BAB 16 : Dia Orang Baik

Malam hari...

Lagi-lagi Wei Lian menghabiskan waktu dipinggir kolam setelah ia sadarkan diri.

Meskipun angin malam begitu menusuk ia sama sekali tak ingin beranjak pergi.

Tentu saja ia kepikiran soal pembunuh tadi, seingat Jian Mei kejadian tadi juga tak diceritakan didalam novel.

"Alur benar-benar berubah, apa ini semua terjadi karena aku bertransmigrasi ? Sejahat apa ayah Wei Lian sampai-sampai orang itu punya dendam yang amat dalam..."

"Sayangnya author novel Pembalasan Yuan Zi Lan belum menceritakan soal masa lalu kejam Wei Meng Fan, apa yang harus kulakukan kalau aku kekurangan informasi seperti ini..." gumam Wei Lian.

"Wei Lian." Ucap seseorang yang tentu saja membuat Wei Lian kaget.

"Kau....Ah sudahlah memang sudah biasa kau muncul secara tiba-tiba." Ucap Wei Lian.

Ya, orang yang mengagetkan dirinya itu adalah Xu Ye Han, orang yang selama ini ia anggap tak punya sopan santun, namun lelaki itulah yang telah menyelamatkan dirinya dari seorang pembunuh.

"Bagaimana keadaanmu ?." tanya Ye Han lalu berjalan mendekat dan duduk di depan Wei Lian.

"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja." jawab Wei Lian.

Ye Han tersenyum mendengar jawaban yang keluar dari mulut wanita itu.

"Ahh....untuk kejadian sebelumnya aku benar-benar minta maaf sudah membuat kau dan sektemu malu." Ucap Wei Lian dengan penuh rasa penyesalan.

"Sudahlah lupakan saja yang terpenting kau baik-baik saja sekarang." Ucap Ye Han.

"Dan juga aku sangat berterima kasih karena kau sudah menolongku." ucap Wei Lian.

"Kalau begitu bukankah kau harus memberikanku sebuah hadiah sebagai rasa terima kasih ?" Ucap Ye Han dengan tersenyum licik.

"Baiklah hadiah apa yang kau mau ?" Tanya Wei Lian malas.

Ye Han langsung berpikir dengan keras, sudah cukup lama ia berpikir namun jawaban yang ia berikan hanya membuat Wei Lian merasa kesal.

"Nanti aku akan memberitahumu kalau aku sudah tahu apa yang kuinginkan." ucap Ye Han.

"Cihhh." Gerutu Wei Lian.

Melihat Wei Lian yang sedang kesal Ye Han hanya tertawa kecil, baginya itu sangat menggemaskan.

Tiba-tiba saja raut wajah Wei Lian berubah menjadi sangat serius.

"Apa sebaiknya aku bertanya soal ayah Wei Lian pada Xu Ye Han saja ya ? Dia kelihatannya sangat pintar, serba tahu dan bukan orang jahat." Pikir Wei Lian.

"Apa yang kau pikirkan ?" Tanya Ye Han.

"Sebelumnya kau tahu kalau aku terluka, apa kau punya informan hebat ?" Tanya Wei Lian.

"Tak juga, hanya saja orang lain lebih lambat dariku." Ucap Ye Han dengan percaya diri.

"Dasar tukang pamer." Olok Wei Lian.

"Memangnya kenapa ? Apa kau ingin mencari tahu informasi tentang seseorang ?" Tanya Ye Han.

Wei Lian pun berpikir sejenak, ia masih menimbang-nimbang haruskah ia benar-benar bertanya pada Xu Ye Han atau tidak.

"Emmmm...apa ayahku memang seorang pembunuh yang amat kejam ?" Tanya Wei Lian dengan sedikit takut.

"Bukankah kau putrinya ? Kau pasti lebih tahu banyak hal tentang dirinya daripada orang lain." Ucap Ye Han.

Mendengar itu tentu saja membuat Jian Mei gugup. Yang dilihat Ye Han sekarang adalah Wei Lian bukan Jian Mei.

