Selesai dengan kegiatan masaknya, Abi kembali masuk ke kamarnya untuk mandi. kebetulan memang jarak antara dapur dan kamar sangat dekat.
Sementara Reno yang sudah selesai mandi dan tampak rapi dengan baju casualnya, dia sudah bersiap untuk pergi. Kebiasaan Reno memang seperti ini kalau sedang libur weekend jarang sekali berlama-lama di rumah. mungkin kali ini ia akan datang ke apartemen Chiko sekalgus makan malam.
Namun langkah Reno terhenti saat tanpa sengaja hidungnya mencium aroma sedap masakan. Aroma itu sering ia jumpai di restaurant mewah.
“Ada-ada saja, masak ada Chef yang datang kesini hanya untuk memasak. Lagi pula siapa yang nyuruh.” Gumamnya sambil mengingat-ingat kalau di dapur memang tidak pernah ada bahan masakan.
Akhirnya Reno melanjutkan langkahnya meninggalkan rumah. namun lagi-lagi dia mengurungkan niatnya saat baru saja mendengar pintu kamar Abi terbuka. Pria itu penasaran lalu bersembunyi di balik dinding untuk melihat apa yang akan dilakukan pelayan pribadinya itu.
Terlihat Abi duduk di meja makan lalu menuang air putih dan di hadapannya sudah ada seporsi nasi goreng telur buatannya.
Glek
Reno meneguk ludahnya saat ada seporsi nasi goreng yang menggugah seleranya. Ternyata bau sedap masakan tadi adalah nasi goreng buatan Abi.
“Ehm..” Reno masuk ke ruang makan mengagetkan Abi yang hendak menyuapkan nasi ke mulutnya.
“Tu.. Tuan?” ucapnya dengan gugup.
“Aku mau makan malam di rumah. siapkan makanan untukku sekarang!”
“Tapi di kulkas tidak ada bahan makanan. Ini saya hanya memasak nasi goreng terlur saja.”
“Aku nggak mau tahu. Cepat sajikan sekarang!”
Abi pun gelagapan. Dia tadi hanya memasak satu porsi saja. mungkin ada sisa sedikit di penggorengan. Alhasil dia mengambil nasi miliknya yang masih utuh lalu ditambah dengan sisanya tadi. Reno pun tidak tahu dan tidak mau tahu. Karena saat ini dia tampak asyik dengan gadgetnya.
“Silakan, Tuan!” Abi memberikan sepiring nasi goreng itu.
Tanpa mengucapkan sesuatu, Reno mulai menyantap nasi itu. Awalnya dia ragu dengan rasa masakan itu, walau aromanya sedap bisa saja rasanya tidak enak. Namun ternyata dia salah. Masakan Abi benar-benar enak.
Sedangkan Abi memilih pergi meninggalkan Reno makan seorang diri. Mungkin nanti dia akan memasak lagi setelah Reno selesai makan.
Saking fokusnya dengan makanan yang dibuat oleh Abi, Reno baru sadar kalau saat ini dia hanya sendirian di meja makan. Di hadapannya tampak segelas air putih yang bisa dipastikan kalau itu milik Abi. Dan Reno baru tahu kalau Abi tadi hanya memasak satu porsi saja.
Setelah selesai makan, Reno mencari keberadaan Abi. Perempuan itu terlihat duduk di kursi taman belakang.
“Mulai sekarang dan seterusnya kamu harus memasak untuk makan malamku. Ini gunakan kartu untuk belanja. Tapi ingat, kamu jangan sekali-kali keluar rumah sendirian, ataupun mencoba kabur dari sini. nanti akan ada Yoga yang akan mengantarmu belanja.” Ucapnya sambil memberikan sebuah kartu pada Abi.
Abi menerimanya tanpa banyak bertanya. Setelah itu Reno kembali masuk ke rumah. pria itu mengurungkan niatnya untuk pergi, karena perutnya juga sudah kenyang. Dia akan memamnggil Yoga agar mengantar Abi berbelanja kebutuhan dapur.
Selama menjadi pelayan pribadi Reno, Abi sama sekali tidak diperbolehkan memegang ponsel. Ponselnya disita oleh Reno dan akan diberikan nanti saat tugasnya menjadi pelayan selesai. entah sampai kapan.
Mendengar Reno yang tadi mengatakan kalau sebentar lagi ada orang yang akan mengantarnya belanja, Abi sangat senang. Belum ada sehari tinggal di rumah ini, rasanya dia sangat bosan. Walaupun hanya berbelanja, setidaknya dia masih bisa melihat suasana keramaian.
Beberapa menit kemudian Yoga sudah datang dan siap mengantar Abi pergi berbelanja. Sebelumnya Reno sudah memberikan perintah pada Yoga agar terus mengawasi Abi saat berbelanja.
