Sesuai jadwal yang sudah ditentukan, siang nanti jam dua Abi akan melakukan pemotretan. Sebenarnya pemotretan itu adalah kontrak Abi di perusahaan Reno yang memang belum selesai. dan kontrak itu selama dua bulan. Jadi selama itu Abi akan menyelesaiakan tugasnya, namun sama sekali tidak mendapat gaji. Karena gajinya akan dibuat sebagai ganti rugi atas kesalahannya.
Pukul sebelas siang Abi sudah dijemput oleh Yoga. Pria yang berstatus sebagai sekretaris Reno itu sengaja menjemput Abi lebih awal, karena Abi juga akan diminta oleh Reno untuk menemaninya makan siang.
Awalnya Abi terkejut saat mendengar perintah dari Reno yang disampaikan oleh Yoga. namun ternyata itu bukan makan siang berdua, melainkan bersama beberapa karyawan lainnya yang terlibat dalam proyek tersebut.
“Saat bersama Tuan Reno nanti, saya harap anda bisa menjaga sikap dan jangan sampai orang tahu kalau anda adalah istri Tuan Reno, Nona!” ucap Yoga.
Abi hanya mengangguk tanpa minat pada Yoga. sudah jelas apa yang disampaikan oleh Yoga baru saja adalah perintah dari Reno. Lagi pula siapa juga yang akan kepedean dan membanggakan diri kalau ia adalah istri Reno.
Tak lama kemudian Abi berjalan mengekor di belakang Yoga dengan membawa perlengkapannya sendiri. Saat ini Abi hanya memakai baju biasa namun terlihat tetap cantik. Sedangkan baju untuk keperluan pemotretannya, ada di dalam kopernya.
Sesampainya di perusahaan Reno, Abi diantar Yoga untuk memasuki ruangan pemotretan terlebih dulu. Abi juga tampak ramah dan akrab dengan beberapa crew di sana. Setelah meletakkan kopernya, Yoga mengajak Abi ke salah satu ruangan yang akan digunakan untuk makan siang.
“Silakan Nona tunggu dulu di sini!” ucap Yoga mempesilakan.
Di ruangan itu sudah tertata rapi meja makan berukuran besar dengan beberapa hidangan makanan. Ruangan itu juga masih tampak sepi. Karena jam makan siang masih sepuluh menit lagi.
Abi memilih berdiri di samping jendela besar yang menghadap langsung dengan keramaian jalanan di siang hari. Perempuan itu melamun. Merindukan waktu kebebasannya seperti dulu, sebelum masuk dalam penjara Reno.
Ada rasa sesak yang menggelayuti hati Abi saat mengenang itu semua. Bahkan dia sangat merindukan kehangatan bersama keluarganya. Belum genap satu bulan menjadi pelayan Reno, rasanya seperti sudah bertahun-tahun.
Cklek
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Dengan cepat Abi mengusap sudut matanya yang berair. Ternyata yang datang adalah Reno, Yoga, dan Chiko. Abi menunduk hormat pada Reno. Setelah melihat pria itu duduk, barulah Abi ikut duduk.
Abi duduk menjauh dengan Reno. Karena tidak mungkin dia duduk di samping pria itu. Seperti istri sungguhan saja.
Saat Abi memilih duduk jauh dari Reno, tiba-tiba saja Chiko ikut duduk di sampingnya. Dan hal itu membuat Abi terkejut.
“Hai Vibi!” sapanya dengan ramah dan tersenyum manis.
“Ehmmm…” Reno berdeham seolah memperingatkan pada Chiko tentang panggilan Vibi.
“Ah iya, maaf. Hai Viana!” sapanya lagi dengan meralat panggilannya.
Abi hanya mengangguk sambil tersenyum. Chiko pun berusaha membuat suasan menjadi hangat dan tak ada kecanggungan. Dia juga mangabaikan tatapan tak ramah dari sahabatnya.
Beberapa saat kemudian datanglah beberapa orang lagi yang akan ikut makan siang bersama. Termasuk salah satu rekan bisnis Reno yang sedang menjalin kerjasama dengannya dan ikut dalam proyek besarnya ini.
Pria paruh baya berusia sekitar lima puluh lima tahun itu sangat kagum dengan kecantikan seorang model Viana Abigail yang akan melakukan pemotretan produk skincare milik perusahaan Reno yang bekerjasama dengan perusahaannya.
“Berapa usia anda Nona Abigail?” tanya Tuan Jeremy berbasi-basi sambil menikmati makan siangnya.
“Dua puluh tiga tahun, Tuan.” Jawab Abi dengan sopan.
