BAB 12 : Pencarian

Sebelumnya,

"Sebenarnua kenapa Bos memerintahkan kita untuk mencari bahan-bahan ini ?" Tanya seorang pemuda pada wanita yang ada disebelahnya.

"Entahlah, aku juga tak tau kenapa Xuan Yi." Jawab wanita itu.

Mereka berdua pun datang ke sebuah toko obat dan mencari bahan-bahan sesuai dengan catatan yang diberikan.

"Kenapa ini mahal sekali ?"

"Nona muda, bahan-bahan yang anda cari ini sangat sulit untuk dicari, lagipula harga ditoko kami itu lebih murah daripada di toko lain." Jawab pedagang tersebut.

"Baiklah-baiklah, bungkuskan saja ini." Ucap wanita itu.

Setelah mendapatkan semua bahan-bahan yang dicari, mereka berdua pun menuju sebuah kedai.

"Kak Ah Ran kau ingin makan apa ?" Tanya Xuan Yi.

"Pesan mie saja, kita sudah memakai banyak uang untuk membeli bahan-bahan ini." Jawab wanita yang dipanggil Ah Ran itu.

Xuan Yi mendengus kesal mendengar jawaban Ah Ran, ia kan sangat lapar, apalagi tenaganya sudah habis karena berkeliling pasar tadi.

"Pelit sekali, kita kan berkeliling dari tadi, makan mie saja tak bisa membuat perutku kenyang." Balas Xuan Yi.

Tak lama datanglah orang yang sedari tadi mereka tunggu.

"Bos.."

"Tuanku anda sudah datang."

Ucap Xuan Yi dan Ah Ran bersamaan.

"Apa kalian sudah mendapatkan semua bahan-bahan itu ?" Tanya orang itu.

"Sudah bos." Jawab Xuan Yi lalu memberikan bahan-bahan tersebut pada orang yang ia panggil bos itu.

"Kerja bagus." Puji lelaki tersebut.

"Makanlah bersama kami Tuan, sudah beberapa hari ini kita tak bertemu dan menghabiskan waktu bersama." Pinta Ah Ran.

"Kak Ah Ran..kau mengajak bos makan bersama tapi hanya memesan mie saja, mana mungkin dia mau makan." Ucap Xuan Yi.

Lelaki tersebut tertawa kecil mendengar ucapan Xuan Yi.

"Aku harus segera pergi, kalian berdua menginaplah di penginapan Luo, tak lama kita akan bertemu disana." Ucap lelaki tersebut lalu berdiri.

"Tuan tak akan makan bersama kami ?" Tanya Ah Ran.

"Aku masih sangat sibuk Ah Ran." Jawab lelaki tersebut.

"Yahhhh.....perutku tak akan kenyang." Gumam Xuan Yi.

"Pesanlah daging dan makanlah sampai perutmu itu puas Xuan Yi." Ucap lelaki itu lalu beranjak pergi meninggalkan kedai.

Xuan Yi yang kegirangan pun memanggil pelayan dan meminta mereka untuk segera menghidangkan daging dan masakan enak lainnya.

Berbeda dengan Xuan Yi yang kegirangan, Ah Ran menjadi sangat murung dan kesal. Xuan Yi yang menyadarinya pun meminta Ah Ran untuk tidak cemberut lagi.

"Berhentilah memanyunkan mulutmu kak, ciumlah aroma daging ini, ahhh....sangat harum sekali." Ucap Xuan Yi.

"Kau ini cuma tahu makan saja." gerutu Ah Ran.

Disisi lain Xu Si Ming sedang menceramahi adiknya itu didalam kamar..

"Kau Ye Han! Kenapa bisa kau seceroboh itu ? Begitu kita pulang dan ayah melihat luka-lukamu ini pasti dia akan sangat marah." Ucap Si Ming.

Ye Han sama sekali tak menghiraukan omelan Si Ming, ia justru asyik meminum seguci arak bersama dengan Jin Ling.