Tak lama setelah mobil Yoga keluar dari gerbang rumah Reno, masuklah sebuah mobil sport yang tak lain milik Chiko. Sahabat Reno itu sudah tidak sabar ingin bertemu dengan istri sahabatnya. Pasalnya saat pernikahan Reno tadi pagi, dia tidak bisa ikut dan sepertinya memang Reno sengaja memberikan pekerjaan yang sangat banyak agar tidak mengacaukan pernikahannya.
“Mana nih adik iparku?” tanya Chiko yang baru saja memasuki ruang tengah.
Reno hanya melirik malas saat melihat kedatangan Chiko. Pria itu kembali asyik dengan gadgetnya.
“Bagaimana meetingnya tadi?” tanya Reno.
“Astaga Reno!! Ini bukan jam kantor. please jangan bahas pekerjaan! Kedatanganku kesini karena ingin berkenalan dengan adik iparku. Kemana dia? Apakah sedang mempersiapkan malam pertamanya?”
Mendapati pertanyaaan terakhir dari Chiko, Reno semakin malas menanggapinya. Karena tidak mungkin dan pantang baginya untuk menyentuh wanita murahan seperti Abi. Keberadaannya di sini hanyalah seorang pelayan. Bukan istri sungguhan.
“Bukankah kamu sudah tahu kalau aku menjadikan dia hanya seorang pelayan. Sampai kapanpun aku nggak bakalan sudi menyentuhnya ataupun menganggapnya istri.”
“Ah syukurlah kalau begitu. Jadi aku bisa mengambilnya nanti saat tugasnya sudah selesai. siapa tahu aku dapat jackpot.”
“Yang ada kamu dapatnya bekas.” Balas Reno.
Chiko sama sekali tidak peduli. Yang terpenting saat ini dia sangat penasaran dan ingin bertemu dengan istri sahabatnya itu. Matanya pun sejak tadi jelalatan terus mencari keberadaan perempuan itu.
Akhirnya Reno jengah sendiri dengan ulah Chiko yang terus bertanya. Setelah dia memberitahu kalau saat ini Vibi-nya sedang keluar berbelanja dengan Yoga.
“Vibi? Nama yang sangat unik dan bagus. Pasti orangnya juga sangat cantik.”
“Kamu jangan sekali-kali ikut memanggilnya Vibi. Itu panggilan khusus dariku. Tak seorang pun boleh memanggilnya Vibi kecuali aku.”
Chiko semakin tergelak mendengar ucapan sahabatnya. Sepertinya firasatnya benar kalau suatu saat nanti Reno akan terjebak dengan permaiannya sendiri.
Cukup lama berada di rumah Reno, akhirnya Chiko bosan dan berpamitan pulang. mungkin dia belum beruntung untuk bisa bertemu dengan istri sahabatnya. Namun saat Chiko baru saja beranjak, matanya dikejutkan sesosok bidadari yang baru saja memasuki rumah dengan menenteng beberapa kantong belanjaan.
“Bidadari! Astaga dia bidadari yang aku temui saat itu.” Gumam Chiko tanpa berkedip saat bertemu dengan Abi.
“Ren, itu dia! Dia bidadari yang tempo hari aku ceritakan ke kamu.” Ucap Chiko pada Reno namun matanya terus memandang Abi.
“Nona. Apakah Nona masih ingat denganku? Tempo hari kita bertemu di mall, dan tanpa sengaja Nona menabrakku?”
Abi pun mengingat-ingat, “Iya.” Jawabnya kemudian.
“Wah dunia begitu sempit hingga mempertemukan kita kembali. Aku sudah yakin kalau kita pasti bertemu kembali, Nona…?”
“Vibi cepat masuk!” perintah Reno dengan suara tegas.
Chiko terkejut saat mendengar Reno memanggil nama perempuan itu dengan sebutan Vibi. Dan ternyata perempuan itu istri sahabatnya.
“Jadi dia istri kamu, Ren?”
“Bukan. Dia pelayanku.”
“Ah baiklah. Hanya pelayan. Dan mulai sekarang aku akan terus mendekatinya.”
“Jangan macam-macam kamu! Selama dia masih menjadi mainanku, jangan harap kamu bisa mendekatinya!” ancam Reno sambil mencengkeram kerah baju Chiko.
.
.
.
*TBC
Wihhh tanda2 nih Reno😂😂
Jangan lupa terus dukung author dengan cara tekan like, komen, vote, dan gift ygy😄😄✌️✌️
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
mama De
Baru sgt dah panas Reno Reno terjebak dlm permainan sdri 🤣🤣🤣🤣🤣
2023-03-25
1
Ali Ajo
Reno pura-pura ntar diambil chiko baru tau rasa
2022-10-14
0
Arin
hah Reno kmu bilng ngg Sudi nyntuh vibi ya,oke sy pegang omongn kmu...dan nanti klo smpe kmu ngejilat ludah sendri sy pkul kmu pke palu ya😡
2022-10-11
1