Malam hari...
Lagi-lagi Wei Lian menghabiskan waktu dipinggir kolam setelah ia sadarkan diri.
Meskipun angin malam begitu menusuk ia sama sekali tak ingin beranjak pergi.
Tentu saja ia kepikiran soal pembunuh tadi, seingat Jian Mei kejadian tadi juga tak diceritakan didalam novel.
"Alur benar-benar berubah, apa ini semua terjadi karena aku bertransmigrasi ? Sejahat apa ayah Wei Lian sampai-sampai orang itu punya dendam yang amat dalam..."
"Sayangnya author novel Pembalasan Yuan Zi Lan belum menceritakan soal masa lalu kejam Wei Meng Fan, apa yang harus kulakukan kalau aku kekurangan informasi seperti ini..." gumam Wei Lian.
"Wei Lian." Ucap seseorang yang tentu saja membuat Wei Lian kaget.
"Kau....Ah sudahlah memang sudah biasa kau muncul secara tiba-tiba." Ucap Wei Lian.
Ya, orang yang mengagetkan dirinya itu adalah Xu Ye Han, orang yang selama ini ia anggap tak punya sopan santun, namun lelaki itulah yang telah menyelamatkan dirinya dari seorang pembunuh.
"Bagaimana keadaanmu ?." tanya Ye Han lalu berjalan mendekat dan duduk di depan Wei Lian.
"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja." jawab Wei Lian.
Ye Han tersenyum mendengar jawaban yang keluar dari mulut wanita itu.
"Ahh....untuk kejadian sebelumnya aku benar-benar minta maaf sudah membuat kau dan sektemu malu." Ucap Wei Lian dengan penuh rasa penyesalan.
"Sudahlah lupakan saja yang terpenting kau baik-baik saja sekarang." Ucap Ye Han.
"Dan juga aku sangat berterima kasih karena kau sudah menolongku." ucap Wei Lian.
"Kalau begitu bukankah kau harus memberikanku sebuah hadiah sebagai rasa terima kasih ?" Ucap Ye Han dengan tersenyum licik.
"Baiklah hadiah apa yang kau mau ?" Tanya Wei Lian malas.
Ye Han langsung berpikir dengan keras, sudah cukup lama ia berpikir namun jawaban yang ia berikan hanya membuat Wei Lian merasa kesal.
"Nanti aku akan memberitahumu kalau aku sudah tahu apa yang kuinginkan." ucap Ye Han.
"Cihhh." Gerutu Wei Lian.
Melihat Wei Lian yang sedang kesal Ye Han hanya tertawa kecil, baginya itu sangat menggemaskan.
Tiba-tiba saja raut wajah Wei Lian berubah menjadi sangat serius.
"Apa sebaiknya aku bertanya soal ayah Wei Lian pada Xu Ye Han saja ya ? Dia kelihatannya sangat pintar, serba tahu dan bukan orang jahat." Pikir Wei Lian.
"Apa yang kau pikirkan ?" Tanya Ye Han.
"Sebelumnya kau tahu kalau aku terluka, apa kau punya informan hebat ?" Tanya Wei Lian.
"Tak juga, hanya saja orang lain lebih lambat dariku." Ucap Ye Han dengan percaya diri.
"Dasar tukang pamer." Olok Wei Lian.
"Memangnya kenapa ? Apa kau ingin mencari tahu informasi tentang seseorang ?" Tanya Ye Han.
Wei Lian pun berpikir sejenak, ia masih menimbang-nimbang haruskah ia benar-benar bertanya pada Xu Ye Han atau tidak.
"Emmmm...apa ayahku memang seorang pembunuh yang amat kejam ?" Tanya Wei Lian dengan sedikit takut.
"Bukankah kau putrinya ? Kau pasti lebih tahu banyak hal tentang dirinya daripada orang lain." Ucap Ye Han.
Mendengar itu tentu saja membuat Jian Mei gugup. Yang dilihat Ye Han sekarang adalah Wei Lian bukan Jian Mei.
Ia pun buru-buru membuat alasan.
"Kau kan pasti sudah dengar apa yang orang-orang katakan soal diriku. Manja, sombong, kejam, lemah dan bodoh." Ucap Wei Lian.