"Kalian ini ya bukannya mendengarkanku malah asyik minum!" Bentak Si Ming.

"Kak, aku ini tidak tuli, kau bicara keras seperti itu sudah pasti aku mendengarnya." Elak Ye Han.

"Huh!...Kau memang paling suka membuatku kesal Ye Han, kalau kau pulang dengan kemenanganmu pasti ayah tak akan marah, ia pasti juga akan lebih kecewa karena kau kalah dengan cara menyerah begitu saja." Gerutu Si Ming sekali lagi.

"Kak, aku takut kalau aku tak menyerah Tuan Dongfang akan lebih malu." Jawab Ye Han dengan santai.

"Banyak alasan." Balas Si Ming.

Ye Han pun terus berusaha membujuk kakaknya itu agar tak terus mengomeli dirinya dan juga Jin Ling.

"Kak aku harus pergi." Ucap Ye Han

"Pergi kemana lagi ?!" Tanya Si Ming dengan penuh curiga.

"Aku harus menemani Jin Ling menemui seorang wanita, kalau ia tak pergi entah kapan lagi datang kesempatan yang sangat langka seperti ini." Ucap Ye Han.

Jin Ling pun terkejut dengan apa yang dikatakan Ye Han. Namun ia tetap mengiyakan saja agar Si Ming tak curiga.

Setelah mendapat ijin dari Si Ming, Jin Ling pun memprotes pada Ye Han, bagaimana bisa ia dijadikan alasan agar diperbolehkan pergi.

"Kenapa Tuan beralasan seperti itu ? Benar-benar memalukan." Ucap Jin Ling.

"Kau kan tau kalau kakak ku itu pasti tak akan membiarkanku pergi lagi, jadi ya dengan terpaksa aku membuat alasan seperti itu." Jawab Ye Han.

"Hahh....padahal anda biasanya juga kabur meskipun dilarang." Ucap Jin Ling kesal.

"Sudahlah, apa kau akan terus-terusan menggerutu dan melawanku ?" Tanya Ye Han.

Jin Ling terdiam sejenak mendengar pertanyaan Ye Han, ingin sekali rasanya ia memarahi Tuannya itu.

"Baiklah maafkan aku Tuan, aku juga minta tolong lain kali kalau membuat alasan beritahu aku dulu." Ucap Jin Ling.

Setelah itupun Ye Han berpamitan untuk pergi, ia meminta Jin Ling untuk bersembunyi di penginapan Luo.

"Tuan akan kemana ? Jangan membuat masalah." Ucap Jin Ling.

Bukannya menjawab, Ye Han hanya tersenyum lalu meninggalkan Jin Ling sendirian.

...----------------...

Pagi harinya...

Saat kembali Ye Han mendengar beberapa murid dari sektenya yang sedang bergossip.

"Apa kalian dengar kalau semalam Yang Mulia Wei Lian diracuni oleh seseorang ?"

"Kira-kira siapa yang berani melakukan hal seperti itu ?"

"Mungkin memang benar kalau dia punya banyak musuh ?"

"Punya banyak musuh bagaimana ?"

"Kau tidak dengar rumor kalau dia itu menjadi gila dan kejam setelah putranya meninggal ?"

"Kemampuannya saja sangat buruk bagaimana dia punya musuh ? Kurasa melawanku saja ia tak akan mampu."

"Apa katamu ? Walaupun begitu tetap saja kan ia dipanggil dengan sebutan Yang Mulia."

"Cihhh....itu kan karena ayahnya yang begitu hebat dan memimpin para sekte yang lain."

"Benar, harusnya sekarang ia tak perlu lagi dipanggil dengan sebutan Yang Mulia."

Ye Han pun mendatangi murid-murid yang asyik bergosip itu.

"Kurasa lidah kalian lebih tajam dari pedang yang kalian genggam." Ucap Ye Han.

Murid-murid itu pun menunduk memberi hormat pada Ye Han yang tiba-tiba saja muncul.

