Chapter 8 " Pusaka keris api "

Sebagaimana dikisahkan dalam episode " Festival Silek Nagari " Sinto dan kawan - kawan berjanji akan berlatih silat bersama di Lapangan dibelakang Rumah reza pada hari minggu . hari ini adalah hari minggu , Nurdin , reza dan ihsan pun sudah mendapat kabar bahwa sahabat mereka sinto sudah sembuh dari penyakit demam panas yang membuatnya pingsan selama dua hari dan kabar baiknya sinto juga berencana akan datang berlatih kerumah reza hari ini . mereka sangat senang karena sudah bisa berkumpul lagi .

Tepat Pukul sembilan pagi mereka berempat sudah tampak berkumpul di lapangan yang sudah ditentukan .

" Selamat Nto , akhirnya kamu sembuh , kami bertiga sangat khawatir melihat kondisimu waktu itu " . reza bicara sambil menepuk - nepuk pundak sinto yang sedang duduk sambil memain - mainkan sebatang rumput . Sinto hanya senyum - senyum mendengarkan .

" Terimakasih Kawan - kawan , aku juga sangat senang bisa ngumpul lagi , gimana latihanmu , din ? Kabarnya kamu udah digembleng langsung beberapa hari oleh guru kita ? " tanya sinto kepada nurdin .

" Ya , lumayan sih , tapi sekiranya aku lolos ke babak final pun sepertinya agak susah Nto , karena orang yang akan menjadi lawanku di babak final itu sangat kuat . " jawab nurdin

" waduhhh , kamu jangan pesimis dulu dong , berusaha dulu , emang siapa lawanmu di final ? " tanya sinto

" dia adalah garang , juara bertahan festival itu dua kali berturut - turut , saat ini piala bergilir itu ada di kampung sawah hilir , jadi siapapun pesilat yang masuk final tahun ini akan berhadapan dengannya " jawab nurdin

" Kamu ingat anak - anak yang meledek sewaktu kita pergi makan - makan ke rumah ihsan ? " ujar reza menambahkan

" iya aku ingat , saat itu kita dibilang pandeka Gadang sarawa " kata sinto mendadak jengkel saat ingat kejadian itu .

" itu adalah Garang dan kawan - kawannya " jelas reza lagi

" Berarti saat ini kita harus buktikan kita bukan seperti yang mereka ucapkan , kita harus rebut piala itu Din , kau pasti bisa " sinto bicara menyemangati Nurdin .

" Baiklah mari kita mulai berlatih , fokus kita adalah meningkatkan kemampuan Nurdin " sambung ihsan .

Merekapun memulai latihannya . Sinto ihsan dan reza secara bergantian menyerang Nurdin untuk melatih ketangkasan ilmu silatnya . Tentu saja sinto saat itu masih berusaha menyembunyikan kekuatannya yang sebenarnya sudah meningkat pesat setelah dua minggu berlatih di Lembah Timbunan Kabut .

Sedang asyik mereka berlatih dari arah rumah reza terdengar suara beberapa anak perempuan yang sedang bersenda gurau . Suara itu semakin mendekat dan terus mengarah ketempat mereka sedang berlatih .

" Waduhhh , ternyata para pendekar sakti juga lagi latihan disini ? " ternyata yang datang adalah kak ayu dan beberapa orang gadis desa . Hari itu mereka berencana akan berlatih menari .

Diantara gadis - gadis yang datang itu terlihat Hamidah si bunga desa yang saat itu mengenakan baju gaun longgar berwarna biru muda dan juga berjilbab biru muda . ia adalah yang paling bening dan anggun diantara para gadis .

Melihat kedatangan para gadis itu sinto dan kawan - kawan langsung menghentikan latihan mereka . Ada rasa malu dan juga keki didatangi gadis - gadis cantik . Maklum mereka sudah berusia hampir 17 tahun , sedang dilanda puber pertama .

" Kakak ngapain kesini ? " tanya reza

" ehhh suka - suka aku donk , emang ini lapangan nenek moyang mu ? " jawab kak ayu becanda . Para gadis ikutan tertawa mendengar candaan kak ayu .