Xu Ye Han masih terdiam mendengar pernyataan Wei Lian.
Gadis didepannya ini memanglah sangat kasihan. Dengan seksama Xu Ye Han mendengarkan cerita Wei Lian.
"Sejak ibuku meninggal yang kupunya hanyalah ayahku, lalu tiba-tiba saja dia menikah dengan wanita lain. Duniaku terbagi lagi, sejak saat itu kami sering bertengkar karena yang kupedulikan hanyalah soal diriku saja."
"Tak lama aku menikah dengan Zi Lan, dunia baru yang kudapatkan. Sayang ayahku meninggal saat aku mengandung Tian'Er. Kenangan yang kuingat soal dirinya hanya pertengkaran-pertengkaran kami." Ucap Wei Lian dengan raut muka sedih.
"Dia orang yang baik." Jawab Ye Han dengan tiba-tiba.
"Ya ?" Tanya Wei Lian kebingungan.
Ye Han pun mendekatkan dirinya ke arah Wei Lian.
"Ayahmu adalah orang yang baik dan sangat hebat. Dia bukan pembunuh kejam seperti yang dikatakan pembunuh tadi." Ucap Ye Han.
"Apa ucapanmu itu hanya untuk menenangkan diriku saja ?" Tanya Wei Lian.
Tiba-tiba saja Ye Han menggenggam kedua tangan Wei Lian.
"Tentu saja tidak, aku mengenal ayahmu sejak kecil. Lagipula tak mungkin aku berbohong padamu." Ucap Ye Han.
Wei Lian pun tersenyum namun ia langsung tersadar dan melepaskan genggaman tangan Xu Ye Han.
Wajahnya terlihat memerah dan ia menjadi sangat gugup. Xu Ye Han tentu saja hanya tersenyum jahil.
"B-benarkah kau mengenal ayahku secara langsung ?" Tanya Wei Lian.
"Ya, mungkin kau sudah lupa atau memang bodoh jadi tak ingat bahwa aku sering kemari saat kecil." Jelas Ye Han.
Wei Lian hanya terdiam, bukannya ia tak ingat atau bodoh, hanya saja ia bukanlah Wei Lian asli jadi mana mungkin ia tahu.
"Apa kau bahagia ?" Tanya Ye Han tiba-tiba.
Wei Lian hanya terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa.
Ia juga berpikir apa Wei Lian bahagia dengan kehidupan ini ?
Ahh...tentu saja tidak, kalau ia bahagia mana mungkin ia selalu merasakan sesak didada dan menangis setiap hari.
"Masuklah kedalam kamarmu, ini sudah malam, tubuhmu masih sangat lemah, tak baik terus-terusan terkenan angin malam." Ucap Ye Han.
Wei Lian pun bangkit dari duduknya, ia tersenyum sangat ramah pada Xu Ye Han.
"Ternyata benar kau memang orang baik." Ucap Wei Lian lalu berjalan pergi meninggalkan Xu Ye Han sendirian.
Ye Han masih saja terduduk di tepi kolam, ia memandangi kolam cermin bintang yang amat indah itu.
Xu Ye Han Pov
Sangat jelas terlihat kalau kau tak bahagia dengan dunia barumu itu.
Apa kau benar-benar bodoh Wei Lian ?.
Pria yang kau cintai itu hanya peduli pada wanita lain, seharusnya kau sadar soal itu.
■■■■■■
Tak lama Yee Han pun pergi meninggalkan kamar Wei Lian.
Di sisi lain Wei Lian masih tak bisa tertidur di dalam kamarnya. Padahal ia sudah meminta Liuli untuk membakar dupa.
"Huhhh....kenapa aku terus memikirkannya."
"Kalau benar Xu Ye Han sering kemari saat kecil kenapa hal itu tak pernah kulihat saat membaca novel!" Pikir Wei Lian.
Namun muka masamnya itu tiba-tiba menjadi sebuah senyuman.
Ya, dia merasa senang, sejak ia bertransmigrasi ia hanya berteman dan bercerita pada Liuli pelayannya saja.
Tapi tadi ia bisa bercerita pada Xu Ye Han dengan mudah dan tenang, seolah ia dan Ye Han memanglah berteman akrab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments