Chapter 16 " Hantu SiRajo Rayo "

Sebagaimana telah dikisahkan dalam chapter sebelumnya . Sinto yang sedang melakukan penyelidikan didalam hutan guna mencari tahu strategi yang direncanakan Garang dan Para makhluk Keji dibelakangnya mendadak diikuti oleh sesosok makhluk hitam tinggi besar yang memiliki kepala seperti seekor anjing . Makhluk yang dijuluki Hantu Sirajo Rayo itu diperintahkan oleh sang Raja jin hitam untuk melenyapkan sinto . makhluk setinggi tiga meter itu tampak sudah mengambil ancang - ancang untuk menyerang Sinto . Sementara disisi lain sinto terlihat sudah siap menunggu serangan makhluk berkepala anjing itu .

Hantu SiRajo Rayo langsung saja mengayunkan tinju besar yang dibarengi tenaga dalam yang cukup tinggi dan mengarah langsung ke kepala Sinto . Sinto yang dari tadi sudah siap menunggu serangan langsung saja merundukkan kepala dan berguling tiga kali kedepan dengan cepat hingga posisi nya kini tepat dibelakang Makhluk jahat itu . Tinju makhluk itu hanya menghantam udara kosong namun angin pukulannya tepat mengenai dan mematahkan sebatang pohon seukuran paha pria dewasa . makhluk itu tampak terkejut karena tiba - tiba lawan sudah ada dibelakangnya . sebelum sempat memutar badan kebelakang tiba- tiba Sinto sudah mengirimkan tendangan keras tepat kepinggang Hantu SiRajo Rayo . Makhluk itu tampak mengerang dan terhuyung beberapa langkah kedepan . Pinggangnya terasa tersengat aliran listrik bertegangan tinggi karena pada saat menendang sinto sengaja melepaskan tenaga dalam . Hantu sirajo Rayo tampak mengatur nafas untuk meredakan sakit akibat pukulan Sinto . Namun didepan Sinto sudah menyiapkan satu pukulan lagi dan kali ini mengarah tepat ke dada makhluk hitam besar itu . Karena makhluk itu sedang dalam kondisi mengatur nafas tentu saja pukulan sinto yang datang begitu cepat dapat dengan mudah menghantam sasarannya .

" Bukkk !!! " diiringi suara gerengan marah makhluk hitam itu terpental sejauh delapan langkah dan jatuh berdebuk ditanah dengan kondisi menahan sakit yang luar biasa . Hantu SiRajo Rayo sangat kaget karena tidak menyangka lawannya ternyata bukan bocah sembarangan . Darah hitam kental terlihat meleleh keluar dari mulutnya pertanda dia sedang terluka dalam . Matanya berkunang - kunang dan untuk beberapa saat ia sepertinya tidak bisa bangkit berdiri . kali ini ia hanya siap menunggu ajal karena jika seandainya Sinto saat itu mengerahkan serangan terakhir , ia yakin tidak akan bisa mengelak lagi . Hantu Sirajo Rayo saat ini hanya bisa pasrah . tapi apa yang terjadi justru membuat dia tak habis fikir . Hawa dingin sedingin Es seketika saja masuk menusuk sekujur tubuh makhluk berkepala anjing itu . Hawa dingin itu seakan - akan hendak membekukan otak dan bola matanya . Dan sesaat kemudian Racun pukulan yang tadi menghantam telak dadanya seakan didorong keluar dari tubuhnya . Setelah muntah beberapa kali perlahan makhluk hitam itu merasa kondisi tubuhnya pun mulai membaik . dan ia langsung berfikir bahwa pasti ada seseorang yang baru saja menolongnya . " tapi siapa yang tadi menolongku ? Atau jangan - jangan bocah itu ? . Tapi bagaimana mungkin?? " . Makhluk hitam besar itu terus saja menggumam dalam hati .

