Reno masih diam di tempatnya. Sedangkan Chiko tidak peduli karena dia juga sibuk dengan gadgetnya.
Reno masih melihat interaksi antara Abi dan Sebastian. Ya, Reno sangat mengenal Sebastian yang saat ini sedang manjalin kasih dengan Abi, perempuan yang sebentar lagi akan menjadi kekasihnya.
Sudah lama Reno menaruh dendam pada pria yang bernama Sebastian itu. Dan setelah melihat kenyataan di depan matanya, kini jalannya akan semakin mulus untuk membalaskan dendamnya pada pria itu dengan menggunakan Abi.
“Aku sudah tidak sabar menanti penderiataanmu. Sama seperti yang dulu kamu lakukan terhadap aku dan keluargaku.” Gumamnya.
“Sudah yuk! Aku sudah tidak sabar untuk cuci mata di Club langganan kita.” Ajak Chiko yang berhasil membuyarkan lamunan Reno.
Reno pun segera bangkit dari duduknya dan meninggalkan beberapa lembar uang di atas meja. Setelah itu dia pergi menuju Club bersama Chiko.
Sementara itu Abigail tampak tidak nyaman karena Tian sejak tadi terus memegangi tangannya. Abi yang telah setahun ini menjalin asmara dengan Tian, momen seperti ini lah yang membuatnya tak nyaman. Dan selama ini jika ia bertemu dengan Tian, dia selalu memilih tempat yang ramai.
“Aku sangat merindukanmu, Sayang!” ucap Tian dengan tatapan berbeda.
Pria berusia tiga puluh satu tahun itu selalu menahan gairahnya saat bertemu dengan Abigail. Pasalnya perempuan itu selalu menolak untuk diajak melakukan kegiatan intim. Bahkan hanya ciuman saja Abi menolaknya. Namun Tian juga berusaha sabar.
Dan baru saja, saking lamanya tidak bertemu, Tian nekat mengecup bibir Abi di depan umum. Walau kekasihnya itu tampak tidak nyaman, yang penting dia sedikit puas.
“Tian, please jangan seperti ini.” ucap Abi dan melepas genggaman tangannya.
“Maaf! Minumlah dulu, aku sudah memesankan minuman untukmu.”
Abi hanya mengangguk namun sama sekali tak menyentuh gelas yang berisi jus leci itu. Karena kedatangannya menemui Tian hanya untuk memutuskan hubungannya.
“Ada apa? Apa kamu sakit, Sayang?” tanya Tian dengan raut muka khawatir.
Abi menggelengkan kepala, “Tian, maafkan aku. kita harus mengakhiri hubungan ini.” ucap Abi.
Tian seketika tertawa karena mengira kekasihnya sedang bercanda. Namun setelah melihat wajah serius Abi, Tian merubah mimik wajahnya menjadi panik.
“Sayang, kamu bohong kan? Kamu nggak serius kan?” tanya Tian dan kembali memegang tangan Abi.
Abigail menggelengkan kepalanya. Biarlah dia menyakiti hati Tian daripada terus menjalani hubungan yang tak pasti. Karena setelah ini hidupnya akan berada di bawah kendali si Tuan arogan Reno.
“Kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba memutuskan hubungan ini, Bi? Apa kamu tidak percaya dengan cintaku? Dan apa kamu tahu kalau bulan depan aku akan melamar kamu.” Ucap Tian dengan wajah penuh kekecewaan. Seharusnya ia akan memberikan surprise pada kekasihnya itu mengenai lamarannya, namun justru dirinya yang diberikan kejutan tak terduga dari Abi.
“Maafkan aku, Tian. Sekali lagi maafkan, aku. aku berharap suatu saat nanti kamu akan mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dari aku.” pungkas Abi dan segera pergi meninggalkan Tian.
Tian sangat kecewa dengan keputusan sepihak dari Abi. Dia tidak terima diputuskan begitu saja. hanya Abigail lah perempuan yang mambuatnya jatuh cinta sekaligus menahan hasratnya hingga tidak pernah menyentuh perempuan itu.
“Aku akan cari tahu apa yang membuatmu memutuskanku, Bi. Dan aku akan memperjuangkan cinta kita.” Gumamnya lalu pergi meninggalkan restaurant.
Abi yang baru saja memutuskan hubungannya dengan Tian, hatinya merasa sedikit lega meski meninggalkan luka hati pada mantan kekasihnya.
Saat ini Abi memilih kembali ke apartemennya. Harinya begitu melelahkan akhir-akhir ini. terlebih setelah bertemu dengan pria arogan bernama Reno.
