episode 17 Gemasnya Ariel

kriiiiing.....kriiiing.. suara handphone Rena berdering. satu panggilan masuk.

"bang Nisar." Rena berguman pada dirinya.

"hallo bang?" ucap Rena. dengan sopan.

"Ren, abang dengan kak ocha sudah mau berangkat, kamu segera kekamar abang ya?" suara bang Nisar dari seberang telefon.

"iya bang, Rena segera ke atas" jawab Rena. lalu sambungan telefon terputus.

Rena bergegas ke lantai dua menuju kamar bang Nisar.

kak ocha.." sapa Rena saat berpapasan dengan istri bang Nisar diluar kamar.

"iya." jawab kak ocha tanpa basa-basi.

"oh ya. kak. terimakasih ya atas oleh-olehnya yang dari Penang." ucap Rena.

"ya. semoga ukuran higlessnya pas." jawab kak Ocha tersenyum.

"yaaa..ampuun. cantik banget sih ini orang. aku yang perempuan saja mengakui dia cantik." ucap Rena dalam hati.

malam ini kak Ocha memakai dres panjang dibawah lutut, berwarna putih gading, dengan rimple dibagian lehernya. rambutnya disanggul sederhana, namun terkesan ilegan.

kak Ocha juga menggunakan highless berwarna senada dengan dresnya, yang membuat dirinya kian anggun.

"beruntung sekali bang Nisar dapat kak Ocha, sudang cantik, baik lagi." Rena berguman dalam hatinya.

"ditanya koq malah bengong sih?" ucap kak Ocha membuyarkan lamunan Rena.

"i...iya kak, ukurannya pas kok." jawab Rena membenarkan ucapan kak Ocha

"bang Nisar kemana kak?" ucap Rena bertanya. karena Ia tak melihat bang Nisar.

"sudah menunggu dibawah. ya sudah, kakak nitip ariel ya?" titahnya.

"siiiaap..kak Ocha." ucap Rena seraya mengangkat tangan seperti hormat.

kak Ocha cuma geleng kepala melihat tingkah konyol Rena seraya berlalu pergi.

"aku lihat si bocil dulu akh.." Rena berguman, lalu menuju kamar bang Nisar.

kreeeeek..Rena membuka pintu. hawa dinginnya AC menyeruak menyapa kulitnya serta aroma pewangi ruangan tercium di hidungnya.

"luas banget ne kamar, rapi lagi." ucap Rena pada diri sendiri.

"dimana ya si bocil? koq tidak ada suaranya?" Guman Rena dengan penasaran.

Rena melihat ada boks berukuran satu setengah meter kali dua meter berada dekat dengan ranjang milik bang Nisar.

" mungkin si Ariel di boks ini." ucap Rena.

Rena memeriksa boks tersebut, dan menemukan Ariel sedang bobok manis.

"ya..ammpyuuuun.. gemes banget si Ariel. pengen nyubit pipimu yang gembul". ucap Rena seraya menyolek pipi gembul malaikat kecil yang sedang merajut mimpinya.

"ehmmmmm..ta..tata.." Ariel mengoceh tak jelas, dengan mata terpejam, seraya menggerakkan tubuh mungilnya, lalu mengubah posisi tidurnya menjadi miring kekanan.

Rena, memandang takjub wajah bocah itu.

"bagaimana ya wajah anakku kelak?" ucap Rena lirih.

"Bernard...dimana kamu?" hatinya berbisik lirih.

Rena terduduk dibawah boks. menyandarkan tubuh dan kepalanya diboks itu.

"Bernard. apakah kita kelak akan berjodoh? memiliki anak-anak yang lucu dan menggemaskan.?" ucapnya dengan nada pilu.

"hadirlah sayang..aku merinduimu. hatiku begitu sakit menahan rasa ini. hadirlah..kumohon padamu." ucap Rena dengan mata yang berkaca-kaca.

Rena berharap, kelak Ia akan berjodoh dengan Bernard, memiliki anak-anak yang lucu dan menggemaskan.

Rena membayangkan, kehidupannya bersama pria pujaannya akan begitu membahagiakannya. meskipun hidup sederhana, asalkan bersama Bernard, membuatnya sudah merasa cukup.

angan Rena melambung.. sehingga tanpa sadar Ia sudah tertidur lelap di samping boks Ariel.