"Salam senior Ye Han." Ucap mereka.

"Apa kalian ingin dihukum ?" Tanya Ye Han.

Murid-murid itupun menggeleng dan meminta maaf agar mereka tidak mendapat hukuman.

"Tidak senior, kamu tak ingin dihukum." Jawab mereka.

Ye Han pun menyuruh mereka pergi untuk berlatih kembali.

"Pergilah, latihanlah dengan serius dan jangan bergossip yang tidak-tidak."

Seperginya murid-murid itu Ye Han langsung pergi kedalam kamarnya untuk bertanya pada Jin Ling tentang apa yang digossipkan murid-murid tadi.

Ya, ia sudah mengirim pesan pada Jin Ling agar ia kembali begitu menerima pesan darinya.

Episodes
1 BAB 1 : Emosi
2 BAB 2 : Transmigrasi
3 BAB 3 : Pesta
4 BAB 4 : Pengalihan
5 BAB 5 : Lukisan
6 BAB 6 : Kalung Giok Es
7 BAB 7 : Penyiksaan
8 BAB 8 : Pertunjukan
9 BAB 9 : Pencuri Perhatian
10 BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11 BAB 11 : Keracunan
12 BAB 12 : Pencarian
13 BAB 13 : Tuduhan
14 BAB 14 : Pembuktian
15 BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16 BAB 16 : Dia Orang Baik
17 BAB 17 : Keinginan Baru
18 BAB 18 : Pewaris Sah
19 BAB 19 : Orang Luar
20 BAB 20 : Buku Rahasia
21 BAB 21 : Danau Kenangan
22 BAB 22 : Perjamuan Kecil
23 BAB 23 : Tarian Burung Merak
24 BAB 24 : Jepit Rambut
25 BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26 BAB 26 : Sebuah Hadiah
27 BAB 27 : Perebut
28 BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29 BAB 29 : Tekad
30 BAB 30 : Xiao Wu
31 BAB 31: Janji
32 BAB 32 : Berjumpa Kembali
33 BAB 33 : Menculik
34 BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35 BAB 35 : Pengganggu
36 BAB 36 : Bunga Tidur
37 BAB 37 : Tabib
38 BAB 38 : Racun Bunga Biru
39 BAB 39 : Elakan
40 BAB 40 : Menepati Janji
41 BAB 41 : Orang Mencurigakan
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 : Pertemuan (2)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Emosi
2
BAB 2 : Transmigrasi
3
BAB 3 : Pesta
4
BAB 4 : Pengalihan
5
BAB 5 : Lukisan
6
BAB 6 : Kalung Giok Es
7
BAB 7 : Penyiksaan
8
BAB 8 : Pertunjukan
9
BAB 9 : Pencuri Perhatian
10
BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11
BAB 11 : Keracunan
12
BAB 12 : Pencarian
13
BAB 13 : Tuduhan
14
BAB 14 : Pembuktian
15
BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16
BAB 16 : Dia Orang Baik
17
BAB 17 : Keinginan Baru
18
BAB 18 : Pewaris Sah
19
BAB 19 : Orang Luar
20
BAB 20 : Buku Rahasia
21
BAB 21 : Danau Kenangan
22
BAB 22 : Perjamuan Kecil
23
BAB 23 : Tarian Burung Merak
24
BAB 24 : Jepit Rambut
25
BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26
BAB 26 : Sebuah Hadiah
27
BAB 27 : Perebut
28
BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29
BAB 29 : Tekad
30
BAB 30 : Xiao Wu
31
BAB 31: Janji
32
BAB 32 : Berjumpa Kembali
33
BAB 33 : Menculik
34
BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35
BAB 35 : Pengganggu
36
BAB 36 : Bunga Tidur
37
BAB 37 : Tabib
38
BAB 38 : Racun Bunga Biru
39
BAB 39 : Elakan
40
BAB 40 : Menepati Janji
41
BAB 41 : Orang Mencurigakan
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 : Pertemuan (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!