" Begini , kami berencana mau ikut lomba di acara festival minggu depan , jadi kami putuskan untuk latihan full setiap hari di lapangan ini , paham ?????? " jelas kak ayu

" Wahhh keren banget itu kak , semoga saja kampung kita bisa jadi juara " balas sinto , sekilas matanya bertemu dengan mata hamidah , dan hamidah langsung memalingkan wajahnya kearah lain , pipinya tampak merona merah .

" Busyet , itu orang apa bidadari ? " Sinto menggumam dalam hati dan kemudian juga memalingkan wajah kearah lain . Namun sesekali ia mencuri - curi pandang juga kepada hamidah .

" Pasti donk kami juara , tapi kalau kalian , kayaknya harus berdarah - darah deh , Hihihihi " jawab kak ayu becanda lagi

" wuuuu enak saja , kakak lihat saja nanti " reza menjawab ketus .

" ya sudah , kita buktikan saja minggu depan , tapi mulai sekarang lapangan ini kita bagi dua , sebelah sana untuk kalian , sebelah sini untuk kami " kak ayu kemudian membuat garis lurus membelah dua lapangan itu .

" Ayo kita mulai berlatih , ambil posisi masing - masing , hamidah berdiri di tengah ya , kamu yang jadi penari utama " ujar kak ayu . para gadis desa itupun nampak memulai latihannya . Sinto dan kawan - kawan pun terlihat mulai berlatih lagi , sesekali mata sinto tetap mencuri pandang ke wajah hamidah , ia makin terpukau melihat hamidah menari dengan Sangat cantik gemulai dan anggun .

***

Disebuah ruangan yang cukup luas Seorang bocah terlihat sedang fokus mempelajari sebuah buku , buku itu terlihat sudah sangat usang dan lusuh . Disampul buku tersebut terdapat tulisan " Sembilan Jurus dewa api " dan bocah yang sedang membaca itu tidak lain adalah Garang . dihalaman - halaman awal kitab itu dijelaskan bahwasanya 9 jurus dewa api adalah jurus silat kuno yang sangat berbahaya , namun untuk memainkan jurus itu harus menggunakan sebuah senjata pusaka yang bernama Keris Api . Saat ini keris pusaka itu dipegang oleh pendekar api terkuat yang bernama panglima api laknat . Untuk mendapatkan keris itu ada beberapa tata cara yang harus dilakukan termasuk memanggil arwah panglima api laknat . seperti yang dikisahkan dalam episode sebelumnya bahwasanya panglima api laknat adalah guru dari Dubalang rambut api yang sedang mencari wadah untuk menerima kesaktiannya .

setelah menyiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan Garang tampak menghidupkan 27 batang lilin dan disusun berbentuk bintang segi lima . Garang duduk ditengah sambil mengambil posisi bersemedi dan mulutnya tampak mulai merapalkan sebuah mantra . mantra yang dibaca oleh garang sesungguhnya adalah mantra penyatuan jiwa yang bertujuan untuk menyegel arwah Panglima api laknat kedalam tubuhnya . setelah lebih kurang lima belas menit merapal mantra mendadak suhu ruangan itu berubah menjadi panas sekali. udara di sekitar tubuh garang tampak memerah . 27 lilin yang tadi dihidupkan garang mati serentak . Saat itu Garang membaca mantra penutup

" Wahai sang jiwa api , Hari ini aku Memanggilmu dan siap merelakan tubuh dan jiwaku menjadi wadah untuk sukma dan kekuatanmu " garang membaca mantra sambil menahan nafas dan memejamkan mata .

tak lama kemudian kobaran api menyala dahsyat meliputi seluruh tubuh bocah itu . Rambutnya pun seakan berdiri dan menyala - nyala bagaikan lidah api . kedua bola mata garang bersinar merah seperti bara api . Mendadak telinganya mendengar suara tanpa wujud .

