Wanita yang bernama Fay itu segera pergi dengan wajah ketakutan saat melihat tatapan nyalang dari Reno. Sedangkan Reno sendiri mengusap wajahnya dengan kasar sepeninggal Fay.
“Sialll!! Kenapa tiba-tiba wajah dia yang muncul?” batinnya kesal.
Chiko yang merasa aneh dengan sahabatnya pun tak mau tahu terlalu dalam dengan urusan Reno kecuali Reno sendiri yang menceritakan. Lalu Chiko segera menuang minuman dan memberikannya pada Reno.
Mereka berdua menghabiskan malam panjang di Club langganan mereka hingga waktu menjelang pagi. meskipun mereka menghabiskan banyak minuman, namun keduanya sangat kuat dan tidak mabok. Hal itu karena mereka sudah terbiasa minum saat masih tinggal di luar negeri dulu.
***
Pagi ini Abi tampak murung di dalam kamar apartemennya. Beberapa hari lagi hari pernikahannya akan tiba. Namun dia sama sekali tidak ada persiapan seperti kebanyakan calon pengantin pada umumnya. Baik fitting baju pengantin maupun sekadar perawatan, Abi sama sekali tidak tertarik dengan hal itu.
Wajahnya yang sudah cantik sejak lahir memberikan nilai plus bagi dirinya hingga tak perlu susah payah me-make over wajahnya. Kecuali sedang dalam pemotretan. Kalau untuk pernikahannya nanti, mungkin dia akan menggunakan alat make up nya sendiri tanpa perlu menyewa MUA. Lagi pula calon suaminya juga tidak peduli.
“Bagaimana dia bisa peduli, pernikahan ini saja hanya karena ganti rugi.” Gumamnya sambil mengacak rambutnya dengan kasar.
Semenjak Davira resmi dipecat oleh Reno dan mendapatkan uang pesangon dari pria itu, Abi sama sekali tidak punya teman untuk diajak bicara. Mau menghubungi sahabatnya pun sangat tidak mungkin saat di jam kerja seperti ini.
Akhirnya Abi memilih membersihkan tubuhnya dulu setelah itu membuat makanan untuk sarapannya. Mungkin agak siangan nanti dia akan pergi ke mall untuk cuci mata.
Setelah melakukan semua kegiatannya, pukul sepuluh Abi keluar dari unit apartemennya dan segera pergi ke mall.
Abi kali ini pergi menggunakan mobilnya sendiri. Pakaian yang dikenakannya pun sangat modis hingga menampakkan wajahnya yang sangat cantik dengan body goals yang sempurna.
Sesampainya di dalam mall Abi memilih menuju café yang berada di lantai empat. Café itu memang tempat langganannya. Saat Abi baru saja memasuki café itu tiba-tiba dia mendengar suara teriakan seseorang yang sangat tidak asing di telinganya.
“Viana!!!”
Abi sangat tahu suara yang memanggil nama aslinya itu. Siapa lagi kalau bukan Chelsea, sahabatnya sejak masih SMA dan sama-sama melanjutkan sekolah meodelling.
“Chelsea??” teriak Abi tak kalah heboh saat melihat sabahatnya itu.
Mereka berdua saling berpelukan lalu memilih tempat duduk dengan posisi yang nyaman. Abi tidak menyangka jika akan bertemu sahabatnya di sini di jam seperti ini. Chelsea yang sama-sama sekolah modelling dengan Abi namun pekerjaannya bukan seorang model. Melainkan bekerja di butik milik Mamanya.
Mereka berdua saling melepas rindu. Meskipun rumah mereka berdua tidak terlalu jauh, namun pekerjaan lah yang membuatnya sulit untuk bertemu.
Abi menceritakan pada Chelsea kalau beberapa hari lagi dirinya akan menikah. Chelase sangat terkejut mendengar kabar itu. Setelah itu Abi menceritakan masalahnya.
“Jadi kamu menikah hanya karena ganti rugi? Btw dia tampan nggak?” tanya Chelsea sangat antusias.
Abi memutar bola matanya jengah mendapati pertanyaan ddari sahabatnya, “Tampan dari mananya? Tua iya.” Jawab Abi.
“What?? Beneran kamu, Vi? Eh apa dia sugar daddy? Wah bisa dimanfaatin tuh hahaha…” kelakarnya tanpa dosa.
Abi menoyor kepala Chelsea yang menurutnay berbicara tak masuk akal. Lalu dia kembali menceritakan masalahnya dengan Tian yang baru saja putus kemarin. Sampai saat ini Abi masih dihantui rasa bersalah karena telah menyakiti hati Tian.