Setelah mengatur jalan darah dan nafasnya perlahan tubuhnya mulai stabil kembali dan dia tidak Melihat siapa - siapa lagi ditempat itu . Bocah yang tadi dengan sangat mudah menghajarnya hingga terluka dalam itu ternyata juga sudah pergi dari tempat itu . Dalam hati ia sangat menaruh dendam kesumat kepada sinto dan bersumpah akan membalas kekalahannya suatu hari nanti . Sebelum berkelebat pergi meninggalkan tempat itu ia berseru berharap seseorang mendengarkan .

" Wahai orang yang telah menyelamatkanku , Aku SiRajo Rayo mengucapkan terima kasih dan berhutang nyawa padamu !!!! " Setelah berseru demikian iapun segera meninggalkan tempat itu dengan penuh dendam dan kekecewaan .

\*\*\*

Setelah melancarkan aksi penyerangan terhadap delapan dubalang yang ditugaskan menjaga Menara tempat di ikatkan nya keris sakti Kerajaan , Sapar dan kawan - kawan pun segera membuang tubuh mereka semua kedalam hutan . Delapan orang pengawal ini sesungguhnya bukanlah orang - orang sembarangan . Mereka adalah orang - orang pilihan yang memang ditugaskan untuk menjaga keselamatan keris itu . jika menggunakan serangan fisik Sapar dan kawan - Kawan pasti tidak akan mampu menghadapi mereka , Namun karena Racun yang dihembuskan kepada mereka adalah racun khusus yang sangat berbahaya maka merekapun akhirnya mati dengan keadaan tubuh membiru .

Saat sapar dan kacak membawa mayat delapan penjaga itu lenggang yang bertugas memanjat menara itu sudah sampai dipuncak . Ia mengambil keris sakti Palito Sirajo Endah dan kemudian menggantinya dengan keris palsu yang baru saja diambil dari balik bajunya . dan setelah misi berhasil ia pun segera turun . tidak ada yang tahu peristiwa ini terjadi karena sebagian besar orang - orang masih di berada di masjid . selepas isya acara hiburan dimulai dan tidak terdapat lagi hal - hal yang mencurigakan . Sinto yang baru saja keluar dari dalam hutan memutuskan untuk segera menyusul Ihsan dan kawan - kawannya ke Rumah Pandeka Sahar .

\*\*\*

" Ingat , besok adalah malam terakhir Festival , dimana segala rencana jahat mereka akan dilaksanakan , kita tidak boleh lengah sedetikpun , jaga posisi kita masing - masing , kalian harus paham itu . Sinto , apa kau tadi menemukan suatu petunjuk ? "

Yang bicara adalah Pandeka sahar .

Sinto Kemudian menceritakan pertemuannya dengan Hantu SiRajo Rayo . Pandeka sahar dan kawan - kawannya mendengar dengan perasaan campur aduk .

" Sesuai dengan keterangan Sinto Tadi kita sudah bisa simpulkan bahwa mereka memang sudah mulai bergerak " lanjut Pandeka Sahar .

" Sinto , apakah kau sudah memberi tahu Datuk Harimau Salju tentang petaka yang akan muncul ini ? " Tanya Rimbun .

" Ya , dia mengatakan akan datang membantu jika memang dibutuhkan , " jawab Sinto

" Baguslah kalau begitu , apakah kau sudah sampai ke Puncak Gunung Es " Rimbun kembali bertanya .

" Sudah , Mbun , Itu Pada saat bulan Bulan Purnama yaitu tepatnya di malam sebelum Pembukaan Festival silek ? Sinto menjawab .

Sinto teringat pesan Datuk Harimau Salju saat ia berlatih dengan Harimau sakti itu yaitu tepat di malam Bulan Purnama . Harimau itu berkata bahwasanya sejak malam itu Sinto telah resmi dipilih menjadi Wadah kesaktian bagi Datuk Si Raja Dewa . seluruh bibit kesaktian Datuk Sakti itu telah masuk dan tersimpan didalam tubuh Sinto . Namun untuk membangkitkan dan mengendalikan kekuatan yang maha dahsyat itu diperlukan latihan - latihan keras dan kematangan jiwa yang cukup . Karena kesaktian itu akan bangkit dengan sendirinya mengikuti kesiapan dan kematangan Wadah itu sendiri .

