Luca Bianchi hanya tertawa ketika mendengar saudara sepupunya mendapatkan hukuman sosial membersihkan kamar mayat rumah sakit Todai. Marissa dan Marco menceritakan kepada putranya yang hendak berangkat ke kampus.
"Berbuat ulah apalagi itu calon dokter tidak jelas?" tanya Luca sambil sarapan.
"Menghajar orang yang menghajar istrinya hingga meninggal" jawab Marco.
"Oh kasus Goro Hamada? Si dokter sinting itu yang menghajar?" kekeh Luca.
"Siapa lagi? Kakak sepupu kamu itu mengangkat dirinya jadi vigilante, berasa macam Batman" senyum Marissa.
"Hah masih untung tidak ketemu aku."
"Memang kenapa Luc?" tanya Marco.
"Bisa aku babat pakai lightsaber aku!" cengir Luca.
"Astaga Lucaaaaa! Lightsaber kamu itu cuma neon panjang! Bukan lightsaber yang di star wars!" cebik Marissa.
"Kan mommy belum tahu kalau aku modifikasi menjadi senjata." Luca menatap kedua orangtuanya dengan tatapan jahil.
***
Luca pun menghampiri rumah sakit tempat sepupunya dihukum kerja sosial. Para teman-teman dan kolega Joey sudah tahu jika Luca adalah sepupunya. Sama-sama memiliki darah Italia, membuat wajah Luca campuran dari kedua orangtuanya. Berbeda dengan Joey yang mirip dengan ayahnya, Luca campuran dari Marissa dan Marco.
"Dimana letak kamar mayatnya Joey?" tanya Luca ke salah seorang temannya.
"Oh astaga Bianchi kedua, sepupumu itu belum mati!" kekeh orang itu. "Kamu lurus saja dari sini sampai mentok, lalu ke kanan. Sudah lurus saja nanti ada persimpangan, kamu ke kiri. Nah instalasi jenazah disana."
"Okay thanks!" Luca pun berjalan menuju tempat sepupunya dihukum disana.
Penampilan Luca yang cuek ditunjang dengan wajah yang tampan, tinggi 187cm, badan berotot karena sering bela diri, Kendo dan gym, membuat banyak teman-teman kuliahnya naksir Bianchi kedua. Jika Joey Bianchi satu, Luca sudah biasa dibilang kedua. Atau Bianchi dokter sinting dan Bianchi otak matematika.
Sesampainya di instalasi jenazah, Luca langsung menutup hidungnya ketika bau anyir darah dan kematian terasa. Disana tampak Joey sedang asyik mengautopsi sesosok jenazah korban penusukan bersama dengan dokter Daisuke.
"Mayatmu serem ya" kekeh Luca yang membuat Joey mendongak.
"Mayatku? Mayatku? Enak saja Darth Vader!" cebik Joey yang kesal dibilang mayatnya. Luca memang fans berat Star Wars hingga Joey sering memanggilnya Darth Vader karena sering durjana. Duo Bianchi memang dikenal biang kerok kalau soal kejahilan dan Halloween adalah ajang mereka mengeprank semua orang.
"Lha terus mayatnya siapa? Tidak mungkin dokter Daisuke dong" sahut Luca.
"Ini kenapa duo Bianchi ada di sini sih? Bikin pusing saja!" omel dokter Daisuke.
"Aku hanya menengok kakakku yang terpaksa lulusnya telat" ledek Luca yang sedang mengambil tesisnya.
"Brengsek kau Luc!"
"Lagian salah siapa juga main sok jadi detektif Conan, Hercule Poirot dan Sherlock Holmes. Dan yang jadi polisi di keluarga kita cuma Opa Ghani dan Opa Raymond, kenapa lu ikutan?"
"Kalau kamu tahu kondisi korban Yuki, pasti kamu akan merasakan hal yang sama. Setidaknya aku sudah membalas perbuatan si banci ke istrinya."
Luca mengambil kursi dan duduk disana. "Besok Sabtu aku ada pertandingan Kendo. Kamu datang ya J."
"Lho mahasiswa S2 ambil bagian juga?" tanya Joey sambil memeriksa jaringan tissue di hati jenazah. "Ini orang alkoholik banget ih!"
"Aku ambil mewakili mahasiswa S2 sebenarnya. Memang ini jenazah dari mana dokter Dai?" tanya Luca.
"Kiriman dari Polsek Shibuya. Koroner Tokyo sedang sibuk, penuh dengan mayat kasus tawuran di Ginza jadi mereka mengirimkan jenazah ini kemari."