"huuuaaaa..huuuaaa.." suara tangisan Ariel menyadarkan Rena yang sedang tertidur.

Rena beranjak bangkit. melihat isi boks. ternyata Ariel sudah menangis."

"cuuup...cuuuup.. diam ya sayang." ucap Rena seraya menepuk-nepuk pelan bokong Ariel.

namhn bukannya diam, Ariel semakin kencang menambah volume tangisannya.

"apa Ariel haus ya?" ucap Rena. lalu berencana membuat susu formula untuk Ariel. Rena melihat susu formula beserta botol dot, berada diatas meja nakas. beserta juga air despenser, yang leteaknya bersebelahan.

Rena beranjak dari boks, membuat susu formula yang bermerk "CHILD M"ILD". Rena mengikuti petunjuk penggunaannya.

setelah selesai, Rena memberikannya kepada Ayiel yang terus menangis karena kehausan, setelah memastikan suhu airnya sudah pas.

seketika Ariel terdiam, lalu meminum susu dalam boyol dot, dan menghabiskannya dalam sekejap.

"ya ampun ne bocil, banyak juga minumnya, pantesan saja gembul." ucap Rena gemas.

"huuuuaaa..huuuuaaa.." Ariel kembali menangis..

"Lho, tapi sudah minum susu, koq masing nangis sih?" ucapa Rena bermonolog.

Rena segera meletakkan botol dot dimeja nakas. lalu berusaha menggendong Ariel yang sedang menangis. Ia mencoba menenangkan malaikat kecil itu. mengelus punggunnya. dan akhirnya membuat Ariel tertidur pulas lagi dalam dekapannya.

"jadi begini rasanya memiliki anak? harus siap bangun malam. beruntung kak Ocha ada baby sister, jadi gak merasakan bagaimana rasanya mengurus anak." ucap Rena dalam hatinya.

tetapi tak apalah, semoga lelahnya merawat anak menjadi berkah. anak tumbuh menjadi baik dalam pantauan orangtua.

tak lama, terdengar suara ketukan pintu, pukul sepuluh malam.

"Ren.. Rena, ini kak Ocha." terdengar suara kak Ocha dari luar pintu kamar.

Rena membuka pintu dengan masih menggendong tubuh Ariel yang tertidur dipundaknya menghadap belakang.

Kreeeek..Rena membuka pintu dengan sangat hati-hati. agar si Ariel yang sedang tertidur tidak terjaga.

"Ariel rewel ya?" ucap kak Ocha setengah berbisik agar tak membangunkan Ariel yang sedang terlelap di pundak Rena.

Rena hanya menganggukkan kepalanya.

kak Ocah masuk lalu disusul oleh bang Nisar.

kak Ocha meraih tubuh mungil putranya. lalu meletakkannya diboks dengan sangat hati-hati.

setelah posisi tidur Ariel, aman, Rena berpamitan untuk kekamarnya.

"terimakasih ya Ren." ucap kak Ocha dan bang Nisar bersamaan.

Rena membalas dengan anggukan, lalu menuruni anak tangga menuju kamarnya. Ia ingin melanjutkan tidurnya.