" Wahai anak manusia , hari ini aku terima sepenuhnya kau menjadi muridku . kupersembahkan seluruh kekuatanku kepadamu , mulai saat ini kau kuberi nama Sutan si Rajo Api . " suara itu jelas adalah suara sang dedengkot dunia hitam Panglima api laknat .

Garang seakan takjub merasakan energinya yang terus membesar dan meluap - luap . Rasanya saat itu dunia sudah dalam genggamannya . suara tanpa wujud itu kemudian melanjutkan perkataannya . " sekarang apa yang kau inginkan muridku ? Silahkan ucapkan "

" Aku membutuhkan keris api untuk menguasai 9 jurus dewa api , guru " jawab Garang tegas .

" Hahahaha , kau memang murid pintar , aku kagum padamu . dengar bocah , sejak kau kuterima menjadi wadahku , sesungguhnya keris api itu telah menyatu dengan dirimu , jika suatu saat kau memerlukannya , kau hanya perlu berteriak memanggil , dan keris itu akan sekejap mata akan muncul ditanganmu " jelas panglima api laknat

Garang yang saat itu memang sangat ingin melihat rupa keris sakti itu langsung saja berteriak memanggil .

" Keris Api !!!! " tak sampai satu kejapan mata terjadi satu letupan keras ditangan kanan Garang . Letupan itu memercikkan ribuan bunga api panas . Kini ditangan bocah itu tergenggam sebilah keris berwarna merah nyala dengan tangkai berbentuk kepala Naga . Badan keris itu seperti diselimuti api yang menyala . Setelah puas memandang keris pusaka itu Garang mengembangkan telapak tangannya dan menurunkan tenaga dalamnya , keris itu mendadak menghilang dan meninggalkan asap berbau kemenyan hitam . Bocah itupun menarik nafas panjang dan tersenyum puas .

" Terima kasih guru , tapi apakah kekuatan ini bebas untuk kupergunakan kapan dan dimana saja ? .

Garang bertanya sebenarnya untuk memastikan apakah ia boleh mencoba kekuatannya di festival silek nagari minggu depan.

" Kekuatan itu sudah menjadi milikmu dan terserah bagaimana kehendakmu , muridku , kau harus berjuang menjadi Raja diraja dalam seni bela diri . Singkirkan semua yang akan jadi penghalang " ujar panglima api laknat karena sesungguhnya memang itulah yang diinginkannya . Yakni menggemparkan dunia dan menyebar benih - benih kejahatan .

Mendengar pernyataan gurunya yang tak kasat mata itu Garang menjadi sangat puas dan makin bersemangat . Ia nampaknya ingin merencanakan sesuatu yang sangat besar . yang akan menggemparkan Ranah Minang . Ia mengambil handphone nya dan segera memanggil seluruh teman - teman seperguruannya . Siang ini dia akan mengadakan jamuan dirumahnya . Ia ingin menyampaikan maksudnya mendirikan sebuah persekutuan bela diri dan akan menobatkan dirinya menjadi pemimpin besar .

***

Sore itu sinto dan kawan - kawan berniat mengunjungi guru mereka Pandeka Sahar guna membahas persiapan untuk acara Festival silek yang waktunya sudah semakin dekat . mereka bertemu di gelanggang tempat mereka biasa berlatih .

" Nurdin , coba kau ambil kuda - kuda " pandeka sahar langsung saja memulai latihan dan Nurdinpun tampak merenggangkan kedua kakinya . kaki kiri ditekuk membentuk sudut sembilan puluh derajat sedangkan kaki kanan direntang lurus agak kebawah dan lutut kanannya nyaris menyentuh tanah . Tangan kiri dilipat dibawah pusar sementara tangan kanan disilang mengarah ke bahu kiri . itu adalah model posisi kuda - kuda bertahan .

Ihsanpun langsung menyerang dari arah samping kanan . sengaja ia menyerang tiba - tiba untuk melatih refleks Nurdin namun dengan tangkas nurdin menggeser kaki kiri hingga posisinya hampir seperti berdiri tegak kemudian ia memutar pinggang sambil menyambut tinju itu tepat dipergelangan tangan ihsan . Kaki kiri yang tadi ia tarik tampak bergeser lurus menyongsong kedatangan ihsan sementara tangan yang tadi memegang pergelangan ihsan bergerak masuk mengunci ihsan dari bawah ketiak sampai ke leher ihsan kemudian kaki kanan nurdin menyapu kaki kanan ihsan sehingga keseimbangannya goyah dan ihsanpun jatuh tumbang ditanah .