“Ya elah, aku sih malah sangat setuju kalau kamu putus dengan Tian. Sejak dulu aku sama seklai tidak setuju kalau kamu menjalin hubungan dengan Tian.”
Abi pun tak lagi melanjutkan ceritanay tentang Tian. Karena percuma saja. lalu tak lama kemudian setelah menghabiskan menumannya, Abi mengajak Chelsea untuk jalan berkeliling mall. Kebetulan hari ini juga Chlesea sedang free.
Brukkk
Saat mereka berdua baru saja keluar dari café, tiba-tiba saja ada seorang pria yang berjalan tergesa dan menabrak Abi. Abi yang tidak siap pun sempat oleng dan hampir saja jatuh kalau Chelsea tidak sigap menahan tubuhnya.
“Hei, Pak! Kalau jalan bisa lihat nggak sih?” protes Chelsea tidak terima.
“Hei bocah! Aku bukan bapak kamu. Lagian teman kamu jalan tidak lihat-lihat.” Pria itu berteriak tak kalah lantang dengan Chelsea.
“Maaf, Pak! Mungkin saya yang memang tidak lihat.” Abi lebih memilih mengalah daripada berdebat tidak penting. Karena saat ini dirinya sedang menjadi bahan tontonan beberapa orang yang lewat.
“Astaga!! Apa benar aku sekarang masih berada di dunia? Dan apa benar saat ini aku sedang bertemu dengan bidadari?” gumam prian itu saat menatap kecantikan Abi.
Abi dan Chelsea pun saling lirik dan merasa sangat aneh dengan pria di hadapannya itu. Baru saja marah-marah, kini tiba-tiba diam dan melamun.
“Apakah anda baik-baik saja, Nona? Apa perlu berobat ke rumah sakit? Mari saya antar. Dan perkenalkan nama saya, Chiko!”
Kedua perempuan itu semakin heran dan bergidik ngeri. Jangan-jangan pria berusia matang itu adalah salah satu sugar daddy yang sedang mencari mangsa. Dan tak lama kemudian Abi dan Chelsea kembali saling lirik seolah saling memberi kode, dan setelahnya mereka berdua berlari meninggalkan pria yang bernama Chiko.
“Sangat cantik. Aku yakin bahwa aku akan bertemu lagi denganmu, Nona cantik.” Gumam Chiko sambil membayangkan wajah cantik Abi.
Sementara itu saat ini Reno sedang sibuk di ruang kerjanya. Pria itu tampak fokus dengan beberapa dokumen di tangannya yang butuh diteliti ulang kebenarannya. Namun tiba-tiba saja sekelebat bayangan tentang Abi dan Tian saat di restaurant memenuhi pikirannya.
Entah kenapa Reno menjadi curiga dengan Abi. Dia mencurigai selama ini Abi disuruh menjadi mata-mata Tian untuk menghancurkan perusahaannya. Dan apakah insiden tempo hari saat Abi menabraknya hingga membuat Macbooknya pecah dan kontrak kerjasamanya dengan perusahaan besar milik Tuan Alteza gagal karena unsur kesengajaan.
Reno kembali teringat saat Yoga menunjukkan hasil rekaman CCTV bahwa memang Abi tampak sedang berlari lalu mendorongnya hingga jatuh.
“Tunggu saja pembalasanku, baj***an!” gumam Reno penuh amarah.
Cklek
Tiba-tiba saja pintu terbuka tanpa diketuk terlebih dulu. Dan hal itu sukses membuyarkan lamunan Reno yang sedang menyusun rencana balas dendamnya pada Tian. Terlebih melihat siapa yang asal masuk ruangannya tanpa sopan.
“Ren! Kamu tahu nggak, baru saja aku bertemu dengan bidadari. Sungguh hari ini adalah hari keberuntunganku. Aku yakin kalau dia adalah jodoh keduaku yang dikirim oleh Tuhan.” Cerocos Chiko tanpa mempedulikan tatapan malas Reno.
“Sudah ceritanya? Pergilah sekarang juga!!” usir Reno kemudian.
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Ari Hidayati
chiko..... blm tau???????
2022-10-15
2
Suzieqaisara Nazarudin
Bagus..jadi Rival sahabat sendiri, biar tau rasa si Reno...😀👍👍👏👏
2022-10-10
1
Suzieqaisara Nazarudin
temennya Reno kan...
2022-10-10
0