Ia pun buru-buru membuat alasan.

"Kau kan pasti sudah dengar apa yang orang-orang katakan soal diriku. Manja, sombong, kejam, lemah dan bodoh." Ucap Wei Lian.

Xu Ye Han masih terdiam mendengar pernyataan Wei Lian.

Gadis didepannya ini memanglah sangat kasihan. Dengan seksama Xu Ye Han mendengarkan cerita Wei Lian.

"Sejak ibuku meninggal yang kupunya hanyalah ayahku, lalu tiba-tiba saja dia menikah dengan wanita lain. Duniaku terbagi lagi, sejak saat itu kami sering bertengkar karena yang kupedulikan hanyalah soal diriku saja."

"Tak lama aku menikah dengan Zi Lan, dunia baru yang kudapatkan. Sayang ayahku meninggal saat aku mengandung Tian'Er. Kenangan yang kuingat soal dirinya hanya pertengkaran-pertengkaran kami." Ucap Wei Lian dengan raut muka sedih.

"Dia orang yang baik." Jawab Ye Han dengan tiba-tiba.

"Ya ?" Tanya Wei Lian kebingungan.

Ye Han pun mendekatkan dirinya ke arah Wei Lian.

"Ayahmu adalah orang yang baik dan sangat hebat. Dia bukan pembunuh kejam seperti yang dikatakan pembunuh tadi." Ucap Ye Han.

"Apa ucapanmu itu hanya untuk menenangkan diriku saja ?" Tanya Wei Lian.

Tiba-tiba saja Ye Han menggenggam kedua tangan Wei Lian.

"Tentu saja tidak, aku mengenal ayahmu sejak kecil. Lagipula tak mungkin aku berbohong padamu." Ucap Ye Han.

Wei Lian pun tersenyum namun ia langsung tersadar dan melepaskan genggaman tangan Xu Ye Han.

Wajahnya terlihat memerah dan ia menjadi sangat gugup. Xu Ye Han tentu saja hanya tersenyum jahil.

"B-benarkah kau mengenal ayahku secara langsung ?" Tanya Wei Lian.

"Ya, mungkin kau sudah lupa atau memang bodoh jadi tak ingat bahwa aku sering kemari saat kecil." Jelas Ye Han.

Wei Lian hanya terdiam, bukannya ia tak ingat atau bodoh, hanya saja ia bukanlah Wei Lian asli jadi mana mungkin ia tahu.

"Apa kau bahagia ?" Tanya Ye Han tiba-tiba.

Wei Lian hanya terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa.

Ia juga berpikir apa Wei Lian bahagia dengan kehidupan ini ?

Ahh...tentu saja tidak, kalau ia bahagia mana mungkin ia selalu merasakan sesak didada dan menangis setiap hari.

"Masuklah kedalam kamarmu, ini sudah malam, tubuhmu masih sangat lemah, tak baik terus-terusan terkenan angin malam." Ucap Ye Han.

Wei Lian pun bangkit dari duduknya, ia tersenyum sangat ramah pada Xu Ye Han.

"Ternyata benar kau memang orang baik." Ucap Wei Lian lalu berjalan pergi meninggalkan Xu Ye Han sendirian.

Ye Han masih saja terduduk di tepi kolam, ia memandangi kolam cermin bintang yang amat indah itu.

Xu Ye Han Pov

Sangat jelas terlihat kalau kau tak bahagia dengan dunia barumu itu.

Apa kau benar-benar bodoh Wei Lian ?.

Pria yang kau cintai itu hanya peduli pada wanita lain, seharusnya kau sadar soal itu.

■■■■■■

Tak lama Yee Han pun pergi meninggalkan kamar Wei Lian.

Di sisi lain Wei Lian masih tak bisa tertidur di dalam kamarnya. Padahal ia sudah meminta Liuli untuk membakar dupa.

"Huhhh....kenapa aku terus memikirkannya."