" Ya , tepat sekali , bagus nurdin " ujar pandeka sahar .

Mereka terlihat sangat semangat sekali berlatih .

" ingat , junjung selalu sportivitas karena pertandingan itu bukan hanya tentang menang dan kalah , apa gunanya menang jika dengan cara - cara yang tidak bagus " pandeka sahar mengingatkan .

Tetapi sejak tadi mata pandeka sahar terlihat terus saja mengawasi sinto . Ia melihat yang aneh dengan bocah itu semenjak ia mengalami kejadian tempo hari . Terlebih pandeka sahar juga sudah mengetahui kisah sewaktu mereka menggalah ikan dari nurdin dan kawan - kawan .

" Bagaimana keadaanmu Sinto ? kau tampak begitu sehat sekarang ? " Ujar pandeka Sahar menyapa sinto sambil becanda .

" Aku sudah semakin baik guru " ujar sinto

" Mari kita duduk sebentar "

Pandeka sahar mengajak mereka berempat duduk disebuah pendopo kayu . Ihsan tampak sibuk menghidupkan kayu api untuk memasak air karena sudah menjadi kebiasaan guru mereka itu kalau sedang berbincang di pendopo itu harus sambil minum kopi .

" Sinto , aku sudah mendengar cerita tentang keanehan yang kau alami dari teman - temanmu " ujar pandeka sahar .

Sinto kaget karena tak menyangka gurunya sudah tahu kisah aneh yang menimpanya . Tapi kemudian ia berfikir bahwa apapun alasan teman- teman nya menceritakan kisah itu sinto yakin mereka hanya bermaksud baik kepadanya .

" Memang banyak hal yang masih menjadi misteri dan belum terpecahkan oleh umat manusia sampai saat ini . Salah satunya adalah tentang kehidupan lain diluar kehidupan kita ini . Tetapi ada juga orang - orang dahulu yang mampu menyibak kebenaran misteri itu . Salah satunya adalah Leluhur kita orang - orang minangkabau kuno . dikabarkan mereka saat itu sudah mampu berinteraksi dan hidup berdampingan dengan orang - orang dari alam tak kasat mata itu . Mereka menyebutnya alam tingkat ketiga atau disebut juga dengan alam Jin " . Pandeka sahar memulai ceritanya

Sinto dan kawan - kawan mangut - mangut mendengar cerita pandeka sahar . Sesaat kemudian Ihsan datang menghidangkan kopi . Sambil meminum seteguk kopi pandeka sahar melanjutkan kisahnya .

" Kakek guruku pernah bercerita bahwasanya dalam seni bela diri tingkat tinggi orang - orang dahulu menjalin semacam kontrak dengan makhluk - makhluk tak kasat mata itu untuk meningkatkan kekuatan fisiknya . Silek yang kita pelajari selama ini hanyalah sekedar gerakan dan jurus kasar saja namun untuk meningkatkannya ke level yang lebih tinggi yaitu silek batin itulah orang - orang mengikat kontrak atau dalam istilahnya siap menjadi wadah untuk menampung kekuatan makhluk - makhluk tak kasat mata itu " lanjut pandeka sahar

" Makhluk - makhluk tak kasat mata itupun juga memiliki beberapa tingkatan - tingkatan , tergantung dari kekuatan dan golongan mereka . mulai dari tingkat satu sampai kepada tingkat tertinggi yang disebut juga tingkat Dewa " jelas Pandeka Sahar

" Namun semenjak terjadi perang Besar yang beberapa ratus tahun yang lalu orang - orang mulai takut mempelajari silek sampai ke level batin . Silek yang diajarkan turun temurun sejak saat itu hanyalah yang berbentuk fisik saja . Hanya segelintir orang saja yang mau mempelajari dan mendalami silek batin . sehingga silek tersebut bisa dikatakan punah ditelan zaman . Dan kalian harus ingat kita tidak boleh menceritakan ini kepada orang - orang awam karena mereka tidak akan percaya " lanjutnya

Pandeka sahar terus saja bercerita sementara sinto dan kawan - kawan asyik mendengarkan dengan serius .

