Joey, Luca dan Emi berjalan di area Ikebukuro sambil menikmati takoyaki crab dan gurita. Kedua pria tampan itu menjadi perhatian para kaum hawa yang terkagum-kagum dengan wajah dan kulit khas Italia mereka.
Emi sendiri berjalan dengan santai tidak memperdulikan tatapan iri dan sebal karena dirinya bisa berjalan bersama dengan dua pria paripurna itu.
"Kalian mau kemana?" tanya Joey yang sudah berjalan di area toko manga ( komik ) dan game consol.
"Ikut kamu saja J toh kalau aku sih yang penting berdua sama Emi" cengir Luca.
"Nona Emi." Sebuah suara terdengar di belakang mereka. Tampak datang dua orang pria yang langsung membungkuk hormat ke arah Emi.
"Kyo? Jun? Ada apa?" tanya Emi. Ikebukuro memang ada markas Yakuza klan Takara tapi dirinya sedang tidak ingin berhubungan dan bertemu dengan klannya.
"Ada keributan di dekat markas. Anak-anak SMA mencari Haruto Kawaji" ucap Kyo.
"Ada apa mencari Haruto?" Emi mengerenyitkan alisnya. Haruto Kawaji adalah seorang pengawal muda yang tampan dan Casanova.
"Mereka bilang Haruto melecehkan mereka semua bahkan ada yang sampai hamil." Kali ini Jun yang menjawab.
"Lalu? Dimana bocah tengik itu?" tanya Emi geram.
"Menghilang."
Wajah Emi semakin mengeras. "Bawa anak-anak SMA itu ke ruang pertemuan !"
"Baik nona." Kyo dan Jun bergegas menuju markas klan Takara.
"Boys, apakah kalian keberatan jika aku harus mendidik anak-anak?" tanya Emi ke Joey dan Luca.
"Hei, kapan lagi aku melihat putri Takeshi Takara beraksi?" cengir Luca.
***
Markas Yakuza Takara, Ikebukuro Tokyo
Emi melangkah anggun menuju ruang pertemuan dengan diikuti Joey dan Luca di belakangnya.
"Luc, kita seperti pengawalnya Emi ya?" bisik Joey dengan nada geli.
"Kan memang kita pengawalnya" kekeh Luca yang langsung kicep setelah Emi menatapnya judes.
Galaknya! Judes tapi cantik! Aku sukaaaaa!
Joey yang melihat Luca senyam senyum tidak jelas hanya melengos. Kumat deh! Lama-lama aku telpon Tante Haura buat periksa syaraf mlengsenya anak ini!
Emi pun tiba di sebuah pintu besar yang langsung dibukakan oleh dua pengawalnya dan ketiganya pun masuk. Anak-anak perempuan SMA yang tadinya ribut menjadi diam ketika melihat Emi datang bersama dengan dua pria asing tampan.
Para anak SMA itu menatap Joey dan Luca tanpa berkedip dan ada yang sampai melongo.
"Sudah lihatnya?" Emi menatap judes ke anak-anak ABG itu.
"Eeehhh... Sumimasen ( maaf )" ucap mereka serentak.
"Hhhmmm. Saya Emi Takara, putri klan Takara dan boss Haruto Kawaji. Ada urusan apa kalian dengan anak buah saya?" tanya Emi sambil menatap semua anak disana sedangkan Joey dan Luca memilih duduk di sudut ruangan.
Seorang anak perempuan mengacungkan tangan dan Emi memberikan kode agar anak itu berbicara.
"Haruto datang ke sekolah kami karena tahu dia berpacaran dengan teman kami. Dan karena kami merasa dia pacarnya Maya, kami tidak berpikiran aneh-aneh. Tapi dia mengirim SNS ( Social Network Service ) ke kami-kami semua, teman Maya. Awalnya hanya bertanya sedang apa atau asa kesulitan dalam sekolah. Kami merasa 'Oh perhatiannya sekedar senpai ke adiknya' tapi makin lama makin menjurus" ucap anak itu.
"Lalu bagaimana selanjutnya ?" tanya Emi.
Seorang anak perempuan pun berdiri namun dirinya memerah wajahnya saat melihat ada Joey dan Luca di dalam. "Nona Emi, bisakah dua orang pria disana keluar? Karena yang ... ingin saya bicarakan...hanya wanita ke wanita."
Emi paham bahwa yang diceritakan pasti pribadi dan memalukan lalu dia menoleh kearah dua pria bersaudara itu.
"Boys, bisakah kalian keluar dulu sejenak?" pinta Emi. "Ini persoalan wanita."