Terpopuler

Comments

V3

V3

Rena sadar nya gmn yaa , biar hilang tuh sihir dr Bernard

2022-08-01

2

lihat semua
Episodes
1 episode 1 ke kota Medan
2 episode 2 Paman Rasyid
3 episode 3 laptop baru
4 episode 4 kosongnya hati
5 episode 5 Pov Bernard foto profil
6 episode 6 seperti hilang
7 episode 7 senyum kemenangan
8 episode 8 Amy
9 episode 9 awal petaka
10 episode 10 Layar kaca
11 episode 11 Pertemuan
12 episode 12 Cinta buta
13 episode 13 cafe
14 episode 14 Permen dan Tisu
15 episode 15 Ancaman
16 episode 16 Oleh-Oleh
17 episode 17 Gemasnya Ariel
18 Mati Rasa
19 Berita dari Anju ***
20 Luluhnya Hati
21 Toni
22 kangen ibu dan Toni
23 episode 23 Hancurnya IPK
24 episide 24 Mencari Rumah Bernard
25 episode 26 Kata Putus
26 episode 27 Hilang Arah
27 Ke Khawatiran
28 Misteri hati Rena
29 Budak Cinta
30 Perangai Buruk
31 Curhat Pertama Rena
32 Rehan
33 Amy dan Arman
34 kunjungan Toni dan camping ke Danau Toba
35 kecurigaan Toni
36 Satu Tindakan Pertama
37 Pertemuan Dua Raga
38 Safri Saragih
39 Rekasaya Kehamilan
40 Mandi Peluntur dan 85%
41 Samar
42 Hambar POV Rena
43 Ridwan dan Rehan
44 Gagal Ginjal
45 Buah Tangan
46 Pengejaran Pov Bernard
47 Hai...
48 Bertemunya Dua Hati
49 Dress hijau silky
50 Luka Itu Pov Hanif
51 Sang Malaikat
52 Sang Malaikat
53 Kekasih Amy POV Rena
54 Galau
55 Bertamu
56 Tak Rela
57 pulang kampung
58 Gelap Mata
59 Teror Ghaib
60 lamaran
61 Paman Rasyid koma
62 pengakuan Rena kepada Rehan dan Ridwan
63 Hari Bahagia Tiba Dan Teror Ghaib
64 Mereka yang Terluka
65 Kejutan Indah
66 Teror
67 Tak Mampu Menembus Masuk
68 Honey moon dan Wanita Beruntung
69 Bertemu Anju
70 Persaingan Bisnis & Teror
71 Kak Hanan dan Dana
72 Kiriman Boneka Santet
73 Penemuan Boneka Santet
74 Karma berbalik
75 Jebakan
76 Tak tersentuh
77 Diam
78 lahirnya bayi khanza
79 Sofia..si Bayi malang
80 Merahasiakan
81 ucapan 'selamat' dari nomor misterius dan Karma.
82 Kecurigaan Hanif
83 Terkaman Harimau
84 Gangguan & Alat Berat Hampir Tenggelam Dalam Rawa.
85 Rasa yang melegakan
86 Penyakit Aneh Yang Diderita Jhoni
87 Operasi bibir Sumbing untuk Adillah
88 Tudingan dari Imelda tetangga Bernard untuk Rena dengan Isu santet begu ganjang
89 pertemuan tanpa sengaja
90 Tanda Ajal seseorang
91 Pov Paman Rasyid
92 Bernard Berniat Mencari Rena
93 Bernard mengirimkan Santet
94 Merasa Sial
95 Gangguan
96 Ujian
97 Sasaran Baru
98 Rasa Yang Tak Biasa
99 Pencarian Pemungut Sofia
100 Pemerasan
101 Wina Terjebak Cinta Buta
102 Sama Kagetnya
103 Perceraian
104 Cinta Lama Bersemi Kembali
105 Perlahan Abai
106 Enggan Disentuh
107 cinta yang salah
108 Ketika Cinta Diuji
109 Terungkap
110 Pemikat yang Mampu Memikat seluruh warga
111 Penyembuhan
112 Pertanda Alam
113 Awal Baru
114 titisan
115 Lahirnya Titisan Pemikat
116 Memikat
117 Khanza da Adilla
118 pertemuan Khanza dan Duma
119 menjadi asisten dosen
120 Tak Terkendali
121 Asisten dosen
122 Bar
123 Saingan
124 Rasa
125 eps. 123
126 Draft
127 draft
128 Draft
129 draft
130 dua darah yang berbeda
131 Dia
132 Mimpi itu
133 draft lagilah
134 Dinner Pertama
135 Pemikat
136 tanpa judul
137 Dendam
138 Dendam-2
139 Air Limau
140 Air Limau-2
141 Tak Menduga
142 Undangan Makan Malam
143 Cincin
144 Gelisah
145 Demam
146 Lamaran
147 Demam-2
148 Pulang Kampung
149 Terperangah
150 Semakin Parah
151 Hari Pernikahan
152 Hati Yang Lara
153 Resepsi
154 Akhir
155 Tamat
156 The End
Episodes