" Aoakah kakek guru pandeka itu juga mengikat kontrak dengan makhluk halus ? " tanya Nurdin

" Ya , beliau mengikat perjanjian dengan sesosok makhluk yang bernama Datuk Panglima Sati dan sesaat sebelum kematiannya aku yang saat itu masih seumuran dengan kalian dipercaya menjadi wadah Datuk Panglima Sati " ujar pandeka sahar .

" Wah itu keren sekali pandeka " ujar Sinto

" Sinto , aku juga melihat sesuatu seperti itu didalam dirimu dan hal itu sama persis seperti yang kualami saat aku seusiamu , tapi agaknya yang akan kau hadapi ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh , kau harus selalu waspada dan menjauhi sifat sombong dan takabur karena sifat itu adalah api yang akan membakar tubuhmu sendiri "

" Pada festival silek minggu depan kau kutunjuk menjadi pesilat cadangan apabila terjadi sesuatu dengan Nurdin karena terus terang saja sejak beberapa hari terakhir ini perasaan ku sering tidak enak karena aku merasakan aktivitas gaib yang sangat tidak wajar dan itu bersumber dari kampung sawah hilir" .

Sinto yang sebenarnya sudah tidak begitu tertarik lagi untuk mengikuti lomba itu terpaksa mengangguk setuju karena itu merupakan perintah langsung dari gurunya . Tapi didalam hatinya ia kini merasa agak tenang karena gurunya pandeka sahar juga ternyata telah mengalami kejadian aneh yang sama dengan yang dialaminya .

Mendadak Handphone ihsan berdering karena mendapatkan sebuah Pesan dan Ihsan tampak agak kaget melihat pesan yang masuk . di akun media sosialnya terdapat sebuah notifikasi undangan bergabung dengan sebuah Komunitas Seni bela diri yang bernama Raja Api , dia melihat bendera hitam berenda emas dengan logo keris merah berbentuk nyala api dan ditengah - tengahnya bertulis " PERSEKUTUAN RAJA API " dan ada pesan yang berbunyi " seluruh galanggang silek yang ada diharapkan untuk segera menggabungkan diri " Ihsan juga melihat foto sekitar dua puluh orang pesilat sedang duduk berbaris melingkar disebuah meja bundar . Seluruh pesilat memakai baju merah tetapi ada satu pesilat yang duduk ditengah memakai baju hitam berhias merah . Agaknya ia adalah pemimpin mereka ihsan namun setelah ia memperhatikan wajah orang itu dengan teliti ia sangat kaget karena ternyata orang itu adalah Garang .

" kawan - kawan coba kalian lihat ini " ihsan bicara sambil mengarahkan layar Handphone kepada teman - temannya .

Mereka semua heran termasuk guru mereka pandeka sahar karena menurutnya selama ini belum pernah ada orang yang berani untuk melakukan apa yang sedang dilakukan oleh garang .

" Apa yang sedang difikirkan bocah itu ? " Dalam hati pandeka sahar terus berfikir .

Beberapa hari yang lalu ia mendapat kabar bahwasanya guru silek di kampung sawah hilir terkena penyakit stroke sehingga lidahnya patah dan tubuhnya separoh tak bisa digerakkan .

" Tapi apakah mungkin bocah itu yang diminta untuk menggantikannya , atau malah jangan - jangan ..?? " Pandeka sahar tidak ingin melanjutkan dugaannya

Namun saat itu pandeka sahar tampak mulai sedikit cemas .

\*\*\*

Dua hari sebelum hari itu ..