" Mulai saat ini kau harus mulai menggali dan mengoptimalkan seluruh Potensi - potensi yang ada didalam dirimu "

Begitulah datuk Harimau Salju berpesan kepada Sinto .

Setelah mengatur strategi dengan matang merekapun memutuskan untuk beristirahat karena besok malam adalah malam Puncak Festival .

\*\*\*

Jane duduk termenung lesu disudut kamar tidurnya . Malam ini ia bermimpi aneh lagi , mimpi yang terus saja berulang dan terus menghantuinya . Mimpi tentang suatu tempat yang jauh dipedalaman Pulau Sumatera , di dalam mimpi ia melihat puluhan wanita separuh baya dikurung disebuah penjara usang yang terbuat dari tengkorak . Para wanita itu berteriak - teriak mintak dibebaskan , Namun pada saat Jane ingin membuka kunci penjara itu tiba - tiba sesosok wajah menyeramkan berjubah hitam datang dan mencoba menangkap Jane tapi sosok itu tidak bisa menyentuh Jane . Kemudian tampak sesosok wajah perempuan cantik yang tersenyum kearahnya . Dan ia tahu Wanita cantik itu adalah ibunya meski ia hanya pernah melihat wajah ibunya di album Foto yang selalu disimpan oleh ayahnya . Dan setelah Jane menerawang dengan indera keenamnya ia pun mengetahui tempat itu bernama Bukit Mendinding Alam yang terletak jauh dipedalaman pulau Sumatera . Didalam renungan itu Jane mendapatkan sebuah keyakinan bahwa ibunya saat ini masih hidup . Dan ia harus menyelamatkan ibunya , malam itu ia langsung berkemas dan menuju laboratorium ayahnya . ia meninggalkan sepucuk surat diatas meja kerja ayahnya .

" Papa , aku akan pergi selama beberapa hari , jangan khawatir , aku akan menjaga diri dan membawa mama kembali pulang ... jaga dirimu papa ,,

Jane

Setelah menulis surat untuk ayahnya Jane langsung menuju ke Mesin Peretas dimensi dan langsung membuat portal menuju ke Bukit Mendinding alam .

Bersambung ke chapter berikutnya

jika kalian Suka Novel ini silahkan tuliskan di kolom komentar ya .. dukung selalu karya ini !!!

