Dengan telaten Liuli membasuh tubuh Wei Lian dengan rendaman air yang sudah dicampur dengan bunga dan beberapa wewangian.
"Inilah yang kusuka setelah masuk di dunia ini, selalu ada pelayan yang menyiapkan segala keperluanku." Batin Jian Mei.
Tak ingin terlalu terlarut dalam kenyamanan ini Jian Mei pun bertanya pada Liuli.
"Sekarang hari apa dan tahun berapa ?" Tanya Jian Mei
Liuli memandang Wei Lian dengan perasaan iba, ia tak menyangka kalau Nyonya yang ia layani ini akan kehilangan beberapa ingatannya karena kesedihan yang berlarut-larut.
"Sekarang adalah hari selasa tahun 208613 Nyonya. 1 bulan lagi akan memasuki musim dingin Nyonya." Jawab Liuli
Wei Lian terdiam mendengar jawaban itu, seingatnya tahun ini adalah tahun kematian putranya.
"Kalau begitu dimana Tian Er sekarang?" Tanya Wei Lian dengan penuh semangat.
Mendengar pertanyaan Nyonya nya itu Liuli hanya bisa menunduk, ia bingung harus menjawab bagaimana lagi. Namun Wei Lian terus mendesak dirinya untuk menjawab pertanyaan dirinya.
"Nyonya, Tuan Muda Tian Er sudah meninggal 2 bulan lalu. Ampuni aku Nyonya, aku tau kalau anda tak suka membicarakan hal itu." Ucap Liuli sambil bersujud dihadapan Wei Lian.
Perasaannya begitu sesak setelah mendengar jawaban dari Liuli, ternyata baru 2 bulan sejak kematian Wei Tian Li, pantas saja tubuh Wei Lian sering tiba-tiba bergetar hebat begitu ia memikirkan Wei Tian Li.
Namun Jian Mei sedikit bersyukur setidaknya ia masuk ke novel ini sebelum Wei Lian dipenjara.
"Bangunlah Liuli, aku sendiri yang memaksamu untuk menjawab jadi tak perlu merasa bersalah begitu." Ucapku menenangkannya.
Liuli akhirnya mengangkat kepalanya dan ia segera membantu Wei Lian untuk berpakaian.
"Aku akan mendandani Nyonya dengan sangat cantik." Ucap Liuli dengan bersemangat.
"Sudahlah, jangan berlebihan mendandaniku, lagipula tak ada juga tamu yang ingin bertemu denganku." ucap Wei Lian.
Mendengar itu Liuli kembali mengomel, ia tetap bersikeras mendandani Wei Lian dengan sangat cantik, karena hari ini Istana Wei akan kedatangan tamu penting.
"Nyonya adalah pemilik sesungguhnya dari Istana Wei ini tapi malah Lu Meixi yang selalu menyambut mereka sejak menikah dengan Tuan Zi Lan." Gerutu Liuli
"Hari ini banyak sekali pendekar tangguh dari dunia persilatan akan datang, kalau sampai anda tidak muncul nantinya Lu Meixi akan semakin semena-mena, setidaknya tunjukkan wajah anda pada mereka walaupun hanya beberapa menit." Ucap Liuli lagi.
Akhirnya Wei Lian mengiyakan permintaan Liuli untuk menyambut kedatangan tamu. Liuli sendiri sangat kegirangan mendengar itu, sejak kematian putranya, Wei Lian memang tak pernah keluar dari dalam kediamannya ini.
"Sekarang berapa usia putra Lu Meixi ?" Tanya Wei Lian
"Astaga Nyonya benar-benar lupa ya ? Hari ini Tuan muda Yuan Zi Yu sekarang berusia 3 tahun Nyonya. Kenapa anda tiba-tiba bertanya soal dia ?" Tanya Liuli balik.
"Tak ada apa-apa, hanya penasaran saja karena kurasa Zi Lan terus bersama Lu Meixi karena ada anak itu." Jawab Wei Lian.
Tiba-tiba saja Jian Mei berpikir mungkin saja jika Wei Lian tidak berlarut-larut dengan kesedihannya Zi Lan akan peduli pada dirinya.
Jian Mei juga baru menyadari kalau tubuh Wei Lian benar-benar tak terawat dengan baik, bukan karena Liuli yang tak mengurusnya dengan benar. Namun karena Wei Lian yang tak peduli pada dirinya sendiri.
"Baiklah, mulai hari ini aku akan merawat tubuh ini dengan baik dan membuat Zi Lan kembali kedalam pelukanku. Kau pasti juga akan bahagia kan Wei Lian ?" Ucap Jian Mei dalam pikirannya sendiri.
Aula Tamu Istana Wei
"Bukankah dia Tuan Muda Kedua Xu Ye Han ?"