" Tahun ini kita harus jadi pemenang kembali dan jangan pernah biarkan piala yang sudah dua tahun kita pegang berpindah ke tempat lain !! "

Orang yang sedang berbicara adalah Pandeka Lanang dan Ia adalah guru silat di kampung sawah hilir . Berbeda dengan tempat latihan di kampung taratak bungo , tempat latihan silek di kampung sawah hilir adalah sebuah gedung mewah yang berukuran dua puluh meter persegi lengkap dengan matras dan segala perlengkapan - perlengkapan yang modern dibutuhkan . Bangunan ini adalah hadiah kemenangan mereka di acara festival silek nagari tahun lalu . Murid - murid yang berlatih disana juga terbilang cukup banyak karena sebagai pemenang festival nama galanggang itu sudah cukup terkenal .

" Garang , kamu harus buktikan dan jangan sampai nanti bikin malu kami semua " ujar Pandeka lanang angkuh .

Garang yang berdiri paling belakang agak panas telinganya mendengar ucapan gurunya itu .

Sebagai guru pandeka lanang memang kurang begitu disukai oleh murid - murid nya karena ia terkesan sombong dan kejam dan disamping sombong dan kejam ada satu perangai buruk pandeka lanang yang sangat dibenci oleh garang dan kawan - kawan yaitu Ia sudah beberapa kali ketahuan melecehkan murid - murid perempuan saat mereka berada diruang ganti . Perbuatan kejinya itu sebenarnya sudah menjadi rahasia umum diantara para murid namun mereka tidak berani bicara langsung karena takut pada Pandeka lanang .

" Tentu saja aku akan menang guru karena kalau tidak apalagi yang bisa dibanggakan dari perguruan ini " jawab Garang setengah menyindir

Pandeka lanang kaget mendengar jawaban muridnya yang kurang sopan itu . Mukanya langsung terlihat merah padam .

" Jangan kau kira kemenanganmu dua kali berturut - turut itu karena kehebatanmu Garang , itu semua karena jurus - jurus yang kuberikan dan kecerdikanku menyogok para juri itu , Hahahaha !!!! " Pandeka lanang tertawa balas mencemooh Garang .

Garang yang mendengar cemoohan gurunya itu menjadi sangat emosi karena semenjak menerima kekuatan gaib dari Panglima api laknat ia merasakan emosinya selalu meluap luap dan kali ini ia sudah merasa sangat muak dan ingin sekali menghajar si guru bejat itu .

" Aku yakin kali ini aku akan menang mutlak meski tanpa bantuan siapapun " garang mulai membalas dengan kata kasar.

Murid - murid lain hanya diam melihat guru dan murid itu saling sindir tetapi didalam hati mereka senang karena kekesalan mereka pada pandeka lanang menjadi terwakili dengan perlawanan Garang . Tapi di sisi lain mereka juga takut kalau guru mereka itu jadi mengamuk karena pernah sekali pandeka lanang memukul patah sebatang balok kayu saat mengamuk didepan murid - muridnya .

" Apa kau bilang !!! ??? Tanpa bantuan siapapun ??? Hmmmmm Saat ini Kau memang sudah merasa besar kepala ya dasar Bocah tengik , apa kau merasa sudah lebih hebat dari aku haaaaa ? " Pandeka lanang terlihat marah besar dan urat lehernya terlihat menyembul keluar saat bicara .

" Bagaimana kalau kita buktikan saja ? jika aku mampu mengalahkanmu detik ini juga aku yang jadi pemimpin di Gelanggang ini , bagaimana menurutmu Guru Cabul ??? " balas Garang

Garang bicara begitu sengaja untuk lebih memancing emosi pandeka lanang sekaligus untuk mendapatkan dukungan dari murid - murid perguruan yang lain karena Ia memang sudah dari awal merencanakan akan merebut gelanggang silek itu .

Pandeka Lanang yang sudah gelap mata tidak berfikir panjang lagi langsung saja ia menerima tantangan Garang , Ia langsung mengambil kuda - kuda dan bersiap berlari untuk menyerang Garang tapi tidak sampai tiga kali kejapan mata terdengar suara orang yang meringkik keras kesakitan dan diiringi bunyi benda berat yang jatuh kelantai .