Updated 156 Episodes

1
episode 1 ke kota Medan
2
episode 2 Paman Rasyid
3
episode 3 laptop baru
4
episode 4 kosongnya hati
5
episode 5 Pov Bernard foto profil
6
episode 6 seperti hilang
7
episode 7 senyum kemenangan
8
episode 8 Amy
9
episode 9 awal petaka
10
episode 10 Layar kaca
11
episode 11 Pertemuan
12
episode 12 Cinta buta
13
episode 13 cafe
14
episode 14 Permen dan Tisu
15
episode 15 Ancaman
16
episode 16 Oleh-Oleh
17
episode 17 Gemasnya Ariel
18
Mati Rasa
19
Berita dari Anju ***
20
Luluhnya Hati
21
Toni
22
kangen ibu dan Toni
23
episode 23 Hancurnya IPK
24
episide 24 Mencari Rumah Bernard
25
episode 26 Kata Putus
26
episode 27 Hilang Arah
27
Ke Khawatiran
28
Misteri hati Rena
29
Budak Cinta
30
Perangai Buruk
31
Curhat Pertama Rena
32
Rehan
33
Amy dan Arman
34
kunjungan Toni dan camping ke Danau Toba
35
kecurigaan Toni
36
Satu Tindakan Pertama
37
Pertemuan Dua Raga
38
Safri Saragih
39
Rekasaya Kehamilan
40
Mandi Peluntur dan 85%
41
Samar
42
Hambar POV Rena
43
Ridwan dan Rehan
44
Gagal Ginjal
45
Buah Tangan
46
Pengejaran Pov Bernard
47
Hai...
48
Bertemunya Dua Hati
49
Dress hijau silky
50
Luka Itu Pov Hanif
51
Sang Malaikat
52
Sang Malaikat
53
Kekasih Amy POV Rena
54
Galau
55
Bertamu
56
Tak Rela
57
pulang kampung
58
Gelap Mata
59
Teror Ghaib
60
lamaran
61
Paman Rasyid koma
62
pengakuan Rena kepada Rehan dan Ridwan
63
Hari Bahagia Tiba Dan Teror Ghaib
64
Mereka yang Terluka
65
Kejutan Indah
66
Teror
67
Tak Mampu Menembus Masuk
68
Honey moon dan Wanita Beruntung
69
Bertemu Anju
70
Persaingan Bisnis & Teror
71
Kak Hanan dan Dana
72
Kiriman Boneka Santet
73
Penemuan Boneka Santet
74
Karma berbalik
75
Jebakan
76
Tak tersentuh
77
Diam
78
lahirnya bayi khanza
79
Sofia..si Bayi malang
80
Merahasiakan
81
ucapan 'selamat' dari nomor misterius dan Karma.
82
Kecurigaan Hanif
83
Terkaman Harimau
84
Gangguan & Alat Berat Hampir Tenggelam Dalam Rawa.
85
Rasa yang melegakan
86
Penyakit Aneh Yang Diderita Jhoni
87
Operasi bibir Sumbing untuk Adillah
88
Tudingan dari Imelda tetangga Bernard untuk Rena dengan Isu santet begu ganjang
89
pertemuan tanpa sengaja
90
Tanda Ajal seseorang
91
Pov Paman Rasyid
92
Bernard Berniat Mencari Rena
93
Bernard mengirimkan Santet
94
Merasa Sial
95
Gangguan
96
Ujian
97
Sasaran Baru
98
Rasa Yang Tak Biasa
99
Pencarian Pemungut Sofia
100
Pemerasan
101
Wina Terjebak Cinta Buta
102
Sama Kagetnya
103
Perceraian
104
Cinta Lama Bersemi Kembali
105
Perlahan Abai
106
Enggan Disentuh
107
cinta yang salah
108
Ketika Cinta Diuji
109
Terungkap
110
Pemikat yang Mampu Memikat seluruh warga
111
Penyembuhan
112
Pertanda Alam
113
Awal Baru
114
titisan
115
Lahirnya Titisan Pemikat
116
Memikat
117
Khanza da Adilla
118
pertemuan Khanza dan Duma
119
menjadi asisten dosen
120
Tak Terkendali
121
Asisten dosen
122
Bar
123
Saingan
124
Rasa
125
eps. 123
126
Draft
127
draft
128
Draft
129
draft
130
dua darah yang berbeda
131
Dia
132
Mimpi itu
133
draft lagilah
134
Dinner Pertama
135
Pemikat
136
tanpa judul
137
Dendam
138
Dendam-2
139
Air Limau
140
Air Limau-2
141
Tak Menduga
142
Undangan Makan Malam
143
Cincin
144
Gelisah
145
Demam
146
Lamaran
147
Demam-2
148
Pulang Kampung
149
Terperangah
150
Semakin Parah
151
Hari Pernikahan
152
Hati Yang Lara
153
Resepsi
154
Akhir
155
Tamat
156
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!