Episodes
1 Chapter 1 " Mudik "
2 Chapter 2 " Galanggang silek "
3 Chapter 3 " Bukit Mendinding Alam "
4 Chapter 4 " Festival silek nagari "
5 Chapter 5 " Ramalan dua Gerhana "
6 Chapter 6 " Wasiat Datuk Panduko Alam "
7 Chapter 7 " Kembalinya Sang kesatria "
8 Chapter 8 " Pusaka keris api "
9 Chapter 9 " Persekutuan Raja Api "
10 Chapter 10 " Datuk Harimau Salju "
11 Chapter 11 " Perang Strategi"
12 Chapter 12 " Festival Silek Dibuka "
13 Chapter 13 " Pertemuan Dua kesatria "
14 Chapter 14 " Si Peretas Dimensi "
15 Chapter 15 " SIASAT PARA IBLIS "
16 Chapter 16 " Hantu SiRajo Rayo "
17 Chapter 17 " Kurungan Alung Bunian "
18 Chapter 18 " Ramalan Gadis Indigo "
19 Chapter 19 " Pertemuan Para Sahabat "
20 Chapter 20 " Festival Silat berdarah "
21 Chapter 21 " Sang Juara Baru "
22 Chapter 22 " Munculnya Sang Iblis "
23 Chapter 23 " Benteng Piramida "
24 Chapter 24 " Perang Besar Dimulai "
25 Chapter 25 " Sebuah TiTik Awal "
26 26 " HARI PERTAMA SEKOLAH "
27 Chapter 27 " Pertarungan di bukit belakang sekolah "
28 Chapter 28 " Laksamana Kumbang "
29 Chapter 29 " Prahara di Tanjung Meranti
30 Chapter 30 " PUTI CAHYO KUMALO "
31 Chapter 31 " Purnama di Telaga Sangkar Bulan "
32 Chapter 32 " IBLIS di PERPUSTAKAAN "
33 Chapter 33 " TEROR di SEKOLAH
34 Chapter 34 " Sang Iblis Tua "
35 Chapter 35 " Pedang Naga Salju "
36 Chapter 36 " lonceng penghisap sukma "
37 Chapter 37 " Geger Pedang Sakti "
38 Chapter 38 " Malaikat agung Tak bernama "
39 Chapter 39 " Dewi kipas perak "
40 Chapter 40 " Gerbang ke alam lain "
41 Chapter 41 " Alam tingkat ketiga "
42 Chapter 42 " Goa lembah Neraka "
43 Chapter 43 " Gadis berambut merah "
44 Chapter 44 " Delapan penyamun Padang berdarah "
45 PANGGILAN UNTUK PARA PEMBACA !!!
46 Chapter 45 " Sang Kaisar Api "
47 Sinto vs Batara Karsa
48 CHAPTER 47 " PETUALANGAN DI MULAI
49 chapter 49 " Murid murtad "
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Chapter 1 " Mudik "
2
Chapter 2 " Galanggang silek "
3
Chapter 3 " Bukit Mendinding Alam "
4
Chapter 4 " Festival silek nagari "
5
Chapter 5 " Ramalan dua Gerhana "
6
Chapter 6 " Wasiat Datuk Panduko Alam "
7
Chapter 7 " Kembalinya Sang kesatria "
8
Chapter 8 " Pusaka keris api "
9
Chapter 9 " Persekutuan Raja Api "
10
Chapter 10 " Datuk Harimau Salju "
11
Chapter 11 " Perang Strategi"
12
Chapter 12 " Festival Silek Dibuka "
13
Chapter 13 " Pertemuan Dua kesatria "
14
Chapter 14 " Si Peretas Dimensi "
15
Chapter 15 " SIASAT PARA IBLIS "
16
Chapter 16 " Hantu SiRajo Rayo "
17
Chapter 17 " Kurungan Alung Bunian "
18
Chapter 18 " Ramalan Gadis Indigo "
19
Chapter 19 " Pertemuan Para Sahabat "
20
Chapter 20 " Festival Silat berdarah "
21
Chapter 21 " Sang Juara Baru "
22
Chapter 22 " Munculnya Sang Iblis "
23
Chapter 23 " Benteng Piramida "
24
Chapter 24 " Perang Besar Dimulai "
25
Chapter 25 " Sebuah TiTik Awal "
26
26 " HARI PERTAMA SEKOLAH "
27
Chapter 27 " Pertarungan di bukit belakang sekolah "
28
Chapter 28 " Laksamana Kumbang "
29
Chapter 29 " Prahara di Tanjung Meranti
30
Chapter 30 " PUTI CAHYO KUMALO "
31
Chapter 31 " Purnama di Telaga Sangkar Bulan "
32
Chapter 32 " IBLIS di PERPUSTAKAAN "
33
Chapter 33 " TEROR di SEKOLAH
34
Chapter 34 " Sang Iblis Tua "
35
Chapter 35 " Pedang Naga Salju "
36
Chapter 36 " lonceng penghisap sukma "
37
Chapter 37 " Geger Pedang Sakti "
38
Chapter 38 " Malaikat agung Tak bernama "
39
Chapter 39 " Dewi kipas perak "
40
Chapter 40 " Gerbang ke alam lain "
41
Chapter 41 " Alam tingkat ketiga "
42
Chapter 42 " Goa lembah Neraka "
43
Chapter 43 " Gadis berambut merah "
44
Chapter 44 " Delapan penyamun Padang berdarah "
45
PANGGILAN UNTUK PARA PEMBACA !!!
46
Chapter 45 " Sang Kaisar Api "
47
Sinto vs Batara Karsa
48
CHAPTER 47 " PETUALANGAN DI MULAI
49
chapter 49 " Murid murtad "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!