Entah seperti apa kehidupannya nanti setelah menjadi istri Reno. Abi berharap waktu semakin cepat berlalu dan waktu itu cukup untuk membayar kerugian pada Reno.
***
Sementara itu di salah satu Club terkenal di pusat kota, tampak dua orang pria dewasa dengan sejuta pesona baru saja memasuki ruangan temaram dengan iringan musik yang memekakkan telinga.
Siapa yang tidak terpesona dengan pria berdarah campuran dengan postur tubuh yang sempurna itu. Banyak kaum hawa yang berlomba-lomba ingin mendapatkan hati Reno. Namun sampai saat ini tak seorang pun bisa.
Gelar Sugar Daddy pun kerap menjadi julukannya karena ia yang sering didekati oleh kaum hawa yang berusia jauh di bawahnya. Namun Reno tak mempedulikan julukan itu, karena memang dirinya bukan seorang Sugar Daddy. Kalau pun dia ingin menuntaskan hasratnya, masih banyak cara lain selain dengan menyewa wanita bayaran.
Baru saja Reno dan Chiko duduk, sudah datang tiga wanita cantik seusia Abi mendekati mereka berdua. Tak segan-segan ketiga wanita itu duduk mendekati Reno dan Chiko. Satu wanita berada di tengah, dua lainnya berada di sisi Reno dan Chiko. Mereka bertiga berebut menuangkan minuman ke dalam gelas. Kedua pria itu pun menerimanya tanpa mengucapkan apapun.
Chiko sudah menaik turunkan jakunnya saat wanita di sisinya mulai nakal dengan menyentuh pangkal pahanya. Maklum saja, dia pria normal yang sebelumnya sudah pernah menjalani biduk rumah tangga.
Sementara Reno masih menampkkan wajah datarnya dan tak bereaksi apapun saat wanita itu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan pada Chiko.
“Kamu bawa nggak?” tanya Chiko mengkode Reno.
Reno hanya menatap sinis sahabatnya. Bukankah Chiko tahu kalau sejak dulu Reno sama sekali tidak pernah melakukan hal kotor itu. Sedangkan Chiko hanya nyengir tanpa dosa saat melihat tatapan sinis sahabatnya.
Ingin sekali Chiko menarik satu dari wanita itu ke dalam kamar yang sudah disediakan. Namun ini adalah momen pertemuannya dengan Reno, dan dia tidak ingin merusaknya. Mungkin lain kali saja akan datang kesini sendirian tanpa mengajak Reno.
Chiko meraih dompet dalam sakunya. Lalu menarik beberapa lembar uang ratusan ribu dan diberikan pada wanita itu.
“Pergilah kalian dari sini! jangan ganggu aku dan temanku.” Ucap Chiko.
Kedua wanita itu pun bergegas pergi setelah mendapat uang dari Chiko. Tapi tidak dengan satu wanita yang masih setia duduk di samping Reno.
Wanita itu terus membelai lengan Reno berharap Reno akan memakai jasanya. Karena diam-diam wanita itu tertarik dengan wajah tampan dengan aura dingin milik Reno. Wanita itu sudah berfantasi liar jika berhasil menggaet Reno menjadi teman kencannya malam ini. namun sayang sekali Reno tak menanggapinya.
“Om, yakin nggak mau pakai Fay? Fay akan memuaskan Om loh. Janji deh sampai Om kualahan dengan permainan Fay.” Ucap wanita yang paling muda diantara tiga wanita tadi.
Chiko hanya menggelengkan kepala melihat wanita itu tak putus asa merayu sahabatnya.
Fay tak kehabisan akal. Dia mulai berani menyentuh rahang kokoh yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Reno pun meremang mendapat sentuhan itu. Lalu dengan cepat Reno memegang tangan mungil Fay sebelum bertindak lebih jauh.
“Shitttt!!” umpat Reno lalu menghempaskan tangan Fay dengan kasar saat tiba-tiba ia melihat wajah wanita itu berubah menjadi wajah Abigail.
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Ⴆι Ⴆσყ 404
wkwkwk, wah lu masih kesal aja ya Reno. gegara liat Abigail ma Tian di restoran td.
eh kenapa lu malah bayangin wajah si Abigail sich ke ciwi lain
2023-03-23
0
⍱ॐᗰε ⋰
nah lu, hm emang apa yang Bastian lakukan pada keluarga Reno di masa lalu y
2023-03-23
0
☯︎𝚋𝚒 𝚋𝚘𝚢¹¹
mau kasih surprise eh malah balik di kasih surprise. sabar ya Tian, smoga aja lu dpt yg lebih baik y
2023-03-23
0