"Itu memang Xu Ye Han."
"Aku tak tahu kalau dia juga akan ikut berkunjung ke Istana Wei." Gemuruh semua orang saat melihat masuknya rombongan dari Sekte Xu.
"Dia memang dewa keabadian surgawi." Ucap seorang wanita saat orang yang mereka sebut Xu Ye Han itu melewati dirinya.
Ye Han hanya melirik dan tersenyum saat mendengar ucapan wanita itu.
"Selamat datang di Istana Wei kami kedua Tuan Muda Xu." Ucap Yuan Zi Lan dengan sangat ramah.
Hari ini Yuan Zi Lan memang mengundang beberapa sekte aliran bela diri terdekat untuk merayakan hari ulang tahun putranya dengan Lu Meixi.
Setelah semua tamu datang di aula, Yuan Zi Lan mengucapkan terima kasih pada mereka.
"Terima kasih atas kehadiran kalian semua disini untuk merayakan hari ulang tahun putraku Yuan Zi Yu. Kuharap anda semua akan menikmati hidangan dan hiburan yang akan kami persembahkan sebentar lagi." Ucap Yuan Zi Lan.
Saat hiburan pertama akan dimulai tiba-tiba saja suara drum di luar dibunyikan dengan sangat keras.
"Yang Mulia Wei Lian memasuki aula." Teriak pengawal diluar.
Kedatangan Wei Lian sendiri membuat terkejut banyak orang, bahkan Zi Lan sendiri juga ikut terkejut. Ia tak menyangka istri pertamanya itu akan keluar dari kediamannya.
"Tak kusangka ia akan muncul di acara bahagia ini." Ucap Zi Lan
Wei Lian POV
Begitu aku tiba semua tamu yang hadir berdiri dan memberi salam padaku. Aku pun juga membungkuk untuk membalas salam dari mereka sebagai bentuk kesopanan.
Kulangkahkan kaki ku mendekati Zi Lan, dapat kulihat kalau ia cukup terkejut dengan kedatanganku. Wajah Lu Meixi pun juga seperti menahan amarah, karena kedatanganku maka dia harus pergi dari sisi Zi Lan agar aku sebagai istri pertama dan pemilik istana ini bisa duduk disitu.
■■■■■■■
"Kau tau Kak kalau tadi aku merasa Wei Lian yang digosipkan sangat cantik itu hanya omong kosong. Ternyata aku salah mengira wanita tadi adalah Wei Lian." bisik Ye Han pada kakaknya itu.
"Hust! Jaga mulutmu itu adikku, Nyonya Meixi bisa saja merasa terhina kalau ia mendengarnya." ucap Tuan Muda Pertama Xu pada adiknya itu.
Xu Yu Hen terus memperhatikan Wei Lian dengan kedua matanya yang tajam.
"Matanya, bibir dan hidungnya sangat indah, kulitnya juga seputih salju. Benar-benar gossip yang tidak dilebih-lebihkan." gumam Ye Han
Di sisi lain, Wei Lian dapat melihat dan mendengar bahwa para tamu membicarakan soal kemunculannya setelah sekian lama.
"Lihatlah wajah sombongnya itu."
"Bukankah dia itu gila ? Kenapa dia berada disini ?"
"Kudengar kemampuan bela dirinya sangat buruk."
Lu Meixi tiba-tiba saja menyuguhkan sebuah teh pada Wei Lian, "Kak bukankah aku tak mengundangmu, mengapa kau datang kesini ? Apa kau tak malu datang ke pesta orang ?"
Tiba-tiba saja Wei Lian berdiri dan mengatakan sesuatu, "Istana Wei ini adalah milikku, mengapa aku harus butuh ijinmu ? Ini juga kewajibanku sebagai tuan rumah untuk memberi salam pada para tamu yang hadir."
Lu Meixi pun berusaha mendebat Wei Lian, "Seharusnya yang menjadi bintang hari ini adalah aku dan putraku tapi kau malah menghancurkan semuanya."
"Jadi kau mengakui bukan kalau aku lebih bersinar daripada dirimu ?" Tanya Wei Lian
Lu Meixi hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan Wei Lian, apalagi ada beberapa tamu yang menahan tawa, sedang Wei Lian sendiri langsung berpamitan pergi meninggalkan aula acara karena rasa sesak di dadanya.
"Ini bukan perasaan milikku tapi milik Wei Lian." gumam Jian Mei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Dede Adit
Nyesek bgt jadi wei lian, anaknya mati ehh suaminya malah asik pesta sama selirnya. Gak tau diri banget itu org
2022-10-02
1
LucassS
😭😭😭
2022-10-01
0
Lusi
seganteng apa oyy?
2022-10-01
0