" BBBHHUK " ternyata yang terhempas jatuh dilantai adalah pandeka lanang .

Orang tua gendut berumur lebih kurang lima puluh tahun itu tampak tergeletak dan terkapar dilantai dengan tubuh kejang - kejang dan tidak ada yang benar - benar tahu apa yang baru saja terjadi . Yang pasti Garang yang tadi berdiri di barisan paling belakang tau - tau saat ini sudah berdiri tegak tidak jauh dari ambruknya pandeka lanang .

Sebenarnya tadi saat pandeka lanang bergerak hendak menyerang Garang dengan secepat kilat garang melesat menyongsong dan menghantam tubuh Pandeka Lanang dengan dua pukulan satu di tenggorokan dan satu lagi di dada kanan . Garang sengaja mematahkan lidah dan melumpuhkan sebelah badan orang yang selama ini menjadi gurunya itu tetapi karena pergerakan garang yang begitu cepat para murid - murid lain hanya bisa melongo melihatnya .

" Kalian semua sudah menyaksikan aku yang menjadi pemenangnya dan berarti mulai saat ini akulah yang akan memimpin Gelanggang ini , Bagi yang setuju silahkan angkat tangan dan yang tidak setuju silahkan tinggalkan ruangan ini " Garang bicara dengan penuh wibawa

Semua orang yang ada diruangan itu bertepuk tangan dan serentak mengangkat tangan tanda mereka menyetujui Garang menjadi pemimpin mereka yang baru .

" Aku tahu kalian semua juga menaruh dendam kepada orang tua bejat ini untuk itu sengaja aku mematahkan urat lidah dan melumpuhkan setengah badannya agar dia tidak bisa bicara dan memberikan kesaksian kepada siapapun , segera sebarkan berita bahwa guru lama disini diserang Stroke dan dengan keputusan bersama aku diangkat menjadi pemimpin yang baru , Hari Ini aku umumkan berdirinya PERSEKUTUAN RAJA API "

Setelah bicara demikian bocah itu tangannya dan dari tangannya meletup bunga api seperti pijaran kembang api dan diiringi Sorak sorai pengikutnya yang berteriak mengelu - elukan kemunculan seorang ksatria baru yang sangat sakti .