"Kalau benar Xu Ye Han sering kemari saat kecil kenapa hal itu tak pernah kulihat saat membaca novel!" Pikir Wei Lian.

Namun muka masamnya itu tiba-tiba menjadi sebuah senyuman.

Ya, dia merasa senang, sejak ia bertransmigrasi ia hanya berteman dan bercerita pada Liuli pelayannya saja.

Tapi tadi ia bisa bercerita pada Xu Ye Han dengan mudah dan tenang, seolah ia dan Ye Han memanglah berteman akrab.

Episodes
1 BAB 1 : Emosi
2 BAB 2 : Transmigrasi
3 BAB 3 : Pesta
4 BAB 4 : Pengalihan
5 BAB 5 : Lukisan
6 BAB 6 : Kalung Giok Es
7 BAB 7 : Penyiksaan
8 BAB 8 : Pertunjukan
9 BAB 9 : Pencuri Perhatian
10 BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11 BAB 11 : Keracunan
12 BAB 12 : Pencarian
13 BAB 13 : Tuduhan
14 BAB 14 : Pembuktian
15 BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16 BAB 16 : Dia Orang Baik
17 BAB 17 : Keinginan Baru
18 BAB 18 : Pewaris Sah
19 BAB 19 : Orang Luar
20 BAB 20 : Buku Rahasia
21 BAB 21 : Danau Kenangan
22 BAB 22 : Perjamuan Kecil
23 BAB 23 : Tarian Burung Merak
24 BAB 24 : Jepit Rambut
25 BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26 BAB 26 : Sebuah Hadiah
27 BAB 27 : Perebut
28 BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29 BAB 29 : Tekad
30 BAB 30 : Xiao Wu
31 BAB 31: Janji
32 BAB 32 : Berjumpa Kembali
33 BAB 33 : Menculik
34 BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35 BAB 35 : Pengganggu
36 BAB 36 : Bunga Tidur
37 BAB 37 : Tabib
38 BAB 38 : Racun Bunga Biru
39 BAB 39 : Elakan
40 BAB 40 : Menepati Janji
41 BAB 41 : Orang Mencurigakan
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74 : Pertemuan (2)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 : Emosi
2
BAB 2 : Transmigrasi
3
BAB 3 : Pesta
4
BAB 4 : Pengalihan
5
BAB 5 : Lukisan
6
BAB 6 : Kalung Giok Es
7
BAB 7 : Penyiksaan
8
BAB 8 : Pertunjukan
9
BAB 9 : Pencuri Perhatian
10
BAB 10 : Xu Ye Han Yang Tak Sopan
11
BAB 11 : Keracunan
12
BAB 12 : Pencarian
13
BAB 13 : Tuduhan
14
BAB 14 : Pembuktian
15
BAB 15 : Masa Lalu Yan Zi
16
BAB 16 : Dia Orang Baik
17
BAB 17 : Keinginan Baru
18
BAB 18 : Pewaris Sah
19
BAB 19 : Orang Luar
20
BAB 20 : Buku Rahasia
21
BAB 21 : Danau Kenangan
22
BAB 22 : Perjamuan Kecil
23
BAB 23 : Tarian Burung Merak
24
BAB 24 : Jepit Rambut
25
BAB 25 : Penggoda Istri Orang
26
BAB 26 : Sebuah Hadiah
27
BAB 27 : Perebut
28
BAB 28 : Wei Lian Si Wanita Iblis
29
BAB 29 : Tekad
30
BAB 30 : Xiao Wu
31
BAB 31: Janji
32
BAB 32 : Berjumpa Kembali
33
BAB 33 : Menculik
34
BAB 34 : Pertahanan Yang Runtuh
35
BAB 35 : Pengganggu
36
BAB 36 : Bunga Tidur
37
BAB 37 : Tabib
38
BAB 38 : Racun Bunga Biru
39
BAB 39 : Elakan
40
BAB 40 : Menepati Janji
41
BAB 41 : Orang Mencurigakan
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74 : Pertemuan (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!