Hari Sabtu ini hall olahraga Tokyo University ramai dengan kegiatan olahraga dan Kendo menjadi pusat perhatian karena Luca Bianchi akan maju pertama melawan Emi Takara.
Pria tinggi dengan body fit itu sudah siap dengan seragam Kendo nya dengan didampingi oleh Joey dan teman-temannya dari fakultas science. Suasana hall menjadi ramai ketika Takeshi Takara pun tampak hadir bersama dengan para pengawalnya yang jumlahnya sekitar sepuluh orang.
Joey yang melihat itu, berbisik di sisi belakang Luca. "Calon mertua lu tuh!"
Luca melihat di barisan kursi hall tampak seorang pria berbadan tegap dengan sweater abu-abu dan tattoo yang terlihat di pergelangan tangannya. Wajah Takeshi tampak dingin bahkan orang-orang di sekitarnya tampak diam.
"Halo papa mertua" cengir Luca.
"Fix! Kamu sinting Luc" sungut Joey.
"Aku sinting karena gadis di depan aku itu J" cengir Luca dibalik helmnya.
Joey hanya menggelengkan kepalanya.
***
Luca dan Emi saling berhadapan di arena. Ketika memasuki area kompetisi, Kendoka saling memberi hormat satu sama lain dan mengambil tiga langkah ke depan. Sambil memegang pedang, mereka berjongkok dan menunggu aba-aba dari wasit.
Setelahnya mereka mengacungkan pedang. Luca melihat gerakan Emi yang menatap tajam ke arahnya. Dua pedang Kendo itu saling bertemu dan akhirnya Emi maju untuk mengincar men ( kepala ) namun Luca dengan cepat langsung mengenai tsuki ( tenggorokan ) yang membuat wasit menaikkan bendera tanda ippon.
Keduanya pun kembali ketempat masing-masing dan wasit pun memberikan tanda untuk mulai pertandingan. Kali ini Emi mengganti teknik untuk mengincar Kote ( lengan bawah ) tapi karena Luca lebih tinggi darinya, men ( kepala ) Emi terkena pukulan Luca.
Emi semakin kesal melihat pria keturunan Italia di depannya itu ternyata jago Kendo. Kesempatan terakhir, Emi mengincar tsuki ( tenggorokan ) dengan memanfaatkan tingginya yang di bawah Luca tapi gerakannya bisa dibaca pria itu yang langsung memukul do ( badan ) dan men ( kepala ) Emi tanpa ampun.
Wasit pun langsung memberikan ippon ke Luca dan hasil akhir 3-1 untuk Luca. Setelah memberikan hormat, Emi kembali ke teman-temannya dengan tatapan kesal.
Bagaimana bisa pria menyebalkan itu jago main Kendo?
Emi adalah pemegang Dan-6 Kendo yang termasuk tingkat tinggi dan dia semakin menatap judes ketika Luca membuka helmnya dan menyengir lebar.
"Emi Takara, jangan lupa taruhannya!" seringai Luca penuh kemenangan.
Emi hanya menatap dingin.
***
Di Tribun Penonton
Takeshi Takara menatap tidak percaya bagaimana anak gadisnya kalah dengan seorang pria asing yang tampak menggoda putri precious nya.
"Siapa pria itu ?" tanya Takeshi ke tangan kanannya, Tadashi.
"Yang barusan mengalahkan nona Emi?"
"Siapa lagi? Baka ( bodoh )!" umpat Takeshi kesal karena putrinya kalah telak.
"Luca Bianchi."
Takeshi melongo. "Bianchi? Anaknya siapa?"
"Marco Bianchi dan Marissa Akandra."
Takeshi mencondongkan tubuhnya dan melihat bagaimana Luca mendekati Emi dan keduanya terlibat adu mulut dan tiba-tiba Emi meninjunya.
"Panggil pria bernama Luca Bianchi kemari!"
***
Luca Bianchi yang masih memakai baju Kendo mendatangi Takeshi Takara yang sekarang sudah berada di ruang kantor hall olahraga Todai.
Wajah pria itu sedikit membiru namun tetap dengan percaya diri menatap Takeshi yang memasang wajah garang.
"Luca Bianchi."
"Mr Takara." Luca mengangguk sopan.
"Apa yang kamu lakukan pada putriku yang precious?"
"Mengalahkan di pertandingan Kendo demi memenangkan taruhan."
Takeshi menyipitkan matanya. "Taruhan apa?"
"Jika saya menang, maka kami akan berkencan sebulan."
"Jika kamu kalah?"
"Saya akan menjauhi Emi setahun."
Takeshi tersenyum smirk. "Dan kamu benar-benar niat untuk mengalahkan putri precious saya?"
"Of course, Mr Takara. Siapa yang tidak tertarik dengan putri anda? Cantik, cerdas dan judes."
Takeshi mendelik ke arah Luca yang masih dengan gaya santainya menatap pria berusia 50an itu.
"Putriku tidak judes!"
"Lalu?"
"Anggun." Luca terbahak mendengar ucapan Takeshi.
"Dia memang anggun, Sir tapi anda harus mengakui putri anda judes lho." Luca tersenyum. "Tapi saya suka!"
Takeshi melotot. " Apa maksudmu dengan 'saya suka'?"
"Lho bukankah sudah jelas. Saya menyukai putri anda, Mr Takara dan saya serius akan hal ini."
"Putriku masih kecil!"
"Putri anda sudah 21 tahun!"
"Tetap Dimata saya, dia masih kecil!"
"Dia sudah dewasa!"
"Tidak ada kamus putri saya menjadi dewasa! Bagaimana pun, dia tetap putri kecil saya. Daddy's little girl!"
Luca menatap tajam ke Takeshi begitu juga sebaliknya.
"Kamu menyebalkan seperti ayahmu!"
"Kan saya anaknya. Wajar dong!" seringai Luca.
"Tidak ada kencan sebulan!"
"Tapi kami sudah berjanji. Apakah anda mendidik Putri anda untuk ingkar janji? Apakah itu yang diajarkan para kaum Yakuza? Melanggar janji?" senyum Luca dengan penuh percaya diri.
Takeshi hanya bisa menatap pria tampan di hadapannya dengan kesal.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Sorry aku ngantuk berat jadi lanjut besok ya
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Lusy Aristiani
Woooaaahhhh....
2025-03-27
1
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣
2024-09-01
1
Ririe Hadian
njelehiiiii... bagus ga lemez kaya hoshi tuh luca, yg ada restu mertua susah didapet deh wkwkwkwkwkwk
2022-09-06
1