"Ini bukan jenazah kasus Ginza dok?" tanya Luca lagi.
"Bukan, ini ditemukan dekat sini. Sepertinya korban perampokan."
"J, kamu jangan seperti kemarin cari pelakunya, nanti Oom Mario ngamuk lagi."
"Kalau yang ini, aku nggak ikutan." Joey menoleh ke arah sepupunya dari meja tempat dia memeriksa jaringan hati di mikroskop.
"Kenapa?"
"Soalnya korbannya bukan wanita KDRT."
Luca melongo. "Oh Astagaaa! Kamu benar-benar ingin vigilante!"
***
Seorang gadis cantik menatap jadwal pertandingan Kendo yang hendak dilaksanakan besok Sabtu. Gadis berambut panjang warna hitam, dengan belah tengah yang memiliki tinggi diatas rata-rata wanita Jepang pada umumnya hanya tersenyum smirk.
Wajahnya yang tampak judes dan dingin itu hanya penasaran dengan orang yang akan menjadi lawannya. Pertandingan Kendo kali ini memang pertandingan campuran jadi pria dan wanita bisa bertanding bersama.
Luca Bianchi. Apa pria itu yang selalu membuat onar di setiap pesta Halloween?
Gadis itu pun berjalan dengan langkah anggun meninggalkan papan pengumuman digital yang memasang jadwal lawan pertandingan Kendo.
***
Luca Bianchi dan sepupunya Joey, menghabiskan Rabu sore menuju tempat gym yang biasa mereka datangi. Keduanya pun langsung menjadi pusat perhatian karena rata-rata yang datang adalah pria Jepang yang berkulit putih sedangkan Joey dan Luca lebih Tan kulitnya karena gen dari Klan Bianchi sangat kuat hingga kulit putih dari para mommy mereka kalah.
Dua saudara dengan tubuh tinggi dan wajah rupawan itu pun menjadi perhatian kaum hawa disana namun Joey dan Luca seperti biasa hanya mengangguk sopan.
Luca pun bersiap - siap untuk pemanasan ketika mata hazelnya melihat seorang gadis tinggi dengan kaki jenjang yang seksih mengenakan kaos orange bersiap-siap memakai sarung tangan.
Pria itu benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis itu. Sampai Joey menghampiri nya.
"Kamu lihat apa?" tanya Joey.
"Cewek itu. Gila cakep banget!" jawab Luca sambil menunjuk obyek yang membuatnya melongo.
Joey pun melihat obyek itu dan tersenyum. "Namanya Emi Takara, anak Yakuza."
Luca menoleh ke arah kakaknya. "Yakuza? Klan mana?"
"Takara."
"Kok elu tahu?"
"Tahu lah, kan Takeshi Takara sempat ke rumah untuk bisnis bareng Daddy dan Oom Marco. Dia sempat pamer Emi dan karena tahu sama-sama di Todai, sempet ngobrol aku. Dia adik kelas kita, satu tingkat dibawah kita. Anak fakultas bisnis dan sudah skripsi."
"Kok elu nggak bilang tahu ada cewek cantik kayak gitu?" Luca menatap kakaknya sambil cemberut.
"Lha elu nggak nanya dan nggak tahu, ya mana aku cerita cumiii!" Joey pun menuju treadmill. "Sudah ah aku mau pemanasan. Oh kalau kamu mau mendekatinya, hati-hati."
"Kenapa?" tanya Luca bingung.
"Mulutnya pedas! Aku pernah melihat dia melabrak orang. Nggak heran lah, kan dia anak Yakuza."
Luca tersenyum lalu dengan santainya dia menghampiri Emi yang sedang melakukan pemanasan.
"Hai!"
Emi menatap pria tampan yang memiliki senyum menawan namun sejurus kemudian dia mengacuhkan.
"Lha malah dicuekin. Emi Takara."
Emi menoleh. "Kok tahu namaku?"
"Tahulah! Kamu anak bisnis Todai kan?" senyum Luca.
"Memang kamu siapa?"
Luca mengulurkan tangannya. "Luca Bianchi."
Mata hitam Emi membulat sempurna tapi setelahnya dia tersenyum smirk. "Akhirnya aku tahu yang mana Luca Bianchi."
Luca menatap gadis itu bingung. "Eh?"
...
...
Luca Bianchi
Emi Takara
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꍏꋪꀤ_💜❄
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-07-27
3
Cahaya Hayati
Thor Luca ngak seperti orang Jepang 😄😄😄🤔🤔
2022-08-27
2
🍭ͪ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ꍏꋪꀤ_💜❄
emi korban kejahilan luca yaa
2022-07-23
2