Joey dan Luca mengangguk lalu berjalan menuju pintu. Luca bahkan sempat menggenggam tangan Emi sebelum keluar seolah memberikan dukungan pada gadis itu. Emi hanya melirik dengan senyuman tipis.
***
Joey dan Luca duduk di kursi sudut yang memang disediakan disana dan seorang pelayan memberikan keduanya kopi hitam karena salah seorang mengenali Luca sebagai pria yang diajak tarung Kendo oleh big bossnya, Takeshi Takara.
"Kira-kira apa yang akan dilakukan gadismu itu Luc?" tanya Joey kepada Luca yang masih menatap pintu besar yang tertutup itu.
"Aku sih yakin Emi akan menyelidiki kejadian ini dan mencari si Haruto dan menghajarnya dengan tangannya sendiri" sahut Luca.
Joey menyesap kopi hitamnya. "Kamu tahu Luc, mau kamu anak buah kesayangan Yakuza, kalau kamu salah ya tetap salah saja! Melakukan pelecehan dengan anak di bawah umur itu tidak dibenarkan!"
Luca menoleh ke arah Joey. "Bro, ini urusan internal klan Takara jadi kita tidak usah ikut campur."
"Of course lah! Tapi aku ingin tahu bagaimana nona cantikmu itu kalau marah. Kita tahu kamu sudah kena tonjok tapi itu kan kasusnya berbeda dengan apa yang dihadapi Emi sekarang."
"Jun! Kamu Jun kan namanya?" panggil Luca ke pria yang tadi dipanggil 'Jun' oleh Emi.
"Bagaimana Bianchi-san?" tanya Jun sambil menghampiri Luca dan Joey.
"Memangnya si Haruto kemana?" tanya Luca tanpa basa-basi.
"Saya kurang tahu, Bianchi-san karena sudah seminggu ini tidak tampak. Bahkan acara makan malam bersama dengan para pengawal lain, dia juga tidak ada."
Luca dan Joey hanya saling berpandangan.
"Apakah dia memang seorang playboy?" tanya Joey.
"Lebih ke Casanova, Bianchi-san. Bagi Haruto, semakin muda gadis itu, semakin menggemaskan."
"Pedofil dong!" celetuk Luca.
"Oh bukan seperti itu!" Jun menggoyangkan kedua tangannya seolah menunjukkan maksudnya berbeda. "Maksudnya dia suka anak SMA."
"Anak SMA itu juga masih minor, Jun. Masih di bawah usia 18 tahun" balas Joey.
"Seleranya Haruto memang seperti itu. Maya hanya salah satu pacarnya." Jun menunduk.
"Dih perasaan yang punya jiwa Casanova dan playboy kelas berat itu harusnya kita, kenapa malah kalah dari Haruto?" kekeh Joey.
"Karena kita tahu diri, J" cengir Luca.
Suara pintu besar terbuka dan tampak wajah Emi seperti hendak makan orang.
"Kalian semua! Cari Haruto Kawaji sampai dapat! Sekarang!" perintah Emi dengan nada marah yang tidak ditutupinya.
"Baik!" ucap semua anak buahnya yang bergegas pergi dan hanya menyisakan beberapa orang saja termasuk Jun.
"Jun, kamu dan Kyo antar mereka semua sampai di rumah masing-masing dengan selamat!" Emi memerintahkan dua orang anak buahnya yang langsung membungkuk hormat.
Emi menghampiri Bianchi bersaudara itu dengan wajah judes level 1000.
"Awas kalau aku menemukan Haruto! Akan aku cincang dia!" umpat Emi.
"Mau aku bantu mencarikan?" tawar Luca. "Opa Joshua dan Oom Bryan jago cari aib dan lokasi orang."
"Tidak usah! Ini urusan internal klan aku. Keluarga kalian tidak usah ikut campur." Emi melirik ke arah pintu dan tampak sepuluh anak perempuan yang duduk di bangku SMA itu keluar dengan dikawal Kyo dan Jun.
"Apa yang akan kamu lakukan Em?" tanya Joey.
"Yang jelas, akan aku kebiri dia sampai habis!" Wajah Emi penuh dengan kemarahan.
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Untuk the four Emirs, entah kenapa belum lolos dari semalam padahal tidak ada adegan aneh2.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꍏꋪꀤ_💜❄
ihhhh ngeri2 sedap ceweknya L
2022-07-27
1
za_syfa
sadis juga ternyata Emi tp kan para pria keturunan Pratomo sukanya yg bar bar
2022-07-27
2
ellyana imutz
luca hati" jgn pancing emosi singa betina takara bisa hbs u ...haruto siap"d sunat hbs m c emi..
2022-07-27
2