“Masih sangat muda. Dan prestasi yang anda raih di usia belia ini sungguh sangat gemilang.” Pujinya dengan kagum.
Abi hanya mengangguk sambil tersenyum. Sementara yang lainnya hanya menimpali dengan senyuman. Karena pembicaraan itu memang didominasi oleh Tuan Jeremy dan Abi.
“Saya sangat salut dengan anda Tuan Moreno. Anda sangat pandai mencari model untuk memasarkan produk kecantikan milik perusahaan anda ini.” Pujinya pada Reno. Sedangkan Reno hanya menimpalinya dengan senyuman.
“Ngomong-ngomong, apakah anda sudah punya kekasih, Nona Abigail? Kebetulan putra kedua saya masih single.” Selorohnya dengan senyuman.
“Ehm, mohon maaf Tuan Jeremy. Saya merekrut model untuk memasarkan produk kecantikan di perusahaan ini melalui seleksi yang sangat ketat. Termasuk sedang tidak menjalin hubungan asmara dengan siapapun. Karena itu akan mempengaruhi kinerjanya nanti saat menjalankan tugasnya.” Reno menjawab pertanyaan Tuan Jeremy dengan tegas.
“Hahaha… sepertinya memang benar apa yang anda katakan, Tuan Moreno. Baiklah, mungkin setelah kontrak kerja Nona Abigail selesai, saya akan mencoba memperkenalkan Nona dengan putra saya.” jawab Tuan Jeremy.
“Sekali lagi saya mohon maaf, karena Nona Vib- maksud saya Nona Abigail akan menjadi model tetap di perusahaan saya. Maaf, saya sudah selesai makan siangnya. Saya harap Nona Abigail tidak datang terlambat ke tempat pemotretan. Dan untuk Tuan Jeremy, terimakasih banyak atas kedatangan anda.” Pungkas Reno dan bergegas keluar terlebih dulu.
Yoga, Chiko, bahkan Abi sangat terkejut dengan sikap Reno. Padahal nasi dalam piringnya belum habis separoh, namun pria itu justru memilih keluar terlebih dulu.
Chiko hanya tersenyum tipis setelah melihat kepergian sahabatnya. Pastinya dengan suasana hati yang tidak baik-baik saja. dan itu tandanya Reno sudah mulai terjebak dengan permainannya sendiri.
Usai makan siang, Chiko dan Yoga mengantar Abi menuju ruang pemotretan. Di sana juga sudah tampak Reno yang duduk sendirian sambil memainkan gadgetnya.
Abi segera berganti pakaian dan wajahnya sedikit dipoles oleh crew yang bertugas. Pemotretan kali ini khusus untuk produk perawatan kulit sehat. Jadi pakaian yang dikenakan Abi sedikit terbuka dengan memperlihatkan kulit putih mulusnya bagian lengan dan juga pa-ha.
Reno yang melihatnya seketika merasa geram. Namun dia tidak bisa berbuat banyak, karena memang prosedunya seperti itu.
Abi sudah bersiap acting di depan kamera yang akan merekamnya sambil mempromosikan produk kecantikan itu. Kebetulan kameramennya seorang laki-laki. Dan Reno bisa melihat sendiri kalau kameramen itu sejak tadi mengusap wajahnya dengan kasar seolah terhipnotis dengan kecantikan dan keseksian tubuh Abi.
Reno mengepalkan tangannya kuat menahan amarah yang membumbung tinggi. Sebelumnya, model yang ia rekrut juga sama-sama memiliki kecantikan luar biasa. Dan Reno juga terlihat biasa saja. tapi kenapa kini berbeda jika yang menjadi modelnya adalah Abi. Dan ini juga pertama kalinya Reno ikut terjun langsung menyaksikan Abi melakukan pemotretan.
Beberapa kali acting yang dilakoni Abi saat mempromosikan produk kecantikan itu, hasilnya pun sangat sempurna. Dalam hati Reno ia juga sangat bangga.
Tiba-tiba saja pandangan mata Abi tertuju pada seorang pria yang baru saja masuk ke ruangan itu. Dia sangat terkejut sekaligus takut. Lalu dia juga melihat Reno berdiri seperti menyambut kedatangan pria itu.
Abi langsung berlari menuju Reno dan mendorongnya cukup kuat sampai pria itu jatuh.
Brukkk
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
Reno kamu cemburu sama Abi sampai makanan di piring kamu belum habis langsung di tinggal pergi
2023-03-13
0
Ali Ajo
apa yg terjadi Thor
2022-10-14
1
Suzieqaisara Nazarudin
Yeessss haaahaaaa...Rasain Reno...👏👏👏
2022-10-10
0