Bersambung ke chapter berikutnya

Terpopuler

Comments

Marten Koto

Marten Koto

tetap semangat

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 " Mudik "
2 Chapter 2 " Galanggang silek "
3 Chapter 3 " Bukit Mendinding Alam "
4 Chapter 4 " Festival silek nagari "
5 Chapter 5 " Ramalan dua Gerhana "
6 Chapter 6 " Wasiat Datuk Panduko Alam "
7 Chapter 7 " Kembalinya Sang kesatria "
8 Chapter 8 " Pusaka keris api "
9 Chapter 9 " Persekutuan Raja Api "
10 Chapter 10 " Datuk Harimau Salju "
11 Chapter 11 " Perang Strategi"
12 Chapter 12 " Festival Silek Dibuka "
13 Chapter 13 " Pertemuan Dua kesatria "
14 Chapter 14 " Si Peretas Dimensi "
15 Chapter 15 " SIASAT PARA IBLIS "
16 Chapter 16 " Hantu SiRajo Rayo "
17 Chapter 17 " Kurungan Alung Bunian "
18 Chapter 18 " Ramalan Gadis Indigo "
19 Chapter 19 " Pertemuan Para Sahabat "
20 Chapter 20 " Festival Silat berdarah "
21 Chapter 21 " Sang Juara Baru "
22 Chapter 22 " Munculnya Sang Iblis "
23 Chapter 23 " Benteng Piramida "
24 Chapter 24 " Perang Besar Dimulai "
25 Chapter 25 " Sebuah TiTik Awal "
26 26 " HARI PERTAMA SEKOLAH "
27 Chapter 27 " Pertarungan di bukit belakang sekolah "
28 Chapter 28 " Laksamana Kumbang "
29 Chapter 29 " Prahara di Tanjung Meranti
30 Chapter 30 " PUTI CAHYO KUMALO "
31 Chapter 31 " Purnama di Telaga Sangkar Bulan "
32 Chapter 32 " IBLIS di PERPUSTAKAAN "
33 Chapter 33 " TEROR di SEKOLAH
34 Chapter 34 " Sang Iblis Tua "
35 Chapter 35 " Pedang Naga Salju "
36 Chapter 36 " lonceng penghisap sukma "
37 Chapter 37 " Geger Pedang Sakti "
38 Chapter 38 " Malaikat agung Tak bernama "
39 Chapter 39 " Dewi kipas perak "
40 Chapter 40 " Gerbang ke alam lain "
41 Chapter 41 " Alam tingkat ketiga "
42 Chapter 42 " Goa lembah Neraka "
43 Chapter 43 " Gadis berambut merah "
44 Chapter 44 " Delapan penyamun Padang berdarah "
45 PANGGILAN UNTUK PARA PEMBACA !!!
46 Chapter 45 " Sang Kaisar Api "
47 Sinto vs Batara Karsa
48 CHAPTER 47 " PETUALANGAN DI MULAI
49 chapter 49 " Murid murtad "
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Chapter 1 " Mudik "
2
Chapter 2 " Galanggang silek "
3
Chapter 3 " Bukit Mendinding Alam "
4
Chapter 4 " Festival silek nagari "
5
Chapter 5 " Ramalan dua Gerhana "
6
Chapter 6 " Wasiat Datuk Panduko Alam "
7
Chapter 7 " Kembalinya Sang kesatria "
8
Chapter 8 " Pusaka keris api "
9
Chapter 9 " Persekutuan Raja Api "
10
Chapter 10 " Datuk Harimau Salju "
11
Chapter 11 " Perang Strategi"
12
Chapter 12 " Festival Silek Dibuka "
13
Chapter 13 " Pertemuan Dua kesatria "
14
Chapter 14 " Si Peretas Dimensi "
15
Chapter 15 " SIASAT PARA IBLIS "
16
Chapter 16 " Hantu SiRajo Rayo "
17
Chapter 17 " Kurungan Alung Bunian "
18
Chapter 18 " Ramalan Gadis Indigo "
19
Chapter 19 " Pertemuan Para Sahabat "
20
Chapter 20 " Festival Silat berdarah "
21
Chapter 21 " Sang Juara Baru "
22
Chapter 22 " Munculnya Sang Iblis "
23
Chapter 23 " Benteng Piramida "
24
Chapter 24 " Perang Besar Dimulai "
25
Chapter 25 " Sebuah TiTik Awal "
26
26 " HARI PERTAMA SEKOLAH "
27
Chapter 27 " Pertarungan di bukit belakang sekolah "
28
Chapter 28 " Laksamana Kumbang "
29
Chapter 29 " Prahara di Tanjung Meranti
30
Chapter 30 " PUTI CAHYO KUMALO "
31
Chapter 31 " Purnama di Telaga Sangkar Bulan "
32
Chapter 32 " IBLIS di PERPUSTAKAAN "
33
Chapter 33 " TEROR di SEKOLAH
34
Chapter 34 " Sang Iblis Tua "
35
Chapter 35 " Pedang Naga Salju "
36
Chapter 36 " lonceng penghisap sukma "
37
Chapter 37 " Geger Pedang Sakti "
38
Chapter 38 " Malaikat agung Tak bernama "
39
Chapter 39 " Dewi kipas perak "
40
Chapter 40 " Gerbang ke alam lain "
41
Chapter 41 " Alam tingkat ketiga "
42
Chapter 42 " Goa lembah Neraka "
43
Chapter 43 " Gadis berambut merah "
44
Chapter 44 " Delapan penyamun Padang berdarah "
45
PANGGILAN UNTUK PARA PEMBACA !!!
46
Chapter 45 " Sang Kaisar Api "
47
Sinto vs Batara Karsa
48
CHAPTER 47 " PETUALANGAN DI MULAI
49
chapter 49 " Murid murtad "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!