lalu memberikan bahan-bahan tersebut pada orang yang ia panggil bos itu.
"Kerja bagus." Puji lelaki tersebut.
"Makanlah bersama kami Tuan, sudah beberapa hari ini kita tak bertemu dan menghabiskan waktu bersama." Pinta Ah Ran.
"Kak Ah Ran..kau mengajak bos makan bersama tapi hanya memesan mie saja, mana mungkin dia mau makan." Ucap Xuan Yi.
Lelaki tersebut tertawa kecil mendengar ucapan Xuan Yi.
"Aku harus segera pergi, kalian berdua menginaplah di penginapan Luo, tak lama kita akan bertemu disana." Ucap lelaki tersebut lalu berdiri.
"Tuan tak akan makan bersama kami ?" Tanya Ah Ran.
"Aku masih sangat sibuk Ah Ran." Jawab lelaki tersebut.
"Yahhhh.....perutku tak akan kenyang." Gumam Xuan Yi.
"Pesanlah daging dan makanlah sampai perutmu itu puas Xuan Yi." Ucap lelaki itu lalu beranjak pergi meninggalkan kedai.
Xuan Yi yang kegirangan pun memanggil pelayan dan meminta mereka untuk segera menghidangkan daging dan masakan enak lainnya.
Berbeda dengan Xuan Yi yang kegirangan, Ah Ran menjadi sangat murung dan kesal. Xuan Yi yang menyadarinya pun meminta Ah Ran untuk tidak cemberut lagi.
"Berhentilah memanyunkan mulutmu kak, ciumlah aroma daging ini, ahhh....sangat harum sekali." Ucap Xuan Yi.
"Kau ini cuma tahu makan saja." gerutu Ah Ran.
Disisi lain Xu Si Ming sedang menceramahi adiknya itu didalam kamar..
"Kau Ye Han! Kenapa bisa kau seceroboh itu ? Begitu kita pulang dan ayah melihat luka-lukamu ini pasti dia akan sangat marah." Ucap Si Ming.
Ye Han sama sekali tak menghiraukan omelan Si Ming, ia justru asyik meminum seguci arak bersama dengan Jin Ling.
"Kalian ini ya bukannya mendengarkanku malah asyik minum!" Bentak Si Ming.
"Kak, aku ini tidak tuli, kau bicara keras seperti itu sudah pasti aku mendengarnya." Elak Ye Han.
"Huh!...Kau memang paling suka membuatku kesal Ye Han, kalau kau pulang dengan kemenanganmu pasti ayah tak akan marah, ia pasti juga akan lebih kecewa karena kau kalah dengan cara menyerah begitu saja." Gerutu Si Ming sekali lagi.
"Kak, aku takut kalau aku tak menyerah Tuan Dongfang akan lebih malu." Jawab Ye Han dengan santai.
"Banyak alasan." Balas Si Ming.
Ye Han pun terus berusaha membujuk kakaknya itu agar tak terus mengomeli dirinya dan juga Jin Ling.
"Kak aku harus pergi." Ucap Ye Han
"Pergi kemana lagi ?!" Tanya Si Ming dengan penuh curiga.
"Aku harus menemani Jin Ling menemui seorang wanita, kalau ia tak pergi entah kapan lagi datang kesempatan yang sangat langka seperti ini." Ucap Ye Han.
Jin Ling pun terkejut dengan apa yang dikatakan Ye Han. Namun ia tetap mengiyakan saja agar Si Ming tak curiga.
Setelah mendapat ijin dari Si Ming, Jin Ling pun memprotes pada Ye Han, bagaimana bisa ia dijadikan alasan agar diperbolehkan pergi.
"Kenapa Tuan beralasan seperti itu ? Benar-benar memalukan." Ucap Jin Ling.
"Kau kan tau kalau kakak ku itu pasti tak akan membiarkanku pergi lagi, jadi ya dengan terpaksa aku membuat alasan seperti itu." Jawab Ye Han.
"Hahh....padahal anda biasanya juga kabur meskipun dilarang." Ucap Jin Ling kesal.
"Sudahlah, apa kau akan terus-terusan menggerutu dan melawanku ?" Tanya Ye Han.
Jin Ling terdiam sejenak mendengar pertanyaan Ye Han, ingin sekali rasanya ia memarahi Tuannya itu.
"Baiklah maafkan aku Tuan, aku juga minta tolong lain kali kalau membuat alasan beritahu aku dulu." Ucap Jin Ling.
Setelah itupun Ye Han berpamitan untuk pergi, ia meminta Jin Ling untuk bersembunyi di penginapan Luo.
"Tuan akan kemana ? Jangan membuat masalah." Ucap Jin Ling.
Bukannya menjawab, Ye Han hanya tersenyum lalu meninggalkan Jin Ling sendirian.
...----------------...
Pagi harinya...
Saat kembali Ye Han mendengar beberapa murid dari sektenya yang sedang bergossip.
"Apa kalian dengar kalau semalam Yang Mulia Wei Lian diracuni oleh seseorang ?"
"Kira-kira siapa yang berani melakukan hal seperti itu ?"
"Mungkin memang benar kalau dia punya banyak musuh ?"
"Punya banyak musuh bagaimana ?"
"Kau tidak dengar rumor kalau dia itu menjadi gila dan kejam setelah putranya meninggal ?"
"Kemampuannya saja sangat buruk bagaimana dia punya musuh ? Kurasa melawanku saja ia tak akan mampu."
"Apa katamu ? Walaupun begitu tetap saja kan ia dipanggil dengan sebutan Yang Mulia."
"Cihhh....itu kan karena ayahnya yang begitu hebat dan memimpin para sekte yang lain."
"Benar, harusnya sekarang ia tak perlu lagi dipanggil dengan sebutan Yang Mulia."
Ye Han pun mendatangi murid-murid yang asyik bergosip itu.
"Kurasa lidah kalian lebih tajam dari pedang yang kalian genggam." Ucap Ye Han.
Murid-murid itu pun menunduk memberi hormat pada Ye Han yang tiba-tiba saja muncul.
"Salam senior Ye Han." Ucap mereka.
"Apa kalian ingin dihukum ?" Tanya Ye Han.
Murid-murid itupun menggeleng dan meminta maaf agar mereka tidak mendapat hukuman.
"Tidak senior, kamu tak ingin dihukum." Jawab mereka.
Ye Han pun menyuruh mereka pergi untuk berlatih kembali.
"Pergilah, latihanlah dengan serius dan jangan bergossip yang tidak-tidak."
Seperginya murid-murid itu Ye Han langsung pergi kedalam kamarnya untuk bertanya pada Jin Ling tentang apa yang digossipkan murid-murid tadi.
Ya, ia sudah mengirim pesan pada Jin Ling agar ia kembali begitu menerima pesan darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments