Luca menghembuskan nafas panjang. Pelan-pelan dia menepuk tangan Emi yang masih melingkar di pinggangnya. Luca pun menoleh ke arah kanan belakang.
"Em...Emi. Ayo bangun. Sudah sampai" ucap Luca lembut.
"Ngapain putriku yang precious itu memeluk kamu, Bianchi?"
Luca terkejut bukan main saat mendengar suara Takeshi yang tiba-tiba terdengar di sisi kirinya. "Astaghfirullah Al Adzim... Mr Takara seperti jelangkung, datang nggak dijemput, nongol suka-suka!" gumam Luca.
"Apaaa?" pendelik Takeshi.
"Eh ... maksud saya, anda seperti ninja, tahu-tahu nongol" cengir Luca.
"Lepaskan tangan putriku dari tubuhmu!"
"Maunya begitu Mr Takara tapi Emi memeluk saya erat ini!" ucap Luca apa adanya karena memang itu kenyataannya.
"Em...Emi... Ayo bangun sayang. Yuk pindah ke kamar" ucap Takeshi lembut sambil menepuk pelan pipi putrinya.
Tangan Emi yang tadinya memeluk erat pinggang Luca mulai melemas dan Luca dengan hati-hati turun setelah melihat tubuh Emi bersandar ke ayahnya.
"Saya gendong saja Mr Taka..." suara Luca menghilang setelah Takeshi menatap dirinya tajam.
"Aku saja yang menggendongnya!" ucap Takeshi dingin.
"Tapi nanti pinggang Anda kena encok lho" cengir Luca.
"Enak saja kamu bilang..."
"Tuan, harap diingat dokter sudah mewanti-wanti tidak boleh memabwa barang berat. Ingat encok." Suara Shiki terdengar dari belakang Takeshi yang membuat Luca terkejut.
Kenapa sih pada suka ngagetin! Ini sebenarnya keturunan ninja apa Yakuza? Luca menatap pria berwajah datar yang masih mengenakan jas lengkap di jam dua pagi ini.
"Ya sudah, kamu gendong Emi, Shiki!" perintah Takeshi yang masih tidak ikhlas putrinya digendong Luca.
"Maaf tuan, bukannya lebih baik Mr Luca Bianchi saja yang menggendong nona Emi sebab dia masih muda dan lebih tinggi dari saya jadi mudah membawanya." Shiki menatap datar ke arah Takeshi yang langsung mendelik tidak percaya.
"Shikiiii...!" desis Takeshi.
"Silahkan Mr Luca Bianchi. Tolong gendong nona kami ke kamarnya." Shiki memberikan kode pada Luca untuk menggendong Emi.
Dengan mudah pria berotot itu pun menggendong Emi yang benar-benar lelap dan tidak terganggu sedikit pun.
"Ingat Bianchi! Jangan sekali-kali kamu mencari kesempatan untuk mencium putriku!" pelotot Takeshi.
"Seperti ini, sir?" Luca lalu mendaratkan bibirnya di kening Emi sekilas.
"BIANCHIIII!"
***
Luca menggendong Emi dengan tatapan tajam plus menusuk dari Takeshi Takara yang berjalan di belakangnya sambil membawa pedang kayu. Dirinya berjaga - jaga jika Luca mulai kumat usilnya mencuri ciuman ke Emi jadi bisa langsung diketok kepalanya.
"Kamarnya Emi dimana?" tanya Luca yang bingung dengan posisi rumah Takeshi Takara yang benar-benar seperti labirin. Apalagi malam begini dengan penerangan yang sudah mulai sedikit.
"Shiki! Pegang ini!" Takeshi menyerahkan pedang kayunya. "Pukul kepala bocah nakal itu kalau mulai macam-macam!" Shiki hanya mengangguk patuh. "Kamu! Ikut aku!"
Takeshi berjalan mendahului Luca dan mulai memasukkan kode di pintu kamar lalu membukanya. Luca terpesona dengan kamar tidur Emi yang diluar ekspektasi dirinya.
So girly dan so pinky.
"Letakkan putriku di tempat tidurnya dan jangan macam-macam Bianchi!"
Luca pun meletakkan tubuh Emi diatas tempat tidur lalu melepaskan sepatu bootnya dan menyelimuti tubuh langsing itu.
"Dormi bene. Sogni d'oro ( tidurlah. Selamat bermimpi indah )" bisik Luca sembari menyingkirkan rambut Emi ke belakang telinganya.
Takeshi menatap judes ke Luca yang dengan seenaknya main menyingkirkan rambut Emi.
"Apa yang kamu bilang ke Emi?" tanya Takeshi dingin.
"Yukkuri o yasumi. Sutekina yume o miru." Luca tersenyum sambil menatap Emi.
"Sudah! Sudah! Pulang sana!" Takeshi mendorong tubuh Luca untuk keluar dari kamar putrinya.
***
"Saya permisi dulu Mr Takara" pamit Luca sambil memakai helmnya.
"Terimakasih sudah mengantarkan Emi" ucap Takeshi melunak.
"Hei, saya kan teman kencan Emi tadi dia pergi dengan saya, saya juga yang harus mengantarkan dirinya sampai di rumah dengan selamat" senyum Luca.
"Tapi tidak mencium kening dia juga, Bianchi!" desis Takeshi geram.
"Oh come on Mr Takara. Apa anda tidak seperti itu dengan gadis yang anda sukai?" seringai Luca.
Wajah Takeshi mengeras. Sekilas dia mengingat seorang gadis yang merupakan teman kuliahnya dulu. Cinta pertamanya. Sayang nya gadis itu memilih menikah dengan pria Korea Selatan. ( tahu kan siapa ).
"Diam kau, Bianchi! Ini sudah malam! Saya mau istirahat!"
Luca tersenyum. "Permisi Mr Takara. Selamat beristirahat." Luca lalu memacu motor Triumphnya.
Takeshi menatap kepergian Luca dan menengadah ke langit. Kamu sedang apa, Miko?
***
Keesokan harinya, Emi terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat dirinya sudah berada di dalam kamarnya. Apa Luca yang membawa aku kemari? Eh, tapi apa Otousan mengijinkan aku digendong oleh pria asing?
Emi pun mendudukkan tubuhnya lalu melihat sepatunya sudah diletakkan dengan rapi di rak sepatu sudut kamarnya. Perlahan gadis itu meregangkan tubuhnya. Sudah lama dirinya tidak menghajar orang ternyata membuat tubuhnya pegal-pegal.
Melihat jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi, Emi pun segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena jam sepuluh pagi dia sudah janjian dengan dosen pembimbing skripsinya.
***
"Ohayo, Otousan" sapa Emi sambil mencium pipi Takeshi.
"Ohayo, Putriku yang precious" balas Takeshi seperti biasanya.
"Tadi malam siapa yang membawa aku ke kamar?" tanya Emi sambil memasukkan nasi ke dalam mulutnya.
"Sono gaki ( anak nakal itu )" jawab Takeshi ogah-ogahan.
"Hontou ( benarkah )? Tumben. Biasanya Otousan paling tidak bisa melihat aku digendong oleh pria asing" gumam Emi.
"Daripada tuan kambuh encoknya" ucap Shiki yang tiba-tiba muncul membuat Emi hampir tersedak.
"Astagaaa! Shiki!" bentak Emi. "Kalau aku jantungan gimana!"
"Saya bawa anda ke rumah sakit. Lagipula jantung anda kan sehat nona. Kan anda barusan general check up bulan lalu" jawab Shiki datar seperti biasanya.
Emi menatap judes ke tangan kanan ayahnya. Lama-lama aku kirim ke Himalaya kamu!
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Ita Xiaomi
Lah malah dipraktekan 😁
2024-09-02
1
Abraham Alcander Putra Sandallo Tandungan
wuing ternyata jailangkung en ninja ada hubungan..#datangtakdiundang👍👍😂
2024-03-05
1
The Way
like komen
2023-11-28
1