Bukan Sugar Daddy
Seorang pria tampan berdarah campuran tampak baru saja memasuki gedung perkantoran miliknya sendiri. Pria itu baru saja mengadakan meeting dengan salah satu kliennya. Namun sejak keluar dari mobil hendak menuju ruangannya, Moreno Fazza Hadiata yang akrab dipanggil Reno sedang tampak sibuk berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon.
Reno berhenti sejenak dan duduk di sofa yang ada di lobby kantor. entah apa yang sedang dibicarakan dan dengan siapa ia berbicara. raut wajahnya pun sesekali tampak berkerut, lalu tangan kirinya memijit pelipis.
Sedangkan si sekretaris yang selalu menemani meeting juga ikut duduk di sofa menunggu bosnya selesai bicara. Yoga juga sedang sibuk dengan Macbook di tangannya. berbeda dengan Reno, Yoga saat ini tampak menyunggingkan senyumnya kala membaca email dari salah satu perusahaan yang hendak bekerjasama dengan perusahaan Reno.
Yang membuat Yoga tersenyum adalah jika bosnya menyetujui kerjasama itu, sudah dipastikan perusahaan akan mendapat keuntungan berkali lipat. Keuntungan yang lebih besar daripada bekerjasama dengan peerusahaan lain.
Sejenak Yoga melirik bosnya yang belum selesai bertelepon ria. Sedangkan perusahaan itu butuh secepatnya balasan dari Reno apakah setuju atau tidak. Walau tanpa ditanya, pasti Reno akan setuju. Hanya saja Yoga harus tetap memberitahukan itu semua pada bosnya.
“Tuan, perusahaan Tuan Alteza mengajukan proposal kerjasama dengan anda.” Ucap Yoga saat melihat Reno baru saja memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya.
Kedua pria itu berdiri dan melanjutkan langkahnya menuju lantai tujuh dimana ruangan Reno berada.
Tangan Reno memegang Macbook yang baru saja diberikan oleh Yoga. Dia berjalan sambil membaca email itu. Reno sungguh tidak menyangka akan mendapatkan tawaran kerjasama dari perusahaan yang lebih besar dari perusahaannya. Dan sudah bisa dipastikan keuntungannya juga pasti sangat besar.
“Baiklah, aku sangat setuju. Sekarang juga kirim balasan email pada Tuan Alteza kalau aku setuj-“
Brukkk
Pyarrrr
Tiba-tiba saja Reno merasakan tubuhnya begitu berat saat baru saja ada seseorang yang jatuh menimpanya. Seorang perempuan cantik dengan aroma parfum yang begitu menenangkan hati. Namun Reno hanya merasakannya sekejap, setelah dia baru tersadar kalau Macbook dalam geggamannya tadi jatuh dan pecah akibat ulah perempuan yang kini berada di atas tubuhnya.
“Berengsek!!! Apa-apaan kamu hah?” umpatnya dengan wajah memerah lalu menghempaskan tubuh perempuan itu begitu saja.
Sedangkan perempuan itu hanya mengaduh kesakitan saat tubuhnya dihempaskan di lantai. Dan tak lama kemudian datang seorang perempuan yng berjalan tergesa-gesa.
“Bi, kamu nggak apa-apa? Apa yang terjadi?” tanya seorang perempuan yang begitu panik saat melihat Abi dalam posisi yang tidak baik-baik saja.
“Hei siapa kamu? Kamu temannya perempuan sialan itu? Perempuan yang tak punya sopan santun dengan seenak jidatnya main dorong orang. Dan apa kamu tahu, karena ulahmu, perusahaanku harus kehilangan uang milyaran rupiah? Aku nggak mau tahu, kamu harus bertanggung jawab untuk ganti rugi atas semuanya.” Umpat Reno sambil menunjuk perempuan yang baru saja ia hempaskan ke lantai.
Yoga tampak diam saja tidak berani ikut menyela di saat bosnya sedang marah besar. Karyawan yang kebetulan sedang melintas pun sama sekali tidak berani menatap ke arah keributan itu. Mereka lebih memilih amannya saja jika sang bos besar sedang marah.
Sedangkan kedua perempuan yang kini sudah berdiri di hadapan Reno tampak menundukkan kepalanya ketakutan.
“Maafkan teman saya, Tuan.” Ucap perempuan yang baru saja datang itu.
“Hei! Yang salah temanmu, kenapa kamu yang meminta maaf? Kamu siapa dia?” tanya Reno dengan suaranya yang masih bernada membentak.
“Saya asisten Nona Abigail. Model produk skincare di perusahaan, Tuan.” Jawab perempuan yang bernama Davira.
Sedangkan si pembuat salah masih saja menundukkan kepalanya karena takut.
“Mulai sekarang kamu bukan lagi asistennya. Kamu nggak pantas menjadi asisten seorang model yang tak beratitude seperti dia. Pergilah sekarang juga! dan kamu, ikut aku! kamu harus ganti rugi atas semuanya.” Ucap Reno lalu menarik tangan Abigail dengan kasar dan memasuki lift yang akan membawanya menuju ruangannya.
Di dalam lift, Reno tak sekalipun melepas genggaman tangannya pada Abigail. Sedangkan si tersangka juga tak bisa berkutik sama sekali.
Ting
Reno keluar dari lift dengan berjalan tergesa sambil menarik tangan Abigail. Yoga yang memilih naik lift berbeda juga samapi bersamaan dengan bosnya. Kemudian dia ikut masuk ke dalam ruangan bosnya.
Abigail berdiri tepat di samping Reno yang sedang duduk sambil mengendurkan dasinya. Amarahnya masih berkobar akibat ulah perempuan sialan yang berprofesi sebagai model itu.
“Yoga, cepat lakukan tugasmu!” titah Reno pada Yoga.
Yoga mengangguk lalu mengotak-atik ponselnya. Tak lama kemudian dia membacakan laporan hasil pencariannya pada Reno.
“Nona Viana Abigail. Model produk skinkare di perusahaan Tuan yang baru seminggu lalu menandatangani kontrak. Dan dalam rekaman cctv, terlihat jelas kalau Nona Abigail berlari tergesa dan mendorong anda hingga terjatuh.” Yoga menjelaskan Panjang lebar lalu memberikan bukti rekaman itu.
“Itu tidak benar, Tuan!” Abi memberanikan diri mendongakkan kepala dan berbicara pada Reno.
Sejenak kedua pasang mata itu saling bersitatap. Namun tak lama kemudian Abi kembali menundukkan kepalanya.
“Kamu mau mengelak seperti apa lagi? buktinya sudah nyata. Kamu harus mempertanggung jawabkan semuanya. Kamu harus ganti rugi atas semuanya!!”
“Tapi, Tuan! Saya bisa menje-“
“Diam!” bentak Reno hingga membuat Abi kembali terjingkat.
.
.
.
*TBC
Jumpa lagi dengan author Dee_K dengan judul karya baru. Jangan lupa masukkan ke rak bacaan kalian ya! Tinggalkan jejaknya berupa like, komen, dan vote sebanyak-banyaknya...
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
ابزر أحمد مالك
busyet dah kejam juga si Reno nich, mas si Abigail di hempaskan ke lantai 😞
2023-03-13
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Reno kenapa kamu tidak mendengarkan penjelasan Abigail
2023-03-08
0
ariv viani
alasanny Reno kurang logis. beri MacBook baru bs kan? apalg kontrakny via email.. Tolong dong kak author...reader nya pd kritis loh
2022-10-14
0